Kamis, 31 Maret 2016

Solve.

Nya nggeus we, da nggeus kajadian.

3.Jangan terlalu dipikirkan apa yang sudah terjadiIbarat nasi sudah menjadi bubur. Apapun yang telah terjadi tidak bisa diulang/diputar kembali. Jadi yang dapat bisa kita lakukan adalah intropeksi diri setelah itu lupakan yang terjadi. Lanjut dengan kehidupan yang akan dijalani selanjutnya.

Kubur.
Biasa saja./teu nanaon.
Dramatisir.
Tidak tahu.
Moal beres ku dipikiran.
Sakit hati/teu nanaon oge
Ya sudahlah ya ~
Kmh ngke ...
Anggaplah semua hal tidak pernah terjadi, artinya kita tetap menjalani aktivitas secara normal seperti dahulu sebelum jadian.
Tidak apa-apa.
Ketika bersamanya kamu lebih banyak menangis dibanding tertawa, kamu patut bertanya. Begitu berhargakah dia sampai kau diam saja saat dia merenggut kebahagiaan yang selama ini ada?
Tidak berharga.
Tidak perlu.
2. Buang Perasaan Tidak NyamanPutus dengan pacar yang masih sekelas akan menimbulkan perasaan tidak nyaman dalam diri kita, hal itu wajar. Perlu diketahui, perasaan serupa juga dialami olehnya. Tanamkan dalam hati bahwa tidak seharusnya kita tetap menyimpan perasaan tersebut karena itu tidak penting seperti halnya dia yang tidak penting lagi buat kita.

Punya jalan hidup masing-masing.
Boga jalan hirup masing-masing.
Boga kahayang masing-masing.

Hiduplah di dunia nyata.

Fokuslah ke bagaimana cara memulihkan hidupmu kembali dan belajar mandiri daripada mencari orang lain agar kamu tidak sendirian.

Salah memilih
Terima we da t nanaon
Tenang

Sesakit hati apapun, jangan pernah berhenti berharap.

Hal yang sudah terjadi.
Ya sudahlah ya ~ .
Hope.

Please pan belah mana letak bobogohanna?!.

Satu hal yang ku sadari hidup tidak bisa di prediksi.

Don't worry be happy, karena apapun yang terjadi adalah kebaikan.

Rek salingkuh, teu bogoh, atau putus ge teu paduli .

Bukan masalah pantas atau tidak pantas, tapi tentang orang yang tepat.

