Senin, 30 Maret 2020

struggling .(amal)

Akherat kekal,  dunia sementara. 
Keep moving,  tujuan asli akherat. 
Ngaji al-quran selesai. Gratitude. 

Happiness is achievement. 
Untuk diri sendiri. 
Allah Yang memudahkan. 
Bukan lebih santai tetapi tanggung jawabnya lebih berat. 
Berbaik sangka
Sementara

Ada yang lebih susah .

Waktu terbuang sia-sia .

Failed hope
Come and go

Ibadah
Amal
rahmat
Sementara

Nikmati yang ada .
Israaf .

Daripada berfokus pada beratnya ujian yang di berikan, mending berusaha caranya bagaimana mendapatkan kemudahan.

Come and go .
Gold
Faith and
Justice .

Kamu sikapi dengan persiapan dan meminta bimbingan.

Waktu terus berjalan meskipun kita tidak melakukan apa-apa .waktu tidak bisa di rubah dengan perputarannya atau sistemnya menjadi berhenti semisal segala sesuatu keadaan yang lainnya yang dapat berubah , bersifat kekal dan sementara . Kekal bagaimana cara kerjanya dan sementara ketentuannya, kita selalu menginginkan segala perubahan dari kemungkinan yang terjadi dalam hidup kita yang mungkin saja bisa terwujud meskipun waktu tidak bergantung pada keadaan tersebut, waktu terus berjalan apapun yang terjadi dengan keadaan kita, bahkan dalam keadaan dimana tidak ada hal apapun yang kita hadapi, padahal masalah yang sesunghuhnya adalah bagaimana menggunakan dan memanfaatkan waktu kita yang hanya hanya bersifat sementara (ini) .

Tidak memenuhi (faktor eksternal) dan diluar kemampuan (faktor internal) .

Atep Afia Hidayat
TERVERIFIKASI
Pemerhati sumberdaya manusia dan lingkungan

FOLLOW
Beban dalam Kehidupan
    
21 Juni 2011   02:51 | Diperbarui: 26 Juni 2015   04:19
Oleh : Atep Afia Hidayat - Setiap individu manusia dianugrahi beban tertentu dalam kehidupannya. Terdapat bermacam-macam tanggapan atau respon terhadap beban yang disandangnya. Antara in lain ada yang menerima dengan jiwa lapang, ada yang "menambah berat" beban dan ada juga yang menganggap "enteng". Umpamanya, seseorang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), maka tanggapannya terhadap beban tersebut, ada ayang menerima dengan logis, banyak pula yang mengalami stress. Beban tak lain merupakan masalah, problem atau kasus yang menuntut pertanggungjawaban. Respon seseorang terhadap beban yang disandangnya, tergantung pada situasi dan kondisi kejiwaannya. Banyak orang yang "melarikan diri" dari beban, tak lain disebabkan oleh ketidaksiapan faktor kejiwaan tersebut. Beban itu harus dipikul, asalkan sesuai dengan kemampuan atau kapasitas "memikul". Jika di luar batas kemampuan, maka kita tinggal berserah diri padaNya. Setiap individu manusia memiliki kapasitas dan kemampuan tertentu dalam menyandang beban. Seseorang bisa bertahan hidup dalam suhu yang ekstrim, misalnya di daerah kutub atau puncak gunung, tetapi orang lainnya tidak mampu. Sebuah tantangan dari alam bisa menjadi beban bagi seseorang, tetapi tidak demikian bagi yang lainnya. Setiap individu manusia memiliki ciri umum, yakni berupa tumbuh dan bekembang. Dengan demikian terdapat cara tertentu untuk meningkatkan kapasitas, sehingga kekuatan untuk memikul beban bertambah. Dalam hal apapun setiap orang bisa tumbuh dan berkembang, asalkan terdapat upaya kearah itu. Bukankah semacam rintangan dan tantangan untuk meraih sukses tak lain merupakan beban, dimana kesanggupan kita diuji. Sudah terang, jika tanpa persiapan yang matang, seseorang tak akan mampu menyelesaikan suatu ujian tersebut. Kesanggupannya relatif kurang jika dibandingkan dengan mereka yang telah melakukan persiapan. Tetapi, bagaimanapun juga terdapat suatu beban yang diluar kesanggupan kita untuk memikulnya, dan kita berhak meminta dispensasi dari  Allah S.W.T. Beban mental, pikiran dan fisik, mana yang paling berat ? Seorang lifter mampu mengangkat sekitar 200 kg, untuk itu sang filter memerlukan persiapan berupa latihan yang teratur dan penyehatan tubuh. Seorang lifter adalah penyandang beban fisik, begitu pula seorang kuli pelabuhan, tukang becak, atau pekerja kasar lainnya. Selain itu, tentu saja diantara mereka juga banyak yang menyandang beben mental dan pikiran, terutama menyangkut kehidupan yang dirasakannya. Seorang yang memiliki reputasi internasional, baik dari kalangan politisi, professional, olah ragawan, penyanyi atau pemain film menyandang beban fisik, pikiran sekaligus mental dalam kesehariannya. Bagaimanapun reputasi itu perlu dipertahankan. Terdapat unsur relatifitas dalam konsep beban. Maksudnya, beban sangat dipengaruhi oleh waktu, situasi dan kondisi. Si A akan memandang sesuatu sebagai "beban" jika kemampuannya berada dibawah kemampuan untuk mengatasi beban yang sesungguhnya. Tetapi, beban tersebut akan dipandang "bukan beban" jika si A telah melipatgandakan tingkat kemampuannya. Setiap individu semestinya mendayagunakan waktunya meningkatkan kemampuannya dalam segala hal. Seorang pemain sepak bola seperti Lional Messi senantiasa melakukan latihan yang intensif untuk meningkatkan kualitas permainannya, sehingga kontribusi bagi tim yang diusungnya bisa lebih maksimal. Setiap individu dianugrahi beban, yang sebenarnya disesuaikan dengan taraf kemampuannya. Di antara beban dan kemampuan itu selalu berkoreksi, jika kemampuan seseorang meningkat maka bebannya pun meningkat pula, juga sebaliknya. Beban studi di Universitas jauh lebih berat daripada beban disekolah lanjutan, tetapi beban itu seolah-olah sama, karena adanya peningkatan kemampuan pada peserta didik. Demikian pula, beban kerja seorang manajer jauh lebih berat dengan seorang supervisor. Juga dalam aspek kehidupan yang lebih luas dan kompleks, penganugrahan beban itu disesuaikan dengan taraf kemampuannya. Nah, mau sampai dimana posisi kita, sangat tergantung pada kemampuan untuk mengatasi beban-beban kehidupan. Beban-beban itu selalu menimpa setiap orang, tetapi tentu saja terdapat cara-cara untuk menjinakkannya. Paling tidak, kita semakin dituntut untuk meningkatkan porsi latihan dan kedisiplinan. Hari ini, esok atau lusa, kita akan didatangi beban-beban kehidupan. Lantas, sudah siapkan kita menyambutnya ? 

1. You blame yourself for things out of your control.

It's good to take responsibility for the mistakes you make, but when you too hard on yourself it's easy to forget that you're human too . When something doesn't go the way you planned or expect it to you begin to beat yourself up over it even though you tried your best, instead of blaming yourself accept what you cannot change and focus on the things you can to make the situation better .

Hidup jangan jadikan beban, nikmati, lihat hasil yang akan di dapat, sisi positif .

Senin, 23 Maret 2020

hate job

Self reward : productive .
2 Shares

Benner-1.png

 

TIDAK SUKA PEKERJAAN


Urang harus menyiapkan tenaga untuk pekerjaan hari esok .

Black and white thinking .

Overthinking, tend to repeatedly relive the moment .

Saya tau apa rasanya jika kita merasa tidak nyaman dengan pekerjaan. Saya juga tau bagaimana rasanya kita sangat menginginkan datangnya akhir pekan.  Anda yang mengalami hal serupa juga pasti berharap agar hari Senin tidak pernah ada.

Dan saya pun tau, betapa tersiksanya Anda setiap hari melawan keinginan yang begitu kuat untuk keluar dari pekerjaan namun masih takut untuk melakukannya.

Kebahagiaan adalah saat kita bisa melakukan segala sesuatu yang kita sukai dan tehindar dari segala seustau yang tak kita sukai.  Hm… jika kita tanyakan tentang apa yang menjadi prioritas semua orang, pasti mereka akan menjawab kebahagiaan dan ketenangan batin bukan? Kebahagiaan akan menjadi daftar pertama yang dicari semua orang.  akan tetapi, perhatikanlah perbuatan mereka. Kadang kala tanpa disadari mereka justru melakukan hal yang mengancam kebahagiaannya. Salah satunya adalah bertahan pada pekerjaan yang sudah jelas-jelas tidak mereka sukai.

Mengapa seseorang bisa membenci pekerjaannya?  Jawabannya bisa 2. Mereka tidak menyukai jenis pekerjaannya atau mereka tidak menyukai lingkungan kerjanya. Sebagai contoh, bisa jadi Anda sangat nyaman dengan lingkungan perkantoran dan suasana di ruang kerja dengan teman-teman yang begitu akrab dan kompak, akan tetapi, Anda sebenarnya kurang suka dengan jenis pekerjaan sebagai marketing, misalnya.  Atau sebaliknya.  Anda bisa jadi sangat menyukai posisi Anda saat ini sebagai bagian keuangan perusahaan namun suasana kerja yang Anda dapatkan ternyata tak seindah bayangan.

Susah ya kalo sudah seperti ini… ðŸ™‚

Nah, untuk memahami apa yang membuat kita tidak enjoy atau tidak menyukai pekerjaan kita harus melakukan hal yang satu ini.  Cobalah untuk lebih memahami diri Anda kembali. Apa yang sebenarnya Anda inginkan dalam karir? Apa sebetulnya yang menjadi impian Anda ketika dulu masih kuliah? Cara untuk merasa bahagia dan enjoy dalam bekerja adalah dengan memahami kembali nilai dan prioritas kita dalam bekerja.

Baiklah dalam artikel kali ini, kami akan coba membahas hal apa sih yang sebenarnya membuat orang sampai membenci pekerjaannya sendiri?

Pakah betul setiap orang membenci rutinitas? Ternyata tidak juga. Sebagian orang justru merasa enjoy dan senang dengan adanya rutinitas harian dalam pekerjaan mereka. Hal ini dapat membuat mereka lebih teratur dalam bekerja.

Lalu apa dong yang membuat seseorang bisa tidak menyukai pekerjannya? Nah, salah satu poin paling penting yang tidak dimengerti oleh banyak orang tentang memilih pekerjaan adalah bahwa setiap orang akan merasa puas dan senang dengan pekerjannya jika sesuai dengan kepribadiannya.

Contohnya seperti ini, jika Anda orang yang menghargai kebebasan, lalu Anda harus datang bekerja di jam yang sama setiap harinya, menggunakan seragam, dan duduk di balik meja, maka itu adalah cara paling cepat baginya membenci pekerjaannya. Begitu juga sebaliknya. Jika Anda seseorang yang tidak terlalu suka bertemu orang baru dan merasa gugup jika harus berbicara di depan orang banyak, maka pekerjaan sebagai marketing bisa jadi pekerjaan yang tidak akan membuat Anda betah.

Cara tercepat agar Anda merasa bahagia dan selalu menikmati karir Anda adalah bukan dengan membencinya, melainkan tuliskan apa hal penting yang menjadi nilai bagi hidup Anda. kemudian, rencanakan dan carilah pekerjaan yang dapat menunjang Anda untuk mewujudkannya.

Beberapa orang bahkan mengorbankan hal yang disukai dalam hidup tepat ketika ia mendapatkan pekerjaan.  Sebagian orang terpaksa meninggalkan kebiasaannya berolahraga dengan bangun setiap pagi berangkat kerja, sebagian terpaksa menelantarkan hobinya untuk memiliki waktu full bekerja, sebagian orang lagi mau tidak mau harus meninggalkan kehidupan sosialnya demi gaji bulanan.

Jika kita berpikir untuk kebaikan masa depan, tentunya bekerja adalah jalan terbaik dan bijaksana. Tetapi bagi sebagian orang hal ini justru jadi penyebab rasa tertekan dan tidak nyaman dalam bekerja.

Ketika Anda mulai merasa bahwa pekerjaan Anda saat ini menjadi penyebab Anda tidak bisa lagi melakukan hal yang sukai, maka jelas saja Anda merasa tidak suka dengan pekerjaan Anda.

Lalu bagaimana solusinya?

Jika Anda benar-benar memutuskan ingin merasakan kenyamanan dalam bekerja, maka kita harus belajar bagaimana menyeimbangkan antara bekerja dan melakukan hal yang kita sukai.  Bisa jadi dengan menjadikan hobi sebagai pekerjaan Anda.

Pengusaha muda sukses Sandiaga S. Uno memberikan sedikit tips agar kita bisa mencintai pekerjaan dan merasa nikmat dalam menjalaninya. Antara lain mengimbanginya dengan berolahraga dan melakukan kegiatan sosial di luar jam kerja. Tips ampuh ini bisa kita coba ðŸ™‚

Lalu, setelah kita tahu bahwa pekerjaan yang saat ini tekuni merupakan pekerjaan yang tidak kita inginkan, haruskah kita keluar? Perlukah dan seberapa pentingkah meninggalkan pekerjaaan yang tidak membuat kita merasa bahagia?

Jika Anda tanyakan pertanyaan ini kepada orang lain, kebanyakan mereka akan menjawab jangan keluar sebelum Anda mendapatkan pekerjaan baru.  Akan tetapi bagi sebagian orang yang berani ambil resiko, mereka akan menyarankan Anda keluar secepatnya lalu mencari pekerjaan yang memang sesuai dengan nilai hidup Anda.

Namun, mengapa sampai saat ini banyak orang yang tidak juga meninggalkan pekerjaan yang tidak membuatnya nyaman? Alasan banyak orang tidak meninggalkan pekerjaannya adalah karena

1. Mereka menganggap ketidakbahagiaan adalah hal yang biasa.

Salah satu sebab paling menyedihkan mengapa seseorang tetap bertahan dengan pekerjaan yang tidak mendatangkan kebahagiaan adalah karena ketidakbahagiaan sudah menjadi hal yang sangat lumrah bagi mereka. Mereka tetap menjalani kehidupan dengan pekerjaan yang tidak menyenangkan tanpa mengetahui bahwa begitu banyak orang yang bisa bahagia dengan pekerjaannya di luar sana. Dia tidak tahu bahwa di luar sana ada seoraang designer yang begitu mencintai pekerjaannya meskipun jadi designer itu tidak mudah. Ia juga belu terbuka pikirannya bahwa di luar sana ada penulis yang bisa kaya raya dan merasa sangat menikmati profesinya.

Beberapa orang tidak pernah meninggalkan pekerjaannya karena merasa ketidakbahagiaan yang mereka jalani adalah hal lumrah namun tanpa disadari mereka tidak pernah berangkat kerja dengan bergairah.

2. Mereka terlalu takut untuk keluar dari pekerjaan lamanya.

Ada sebuah kisah menarik. Salah seorang pakar dalam psikologi, Mr. Farouk Ridwan yang mendapat pernyataan sinis dari teman-temannya ketika ia memutuskan untuk mendirikan bisnis via internet.  Teman-temannya mengatakan bahwa ia melakukan hal bodoh dengan meninggalkan pekerjaan lamanya untuk merintis website khusus psikologi dan menulis buku-buku tentang psikologi. Akan tetapi, teman-temannya tidak ada yang tahu bahwa ia bisa mengumpulkan uang setara gajinya setahun hanya dalam waktu sebulan.

Dalam buku Goal Free Living karya Stephen Shapiro, dijelaskan bahwa di dunia ini tidak ada yang disebut keputusan yang benar atau keputusan yang salah. Yang ada hanyalah sebuah keputusan. Jika Anda memang merasa kurang cocok dengan pekerjaan Anda saat ini atau tidak mendapatkan kepuasan dalam batin Anda, jangan ragu untuk mengundurkan diri dan mencari pekerjaan lainnya. Selama ini Anda sering takut meninggalkan pekerjaan lama karena Anda terlalu fokus pada “apa yang akan hilang dalam kehidupan saya” dibandingkan fokus pada “apa yang akan saya dapatkan di pekerjaan baru”.

Jika Anda punya pernah punya pengalaman menarik tentang pindah pekerjaan, atau saat ini Anda sedang merasa butuh kekuatan pindah dari pekerjaan lama, jangan sungkan-sungkan share di bawah ya. Semoga bermanfaat ðŸ˜‰

Rabu, 18 Maret 2020

Selasa, 17 Maret 2020

motivasi .

Geus embung, lihat sisi positifnya. 

Lahaula kun fayakun hikmah optimis tujuan sesungguhnya. 

Kaya akan nikmat dan akherat .
Tujuanna naon ? Manfaat jang urangna naon ? manehteh hamba .

distorsi kognitif .

Katastropik,  filter mental,  over generasi zing dan pemikiran "harus" . 

Me
Memikirkan kemungkinan terburuk dari segala hal .

Hirup urg geus cukup lieur .

Sudut pandang kebencian, sakit hati, negative .

Kaya akan nikmat .
Big picture .

Masalah hidup .

Terlalu memikirkan masa depan, membayangkan sejauh mana sesuai keadaan yg dapat kamu perkirakan, dan khawatir bagaimana mengatasi apa yang akan terjadi, padahal kamu hanya tinggal menjalani dan melewatinya .

Tua dan meninggal .

Terlalu banyak mengingat hal buruk, ditambah masa depan yang penuh dengan ketidak pastian .

Biasa, buruk . Fokus .

Enam Distorsi Pemikiran Penyebab Munculnya Kecemasan
Rabu, 08 Mei 2019 13:34
Anda Nurlaila,  
    

Pola pikir dapat merugikan dan cenderung mendorong terjadinya kecemasan. (Foto: Pexels.com)
Kecemasan adalah suatu gangguan psikologis yang dapat ditandai dengan beberapa rasa seperti rasa takut, keprihatinan terhadap masa depan, kekhawatiran yang berkepanjangan, gugup dan lainnya.



Jakarta: Setiap orang memiliki berbagai cara berpikir atas segala sesuatu yang terjadi di sekitarnya. Namun ada pola-pola berpikir yang bisa menjadi perangkap pikiran, sering disebut distorsi kognitif. 

Pola pikir tersebut dapat merugikan dan cenderung mendorong terjadinya kecemasan. Health mencatat ada beberapa pola berpikir yang mendorong rasa cemas:
1. Katastropik

Berpikir tentang sesuatu yang jauh lebih buruk daripada sebenarnya benar-benar memperkuat kecemasan. Pikiran ini akan membuat seseorang menyimpulkan hal terburuk atau bencana yang mungkin terjadi.
 
Pemikiran katastropik umumnya terjadi dalam dua bentuk. Pertama memandang situasi saat ini sebagai sesuatu yang negatif. Yang kedua terjadi ketika melihat ke masa depan dan menganggap semua hal yang akan terjadi salah. Ada beberapa langkah untuk memutus siklus berpikir negatif ini:

Kenali saat berpikir katastropik

Rekam pikiran negatif, lalu tuliskan situasi seobjektif mungkin serta apa reaksi atau perilaku Anda. Ubah pemikiran internal menjadi lebih pemaaf dan penuh harapan

Alih-alih mencoba menghentikan berpikir tentang bencana yang akan terjadi, sadari bahwa hal terburuk yang dapat terjadi bisa tak seburuk yang Anda bayangkan.
2. Pemikiran terpolarisasi

Terjadi ketika Anda percaya bahwa hanya ada dua hasil atau pandangan, yaitu benar atau salah. Jika Anda melihat dalam kenyataannya tidak ada hal yang baik atau buruk murni, hal ini mengarah pada tingkat stres tinggi.  

Umumnya pikiran terpolarisasi didasarkan pada harapan pada satu peristiwa atau hasil tunggal. Ada beberapa cara mengatasinya:

- Sadarilah bahwa ada banyak tingkatan antara kemenangan dan tragedi. Sebagian besar yang terjadi berada di antara kedua hal ini.
- Pahami bahwa tidak ada pencapaian atau kegagalan tunggal yang menentukan kebahagiaan masa depan.
- Jangan menganggap bahwa nilai-nilai Anda tidak akan pernah berubah atau orang lain akan menghargai hal yang sama seperti Anda.
- Cobalah untuk mencari tahu apa konsekuensi aktual dari kegagalan, dan rencanakan untuk menangani konsekuensi tersebut.



(Pemikiran katastropik umumnya terjadi dalam dua bentuk. Pertama memandang situasi saat ini sebagai sesuatu yang negatif. Yang kedua terjadi ketika melihat ke masa depan dan menganggap semua hal yang akan terjadi salah. Foto: Pexels.com)
3. Penyaringan

Pemfilteran akan mengambil detail negatif dan memperbesarnya sambil membuang semua aspek positif dari suatu situasi. Misalnya, seseorang dapat memilih satu detail yang tidak menyenangkan dan memikirkannya secara eksklusif, sehingga visi mereka tentang kenyataan menjadi gelap atau terdistorsi.

Untuk mengatasinya

Belajar untuk mengevaluasi hal-hal dengan jelas dan obyektif, bahkan jika merasa hal tersebut memang negatif.

Cari sudut pandang positif

Hindari meminimalkan upaya dan pencapaian Anda. Akui perkembangan sendiri dengan membandingkan hal-hal yang Anda lakukan lebih baik daripada sebulan, tahun atau lima tahun yang lalu.
4. Personalisasi

Cara berpikir ini menganggap semua yang dilakukan dan dikatakan orang adalah ko menyalahkan diri sendiri. Ini juga bisa menjadi sebuah kecemasan pada diri Anda.

Kesalahan berpikir ini adalah bahwa Anda menafsirkan setiap pengalaman, setiap percakapan terlihat sebagai petunjuk untuk nilai dan nilai Anda sendiri.

Cara mengatasinya:

- Pahamilah bahwa orang lain mungkin tidak sadar sedang mempertontonkan suasana hati mereka yang buruk.
- Sadarilah bahwa orang lain juga mengalami banyak halburuk.
- Jika merasa telah melakukan kesalahan, sebaiknya tanyakan.
- Jika tidak ada yang muncul dalam pikiran, sadarilah mungkin Anda merasa bersalah akibat pikiran personalisasi. Amati perasaan tersebut.

Hindari membuat kesimpulan bahwa Anda akan melakukan kesalahan di kesempatan lain. Cobalah untuk tidak mengubah perilaku di sekitar orang tersebut, suasana hati mereka adalah masalah mereka sendiri.



(Ubah pemikiran internal menjadi lebih pemaaf dan penuh harapan. Foto: Pexels.com)
5. Generalisasi berlebihan

Generalisasi berlebihan adalah kesimpulan yang didasarkan pada satu insiden atau bukti. Jika sesuatu yang buruk terjadi sekali, Anda berharap hal itu terjadi berulang kali.

Menggunakan kata "selalu" dan "tidak pernah" adalah petunjuk bahwa seseorang sering menggunakan gaya berpikir ini.

Distorsi ini dapat menyebabkan kehidupan yang terbatas, karena Anda menghindari kegagalan di masa depan berdasarkan pada satu insiden atau peristiwa.

Cara mengatasinya:

Amati kecenderungan melakukan generalisasi berlebihan dalam kehidupan sehari-hari. Cobalah melihat fakta, apakah benar-benar “selalu” atau “tidak pernah” atau apakah Anda mendramatisasi kenyataan? Keluarkan emosi Anda dari fakta.

Cobalah memperlakukan peristiwa secara terpisah, alih-alih menganggap sesuatu di masa lalu sebagai prediktor tentang apa yang akan terjadi di masa depan.
6. Kesalahan atribusi

Mirip dengan generalisasi berlebihan, Anda percaya dapat mengetahui dengan tepat alasan seseorang atas perilaku mereka. Padahal bisa jadi mereka mungkin bertindak tidak disengaja atau tidak menyadarinya.  

Cara menanganinya:

Perhatikan "konsensus". Jika kebanyakan orang berperilaku sama jika berada dalam situasi sama, maka keadaanlah yang lebih mungkin menjadi penyebab perilaku tersebut.

Tanyakan pada diri bagaimana Anda akan berperilaku dalam situasi yang sama. Cari penyebab yang tidak terlihat, khususnya faktor yang kurang menonjol.

Langkah-langkah sederhana untuk menantang distorsi kognitif

Tanyakan kepada diri sendiri. "Apa yang ada dalam pikiran saya?" Atau "Ada apa dengan situasi ini yang membuat saya kesal?"

Tantang pikiran Anda. Ingat, hanya karena Anda berpikir sesuatu tidak berarti itu benar. Tanyakan kepada diri sendiri: "Apakah pikiran ini bermanfaat?"; "Apakah saya bersikap realistis?"; "Apakah orang lain dalam situasi ini akan memikirkan hal ini?"; "Apakah ini contoh dari salah satu perangkap akal sehat?"

Pertimbangkan strategi berikut dan tanyakan pada diri sendiri beberapa pertanyaan ini:

Cari bukti: Apa bukti untuk dan melawan pikiran saya? Apakah saya fokus pada yang negatif dan mengabaikan informasi lain? Apakah saya langsung mengambil kesimpulan tanpa melihat semua fakta?

Cari penjelasan alternatif:

Apakah ada penjelasan lain yang memungkinkan? Apakah ada cara lain untuk melihat ini? Apakah saya terlalu kaku dalam berpikir?

Masukkan pemikiran ke dalam perspektif: Apakah seburuk yang saya bayangkan? Apa hal terburuk yang bisa terjadi? Seberapa besar kemungkinan hal terburuk akan terjadi? Bahkan jika itu benar-benar terjadi, apakah itu akan seburuk itu? Apa yang bisa saya lakukan untuk melewatinya?

Apa pemikiran yang lebih bermanfaat? Apa yang bisa saya katakan kepada diri  sendiri yang akan membantu saya tetap tenang dan membantu saya mencapai apa yang ingin saya capai dalam situasi ini?

Jika Anda masih merasa cemas dan membutuhkan beberapa layanan konsultasi psikologi beberapa tempat konsultasi psikologi bisa Anda kunjungi antara lain, Klinik Terpadu - Fakultas Psikologi UI, Daya Insani, Konsultan Psikologi & Hipnoterapi, atau Yayasan Praktek Psikolog Indonesia. 
Ingin merasa di inginkan, berharga dan berguna .

Distorsi Kognitif: Ketika Cara Berpikirmu Berbahaya

 Pijar Psikologi
2 years ago

Di artikel sebelumnya, kita sudah berkenalan singkat dengan Cognitive Behaviour Therapy (CBT) yang banyak digunakan untuk perlakuan terhadap depresi dan banyak gangguan psikologis lainnya. Selanjutnya, mari kita berkenalan lebih dekat dengan satu istilah yang akan sering muncul saat membicarakan CBT; distorsi kognitif. Distorsi kognitif adalah kesalahan logika dalam berpikir, serta kecenderungan berpikir yang berlebihan serta tidak rasional. Apabila dibiarkan, kesalahan ini akan menjadi kebiasaan, mempengaruhi kondisi emosi kita, serta termanifestasi dalam perilaku. Berikut adalah jenis-jenis distorsi kognitif yang mungkin kita alami:

Filter mental (Mental filter)
Kacamata membantu kita untuk melihat, tapi kacamata hitam membantu kita untuk tidak melihat sinar matahari yang terlalu terang. Distorsi kognitif ini adalah seperti memakai kacamata hitam untuk memandang dunia. Kita akan terfokus hanya pada hal-hal yang negatif saja dan mengabaikan aspek positif yang ada. Misalnya, kita tidak suka pelajaran Matematika di sekolah, kita akan langsung berpikir bahwa sekolah itu menyebalkan, dan mengabaikan fakta bahwa banyak hal lain yang positif tentang sekolah selain matematika.

Black and white thinking
Atau sering disebut juga pemikiran “Semua atau tidak sama sekali”. Distorsi kognitif ini membuat kita berpikir hanya di dua titik ekstrem. Orang-orang pasti baik atau jahat. Hidup akan berjalan lancar atau buruk. Peristiwa yang kita alami hanya terdiri dari kejadian baik atau buruk. Saat kita berbuat kesalahan dalam ujian misalnya, kita akan langsung berpikir bahwa kita adalah siswa yang buruk dan segalanya akan rusak.

Pemberian cap atau label (Labelling)
Mirip dengan black and white thinking, distorsi kognitif ini membuat kita memberi label pada siapapun; orang lain, ataupun kita sendiri. Padahal, setiap orang punya banyak sisi dan tidak mungkin satu label dapat mendeskripsikan keseluruhan sisi seseorang. Misalnya, kita mendapat kritik dari atasan, lalu langsung mencap diri sendiri bodoh dan tidak kompeten. Lalu membuat kita tidak bersemangat saat bekerja, padahal kritik yang didapat hanya tentang satu bagian kecil dari keseluruhan tanggung jawab di kantor. Atau, saat kita mencap seseorang bodoh, maka segala yang ia lakukan akan salah bahkan walaupun sebenarnya tidak begitu.

Overgeneralisasi (Overgeneralizing)
Distorsi kognitif ini terjadi saat kita terlalu menggeneralisasi sesuatu. Misalnya, seseorang pernah gagal dalam berpacaran padahal sudah akan menikah. Lalu ia menggeneralisasi bahwa semua lawan jenis memang jahat, serta timbul trauma dalam hubungan romantis karena distorsi pikiran yang menempatkan satu pengalaman buruk sebagai norma untuk pengalaman di masa depan.

Loncatan ke simpulan (Jumping to conclusions)
Distorsi kognitif ini adalah saat kita membuat kesimpulan tanpa memiliki bukti yang mendukung. Contohnya, saat akan ada ujian, kita beranggapan akan gagal. Hal ini tentu tidak baik karena ujian belum terlaksana, hasil ujian belum keluar, dan sebenarnya masih banyak waktu untuk mempersiapkan materi ujian. Pikiran seperti ini malah akan membuat kita merasa bahwa hal negatif sudah terjadi dan menghalangi kita melakukan persiapan yang maksimal.

Membaca pikiran (Mind reading)
Adalah saat seseorang memprediksi apa yang orang lain pikirkan tanpa adanya bukti yang mendukung. Misalnya, suatu hari kamu berpapasan dengan seorang teman, tapi ia tidak menyapa. Kamu langsung berpikir hal negatif tentangnya (Wah, dia sombong sekali tidak menyapa; Apakah dia tidak mau berteman lagi denganku?: Apakah aku tidak dia anggap teman?). Padahal, bisa saja asumsi negatif yang kita pikirkan tidak sesuai dengan apa yang dia pikirkan atau apa yang sebenarnya terjadi. Atau bisa saja temanmu memang sedang tidak fokus dan banyak hal yang ada di pikirannya saat berpapasan denganmu.

Pemikiran “Harus”
Distorsi kognitif membuat kita terjebak dalam suatu ideal yang menurut kita harus orang lain atau kita sendiri lakukan. Pemikiran seperti “Semua orang harus mengerti perasaanku, dong!”, “Seharusnya dia lebih ramah sama orang lain,” atau “Harusnya aku lebih berani berpendapat, jadi aku ga bakal dipandang buruk oleh teman-teman” dapat membuat kita tertekan atau frustrasi karena adanya pemikiran harus yang tidak ni realistis.

Personalisasi (Personalizing)
Adalah saat kita merasa bersalah atau bertanggungjawab secara personal atas sesuatu yang mungkin bukan sepenuhnya kesalahan kita. Contohnya, saat pertandingan olahraga dan tim kita kalah kemudian kita menyalahkan diri sendiri sebagai penyebab kekalahan tim, padahal yang bermain di pertandingan tersebut tidak hanya kita sendiri.

Penalaran emosional (Emotional reasoning)
Saat kita terlalu fokus pada emosi dan memberikan porsi yang terlalu banyak pada sisi emosional saat memandang atau memutuskan sesuatu. Saat kita merasa tidak yakin, tidak nyaman atau tidak mampu menghadapi sesuatu, kita lalu beranggapan bahwa kita tidak akan bisa melakukannya. Kata-kata “Saya merasa tidak bisa..”, “Saya kayaknya tidak mampu,” menjadi berbahaya karena sebenarnya pemikiran berlandaskan emosi negatif ini dapat mempengaruhi keputusan dan tindakan yang diambil.

Pembesaran atau pengecilan (Magnifying atau Minimising)
Saat kita memandang sesuatu tidak sesuai dengan porsinya. Kemungkinan pertama adalah pembesaran, yaitu saat kita membesarkan hal negatif yang terjadi lebih dari apa yang sebenarnya menjadi porsinya. Kemudian, kemungkinan kedua adalah mengecilkan pencapaian atau hal positif. Kedua hal ini menjadi berbahaya karena kita akan cenderung berpikir secara negatif apapun yang terjadi, bahkan walaupun hal positif terjadi di dalam hidup.

Standar ganda (Double standard)
Yaitu saat kita memiliki standar yang berbeda untuk kita dan orang lain. Misalnya satu kesalahan yang sama, saat dilakukan oleh kita menjadi sangat negatif namun saat dilakukan orang lain kita berpikir “Ah, hal itu dapat terjadi ke siapa saja,”, ataupun sebaliknya. Distorsi ini membuat kita melihat sesuatu tidak sesuai dengan apa yang terjadi dan nantinya akan muncul kecenderungan untuk menyalahkan orang lain ataupun diri sendiri.

Nah demikian 11 jenis distorsi kognitif yang mungkin kita lakukan. Pada kadar tertentu, semua orang pasti memiliki distorsi kognitif, baik satu ataupun lebih dari satu jenis. Pengetahuan tentang distorsi kognitif membantu kita menyadari jenis distorsi apa yang kita punyai. Namun, terlepas dari jenis distorsi kognitif apa yang kita sering lakukan, langkah selanjutnya diserahkan pada kita sendiri. Apakah akan berusaha untuk melawan serta mengubah kebiasaan distorsi kognitif yang salah tersebut? Apakah akan dibiarkan saja kebiasaan di atas, menghiraukan pikiran negatif sambil berusaha tetap optimis? Apakah akan dibiarkan saja walaupun terdapat resiko pikiran negatif semakin banyak bermunculan di pikiran kita?

Satu hal yang perlu diingat adalah, otak kita termasuk organ tubuh yang tergantung oleh kebiasaan. Saat kita membiasakan diri untuk berpikir dengan cara yang rasional, obyektif, dan adaptif, pikiran yang dihasilkan pun akan lebih positif. Begitu pula saat kita terbiasa dengan cara berpikir yang salah, tidak rasional dan mengabaikan kenyataan, maka apa yang dihasilkan akan negatif pula.

 

Tulisan ini dikirimkan oleh Azizah Suli Kawalian, Lulusan S2 Universitas Leiden. Hobinya adalah memutar lagu yang sama di spotify hingga ratusan kali.

Let others know the importance of mental health !

Selasa, 03 Maret 2020

motive and perspective .

Kmh ngke. 

Ngeunah dagangmah,  modal balik deui bati nambahan. 

Amal Ibadah. 

Maneh linglung,  karena nu ku maneh di jadikeun tujuan,  neang duit. 
Jadi pas maneh meunang duit, nya maneh bingung rek naon deui. 

Family
Worst
And heavy responsibility

Berhenti memikirkan kemungkinan terburuk
Jangan berhenti berharap (putus asa/future) 
Optimis

Hidup tidak bisa di perkirakan,  jalani. 

Intinya kamu harus tenang, karena resahpun tidak akan merubah keadaan.

You just need to be positive and be prepared. 

Maha mengetahui
Sementara
Positive

Worst from the worst,  hasil. 

Perubahan itu datang dengan usaha,  bukan ditunggu. 

Maneh rek ngadagoan duit beak? 

Maot,  tong sieun ku istilah t boga gawe.

Anxiety,  not patient,  another kaya akan nikmat. 

Bosan
Tujuan(amal) 
Sementara
Dimudahkan
Diselamatkan. 
Kaya akan nikmat
Optimis
Meminta

.Sesaat
Allah save you
Something left
Worst

Bukan tolak ukur. 
Sabar,  damai kebahagiaan bertemu Allah,  cinta dunia. 
Lain kesempatan. 

Jika Kehilangan Semangat Hidup

 Farid Ma'ruf
9 tahun yang lalu
Iklan

Assalaamu’alaikum Wr. Wb.

Ibu Pengasuh Rubrik Konsultasi Keluarga yang saya hormati, Saya mempunyai sahabat yang sangat mempercayai saya. Ia selalu menumpahkan keluhan-keluhan dan membagi kebahagiaannya kepada saya. Suatu saat ia mengeluh dan menceritakan masalahnya pada saya. Sebagai seorang teman saya harus membantunya. Karena bingung harus berbuat apa, maka saya minta bantuan dan saran dari ibu. Sahabat saya merasa tidak pernah diperhatikan oleh orang tua dan kakak-kakaknya. Mereka tidak pernah memberikan dorongan, memotivasi untuk maju. Kondisi ini membuat sahabat saya menjadi putus asa. Apa yang telah dilakukannya tidak pernah mendapat perhatian atau penghargaan dari orang-orang di sekitarnya. Pernah suatu ketika dia mengatakan kalau sudah tidak kuat lagi hidup di dunia ini. Saya sudah menasihatinya agar tidak berkata begitu, karena Islam tidak menghendaki sikap yang demikian.  Apa yang harus saya lakukan untuk membangkitkan semangat sahabat saya dalam menjalani hidup ini? Jazakillah untuk penjelasannya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

UK
Jakarta

Wa’alaikumsalam Wr.Wb

UK yang baik,

Insya Allah saya bisa memahami masalah yang sedang dihadapi sahabat Anda. Sesama Muslim adalah saudara. Diperintahkan pada masing-masing kita untuk saling menasihati, dan membantu menyelesaikan keperluan-keperluannya.

“Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya, tidak boleh menganiayanya dan tidak boleh menyerahkannya (kepada musuhnya); siapa yang membantu keperluan saudaranya, maka Allah akan (membalas) membantu keperluannya dan barangsiapa yang membebaskan kesusahan seorang Muslim, maka lantaran itu Allah akan membebaskannya satu kesusahan dari kesusahan-kesusahan Hari Kiamat: dan barangsiapa menutupi cacat seorang Muslim, maka Allah pun akan menutupi cacatnya kelak di Hari Kiamat”.(HR. Bukhari dan Muslim)

UK yang baik,

Dalam kehidupan sehari-hari, perhatian dan penghargaan memang diperlukan. Saya bisa merasakan bagaimana sedihnya orang yang tidak pernah mendapatkan kedua hal itu. Memberikan perhatian dan penghargaan adalah salah satu teknik yang cukup baik untuk memotivasi seseorang. Penghargaan tidak mesti harus berupa materi (benda). Perhatian merupakan bentuk penghargaan yang kadang-kadang dirasakan lebih bernilai daripada pemberian materi. Terutama perhatian yang diperoleh dari orang-orang terdekat, seperti orang tua, saudara-saudara, guru atau teman-teman.

UK yang baik,

Motivasi adalah dorongan yang ada pada seseorang untuk melakukan sesuatu. Ada dua macam jenis motivasi. Pertama, adalah motivasi yang muncul dari dalam diri kita sendiri karena adanya kesadaran tentang pentingnya aktivitas yang kita lakukan. Kedua, adalah motivasi yang muncul karena faktor luar. Misalnya Anda giat mempelajari Islam karena dorongan orang tua. Walhasil jika tidak diingatkan orang tua, maka Anda malas melakukannya. Motivasi yang muncul karena faktor luar ini sifatnya sangat lemah, walaupun kadang diperlukan jika motivasi sedang menurun. Yang terbaik adalah motivasi yang muncul karena kesadaran bahwa seseorang itu mesti maju, berubah, berprestasi menjadi lebih baik dan sebagainya. Motivasi yang muncul karena kesadaran ini akan mudah dibangun, jika kita punya keyakinan yang kuat bahwa hidup ini adalah ibadah. Seluruh aktivitas positif yang kita lakukan akan bernilai ibadah. Jadi, kenapa mesti malas, putus asa, tidak sungguh-sungguh dalam melakukan suatu kebaikan.

UK yang baik,

Perhatian dan penghargaan dari orang-orang di sekitar kita memang kadang diperlukan. Tapi selagi itu tidak ada, maka keinginan kita untuk menjadi lebih baik harus tetap tertanam pada diri kita masing-masing. Seorang Muslim yang baik mesti punya prestasi, sekecil apapun. Ia mesti kreatif dan mampu mengoptimalkan segala kelebihan yang dimilikinya. Sampaikan kepada sahabat Anda, bahwa apa yang sudah dilakukan harus tetap dipertahankan dan ditingkatkan. Jangan mudah putus asa dalam menghadapi kehidupan ini. Keputusasaan akan mendatangkan kesia-siaan, bukan perubahan ke arah yang lebih baik. Orang yang putus asa biasanya tidak akan berbuat apa-apa. Putus asa dalam menjalani kehidupan ini tidak dibenarkan dalam ajaran Islam. Kita mesti selalu optimis dengan apa yang kita hadapi.

“Sungguh menakjubkan urusan orang mukmin ini, bahwa urusannya itu semuanya ada kebaikannya, dan yang demikian itu tidak dimiliki oleh siapapun kecuali orang mukmin, yaitu jika ia mendapatkan kegembiraan, ia bersyukur dan itu adalah suatu kebaikan baginya; dan jika mendapatkan musibah ia sabar dan itu pun satu kebaikan baginya”. (HR. Muslim)[www.konsultasi.wordpress.com]

Sumber : Tabloid Media Umat, Desember 2011

Cara Membangkitkan Semangat Hidup Dan Mencoba Lebih Baik


assalamu’alaikum…

yth para konsultan…

saya deni, 24 tahun asal sukabumi… akhir2 ini kenapa ya semangat hidup sya ga ada.. yg nampak hanya masalah dan masalah..

beban kerj semakin menumpuk dan semangat untuk gelanjutin study tersendat,, entah apa yang ada dalam pikiran saya sekarang!!!

yang ada bingung, kesal, dan benci sama diri sendiri…

gmna caranya supaya sya bisa kembali pada arah hidup yang sudah saya bangun sebelumnya ???

makasih…

assalamu’alaikum

Saudara Deni yang disayang Allah SWT, dengan menanyakan hal ini berarti Anda menginginkan bangunnya jiwa-jiwa yang hidup, kuat dan teguh di dalam diri Anda, Hati yang segar dan memiliki semangat yang berkobar-kobar, serta ingin mengubah jiwa-jiwa yang pernah berputus asa menjadi jiwa-jiwa yang sentiasa merindukan tercapainya cita-cita serta senantiasa bekerja keras dalam usaha menuju cita-cita. Sungguh hal itu merupakan keinginan yang sangat mulia. Namun keinginan hendaknya dilanjutkan dengan perbuatan nyata.

Anda bertanya, bagaimana caranya untuk menumbuhkan semangat dalam hidup? “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu kaum, kecuali mereka mengubah apa yang ada di dalam diri mereka” (QS. 11 : 28). Hal itu berarti kita harus berubah dulu sebelum perubahan yang kita inginkan terjadi. Rahasianya adalah just do it! (lakukan saja sekarang jangan ditunda-tunda!). Anda perlu memahami bahwa seringkali semangat melakukan suatu pekerjaan justru datang dan semakin besar bersamaan dengan saat anda melakukan pekerjaan tersebut. Semangat bekerja sering kali muncul bukan sebelum melakukan pekerjaan , tapi pada saat anda melakukan pekerjaan tersebut. Jadi jangan biarkan kemalasan anda membuat alasan-alasan lagi untuk menundanya. Just do it! nanti semangat akan menyusul dengan sendirinya.

Selain itu, mengenai rasa kesal Anda karena ditimpa masalah terus menerus. Mungkin Anda perlu memahami bahwa masalah diberikan Allah SWT karena dua hal, dan hal tersebut tergantung dari persepsi kita. Yang pertama, kita mempersepsikan masalah sebagai cara Allah untuk menghukum kita. Atau yang kedua, kita diberi masalah agar kita semakin sabar, semakin kuat, semakin dekat, dan malah menambah keimanan kita kepada Allah. Sebaiknya, berpikirlah seperti cara kedua bahwa Anda mendapat masalah karena Allah sayang kepada Anda dan agar Anda lebih dekat kepada-Nya.

Semoga kita dapat menjadi orang yang selalu bersyukur, walau ditimpa banyak masalah. Amiin.

Salam Berkah!

(Satria Hadi Lubis)

Apapun yang terjadi masih diberikan kenikmatan .
Kaya akan nikmat .
Dijauhkan dari keburukan yang seharusnya menimpa kita .
Nikmati saja.