3 Cara Mengatasi Kecemasan BerlebihanAnda Harus Mengatasi Kecemasan Berlebih Agar Tidak Menyia-nyiakan Energi AndaYa, kita harus segera mengatasi kecemasan berlebihan kita, karena kecemasan berlebihan akan menghabiskan energi kita. Energi kita habis, sementara tidak ada hasil yang bisa kita dapatkan. Meski pun kita diam, menggerutu, marah-marah, dan sebagainya akan membuat mental kita lelah, dan tidak ada energi untuk hallain yang positif.Kecemasan Berlebihan Juga Membuang WaktuSaat hidup Anda dihabiskan untuk kecemasan berlebihan, maka waktu Anda akan terlewat saja tanpa makna, tanpa hasil, dan tanpa prestasi. Hidup Anda hanya dihabiskan untuk memikirkan hal yang belum tentu terjadi. Padahal, waktu bisa digunakan untuk hal lain yang lebih berarti.Anda bisa melakukan tindakan untuk mengantisipasi apa yang Anda khawatirkan. Jika ada cemas akan kehilangan uang, mengapa Anda tidak mengantisipasi agar resiko kehilangan uang itu berkurang. Atau antispasi jika benar-benar Anda kehilangan uang. Ini jauh lebih baik dibandingkan Anda hanya mengkhawatirkan saja tanpa bertindak.Kecemasan Ibarat VirusMental Yang Bisa MenyebarPerasaan cemas berlebihan akan menjadi virus mental, yang gejalanya akan menyebar ke seluruh aspek kehidupan Anda. Untuk kesehatan mental tidak baik, Anda akan menjadi pribadi yang pesimis, apatis, penakut,dan malas. Juga saya sering membaca berbagai artikel yang mengatakan kondisi mental yang negatif bisa merusak kesehatan fisik juga.Kecemasan berlebihan bisa merusak relasi, dimana mental Anda negatif, Anda kehilangan antusias, dan perangai Anda menjadi tidak baik. Ingat, Anda sibuk dengan pribadi Anda, begitu juga orang lain akan sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Saat ada yang tidak beres dari Anda, bisa jadi mereka menjauh danfokus pada urusan mereka. Anda bisa dianggap menjadi “pengganggu”.Kabar Gembira, Ada Solusinya!Jika Anda mengalami masalah ini, yaitu merasakan kecemasan berlebihan, silahkan coba praktekan tip-tip dibawah ini.Hujamkan Dalam Hati: Apa Pun Yang Terjadi, Itu Terbaik Bagi SayaSatu ayat yang langsung menghilangkan kehawatirsan saya adalah:“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak Mengetahui.” (QS Al Baqarah:216)Bisa jadi, kita memang tidak suka dengan rasanya, padahal itu yang terbaik bagi kita. Sebagai contoh kehilangan uang memang pahit, apalagi dalam jumlah yang besar. Kita tidak suka, padahal bisa jadi Allah sudah punya rencana yang lebih baik dibalik kehilangan uang tersebut. Kita hanya tidak mengetahui dan tidak menyadarinya. Kadang, kesadaran akan manfaatnya kita ketahui belakangan.Masalahnya banyak orang yang menolak ini. Mereka lebih memilih mendapatkan keinginan dia (hawa nafsu) ketimbang pilihan Allah yang pastinya jauh lebih baik. Ini tentang keimanan, apakah Anda yakin Allah memberikan yang terbaik atau tidak. Jika yakin, maka insya Allah, kecemasan itu akan hilang.Tawakal Kepada AllahTerlepas ada yang bisa dilakukan atau tidak, tawakal akan mengurangi kecemasan.Kita yakin, bahwa apa yang akan terjadi adalah ketentuan Allah dan Allah pasti memberikan yang terbaik bagikita. Untuk itu, serahkan semuanya kepada Allah, mintalah bantuan, pertolongam, dan bimbingan Allah agar kita menemukan solusi, mampu menghadapi yang kita cemaskan, dan lebihbaik lagi jika terhindar dari apayang kita cemaskan.Silahkan baca Bulatkan Tekad Dan Bertawakallah. Bulatkan tekad untuk menghadapi apa yang Anda di depan Anda, dan bertawakallah kepada Allah. Insya Allah Anda akan sanggup.Cari Pilihan Ikhtiar Yang OptimalSaat Anda merasa panik karena kecemasan berlebihan, sering kali pikiran menjadi buntu. Kita tidak bisa memikirkan apa yang harus kita lakukan. Paling gawat saat kita memilih solusi jalan pintas yang akan disesali bahkan tidak sesuai dengan ajaran agama. Dengan dua sikap diatas, yaitu yakin bahwa Allah akan memberikan terbaik dan kita menyerahkan sepenuhnya kepada Allah, in sya Allah kita akan lebih tenang dan bisa berpikir lebih jernis.Kemampuan Anda berpikir jernih, akan membuka jalan untuk menemukan solusi terbaik. Ada beberapa kemungkinan solusi, jangan paksakan dengan 1 solusinya saja. Kebanyakan orang yang cemas, dia hanya ingin apa yang dia cemaskan hilang. Itumungkinsolusi terbaik, tapi bukan hanya itu solusi yang bisa kita dapatkan.Jika tidak ada lagi yang bisa kita lakukan untuk menghilangkan akibat buruk yang kita cemaskan, maka pikirkan antisipasinya. Jika itubenar-benar terjadi, apa tindakan terbaik yang bisa kitalakukan? Bisakah dilakukan sekarang agar akibat buruknya berkurang? Jika bisa, maka lakukan itu sekarang.Jika tidak bisa dilakukan sekarang, ya sudah, mau apa lagi? Khawatir tidak ada gunanya bahkan memperburuk keadaan. Tugas Anda berdo’a, yakin dengan ketetapan Allah, dan bertawakal. Apakah tidak perlu ikhtiar? Selalu ada ikhtiaryang bisa kita lakukan.Mungkin, kita tidak bisa melakukan apa-apa lagi untuk menghindar dan mengatisipasi yang kita cemaskan, namun Anda bisa menjadikan diri Anda menjadi lebih baik, sehingga lebih siapmenghadapi kondisi apa pun. Bukankah ini lebih baik dibandingkan hanya cemas?Punya pengalaman tentang mengatasi kecematas yang berlebihan?

Urang di putuskeun si winda.

Teuing hayangna naon.

Menikmati kehidupanmu.

Bere atuh urang jelema anu nerima urang apa adanya, lamun nya kendalana dina kekurangan urang, urang teh da jelema biasa.

Pasihan abi jalmi anu narima abi apa adanya.

Naon maneh ngabbm urang .

Pantas, bersyukur.
Kepedulian apa yang sebenarnya kamu tunjukkan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar