Minggu, 30 September 2018

Fun

Penilaian orang lain bukan tergantung kita .

Gpp kerjanya tidak bagus juga karena bisa saja kita unggul d divisi lain, yang penting baik aja .

10. Lakukan hal yang Anda sukai

Rasa capek dan pegal ternyata bisa diringankan ketika Anda melakukan hal-hal yang disukai. Perasaan capek yang Anda alami biasanya datang juga dengan rasa jenuh dan bosan. Nah, tips menghilangkan capek yang satu ini sebenarnya sangat sederhana karena Anda hanya diminta untuk melakukan hal-hal yang Anda sukai.

Kekurangan dan kelebihan

Gajian, ada kegiatan, aya nu meli baju, nnton film bareng si dia

Sabtu, 29 September 2018

Perspective positif

Menabung Emosi Bahagia, Ini Caranya...
Selasa, 12 Februari 2013 | 07:55 WIB
KOMPAS.com - Umumnya manusia ingin bahagia dan mengejarnya dengan banyak cara. Tetapi tak semua orang tahu bagaimana berbahagia dengan benar. Misal, masih ada orang yang beranggapan bahwa bahagia itu identik dengan kekayaan dan popularitas. Lalu dia kerja keras dsb, lalu kaya. Namun akhirnya tetap tidak menemukan kebahagiaan.

Itu keliru. Lihat saja tak sedikit konglomerat dan artis papan atas mati bunuh diri. Mereka hanya kaya nama dan harta tapi tetap miskin bahagia. Bahagia adalah emosi positif, yang kita perlukan sepanjang kehidupan, terutama di saat sulit dan situasi yang buruk. Perasaan bahagia dibentuk sejak kecil. Ditumbuhkan oleh kasih sayang orang tua, relasi yang baik dengan sesama dan iman yang sehat.

Emosi bahagia tumbuh karena melewati pelbagai pengalaman baik dan buruk, situasi positif- negatif secara SEIMBANG. Ya, bahagia adalah menikmati kesenangan dan penderitaan secara seimbang. Itu sebabnya mereka yang TERLALU dimanja saat kecil bisa bermasalah secara emosi di masa dewasa. Demikian juga anak-anak yang lebih banyak menderita karena perlakuan kasar Ayah atau ibunya.

Hidup bagaikan roda. Kadang di atas kadang di bawah. Begitulah ada waktunya kita senang, ada waktunya sedih. Ada waktu untuk untung, kadang malang. Ada waktu untuk mendapat, kadang kehilangan. Ya, untuk segala sesuatu ada waktunya, kata Salomo. Tak selamanya orang menyukai kita, terkadang kita dibenci. Hari ini dipuji, eh besok orang yang sama bisa mencaci  kita. Lebih menyakitkan lagi saat orang terdekat mengkhianati kita.

Tubuh kita tak selalu sehat, sewaktu-waktu bisa sakit. Adapula teman yang menderita hingga bertahun-tahun lamanya seperti Ayah penulis yang pernah menderita sakit nyaris 2 tahun. Begitulah. Hidup bagaikan cuaca, yang tak selalu panas terkadang ada musim hujan. Ringkasnya, bahagia adalah belajar menikmati kesenangan dan penderitaan secara seimbang. Orang bahagia itu di masa senang tidak lupa diri, dan di kondisi yang buruk tidak bersungut atau mengutuk.

Menabung emosi bahagia

Jadi bagaimana caranya menabung emosi bahagia? Tetap tegar di masa sukar? Sebelum masa sulit, pengalaman pahit, atau sakit ini datang persiapkanlah diri. Seperti Nabi Yusuf yang bijak menyiapkan tujuh tahun masa kelaparan dengan menabung gandum di masa kelimpahan, kitapun perlu menabung emosi bahagia.

Seperti pepatah berkata, "sedia payung sebelum hujan". Atau anak-anak sejak kecil butuh imunisasi agar kebal saat penyakit menyerang. Maka kita pun perlu menabung emosi bahagia. Caranya? Ingat dan catatlah semua pengalaman positif: pengorbanan orang tua, kasih sayang guru, dan kebaikan sahabat. Indahnya diterima dan dihargai orang yang mencintai kita. Serta pengalaman lainnya yang membuat hati kita senang dan emosi kita positif. Menghitung setiap berkat Tuhan. Selain mencatat emosi bahagia kita di sebuah buku harian atau komputer, "catat" juga di loh hati Anda dengan senantiasa bersyukur pada sang Ilahi.

Setelah ditulis, bagikanlah kebahagiaan itu. Dengan cara menceritakannya sesering mungkin, selagi ada kesempatan. Inilah cara terbaik menabung emosi bahagia. Moto Pelikan Indonesia dimana saya bekerja adalah: "bagikanlah penderitaanmu maka penderitaanmu akan berkurang, bagikanlah kebahagiaanmu maka kebahagiaanmu akan bertambah". Bila suatu ketika datang masa yang sulit, atau sakit menyerang, kita bisa menggunakan memori tadi untuk menguatkan diri. Kita tetap kuat, tidak mengeluh atau bersungut.

Saat kita sedih, kita mengambil "tabungan" emosi senang. Mengingat bahwa kita pernah senang dan seterusnya. Mengingat banyak orang yang (sudah) menyenangkan kita. Di saat kita malang, ditipu atau dirugikan orang, kita ambil "tabungan" keuntungan. Ya, kita pernah beruntung mendapat pemberian dan kebaikan orang yang sayang dengan kita. Bisnis kita pernah untung. Sesekali gagal atau rugi, wajarlah.

Bandul hidup

Saya menganalogikan irama hidup kita di atas bagaikan "main ayunan" atau bandul. Siapa yang cakap mengayun ayunannya, akan bisa bergembira meski di saat susah. Masalah sebagian klien kami di ruang konseling ternyata bukan pada besar atau beratnya masalah. Tapi karena mereka tidak siap menghadapi masalah dalam hidup. Tidak ready menghadapi kemungkinan terburuk. Misalnya, pasangan yang akan menikah lebih banyak membayangkan indahnya pernikahan, tapi tak pernah belajar keterampilan menghadapi pelbagai masalah dalam perkawinan. Apakah itu penyakit, kekurangan ekonomi atau masalah anak dengan kebutuhan khusus.

Umumnya orangtua bahagia punya anak, tapi mereka tidak mempersiapkan skill dan mental jika anak mereka menghadapi masalah. Terkena adiksi narkoba misalnya. Sebagian orang malah sudah takut menghadapi masalah. Mereka menganggap kesulitan itu momok yang harus dihindari atau dijauhi. Padahal sikap terbaik, masalah itu dijalani atau dihadapi. Bukan dihindari atau lari dari masalah. Dalam konseling kami membantu klien memahami fakta kehidupan adalah berjuang. Hidup adalah perjuangan.

Kita harus berhenti dari sikap dan perilaku yang menyalahkan atau mengkambinghitamkan orang lain. Stop dari penyesalan diri atau menyalahkan diri sendiri. Lebih baik energi emosi dan pikiran dikerahkan untuk menghadapi masalah. Dengan pikiran jernih, kita mencari solusi bersama pasangan dan orang yang dipercaya. Semua orang punya masalah. Kesulitan tidak menunjukkan kita lemah. Tidak. Kesulitan yang DIA izinkan  tidak bermaksud melemahkan, sebaliknya, mendewasakan. Membuat hidup seimbang dan lebih indah berwarna.

Semua tantangan hidup adalah pencobaan yang biasa atau lazim, tidak melebihi kekuatan kita. Tuhan tahu apa yang terbaik dan apa  yang sanggup kita pikul. Kadang kita saja yang cenderung membesar-besarkan masalah; atau suka menyimpan atau lari daripada menghadapinya. Respon keliru inilah yang menjadikan beban hidup kita terasa berat. Kita juga perlu mengembangkan sikap optimis (beriman) dan berpengharapan, bahwa badai masalah pasti berlalu. Setiap masalah ada "wisuda"-nya. Bahkan bila Anda merasa "nasi sudah menjadi bubur", percayalah buburpun bisa dijadikan bubur ayam yang lezat. Bagi orang percaya, tragedi bisa menjadi "komedi" dan frustasi menjadi prestasi.  Sikap terbaik seorang pemenang adalah selalu mengandalkan Tuhan.

Kehidupan seperti main ayunan. Ada sedih ada senang, kadang untun terkadang malang. Hidup seperti bandul yang sebentar ke kiri lalu bergerak ke kanan.  Ayun saja, ikuti iramanya. Jangan fokus pada kesedihan. Ingat, kita pernah senang. Jangan fokus pada kelemahan pasangan, dia pun punya kelebihan. Ayun terus bandulmu, ya ayun saja agar berjalan seimbang. Anggap saja hidup ini seperti sebuah game yang asyik dan menarik, serta "bersenanglah". Belajar bersukacita dalam segala hal, dan ingat kita tidak sendiri.

Membawa Damai

Tabungan emosi bahagia bisa kita tingkatkan dengan mengembangkan jiwa pemaaf, alias cinta damai. Perhatikan Nasihat kuno ini, "Berbahagialah kamu yang membawa damai" masih relevan bagi kita. Prinsip hidup ini memberitahu kita cara berbahagia. Kita diminta mendistribusikan damai pada sesama. Terutama  yang sedang tidak memiliki damai. Seorang pendamai memiliki jiwa pemaaf. Mereka cakap menjadi mediator bagi sesamanya yang sedang konflik. Tentu orang yang sedang tidak berdamai dengan dirinya sendiri tidak mungkin mampu mendistribusikan damai ini.

Sebaliknya ia berpotensi membuat orang lain merasa tidak damai alias kecewa. Mereka yang defisit rasa damai dan kasih, berpotensi menjadi pribadi yang rentan konflik. Meski TAHU berdamai itu baik dan MAU berdamai dengan sesama tapi dia tak akan MAMPU melakukannya. Hanya orang yang berdamai dengan Tuhan dan dirinya sendiri dapat membawa damai pada sesama. Buah membawa damai adalah kebahagiaan. Bahagia artinya menikmati kesenangan dan penderitaan secara seimbang. Kebahagiaan membuat seseorang stabil, punya daya tahan dan daya juang.  Modal yang baik membangun karir dan keluarga.

Orang yang bahagia rela membayar harga demi kebahagiaan musuhnya. Sebaliknya, mereka yang tidak bahagia senang melihat orang lain (musuhnya) gagal dan menderita. Miskin empati. Orang yang tidak bahagia enggan melihat orang yang pernah melukainya bahagia. Ia (masih) menyimpan rasa iri dan marah. Sementara itu ada juga orang yang berpura-pura damai, bebas konflik. Mereka rela hidup MUNAFIK agar diterima sesamanya. Supaya dilihat  sebagai pemaaf.

Rasa damai semu dan para pendamai palsu ini banyak disekitar kita. Orang bijak dapat membedakannya. Berbahagialah kamu yang membawa damai. Ya, kebahagiaan dimulai dengan cinta damai. Bahagia dimulai dengan memberi maaf. Karena mengampuni itu PINTU perdamaian dan kebahagiaan. Tapi sayangnya, pintu itu kecil dan sempit tidak bisa dimasuki tanpa membungkuk alias rendah hati. Terimakasih sudah membaca, komen dan vote.

Salam konseling
@JuliantoPelikan

Kamis, 27 September 2018

Asumsi negatif

Sering Berasumsi Negatif pada Diri Sendiri? Begini Cara Mengatasinya

Inilah Cara Mengatasi Asumsi Diri

by  Yudi Setyadi
May 14, 2016, 9:25 pm
428 Views
Tidak semua orang bisa dengan mudah menemukan rasa percaya diri, karena sebagian yang lain masih harus membutuhkan waktu lebih lama guna berproses, hingga pada akhirnya bisa menemukan arti kepercayaan diri itu. Sehingga pada kondisi sedang berproses semacam inilah seseorang kadang akan berasumsi negatif pada dirinya sendiri.

Menganggap diri tak mampu menggapai satu hal yang menjadi target; belum mencoba tapi sudah merasa gagal; hingga kadang merasa putus asa yang berdampak merugikan diri sendiri, adalah beberapa hal yang menjadi bagian yang dimaksud dengan “berasumsi negatif pada diri sendiri.”

Ada beragam faktor yang membuat seseorang menjadi sering berasumsi negatif pada diri sendiri. Selain faktor internal karena kurangnya rasa percaya diri pada kemampuan yang dimiliki, faktor eksternal seperti lingkungan, keluarga, pendidikan dan teman juga bisa menjadi pengaruh lainnya.    Jika kamu mengalami hal seperti ini, sering berasumsi negatif pada diri sendiri. Cobalah cara berikut ini untuk mengatasinya.

Jadikan Asumsi Negatif pada Dirimu Sebagai Tantangan

Sources: pixabay.com | CC0
Banyak orang sering keliru dalam memahami asumsi negatif pada dirinya sendiri, menganggapnya sebagai sebuah masalah yang akan sulit terpecahkan. Padahal asumsi negatif sebenarnya bukanlah masalah, dengan catatan jika kita bisa menganggapnya sebagai sebuah tantangan dalam hidup.

Tantangan yang harus dilalui adalah dengan berusaha terus menempa diri, demi menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Karena ketika kamu menganggap hal itu adalah bagian dari masalah, maka kamu hanya akan terjebak pada pemikiran yang pada akhirnya hanya menjadi beban. Tapi jika kamu menganggapnya sebagai tantangan, kamu akan memiliki semangat yang menjadi kekuatanmu untuk berusaha melewatinya.

Jika Kamu Menganggap Ada Sisi Lemah pada Dirimu, Ubahlah Menjadi Kekuatan

Sources: pixabay.com | CC0
Kadang kita merasa takut ketika hendak mencoba sesuatu hal yang baru, karena menganggap diri sendiri tidak mampu melakukannya. Dari sisi ketakutan itu, maka hal yang bisa kita sadari adalah terdapatnya sisi lemah dari diri kita, sebagai bagian yanng  dianggap sebagai sebuah kekurangan.

Jika belum pernah mencoba satu hal tapi sudah merasa takut gagal dan atau tidak mampu. Yakinlah kalau hal seperti ini hanya asumsi negatif pada diri sendiri yang belum terbukti kebenarannya. Menyikapi hal ini, ubahlah sisi lemah pada dirimu menjadi kekuatan yang mampu mendorongmu untuk mau mencoba!

Jika tidak pernah mencoba, kamu tidak akan pernah bisa membuktikan asumsi ini. Percayalah bahwa selalu ada kemungkinan untuk bisa berhasil. Dan jika pada akhirnya kamu mengalami kegagalan, setidaknya kamu telah berhasil melawan asumsi negatif yang kamu ciptakan sendiri. Pengalaman seperti ini akan menjadi pelajaran berharga bagi dirimu.

Jangan Memperburuk Asumsi Negatif pada Dirimu dengan Menambah Asumsi Negatif dari Orang Lain

Sources: pixabay.com | CC0
Seperti yang sudah disampaikan pada awal tulisan ini, selain faktor internal karena kurangnya rasa percaya diri pada kemampuan yang dimiliki. Faktor eksternal seperti lingkungan, keluarga, pendidikan dan teman juga bisa memengaruhi munculnya asumsi negatif pada diri sendiri.

Orang dengan latar belakang pendidikan rendah misalnya, sering diasumsikan oleh orang lain sebagai kekurangan yang memengaruhi kemampuan yang dimiliki. Padahal kemampuan seseorang yang sebenarnya, tidak bisa ditakar hanya dengan menggunakan standar pendidikan.

Di Indonesia kita mengenal Susi Pudjiastuti yang menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. Dia adalah seorang menteri yang memiliki latar belakang pendidikan setingkat SMP. Tapi Susi Pudjiastuti bisa membuktikan kemampuan sebenarnya yang dia miliki dan mampu menginspirasi banyak orang. Bahkan sebelum menjadi menteri, dia adalah seorang pengusaha di bidang perikanan yang namanya sudah cukup tersohor.

Jika ada orang lain yang berasumsi negatif pada dirimu, jangan sampai hal ini memunculkan asumsi negatif atau semakin memperburuk asumsi negatif yang sebelumnya ada pada dirimu. Hal seperti ini justru harus bisa menjadi motivasi untuk bisa membutkikan kemampuan yang sebenarnya kamu miliki. Biarkan orang mau berkata apa, kamu lah yang tahu kemampuan sebenarnya yang kamu miliki.

Jadikan Asumsi Negatif Sebagai Cara untuk Mengevaluasi Diri Sendiri

Sources: pixabay.com | CC0
Ketika kamu memiliki asumsi negatif pada dirimu sendiri, waktu seperti inilah momen yang tepat untuk mengevaluasi diri sendiri. Asumsi negatif akan memunculkan banyak pertanyaan yang harus bisa kamu jawab sendiri.

Introspeksi dirilah dan lihatlah dirimu secara keseluruhan, karena kadang melihat diri sendiri dari sudut pandang yang berbeda juga diperlukan. Dengan begitu kamu bisa mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan lain yang sesuai dengan potensi yang kamu miliki saat ini.

Apabila kamu sudah bisa melakukan hal-hal di atas, maka seharusnya kamu bisa berhenti berasumsi negatif pada diri sendiri. Bangunlah sikap optimis dan lakukan apa yang ingin kamu lakukan. Setebal apa pun tembok yang menghadang di depanmu, pasti selalu ada cara untuk merobohkannya.

5 Tips Mengatasi Asumsi Negatif

Asumsi adalah menyimpulkan suatu masalah atau keadaan tanpa didasari bukti. Didalam kehidupan sehari-hari ada 2 macam Asumsi. Asumsi ada yang positif, ada yang negatif. Asumsi positif mampu memotivasi kita untuk menjadi lebih baik dan memacu kita untuk lebih berani menjalani proses hidup. Berani mencoba, berani gagal, berani bangkit lagi dan berani bertanggung jawab. Asumsi positif muncul dari pikiran yang positif. Berbeda dengan asumsi negatif yang muncul dari pikiran negatif. Asumsi negatif mengakibatkan orang menjadi mudah dirasuki ketakutan. Takut untuk mencoba hal baru, nggak mau keluar dari comfort zone, menjadi gampang menyerah padahal belum mencoba, segala sesuatu ingin serba instant sampai dengan melakukan kegiatan paling nggak penting yaitu bergosip ria.

Dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita berasumsi dan sebagian besar adalah asumsi negatif yg merusak. Seringkali kita ribut dengan rekan kerja,teman,  pasangan karena suatu asumsi.Tanpa melakukan pengecekan kebenaran sesuatu kita sudah menyerang dan menghakimi pihak lain.

3 Bahaya Asumsi Negatif

1. Hilangnya sudut pandang Positif
Pada saat kita kehilangan sudut pandang Positif kita hanya akan melihat sisi Negatif pihak lain. Apapun penjelasan yang diberikan tidak akan mempan karena sudut pandang kita sudah negatif.Sudut pandang dipengaruhi oleh keyakinan dan pengalaman negatif yang pernah kita alami.Sebagai contoh seorang Tenaga Penjual mendatangi 3 pelanggan yang berprofesi sebagai guru untuk melakukan Demo Produk. Hasil yang diperoleh dari Demo tersebut tidak memberikan penjualan apapun , sehingga dia memutuskan tidak menjual produk tersebut ke Orang yang Berprofesi sebagai Guru. Siapa yang rugi ? Tenaga Penjual tersebut, dia rugi karena berasumsi bahwa produk yang dia jual pasti ditolak oleh Guru. Padahal jika berpikiran positif mungkin Guru tersebut masih punya kebutuhan lain bulan ini, siapa tahu bulan depan beliau akan membeli produk yang ditawarkan.

2. Bersikap Menyerang dan Menghindar

Jika kita berasumsi negatif pada orang maka kita pasti akan malas berbicara dengannya. Hal ini akan menciptakan Komunikasi yang Buruk.Bahaya jika terjadi di suatu Perusahaan antar karyawan saling berasumsi negatif sehingga suasana tidak kondusif dan cenderung saling menjatuhkan.Karena ada gosip kecil di kantor anda ikut-ikutan emosi dan mulai Bersikap menyerang kepada atasan. Sedangkan sikap membenarkan muncul saat kita tidak mau disalahkan atas keadaan yang ada. Sedangkan sikap menghindar akan muncul ketika seseorang tidak mampu menghadapi suatu permasalahan, sehingga pada saat ia dalam posisi terpojok, ia akan memilih untuk menghindar atau lari dari masalah tersebut.

3. Sumber Penyakit

Apabila kita dikendalikan oleh pikiran alam bawah sadar yang berhubungan dengan penderitaan, seperti rasa takut, khawatir, ragu-ragu, sedih, atau cemas, semua itu tanpa kita sadari akan berdampak pada tubuh kita sehingga dapat menimbulkan penyakit fisik dan psikis seperti pusing, sakit jantung, stroke, maag, stress, dan lain sebagainya.

Mencela, mengkritik, dan membanding-bandingkan merupakan racun mematikan, karena hal tersebut dapat membuat manusia terguncang, membelokkan diri dari tujuan hidup, mengaburkan impian, membuat hidup sengsara serta penuh penderitaan, dan hal sejenis lainnya.

Dari 3 Bahaya Asumsi Negatif kita dapat simpulkan kita tidak akan menjadi manusia yang baik jika masih memiliki Asumsi Negatif. Dibawah ini ada 5 Tips sederhana untuk bisa mengatasi asumsi negatif pada diri kita.

5 Tips Mengatasi Asumsi Negatif

1.Konfirmasi (Cek & Ricek)

Konfirmasi adalah tindakan untuk membuktikan kebenaran suatu asumsi. Konfirmasi bisa dilakukan dengan langsung bertanya kepada orang yang bertanggung jawab. Dengan melakukan konfirmasi maka kita tidak akan terjebak terhadap asumsi-asumsi yang negatif. Terkadang kita terlalu takut untuk melakukan konfirmasi, takut jika kita konfirmasi dianggap bodoh,cari muka dan takut ditolak . Hal inilah yang menjadi alasan tidak terjadinya komunikasi yang sehat. Contoh Kasus : Seorang karyawan yang ingin mengkonfirmasi keapada atasannya apakah boleh memberikan merchandise tambahan kepada pelanggan karena loyalitas. Saat anda melakukan  konfirmasi maka anda menghormati atasan anda. Coba bayangkan jika kita tidak konfirmasi maka kita akan terjebak asumsi sehingga hubungan dengan atasan memburuk karena masalah kecil.

2.Positive thingking

mari kita lebih memandang positif diri kita. Karena mungkin, diri kita lebih hebat dari yang kita bayangkan. Dan adakalanya, kita juga melihat kelemahan orang lain. Hal itu, sedikit banyak akan membuat rasa percaya diri kita menguat. Hal ini pernah dijadikan Ronald Frank (sang ahli cinta, pria idaman) sebagai cara untuk menaklukkan wanita.

Saat melihat wanita cantik yang terkesan sempurna, carilah kelemahannya, maka anda akan tahu bahwa anda sebenarnya masih berada dalam dunia yang sama dengan wanita tersebut.

Begitu kira-kira ucapannya.

Dan hal itu memang benar. Kadang, kita melihat seseorang yang begitu sempurna, sehingga kita merasa minder untuk bersaing, bekerja sama, ataupun berkonfrontasi dengan dia. Padahal jika kita melihat kelemahannya, kita akan tahu, bahwa kita juga memiliki kemampuan untuk sejajar dengan orang yang kita anggap sempurna tadi. Istilah Jawa yang terkenal untuk ini adalah,”Wong podho-podho mangan segone kok wedi?” (Orang sama-sama makan nasi kok takut?”

3.Tingkatkan kontrol diri
Jangan mudah emosi dan terpancing oleh hal yang belum jelas. energi anda akan habis untuk memikirkan hal tersebut. Padahal energi tersebut lebih berguna untuk memberikan yang terbaik untuk mencari solusi yang diperlukan.
Ada baiknya kita menemukan cara untuk memompa semangat kita. Apakah lewat membaca buku motivasi atau melihat video motivasi, atau mau lewat hangout bersama teman-teman, atau bahkan meminta dukungan dari orang-orang yang kita sayang. Banyak sekali cara yang bisa dilakukan untuk menaikkan mood kita. Yang perlu kita lakukan, hanyalah mengetahui caranya, dan lakukan untuk menaikkan mood kita lagi. Setelah itu? Lanjutkan hal besar yang sudah kita mulai itu. Kita pasti bisa!

4.Bergaul dengan orang yang berpikiran positif
Teman-teman kita mempunyai dampak besar terhadap pola pikir dan cara pandang kita. Oleh sebab itu kita harus bisa memilih bergaul dengan orang yang berpikiran positif. Jauhkan diri dari orang-orang yang kerjanya takut melulu terus suka nakut-nakutin orang lain, suka bergosip dan mengarang bebas, mau tahu dan sok tahu urusan orang. Jauhkan diri dari apapun yang potensial membuat kita berasumsi negatif. Jangan jadikan kegiatan berasumsi negatif sebagai hobi. Masih banyak hobi lain yang jauh lebih bermanfaa

5.Mendekatkan diri pada Allah
Dengan mendekatkan diri pada Allah kita akan mempunyai hati yang bersih. Hati yang selalu berprasangka baik karena yakin semua yang ditakdirkaNya adalah yang terbaik bagi manusia.

cobalah fokus kerjakan apa yang diminta, jangan biarkan pikiranmu dikekang oleh asumsi-asumsi yang kamu buat sendiri.
Tidak ada aturan bahwa garis-garis tersebut harus ada dalam area kesembilan titik tersebut, jadi janganlah membuat asumsi sendiri. Ketika kita melepaskan asumsi tidak berdasar tersebut, kita akan dapat melihat jawaban yang tidak terlihat sebelumnya.
kalau Anda bisa menghilangkan asumsi-asumsi yang tidak relevan dan membatasi Anda, Anda akan dapat melihat solusinya dengan mudah.

Rangkuman:

Kita harus membebaskan diri kita dari asumsi-asumsi yang tidak relevan yang membatasi pikiran kita, dan kita akan temukan solusi-solusi dari masalah yang tidak pernah kita pikirkan sebelumnya.

ketika kita mengubah pola pikir kita dan membuang asumsi-asumsi yang tidak relevan yang membatasi kita, kita akan dapat melihat solusi yang dahulu kita tak dapat melihatnya

Perilaku merasa paling benar sejagat raya menunjukkan kesombongan dan ego. Biasanya, didasari dengan penilaian dan prasangka buruk pada orang lain. Dan juga keinginan untuk menunjukkan kelebihan diri pada orang lain.

Orang yang merasa dirinya paling benar, berpikir bahwa orang lain selalu salah. Padahal belum tentu.
Berikut tanda orang yang selalu merasa benar dan sering melakukan pembenaran diri:
- Setiap ada masalah, ia menyalahkan orang lain atau keadaan, bukannya memperbaiki diri.
- Sulit menerima masukan dari orang lain.
- Merasa dirinya yang terbaik, orang lain tidak ada apa-apanya.
- Sering menuntut orang lain untuk mengikuti kehendak hatinya.
- Sering membicarakan kelemahan orang lain.
Jika kita adalah pelaku yang selalu merasa paling benar, sudah saatnya untuk instropeksi diri, jangan sampai perilaku itu membuat kita semakin jatuh jauh dalam jurang kesombongan. Ingat, saat kita merasa benar, orang lain belum tentu salah.

Selasa, 25 September 2018

B

Tidak seberapa jika di banding dengan kebahagiaan yang akan kita rasakan

Kudu bisa usaha atau boga gawe

Hidupteh  penuh tantangan .

Nu pentingmah udah kerja

Something fun and hilarious

Mungkin memang urang yang tidak cukup berkualitas .

Motivasi Orang yang Sedang Patah Hati
JANUARY 23, 2017
(Last Updated On: January 23, 2017)
Butuh motivasi orang yang sedang patah hati?

Mungkin saat ini Anda sedang patah hati sehingga membaca artikel ini.

Atau antisipasi kalau-kalau nanti patah hati, bisa menjadi tangguh.

Terlepas apa pun itu, mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat, memberikan motivasi orang yang sedang patah hati.

Motivasi Orang yang Sedang Patah Hati Dan Langsung Move On

Mengapa patah hati?

Artikel ini akan membahas patah hati secara umum. Apa pun patah hati Anda, insya Allah akan terjawab tuntas dengan artikel ini dan akan kembali termotivasi, kembali bangkit, dan kembali move on. Tetap cemungut … 🙂

Ada banyak penyebab patah hati. Patah hati karena diputus pacar atau ditolak cinta hanya bagian dari sekian patah hati. Pada intinya adalah patah hati menggambarkan kesedihan atau kekecewaan karena keinginannya tidak tercapai atau kehilangan apa yang dia anggap miliknya atau yang dicintai.

Patah hati bisa terjadi karena Anda ditolak bekerja di perusahaan Anda. Atau Anda sedang enak-enak bekerja di tempat kerja yang bagus, tiba-tiba di PHK. Atau bisnis Anda bangkrut, kehilangan uang atau pelanggan. Dan berbagai kekecewaan lagi.

Apa Akibatnya Patah Hati?

Ada beragam akibat patah hati. Yang pertama adalah perasaan sedih dan kecewa. Ini masih wajar selama perasaan ini tidak berlarut-larut dan mempengaruhi kehidupan secara umum. Dia cepat bangkit dan move on lain.

Yang bahaya saat patah hati mengakibatkan putus asa. Dia menyerah dan tidak pernah berharap lagi. Ini yang tidak boleh. Putus asa adalah dilarang oleh Allah.

“Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir”. (QS. 12:87)

Silahkan baca 2 artikel ini:

Agar Tidak Putus Asa dan Tetap Memiliki Harapan
Motivasi Hidup Agar Tidak Putus Asa
Yang paling bahaya adalah saat patah hati membawa diri ke arah perbuatan dosa, bahkan dosa besar seperti bunuh diri yang tak terampuni dosanya. Bunuh diri adalah bahaya, sebesar apa pun dosa Anda, masih bisa memiliki harapan untuk diampuni selama Anda masih hidup.

Jika bunuh diri, kapan mau mohon ampun?

Never, never, never berpikir untuk bunuh rugi. Ruginya jaaauuuhhh lebih besar!

“Siapa yang menjatuhkan dirinya dari gunung hingga mati maka di neraka jahanam dia akan menjatuhkan dirinya, kekal di dalamnya selamanya. Siapa yang menegak racun sampai mati, maka racun itu akan diberikan di tangannya, kemudian dia minum di neraka jahanam, kekal di dalamnya selamanya. Siapa yang membunuh dirinya dengan senjata tajam maka senjata itu akan diberikan di tangannya kemudian dia tusuk perutnya di neraka jahanam, kekal selamanya.” [HR. Bukhari 5778 dan Muslim 109]

Kalau Anda melakukan dosa yang lain, Anda masih sempat untuk bertaubat sebelum meninggal. Namun jika Anda bunuh diri, kapan mau taubat? Pikirkan dengan jernih.

Kunci Agar Tidak Patah Hati

Kunci agar kita tidak patah hati adalah dengan keyakinan bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik bagi kita. Itu saja. Sehingga apa pun yang terjadi bagi kita, itulah yang terbaik bagi kita. Meski pun rasanya pahit, getir, dan perih, justru itu untuk kebaikan diri kita.

Tidak selamanya yang kita sayang, yang sukai, yang kita banggakan, dan yang kita miliki selama ini adalah yang terbaik bagi kita. Justru sebenarnya sebaliknya sehingga Allah melepaskan dari diri kita.

Tidak selamanya yang kita benci, yang kita tidak sukai, yang kita hindari selama ini atau yang kita musuhi sekali pun adalah yang terbaik bagi kit. Sehingga Allah memberikannya kepada kita.

Ingat ayat ini:

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui” (Qs. Al-Baqarah : 216)

Jika Anda mengimani ayat ini, seharusnya tidak ada patah hati dalam kamus hidup Anda.

Agar bisa move on dari kekecewaan, silahkan baca artikel ini:

3 Langkah Cara Ampuh Lu
Patah Hati Yang Paling Tidak Berguna

Apa patah hati yang paling tidak berguna?

“Patah hati karena pacar yang mengkhianati Anda.”

Nah lho? Kenapa?

Pertama: Pacar itu tidak mengikat apa-apa. Saya belum menemukan dalilnya tentang ikatan pacaran. Yang ada adalah melamar (khitbah) dan ikatan yang agung (menikah). Itu saja. Pacar itu tidak ada ikatan apa-apa. Rugi kalau harus patah hati.

Kedua: Pacaran itu banyak dosanya. Karena pacaran belum menghalalkan hubungan antara laki-laki dan perempuan. Harusnya bersyukur kalau putus pacaran, sebab terbebas dari dosa. Tapi kalau Anda teruskan dengan patah hati apalagi putus asa, itu nambah dosa.

Ketiga: Ngapain sibuk memikirkan orang yang sudah tidak peduli Anda? Anda membuang-buang nikmat Allah berupa waktu dan energi hanya memikirkan orang yang tidak peduli dengan Anda.

Tips: Anda tidak akan pernah dikhianati pacar, caranya adalah tidak usah pacaran!

Jika sudah siap menikah, maka menikahlah. Jika belum, fokuslah pada tugas utama Anda saat ini, yaitu belajar atau menuntut ilmu untuk persiapan masa depan. Jangan sia-siakan waktu Anda untuk sesuatu yang bukan kebaikan sama sekali.

Sudah banyak bahasan tentang haramnya pacaran. Namun seringkali syaithan membungkusnya dengan sesuatu yang indah, sehingga hawa nafsu lebih menguasai dan mengalahkan syariat.

Kata-kata Motivasi Buat Move On dari Mantan Pacar

Patah Hati Membuat Anda Lebih Baik

Ada ungkapan yang sering saya dengar dari orang barat:

Sesuatu yang tidak membunuhmu akan membuatmu makin kuat.

Ini ada benarnya, sebab setiap ujian yang kita dapatkan dan jika kita menghadapinya dengan baik akan menjadikan kita lebih baik.

“Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah menjadi orang baik maka ditimpakan musibah (ujian) kepadanya.” (HR. Bukhari)

Patah hati akibat kekecewaan atau kehilangan atau kegagalan, jika kita menghadapinya dengan baik, akan menjadikan kita orang baik. Jadi tidak masalah seburuk apa pun yang menimpa kita, jika kita menerimanya dengan baik, maka akan menjadi kebaikan.

Kejahatan dan pengkhianatan orang lain akan menjadikan kita lebih dewasa, lebih tangguh, lebih kuat, dan lebih waspada dalam menjalani hidup.

Dan, jika kita menghadapinya dengan shabar dan ikhlas, maka balasan dari Allah yang tidak terhingga.

“Tidaklah seorang muslim tertimpa kecelakaan, kemiskinan, kegundahan, kesedihan, kesakitan maupun keduka-citaan bahkan tertusuk duri sekalipun, niscaya Allah akan menghapus dosa-dosanya dengan apa yang menimpanya itu.” (HR. Bukhari)

Dari Nabi saw., beliau bersabda: Allah Subhaanahu wa Ta’ala berfirman: “Hai anak Adam, jika kamu bersabar dan ikhlas saat tertimpa musibah, maka Aku tidak akan meridhai bagimu sebuah pahala kecuali surga.” (HR. Ibnu Majah)

Double manfaat bukan? Di dunia kita menjadi orang yang lebih kuat dan lebih baik, sementara dosa kita dihapus dan di akhirat mendapatkan surga.

Bahkan saat Anda putus dengan pacar, bisa jadi ini adalah jalan kebaikan dimana Anda berhenti dari dosa-dosa sehingga kita memasuki jalan yang benar.

Motivasi Orang yang Sedang Patah Hati Selanjutnya

Setelah meyakini bahwa Allah memberikan yang terbaik bagi kita. Maka mulai sekarang fokuslah ke masa depan Anda. Apa cita-cita, visi, misi, dan tujuan Anda di masa mendatang. Fokuslah untuk meraihnya, jadikan cita-cita untuk hidup lebih baik ke depan sebagai motivasi anda. Agar terus move on dan meraih hidup yang lebih baik.

Jangan sia-siakan hidup Anda untuk meratapi masa lalu, sebab masa depan masih panjang membentang dan perlu kita tapaki. Ambil saja hikmahnya dan gunakan sebagai bekal agar Anda semakin kuat dan tangguh menyongsong masa mendatang yang lebih cerah.

Saatnya Anda untuk bangkit, bukan untuk meratapi kesedihan. In syaa Allah Anda bisa.

Silahkan tuliskan komentar, tambahan, atau pertanyaan Anda tentang Motivasi Orang yang Sedang Patah Hati di formulir komentar.

Kamis, 20 September 2018

Bad

Overthinking doesn't help

Pesimis
Overthinking

Is not that bad
I want a better life

Jangan menjadikan beban untuj sesuatu yang tidak seberapa

Memiliki pacar ataupun pekerjaan tidak serta merta membuatmu bahagia .

Katakan saja apa maksud dari keluhanmu,

Teu betah jeung teu bahagia .

Selasa, 18 September 2018

Kufur nikmat

Hadits No. 551 (حرف الحاء)

(الحمد على النعمةامان لزوالها (رواه الديلامي

“Memuji atas nikmat menjadikan aman atas hilangnya nikmat”

Ini berkaitan dengan hadits,

(الحمد راس الشكر الله عبد لا يحمده (رواه البيهقي

“Memuji itu syukur, tidak bersyukur kepada Allah, hamba yang tidak memuji-Nya”

Dalam filosofinya, syukur berarti berterima kasih, kerendahan hati, merasa diri kita lemah, merasa diri kita butuh. Begitu pula, jika kita berterima kasih kepada manusia, tentunya akan berterima kasih kepada yang lebih tinggi di atas kita, yang memberi kita sesuatu. Begitu pula di sini, hakikatnya berterima kasih itu kepada Dzat yang maha tinggi, Allah SWT.

Semakin bersyukur, maka kenikmatan semakin tidak akan hilang dari diri kita yang telah kita dapatkan. Dalam Q.S Ibrahim ayat 7, telah dijelaskan bahwa kewajiban kita bersyukur kepada Allah Swt, sebab dengan bersyukur akan menambah nikmat-Nya. Dan jika kita tidak bersyukur berarti kufur, maka Allah akan menghilangkan nikmat-Nya.

Baca Juga >  Indahnya Suara Semesta Sambut Kelahiran Kanjeng Nabi
Mensyukuri nikmat ada beberapa cara :

Bil qalbi, dengan meyakini bahwa segala bentuk kenikmatan ini datangnya dari Allah SWT.
Bil lisan, dengan senantiasa sering mengucap Alhamdulillah.
Bil hal, dengan ditunjukkan melalui perbuatan.
Kebanyakan manusia bersyukur apabila hanya ketika ada perlu. Misalnya, pada saat mendapatkan anugerah besar, terbebas dari masalah besar, dan juga ketika kenikmatan telah direnggut, baru menyadari nikmat tersebut, kemudian baru bersyukur.

Pada semua nikmat Allah SWT setiap waktu, selalu kita dapatkan.

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin…

Anything could happend to you .

Ingat terhadap sang pemberi bukan tentang apa yang dimiliki .

Ingat ketika di beri peringatan sakit .

Memaknai Hakikat Kehidupan
Guntara Nugraha Adiana Poetra, Lc. MA. dalam rubrik Sosial Pada 12/12/14 | 12:24
dakwatuna.com – Allah Ta’ala berfirman di dalam surat Ar Ruum ayat 40:

“Allah-lah yang menciptakan kamu, kemudian memberimu rezeki, kemudian mematikanmu, kemudian menghidupkanmu (kembali). Adakah di antara yang kamu sekutukan dengan Allah itu yang dapat berbuat sesuatu dari yang demikian itu? Maha Sucilah Dia dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan.”

Seseorang tidak kuasa untuk menentukan kehadirannya di dunia, ia juga tidak bisa memilih untuk terlahir dalam keluarga, keadaan ekonomi, sosial dan budaya tertentu. Pada hakikatnya proses penciptaan manusia berawal dari ketiadaan menjadi ada, kendati demikian prosesnya, penciptaan manusia tidaklah lebih besar daripada penciptaan langit dan bumi sebagaimana tertuang dalam penjelasan Alquran.

“ Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada penciptaan manusia akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”. (QS Ghaafir ayat 57).

Allah Ta’ala senantiasa memberi rezeki kepada setiap makhluk-Nya, rezeki-Nya amat luas, tidak terbatas pada materi melimpah, melainkan bisa juga berupa nikmat-nikmat berharga lainnya yang ada di sekitar manusia, di antaranya:

Hidayah
Ketenangan hati
Kelapangan dada
Kesehatan
Keadaan menyenangkan
Waktu luang
Jiwa yang kaya karena senantiasa merasa cukup
Anak-anak yang shalih
Kehidupan yang layak
Menantu dan mertua yang bijak
Jodoh idaman dan lain-lain
Dalam ayat lain dikuatkan bahwasanya Allah Ta’ala sebenar-benar pemberi rezeki:

Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, Kamilah yang memberi rezki kepadamu.Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa. (QS Thahaa ayat 132).

Ditambahkan di beberapa ayat lainnya:

Alquran surat Faathir ayat 3
Adakah pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezeki kepada kamu dari langit dan bumi ?
Alquran surat Al Israa’ ayat 31
Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepadamu.
Alquran surat Adz Dzaariyaat ayat 58
Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki Yang mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.
Al-Quran surat Saba’ ayat 39
dan Dia-lah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.
Allah Ta’ala ialah Dzat yang Maha Kaya dan Suci dari segala kekurangan, sekalipun semua manusia di muka bumi kufur kepada kepada-Nya, hal ini sama sekali tidak menjadikan Allah Ta’ala menjadi miskin.

“Jika kamu kafir maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu”. (QS Az Zumar ayat 7).

Maksud yang terkandung dalam ayat ini ialah manusia beriman atau tidak, beriman, hal itu tidak merugikan Tuhan sedikitpun. Pesan Ilahi ini senada dengan perkataan nabi Musa ‘alaihi assalam yang diabadikan dalam Alquran di surat Ibrahim ayat 8.

“Dan Musa berkata: “Jika kamu dan orang-orang yang ada di muka bumi semuanya mengingkari (nikmat Allah) maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.”

Jika kita renungi akan hakikat sebuah rezeki, pada dasarnya semua yang ada di muka bumi, di dalam lautan dan di dasar bumi adalah milik Sang Maha Kaya dan Sang Maha Terpuji.

“Kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan yang di bumi. Sesungguhnya Allah Dia-lah Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (QS Luqman ayat 26).

Adapun sesuatu yang seseorang miliki berupa isteri, anak, materi, jabatan, umur, waktu, kebanggaan dan lain sebagainya merupakan hanya sebatas titipan, bersifat sementara, kenapa demikian?

Karena dalam sebuah kehidupan tiada yang abadi menemani hidup seseorang kecuali amal shalihnya, apa saja yang ada pada seseorang kelak akan lenyap bak butiran pasir yang terhempas oleh tiupan angin, tak berbekas sedikitpun, begitulah hakikat kehidupan.

Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan Sesungguhnya Kami akan memberi Balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS An Nahl ayat 96)

Jika seseorang sudah memahami akan hakikat kehidupan, maka ia akan berpikir tidaklah ada yang patut untuk dibanggakan selain amal shalehnya, hal ini didasari atas kehadirannya di dunia ini, bukanlah karena permintaannya.

Dalam sebuah ungkapan bijak:

Sungguh tercela, kau bangga dengan sesuatu yang tidak pernah diperbuat oleh dirimu……
Jangan kau bangga dengan kecantikan/ketampananmu karena kau bukanlah yang menciptakannya…….
Jangan kau bangga dengan nasab keturunanmu karena kau bukanlah orang yang memilihnya…..
Namun banggalah dengan akhlakmu karena dirimu yang menghiasinya…!!
Sehebat apapun manusia, ia sekali-kali tidak akan kuasa untuk mengatur penempatan garis keturunannya, apakah akan terlahir dari keturunan bangsawan atau biasa-biasa aja, keturunan agamis atau dari kalangan umum, kenapa demikian?

Karena hal ini adalah kehendak Allah Ta’ala, bukan kehendak manusia seutuhnya.

Seorang muslim seyogyanya pandai untuk menempatkan diri dalam mengatur kehidupannya, pandangannya jauh ke depan, mempunyai cita-cita dan mimpi besar berorientasi akhirat, ia tidak berpikir untuk dirinya sendiri melainkan berpikir untuk bisa memberi manfaat kepada sesama, sebagai contoh:

Hartawan membantu dengan materinya
Pemangku kepentingan membantu dengan kebijakannya
Cendekiawan membantu dengan keilmuannya
Pada umumnya seseorang mempunyai kelebihan yang diberikan Allah Ta’ala  padanya, disatu sisi ia mempunyai kekurangan, tapi di sisi lain ia memiliki kelebihan yang bermanfaat bagi sesama, pertolongan Allah Ta’ala sangat beragam kepada hamba-hambaNya, di antaranya:

Dibuka/dicerahkan pikiran
Disehatkan jiwa dan raga
Diberikan kesejukan dan ketenangan hati
Munculnya rasa tanggung jawab
Hidup menjadi lebih bergairah dengan kasih sayang
Menjadi lebih produktif
Semakin bijak dan dewasa dan lain-lain
Dengan memahami hakikat penciptaan, seseorang akan mantap untuk melangkah lebih jauh dalam mengarungi derasnya arus kehidupan, ia akan pandai memilih dan memilah seorang sahabat yang senantiasa mengingatkannya ketika ia lalai dan senantiasa mendoakannya.

Mereka bagaikan bintang-bintang yang terus menerangi/membimbing jalan perahunya saat cahayanya mulai meredup di tengah luasnya samudera kehidupan yang ia lalui, sahabat dari kalangan shalih, sesungguhnya jika ia tidak sedang berada bersamanya, mereka merasa seperti (ada ruang kosong di hatinya) kehilangan sosoknya dan pada hari esok di saat semua manusia sudah diputuskan perkaranya di bawah ‘Ars Ar-Rahman, merekapun senantiasa menunggunya.

Inilah alasan seseorang harus pandai dalam memilih sahabat yang mencintainya karena Allah, karena ia akan dibimbing dalam mengetahui hakikat kehidupan.

Senin, 17 September 2018

Life is unpredictable .

Pengalaman/perjalanan hidup baru

Bukan lottenya yg salah emang urgna nu gs mbung gawe

Bari gawe bari neang celah usaha .

Bukan harus tapi memang tidak ada lagi kegiatan

AaTerus maneh hayangna nganggur ?
Rek nganggur rek kieu ? Cicing di imah ?

Samampuna we ds teu kabeh jelema kidu bisia sagala hal

Jgn mrs brslh jdkn pljrn perbaikan diri

So, jangan pernah meremehkan orang lain bahkan merasa lebih baik dari orang lain. Nobody perfect. Kelebihan dan kelemahan ada untuk saling menutupi.

Bersyukur, bersungguh2, tawakal, lahaula

Definisi menyenangkan itu bergeser dr menghabiskan waktu jadi menikmati waktu .

Kamis, 13 September 2018

Positive

Bukan tolak ukur apapun .

Motivasi Orang yang Sedang Patah Hati
JANUARY 23, 2017
(Last Updated On: January 23, 2017)
Butuh motivasi orang yang sedang patah hati?

Mungkin saat ini Anda sedang patah hati sehingga membaca artikel ini.

Atau antisipasi kalau-kalau nanti patah hati, bisa menjadi tangguh.

Terlepas apa pun itu, mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat, memberikan motivasi orang yang sedang patah hati.

Motivasi Orang yang Sedang Patah Hati Dan Langsung Move On

Mengapa patah hati?

Artikel ini akan membahas patah hati secara umum. Apa pun patah hati Anda, insya Allah akan terjawab tuntas dengan artikel ini dan akan kembali termotivasi, kembali bangkit, dan kembali move on. Tetap cemungut … 🙂

Ada banyak penyebab patah hati. Patah hati karena diputus pacar atau ditolak cinta hanya bagian dari sekian patah hati. Pada intinya adalah patah hati menggambarkan kesedihan atau kekecewaan karena keinginannya tidak tercapai atau kehilangan apa yang dia anggap miliknya atau yang dicintai.

Patah hati bisa terjadi karena Anda ditolak bekerja di perusahaan Anda. Atau Anda sedang enak-enak bekerja di tempat kerja yang bagus, tiba-tiba di PHK. Atau bisnis Anda bangkrut, kehilangan uang atau pelanggan. Dan berbagai kekecewaan lagi.

Apa Akibatnya Patah Hati?

Ada beragam akibat patah hati. Yang pertama adalah perasaan sedih dan kecewa. Ini masih wajar selama perasaan ini tidak berlarut-larut dan mempengaruhi kehidupan secara umum. Dia cepat bangkit dan move on lain.

Yang bahaya saat patah hati mengakibatkan putus asa. Dia menyerah dan tidak pernah berharap lagi. Ini yang tidak boleh. Putus asa adalah dilarang oleh Allah.

“Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir”. (QS. 12:87)

Silahkan baca 2 artikel ini:

Agar Tidak Putus Asa dan Tetap Memiliki Harapan
Motivasi Hidup Agar Tidak Putus Asa
Yang paling bahaya adalah saat patah hati membawa diri ke arah perbuatan dosa, bahkan dosa besar seperti bunuh diri yang tak terampuni dosanya. Bunuh diri adalah bahaya, sebesar apa pun dosa Anda, masih bisa memiliki harapan untuk diampuni selama Anda masih hidup.

Jika bunuh diri, kapan mau mohon ampun?

Never, never, never berpikir untuk bunuh rugi. Ruginya jaaauuuhhh lebih besar!

“Siapa yang menjatuhkan dirinya dari gunung hingga mati maka di neraka jahanam dia akan menjatuhkan dirinya, kekal di dalamnya selamanya. Siapa yang menegak racun sampai mati, maka racun itu akan diberikan di tangannya, kemudian dia minum di neraka jahanam, kekal di dalamnya selamanya. Siapa yang membunuh dirinya dengan senjata tajam maka senjata itu akan diberikan di tangannya kemudian dia tusuk perutnya di neraka jahanam, kekal selamanya.” [HR. Bukhari 5778 dan Muslim 109]

Kalau Anda melakukan dosa yang lain, Anda masih sempat untuk bertaubat sebelum meninggal. Namun jika Anda bunuh diri, kapan mau taubat? Pikirkan dengan jernih.

Kunci Agar Tidak Patah Hati

Kunci agar kita tidak patah hati adalah dengan keyakinan bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik bagi kita. Itu saja. Sehingga apa pun yang terjadi bagi kita, itulah yang terbaik bagi kita. Meski pun rasanya pahit, getir, dan perih, justru itu untuk kebaikan diri kita.

Tidak selamanya yang kita sayang, yang sukai, yang kita banggakan, dan yang kita miliki selama ini adalah yang terbaik bagi kita. Justru sebenarnya sebaliknya sehingga Allah melepaskan dari diri kita.

Tidak selamanya yang kita benci, yang kita tidak sukai, yang kita hindari selama ini atau yang kita musuhi sekali pun adalah yang terbaik bagi kit. Sehingga Allah memberikannya kepada kita.

Ingat ayat ini:

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui” (Qs. Al-Baqarah : 216)

Jika Anda mengimani ayat ini, seharusnya tidak ada patah hati dalam kamus hidup Anda.

Agar bisa move on dari kekecewaan, silahkan baca artikel ini:

3 Langkah Cara Ampuh Lu

Patah Hati Yang Paling Tidak Berguna

Apa patah hati yang paling tidak berguna?

“Patah hati karena pacar yang mengkhianati Anda.”

Nah lho? Kenapa?

Pertama: Pacar itu tidak mengikat apa-apa. Saya belum menemukan dalilnya tentang ikatan pacaran. Yang ada adalah melamar (khitbah) dan ikatan yang agung (menikah). Itu saja. Pacar itu tidak ada ikatan apa-apa. Rugi kalau harus patah hati.

Kedua: Pacaran itu banyak dosanya. Karena pacaran belum menghalalkan hubungan antara laki-laki dan perempuan. Harusnya bersyukur kalau putus pacaran, sebab terbebas dari dosa. Tapi kalau Anda teruskan dengan patah hati apalagi putus asa, itu nambah dosa.

Ketiga: Ngapain sibuk memikirkan orang yang sudah tidak peduli Anda? Anda membuang-buang nikmat Allah berupa waktu dan energi hanya memikirkan orang yang tidak peduli dengan Anda.

Tips: Anda tidak akan pernah dikhianati pacar, caranya adalah tidak usah pacaran!

Jika sudah siap menikah, maka menikahlah. Jika belum, fokuslah pada tugas utama Anda saat ini, yaitu belajar atau menuntut ilmu untuk persiapan masa depan. Jangan sia-siakan waktu Anda untuk sesuatu yang bukan kebaikan sama sekali.

Sudah banyak bahasan tentang haramnya pacaran. Namun seringkali syaithan membungkusnya dengan sesuatu yang indah, sehingga hawa nafsu lebih menguasai dan mengalahkan syariat.

Kata-kata Motivasi Buat Move On dari Mantan Pacar

Patah Hati Membuat Anda Lebih Baik

Ada ungkapan yang sering saya dengar dari orang barat:

Sesuatu yang tidak membunuhmu akan membuatmu makin kuat.

Ini ada benarnya, sebab setiap ujian yang kita dapatkan dan jika kita menghadapinya dengan baik akan menjadikan kita lebih baik.

“Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah menjadi orang baik maka ditimpakan musibah (ujian) kepadanya.” (HR. Bukhari)

Patah hati akibat kekecewaan atau kehilangan atau kegagalan, jika kita menghadapinya dengan baik, akan menjadikan kita orang baik. Jadi tidak masalah seburuk apa pun yang menimpa kita, jika kita menerimanya dengan baik, maka akan menjadi kebaikan.

Kejahatan dan pengkhianatan orang lain akan menjadikan kita lebih dewasa, lebih tangguh, lebih kuat, dan lebih waspada dalam menjalani hidup.

Dan, jika kita menghadapinya dengan shabar dan ikhlas, maka balasan dari Allah yang tidak terhingga.

“Tidaklah seorang muslim tertimpa kecelakaan, kemiskinan, kegundahan, kesedihan, kesakitan maupun keduka-citaan bahkan tertusuk duri sekalipun, niscaya Allah akan menghapus dosa-dosanya dengan apa yang menimpanya itu.” (HR. Bukhari)

Dari Nabi saw., beliau bersabda: Allah Subhaanahu wa Ta’ala berfirman: “Hai anak Adam, jika kamu bersabar dan ikhlas saat tertimpa musibah, maka Aku tidak akan meridhai bagimu sebuah pahala kecuali surga.” (HR. Ibnu Majah)

Double manfaat bukan? Di dunia kita menjadi orang yang lebih kuat dan lebih baik, sementara dosa kita dihapus dan di akhirat mendapatkan surga.

Bahkan saat Anda putus dengan pacar, bisa jadi ini adalah jalan kebaikan dimana Anda berhenti dari dosa-dosa sehingga kita memasuki jalan yang benar.

Motivasi Orang yang Sedang Patah Hati Selanjutnya

Setelah meyakini bahwa Allah memberikan yang terbaik bagi kita. Maka mulai sekarang fokuslah ke masa depan Anda. Apa cita-cita, visi, misi, dan tujuan Anda di masa mendatang. Fokuslah untuk meraihnya, jadikan cita-cita untuk hidup lebih baik ke depan sebagai motivasi anda. Agar terus move on dan meraih hidup yang lebih baik.

Jangan sia-siakan hidup Anda untuk meratapi masa lalu, sebab masa depan masih panjang membentang dan perlu kita tapaki. Ambil saja hikmahnya dan gunakan sebagai bekal agar Anda semakin kuat dan tangguh menyongsong masa mendatang yang lebih cerah.

Saatnya Anda untuk bangkit, bukan untuk meratapi kesedihan. In syaa Allah Anda bisa.

Silahkan tuliskan komentar, tambahan, atau pertanyaan Anda tentang Motivasi Orang yang Sedang Patah Hati di formulir komentar.

Jangan berpikir buruk, hanya karena kejadian buruk menimpamu .

Fokuslah pada apa yang bisa kamu lakukan .

Mnh boga kbgh mnh bga duit trs blm trlalu jauh

Rabu, 12 September 2018

New chapter.

Urg ge can tangtu bener

5 Ciri-Ciri Pasangan yang Tidak Bisa Dipercaya

Share the knowledge!
1
Kepercayaan adalah sesuatu yang harus diusahakan dalam hal apapun, termasuk dalam hubungan asmara. Tidak mudah untuk seseorang mempercayai orang lain begitu saja, terutama orang yang sebelumnya pernah dikhianati kepercayaannya. Bagi kamu yang pernah dikhianati oleh pasangan, mungkin kamu merasa sulit untuk mempercayai orang kembali.

Namun, jangan biarkan rasa sakit hati mencegahmu untuk mempercayai orang selamanya. Apa yang harus kamu lakukan adalah lebih berhati-hati lagi dalam mempercayai pasangan dan mengenali para calon pasanganmu yang berpotensi mengkhianati kepercayaanmu. Berikut ini adalah ciri-ciri pasangan yang tidak bisa dipercaya.

Kesalahan Masa Lalu
Mengetahui kesalahan-kesalahan si dia di masa lalu sangatlah penting untuk dilakukan sebelum memulai hubungan. Tanyakan padanya apa yang menjadi penyebab berakhirnya hubungan si dia di masa lalu untuk mengetahui karakter dan kepribadian pasangan. Apakah dia pernah berselingkuh? Jika jawabannya ya, berapa kali dia berselingkuh dan apa alasannya. Cari tahu sedalam-dalamnya sebelum kamu membuat keputusan.

Menyimpan Rahasia
Orang yang tidak bisa dipercaya adalah orang yang dengan sengaja menyembunyikan sesuatu dalam jangka waktu panjang karena alasan yang kurang baik atau tidak masuk akal. Biasanya, kamu akan mudah menyadari tipe pasangan yang seperti ini. Jadi, kalau menurutmu pasangan tidak terbuka dalam semua hal dan memiliki sesuatu yang dia sembunyikan, kamu patut mencurigainya dan menuntutnya untuk jujur kepadamu.

Ucapannya Tidak Masuk Akal
Ucapan dan cerita yang keluar dari mulut orang yang tidak bisa dipercaya pasti tidak pernah masuk akal. Sepandai-pandainya seseorang berbohong, akan ada saat di mana kebohongannya tidak sesuai dengan kenyataan. Di sinilah kamu harus bisa teliti dan cermat sebelum mempercayai pasangan.

Content continue below...
Tidak Ada Support
Pasangan yang tidak bisa dipercaya tidak selalu berarti dia tukang selingkuh. Kepercayaan sangat dibutuhkan dalam hubungan agar kamu dapat mengandalkan pasangan di saat kamu butuh dukungan dan tempat sandaran ketika sedang susah. Jika pasangan tidak dapat memberikan dukungan yang kamu butuhkan, dia bukanlah orang yang bisa dipercaya.

Firasat
Saat kamu tahu pasangan merusak kepercayaanmu, pernahkah hati kecilmu berkata, “Semestinya aku tahu dia tidak bisa dipercaya.”. Kalau ya, mulailah untuk mempercayai firasat dan intuisimu. Firasat memang tidak selamanya benar, namun tidak ada salahnya untuk didengar. Tajamkan intuisimu dengan bersikap peka terhadap apa saja yang dilakukan pasangan.

Kunci untuk benar-benar mengetahui seseorang dapat dipercaya atau tidak adalah dengan mempercayai mereka. Akan tetapi, jangan sampai kepercayaan membutakanmu pada hal-hal buruk yang dilakukan pasangan, ya.

Mengembalikan Kepercayaan Pasca-Diselingkuhi

Share the knowledge!
11
Diselingkuhi oleh kekasih adalah hal yang menyakitkan. Merusak kepercayaan yang selama ini dibangun pada kekasih. Banyak wanita yang memilih untuk mengakhiri hubungan yang telah dikhianati oleh pasangannya. Bagi mereka, sekali rusak kepercayaan, maka susah untuk mengembalikannya seperti semula. Namun, ada pula yang tetap bertahan dengan pasangannya. Mungkin ini adalah perselingkuhan pertama yang dilakukan pasangan. Selain itu, masih ada rasa cinta di antara mereka berdua.

Yang manakah yang akan kamu pilih? Mungkin tergantung situasi dan kondisi, ya? Namun, jika kamu mengambil pilihan yang kedua, yaitu bertahan, diperlukan rasa percaya lagi untuk memulai hubungan yang pernah dikecewakan ini. Rasanya memang nggak mudah, namun keputusanmu untuk bertahan itulah yang menandakan kalau kamu ingin kembali percaya dan mencoba membenahi hubungan asmara kalian.

Agar kamu dapat mengembalikan kembali rasa percaya yang hampir hilang itu, lakukan langkah-langkah berikut.

Beritahu Isi Hatimu Saat Ini Padanya
Diselingkuhi membuat kita sedih. Karena itu, katakan padanya isi hatimu saat ini. Bilang padanya bagaimana kesedihan dan kecewa yang sedang kamu alami. Jangan hanya diam saja dan memendamnya. Usahakan untuk menyampaikan perasaanmu tanpa menggunakan nada tinggi dan lebih tenang. Ketika pasangan ingin kembali padamu, dia akan mengerti dan mau berusaha membangun kembali hubungan kalian.

Memaafkan Kesalahannya
Semua orang pernah melakukan kesalahan, termasuk kalian. Kesalahan pasanganmu adalah berselingkuh. Saat dia menyesalinya, dia akan memohon maaf padamu dan berusaha untuk berubah menjadi lebih baik. Oleh karena itu, hargailah usahanya untuk mendapatkan rasa kepercayaanmu. Maafkanlah dia, meskipun susah sekali dilakukan. Serta, jangan selalu mengingat kesalahannya itu. Lebih baik pikirkan masa depan hubungan kalian.

Content continue below...
Konsisten
Banyak yang memaafkan, namun masih saja mengungkit masalah perselingkuhan pasangan setelahnya. Berarti, kamu nggak konsisten ketika memaafkannya, setengah hatimu masih belum bisa untuk mengikhlaskannya. Kalau sudah begini, hubungan yang sedang dibangun pasca selingkuh nggak akan berjalan dengan baik. Kamu sudah berniat untuk bertahan dan memaafkannya, konsistenlah atas keputusanmu dan jangan mengungkit masa lalu tersebut.

Tetap Sabar
Kamu pun harus sabar dalam melewati cobaan ini. Ya, saran yang terlalu biasa, namun inilah yang memang kamu butuhkan. Kamu harus bersabar untuk membangun kepercayaan terhadapnya setelah dikhianati. Ketika kamu dan pasangan saling berusaha untuk membenahi hubungan asmara yang sempat retak, kalian akan bisa saling percaya kembali.

Menjaga Komunikasi denganmu
Jujur saja, setelah diselingkuhi, ada perasaan insecure yang muncul terhadap pasangan. Perasaan ini harus dilawan. Selain mencoba melawan dari diri sendiri, mintalah pasangan untuk membantumu. Caranya dengan memintanya untuk selalu memberi kabar. Paling nggak, di saat di sedang lengang dari kesibukannya, minta ia untuk menghubungimu.

Bagaimana Jika Pacar Tak Percaya Lagi?

Share the knowledge!
21
Dalam menjalin sebuah hubungan, pasti pertengkaran tak lagi bisa dielakkan. Pertengkaran bagaikan ujian dalam menjajaki tahapan dalam hubungan. Semakin bisa melewati masalah yang ada, hubungan bisa dikatakan “lolos”.

Namun, tak sedikit juga saat ada pertengkaran mulai timbul ketidakpercayaan. Tidak percaya kalau pasangan bisa berbuat baik, tidak percaya kalau pasangan tak melakukan kesalahan yang sama (setelah melakukan hal yang membuat kalian bertengkar). Pokoknya tak percaya lagi. Kepercayaan yang tumbuh sebelumnya hancur saat tahu pasangan (misalnya) sedang berbohong atau melakukan hal lain yang tak sesuai dengan kesepakatan mereka.

Kasus seperti itu dirasakan banyak pasangan. Si wanita ketahuan ngelakuin suatu kebohongan dan si pria marah besar dan wanita mencoba mengembalikan kepercayaan pria. Atau sebaliknya.

Padahal saat Anda dituduh melakukan kesalahan hingga pasangan Anda tak lagi percaya, Anda merasa kesalahan tak begitu besar atau bahkan pasangan hanya mengada-ngada. Namun, agar hubungan bisa berjalan kembali Anda memohon dimaafkan dan berupaya agar hubungan bisa kembali membaik.

Perlu Anda ingat bahwa dalam hubungan, kepercayaan menjadi hal yang sangat penting.

Anda merasa sudah meminta maaf untuk membuat pasangan kembali percaya sama Anda, tapi pasangan tetap tak percaya sama Anda.

Anda mencoba melakukan banyak cara untuk membuat pacar kembali percaya, misalnya mulai menjauhkan teman-teman yang membuat pacar Anda sempat tak percaya sama Anda.

Content continue below...
Anda sudah berusaha semaksimal mungkin untuk nggak ngebohongin pacar Anda lagi, meskipun Anda sadar kejujuran akan membuat pasangan Anda sakit dan kecewa.

Dan tetap saja pasangan Anda tak lagi percaya sama Anda.

Kalau sudah begini, lebih baik segera selesaikan hubungan. Putuskan pasangan yang sudah tak percaya lagi sama Anda. Karena kepercayaan salah satu faktor utama dalam hubungan, selain komitmen. Apalagi jika Anda dan pasangan sudah menjalin komitemen, namun pasangan tak lagi percaya sama Anda.

Untuk apa menjalani hubungan kalau sudah tak ada kepercayaan di satu pihak?

Maka bijaksanalah, bukan malah memohon-mohon agar pasangan kembali percaya karena itu hal yang sulit. Yang bisa Anda lakukan adalah melepaskan pasangan mencari orang lain yang bisa membuatnya percaya, tentunya setelah Anda berusaha mengembalikan kepercayaannya. Kalau tetap tak bisa, jangan menghabiskan waktu hanya untuk meyakinkan seseorang.

Mempercayai Lagi Setelah Dikhianati, Bisakah?

Share the knowledge!
11
Rasanya tidak ada kerusakan yang lebih fatal daripada dikhianati oleh orang yang sangat kita cintai. Setiap hari kita dicekoki puluhan berita, kisah fiksi, dan lantunan lagu yang menceritakan kemunduran (kalau bukan kehancuran) hidup seseorang akibat pasangan yang menyalahgunakan kepercayaannya. Itulah yang terjadi pada Kalina, seorang wanita karir yang baru saja diberhentikan karena melakukan kesalahan-kesalahan fatal di perusahaannya, tepat dua bulan setelah sang suami ketahuan berselingkuh dengan sahabat baiknya sendiri.

“Kami sudah menikah delapan tahun, semua keindahan itu terasa tidak ada artinya karena sekarang rasanya sulit sekali mempercayai ucapan dan tindakan suami saya. Dia mengaku menyesal. Dia sudah melakukan banyak hal untuk memperbaiki. Tapi saya seperti selalu mencari-cari tanda bahwa dia sedang melakukannya lagi. Akibatnya saya juga sulit mempercayai pikiran saya dan keputusan saya sendiri, termasuk saat berada di kantor,” jelas Kalina pada sesi pertama  dengan saya. “Saya banyak melakukan blunder, karena waktu saya habis mempertimbangkan suara-suara yang membisikkan pikiran kedua, pikiran ketiga, pikiran keempat, dst.”

Saya mudah berempati dengan itu, karena saya pernah mengalami hal serupa. Kemungkinan besar Anda juga pernah. Setiap detik, setiap menit, setiap jam Anda dibayangi kekhawatiran apakah si dia sedang melakukan hal-hal yang tidak seharusnya. Pikiran Anda cepat sekali beranak pinak, “Jangan-jangan begini. Mungkin begitu. Bisa juga begini. Atau sepertinya begitu.” Anda seperti kehilangan pegangan, kalang kabut berusaha memperhitungkan segala sesuatu untuk memastikan kejadian yang sama tidak terulang lagi. Dan itu semua sangat melelahkan.

“Saya ingin mempercayainya lagi, tapi saya tidak yakin bisa melakukannya. Dia yang berbuat salah, tapi kenapa saya merasa itu kesalahan saya karena telah mempercayai dia? Mengapa setelah ini semua, justru saya yang merasa begitu bermasalah? Apakah saya akan terus berantakan seperti ini?” demikian keluh Kalina. Saya yakin ini juga menjadi pemikiran Anda dan semua orang yang mengalaminya, karena jelas saya pun pernah terjerembab di relung hati gelap itu.

Perbedaan pengalaman Anda dengan Kalina, ataupun dengan saya, hanyalah di sejumlah detil jalan ceritanya. Kalina sudah menikah dan memiliki seorang anak, Anda mungkin belum. Anda mungkin sudah berpisah dengan sang pengkhianat, tapi kini menyadari betapa sulitnya membuka diri dan mempercayai ketika bertemu orang baru. Kalina berantakan sampai dipecat dari perusahaannya, Anda mungkin tidak sejauh itu tapi tetap mengalami penurunan konsentrasi kerja. Mungkin juga Anda sudah memiliki pasangan baru, tapi masih dibayang-bayangi ketakutan dari hubungan yang lalu. Ada banyak variasi, tapi sumber luka tetap sama: kepercayaan yang disalahgunakan. Berikut saya kutip pengalaman beberapa orang di Twitter tentang kepercayaan dan pengkhianatan:

“Kayak kesetrum pas nyabut colokan, terus harus nyolokin lagi. Curiga bakal kembali kesetrum.” @sayasimagda
“Seperti dipaksa makan racun, tapi dibilang obat.” -@indybasyira
“Kayak pertama jalan setelah kaki luka dan tahap mau sembuh. Nyeri.” -@ciwullan
“Jadi posesif, karena takut dikhianati lagi.” -@melldut
“Kalau dikhianatin sampai hancur banget biasanya walau orangnya balik pun, rasanya sudah hilang.” -@sabrinachp
“Rasanya kayak jalan pakai satu kaki. Bisa sih, tapi sulit.” -@arlinadelas
Saya suka sekali dengan penggambaran @arlindelas. Jalan dengan satu kaki, bisa tapi sulit. Mempercayai lagi setelah terlukai memang perjalanan harian yang harus dilalui dengan sabar dan perlahan, langkah demi langkah. Mempercayai orang yang sama ataupun orang yang baru sebenarnya sama saja, karena pada dasarnya Anda sudah kehilangan kepercayaan pada diri Anda sendiri. Tidak peduli siapa yang Anda percayai -sesempurna apapun dia dan berusaha semaksimal apapun dia- Anda akan tetap sulit melangkah bersamanya jika Anda belum memperbaiki keyakinan diri sendiri.

Jika saya sederhanakan, langkah perbaikan itu bisa dimulai dengan berhenti memusuhi si dia ataupun pengkhianatannya. Saat memusuhi, Anda malah semakin lama tersakiti karena sebenarnya Anda sedang menuding-nuding kesalahan diri sendiri. Batin Anda seolah berteriak kesal, “Ini salahku karena sudah mempercayai dia. Dasar bodoh, dungu, idiot!” Membenci si dia dan kejadiannya membuat Anda jadi membenci keputusan-keputusan yang Anda sudah buat di masa lalu dan akan buat di masa depan. Wajar saja Anda jadi lelah, takut, labil, dan banyak second guessing, karena Anda sedang meragukan dan memusuhi diri Anda sendiri!

Content continue below...
Satu fakta yang penting Anda ketahui: negative thoughts is our default brain programming, alias kita dilahirkan dengan kecenderungan untuk berpikir negatif. Selama ribuan tahun evolusi, gen kita otomatis senantiasa mencemaskan hal-hal buruk agar bisa terhindar dari bahaya dan bertahan hidup. Apalagi bila telah dikhianati, pikiran jadi lebih agresif berjaga-jaga, mencurigai keadaan dan orang lain, termasuk mencurigai pemikiran dan keputusan diri sendiri. Seluruh energi Anda habis tersedot untuk mengantisipasi bahaya dari dalam dan luar, akibatnya Anda tidak sanggup lagi mempercayai, boro-boro santai mencintai seperti sebelumnya. Iya ‘kan?

Jadi ambil alih kendali atas otak Anda, jangan biarkan dia terus menakut-nakuti, merongrong diri Anda seperti yang saya gambarkan di awal. Dalam kelas Revolusi Pria dan Revolusi Wanita, saya selalu menjabarkan bagaimana proses percaya diri adalah pangkal dari percaya dia. Nah tugas Anda adalah menemukan kembali ketenangan dan keyakinan diri yang terhilang itu. Terima kejadian pengkhianatan itu, kesalahan dia, serta kesalahan Anda sebagai salah satu kepingan penting yang membuat Anda jadi lebih dewasa, bijak, dan berharga. Berikan sorot cahaya pada pojok ruang hati yang gelap itu, dan Anda akan menemukan banyak sekali harta karun di dalamnya. Genggam semuanya dengan lembut dan tenang, bahkan bangga. Berdamai dengan diri sendiri sepertinya klise, tapi itu adalah salah satu langkah penting awal yang menentukan apakah Anda akan sembuh atau malah lumpuh.

Saya tahu persis kadang itu bukan hal yang mudah dilakukan seorang diri, seperti Kalina yang merasa perlu . Seolah semuanya kusut memusingkan tidak tahu mau dimulai dari mana, apalagi muncul rasa pedih menusuk di dada setiap kali mengingat kejadian itu. Terserah Anda  atau melakukannya saja sendiri perlahan-lahan, saya ingin menegaskan bahwa Anda bisa kembali mempercayai orang lain lagi ketika sudah menyadari bahwa diri Anda semakin berharga dibanding sebelumya. Seseorang sudah melukai hati Anda, masakah Anda tega masih mau menambah luka-luka itu dengan mengurung, menyalahkan, dan membenci diri sendiri? Tidakkah Anda merasa berhak untuk kembali mempercayai dan mencintai?

Jika saat ini Anda seperti sedang melangkah dengan satu kaki, bertahanlah. Bukan waktu yang akan menyembuhkan, tapi apa yang Anda lakukan dengan waktu itulah yang bisa membuat Anda kembali bahagia. Arahkan kaki Anda sesuai panduan di atas, dan teruslah melangkah maju. Ya Anda merasa kesakitan, tapi sadari itu bukan penyakit yang fatal melumpuhkan. Untuk setiap langkah yang Anda lakukan, Anda akan terkejut menyadari bahwa ternyata Anda jauh lebih kuat daripada yang Anda duga.

Pengalaman, lebih baik, berbeda .

Perbaikan diri

Tidak sempurna

Lalaki harus lebih berbesar diri

Lalaki

Ari mnh hyngna kmh ?

emmylivesite in Uncategorized January 25, 2017 1,107 Words
Pulihkan diri dari Victim Mentality
Miris… Mendengar cerita lagi-lagi konflik rumah tangga seseorang yang ku kenal. Mau bantu, ya orangnya belum sadar kalo dia bermental korban. Apa itu mental korban ? Atau yang sering dikenal sebagai “Victim Mentality”.

Kalo kamu punya masalah, dan muter-muter terus disitu-situ aja, tiap orang kasih nasehat kamu tepis. Curhat bukan buat cari solusi. Cuma buat “buang sampah”. Tapi kritikan apapun gak kau gubris. Kemungkinan besar Anda bermental korban.

Apapun masalah yang kamu punya, pokoknya itu karena lingkungan. Itu karena orang lain. Itu karena Tuhan. Segala ketidakbahagiaan yang ada di hatimu, tanggungjawabnya ada di pundak orang lain, bukan di dirimu.

Merasa diri sebagai penderita terus terusan. Merasa lingkungan lah yang salah. Bahagia nya dari luar, padahal bahagia itu tanggungjawab diri sendiri. Bahkan saat kamu mencoba bisnis, kemudian gagal, lantas kau salahkan orang lain. Entah itu sponsor yang mengajakmu berbisnis atau tim mu yang enggan bergerak. Padahal jangan salahkan orang lain saat bisnis gagal, kadang itu karena mental korban.

“How to help someone with Victim Mentality ?”

Apa penyebabnya seseorang bisa bermental korban ?

Saya pernah belajar ilmu Parenting, mungkin ada pengaruhnya dengan didikan masa kecil dulu. Kalau jatuh, yang dipukul lantainya. Yang salah lantainya. Padahal sudah tau kan, jatuh itu karena diri sendiri yang tidak hati-hati dalam melangkah. Karena waktu itu masih kecil, jadi nya belum mengerti. Meng-iyakan saja, benar yang salah lantainya.

Tapi lain dulu lain sekarang kan. Setelah dewasa, apakah itu berarti kamu masih akan terus mempertahankan pemahaman yang salah yang kamu dapatkan waktu kecil dulu ?

Banyak penyebab seseorang menderita Victim Mentality. Bisa jadi memang pengaruh didikan orangtua, lingkungan, bisa jadi dia dulunya korban bully an. Pernah menderita trauma. Trauma ini sendiri macam-macam bentuknya, dari trauma kehilangan, trauma pengabaian, trauma kejahatan seksual.

Sehingganya, sering muncul perasaan tidak berdaya. Saya tidak berharga. Saya tidak berguna. Segala hal buruk terus menerus terjadi pada diri saya.

Pernah dengar juga bahwa “mindset” seseorang itu berpengaruh nyata pada kehidupannya.

“ Alloh mengikuti prasangka hamba Nya “ (QS Al-Isra : 7 )

Makanya tuh, setelah kamu mengalami suatu kejadian buruk, yang mengakibatkan dirimu jadi bad mood. Biasa nya pikiran akan terus menerus negatif. Kemudian tanpa sadar menarik alam, untuk mengikuti pikiran negatifmu tersebut (amestakung). Sampai berulang-ulang kejadian buruk terus menerus menimpamu. And you feel “ Oh great.. Now what ?! “

Coba ditelaah lagi penyebabnya. Benarkah itu karena salah kejadiannya ? Atau salah dari pemikiranmu ?

Perlu usaha yang tingi untuk lepas dari mental korban. Tidak bisa diingkari, kita manusia. Kita tak bisa terus menerus berada dalam kondisi “I am okay”. Pasti ada kalanya salah. Pasti ada kalanya memang mood lagi gak bisa digeser.

Maka dari itu untuk berubah, yang pertama kali , paling penting adalah : Mengenal diri sendiri.

Jujurlah pada dirimu sendiri. Tidak usah menipu. Tidak usah berdusta. Sangat baik sekali jika tiap pagi kau menyempatkan diri untuk bercermin, dan bertanya : “ Apa kabar kamu hari ini ?”

“Apakah hidup baik-baik saja ?”

Kamu perlu mencari tau, hal apa yang kamu sukai ? Hal apa yang kalo kamu kerjakan akan membuatmu lupa waktu ? Hal apa yang kamu rela lakukan meski tidak dibayar ? Hal apa yang bisa membangkitkan moodmu ?

Kamu perlu menyadari, tiap kamu marah, kamu kesal, kamu sedih, rasakan dan akui perasaanmu. Jangan kau tolak, jangan kau ingkari. Akui kalo kamu marah, akui kalo kamu sedih. Cari penyebabnya dan jujurlah. Sebenarnya kamu marah karena apa ? Sedih karena apa ?

Jawaban itu ada pada dirimu sendiri kok !

Buka hatimu, buka pikiranmu. Jangan bagai katak dalam tempurung.

Penting juga bergabung di komunitas positif, dimana berisi orang-orang yang bertekad berubah, menjadi lebih baik. Kadang kita tak menyadari , orang lain itu punya masalah lebih berat dari kita. Tapi bedanya dia tak mengeluh. Dia berjuang untk menyelesaikan masalahnya. Fokus pada solusi, bukan fokus pada masalahnya.

Dan memang langkah yang tak kalah pentingnya adalah : Terbuka. Setelah kamu jujur pada diri sendiri. Beranikan untuk membuka diri. Jujur pada orang yang bisa dipercaya.

Pelan-pelan tumbuhkan sikap asertif. Latihlah, jika ada yang buat kamu kesal, sampaikan pada orangnya. Ada yang buat kamu sedih, ngomong ! Bilang dengan baik-baik, pakai kata pembuka berupa ungkapan perasaanmu. Misal : “ Saya sedih karena…. “ atau “ Saya marah karena…. “

Jangan lupa tarik nafas panjang dulu dan pertahankan mood dalam kondisi baikmu. Jernihkan pikiranmu dahulu. Jangan meluapkan perasaan saat sedang dalam emosi tinggi !

Itu sebabnya perlu juga memahami ilmu “pause”. Yaitu saat kamu berada di kondisi terburukmu, emosi memuncak. Kamu perlu mencari tau bagaimana cara membangkitkan moodmu .

Bila sedang berdiri maka duduklah. Bila membasuh muka membantu, maka siramlah kepalamu biar adem. Bila kondisi membaik saat mendengarkan musik, maka dengarkanlah musik yang lembut.

Cooling down ini perlu, karena biasanya saat emosi kita memuncak, kita cenderung berkata dan bertindak sesuatu yang akan kita sesali nantinya.

Jangan lupa, perubahan adalah suatu proses seumur hidup ! Jangan mengharapkan tiba-tiba berubah seperti sulap, setelah membaca tulisan ini misalnya. Kamu perlu proses. Kamu perlu mengalami sendiri hidup. Mengalami sendiri saat dirimu berada dalam keterpurukan, berada paling bad mood.

Yang menandakan dirimu sudah lepas dari mental korban adalah : Kamu sudah berani mengambil tanggung jawab untuk meneyelesaikan apapun masalahmu. Kamu sudah berani ambil tanggungjawab untuk bahagiamu sendiri.

Tapi kamu tidak bisa berharap, langsung seketika menjadi “New Me”.

Adakalanya, bila seseorang sudah menderita trauma yang mendalam, dia butuh orang lain. Tak apa. Jangan merasa kerdil karena membutuhkan orang lain. Kita hidup tak bisa lepas dari hubungan antar manusia. Tapi carilah seseorang yg expert untuk mengatasi masalahmu.

Apakah kamu perlu terapist, psikolog atau kelas berat seorang psikiater ?

Dalam langkah pertama yaitu mengenali diri sendiri, seharusnya sudah bisa terdeteksi. Memulihkan trauma itu bagai mengupas kulit bawang, selapis demi selapis.

Karena dalam prosesnya sendiri kadang timbul penolakan demi penolakan. Tergantung seberapa dalam lukanya, seberapa besar efeknya pada hidupmu.

Tidak usah merasa buruk. Tidak usah berkecil hati. Tidak usah merasa terintimidasi.

Hidup ini tidak untuk membanding-bandingkan dengan hidup orang lain.

Bahwa setiap orang berbeda, tidak sama. Masalah yang menurut kita berat, mungkin ringan bagi orang lain, dan begitu juga sebaliknya.

Tapi kita perlu menyadari bahwa “Alloh tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kemampuannya”. ( Q. S. Al-Baqarah : 286 )

Percayalah, masalah demi masalah itu sudah ditakar sedemikian rupa agar sesuai dengan kemampuanmu. Hanya saja dirimu yang mungkin tidak menyadari yang kau punya. Dirimu yang kadang merasa mengecilkan dirimu. Padahal kau lebih hebat dari itu.

Jangan lupa, setiap ujian pasti mengandung hikmah dibaliknya.

Bagai permata yang dibuat dari batu yang terus menerus ditempa dan diasah sedemikian rupa.

Atau mutiara yang juga berasal dari batu yang terselip dibalik kerang tertutup.

Maka carilah permata atau mutiara tersebut !

“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”  (Q.S Ar-Ra’du : 11 )

Saya tau karena sudah pernah terapi. Saya paham, karena saya dulu salah satu penderita Victim Mentality syndrom. Saya pernah bermental korban.

Saya bisa berubah, Anda juga pasti bisa !

Lakukan Ini saat Kamu Kesal dengan Pasangan

Share the knowledge!
Kesal dengan pasangan membuatmu serba salah atau malah jadi benar-benar bersalah. Menghindari rasa marah memang sulit. Itulah sebabnya kamu sering hilang kendali dan merusak hubungan.

Kamu sebenarnya paham bahwa marah hanya bisa membawa keburukan dalam hubungan. Namun, kamu tidak bisa menyadari itu saat emosimu meledak. Cara berikut bisa membantumu memilih sikap yang tepat saat kesal dan ingin marah.

Bedakan Kesal dengan Pasangan atau Badmood Saja
Pernahkah kamu mersa uring-uringan dan jadi marah tidak jelas pada pasangan? Pasanganmu mungkin tidak membuatmu marah, kamu saja yang merasa dia tiba-tiba jadi menyebalkan saat itu. Saat kamu merasakan hal seperti itu, bisa jadi kamu hanya sedang badmood.

Kekesalan tanpa alasan mudah dikenali. Saat pasanganmu berkata ‘’Kamu kenapa sih tiba-tiba jadi marah-marah begini?’’ sementara dia tidak melakukan kesalahan sedikitpun, itu menandakan kamu hanya sedang badmood. Si dia yang tidak bersalah jadi sasaranmu meluapkan kekesalan karena dia sedang ada bersamamu saat itu.

Don’t mix bad words with your bad mood. You’ll have many opportunities to change a mood, but you’ll never get the opportunity to replace the words you spoke.

Diam Sejenak
Kamu mungkin bertanya ‘’bagaimana bisa mengetahui bahwa si dia benar-benar tidak melakukan kesalahan’’ untuk membedakan kamu benar-benar badmood atau dia memang bersalah. Jawabannya adalah: diam sejenak.

Content continue below...
Diam bisa memberi jeda agar marahmu tertahan. Kamu jadi berpikir ulang dan menyadari penyebab kekesalanmu. Bahkan jika kekesalanmu benar-benar karena kesalahan si dia, kabar baiknya adalah rasa marahmu bisa dikendalikan.

Marahlah Secara Elegan
Jika kamu berhasil mengendalikan rasa marah dengan sikap ‘diam sejenak’, mudah bagimu untuk marah secara elegan. Kemarahan yang diungkapkan dengan tenang dan diimbangi dengan memberikan solusi untuk kebaikan hubungan adalah marah secara elegan.

Ganti “If You were Me” Jadi “If I Were You”
Ungkapan yang paling sering muncul saat kamu kesal dengan pasangan biasanya adalah ‘’Coba bayangkan bagaimana rasanya kalau jadi aku !’’. Kamu terlalu sering meminta ingin dipahami hingga lupa bagaimana cara memahami orang lain.

Sikap selalu ingin dipahami orang lain membuatmu selalu merasa menjadi korban. Perasaan seperti itu jadi membuatmu mudah menyalahkan pasangan saat hubungan terasa tidak nyaman.

Cobalah ganti dengan kalimat ‘’Jika kamu jadi aku’’ dengan  ‘’Jika aku jadi si dia’’. Kamu jadi bisa memahami posisinya saat selalu disalahkan olehmu. Luangkan beberapa detik saja untuk melakukannya. Hubungan yang baik bisa terwujud jika ada keseimbangan di dalamnya kan?

Penyakit Jiwa : Victim Mentality Syndrom (VMS)

Salah satu penyakit jiwa yang sudah lama mewabah.

Penyakit ini diduga sebagai salah satu faktor penyebab mengerasnyahati, memutus urat malu dan merusak syaraf berpikir. Dan disinyalir sebagai penyebab utama hancurnya sebuah rumah tangga.

Secara terminologi (bahasa), victim berarti korban, mentalityyaitu kejiwaan atau pola pikir.

Jadi, VMS itu secara laterlak adalah sindrom pola pikir (jiwa) (merasasebagai) korban.

Maksud sebenarnya, tidak jauh dari maknanya secara bahasa. Definisi pastinya tidak ada yang representatif kecuali harus melihat dari gejala-gejalanya yang timbul.

Sindrom ini menjangkit ke seluruh isi otak dengan begitu halus.Dan bahkan, sering tidak disadari oleh penderitanya. Ini yang membuat, penularan VMS begitu cepat dan sulit ditangani.

Namun, beberapa gejala sebenarnya dapat diidentifikasi, sayamencoba memaparkannya, sekiranya, dapat digunakan sebagai acuan dalam penilaianterhadap diri sendiri.

VMS?terjangkitngga ya?

Gejalanya seperti apa?

Gejala VMS sangatlah banyak, antara lain :

– Merasa selalu tidak diperlakukan dengan baik oleh orang lain,

– Merasa selalu disakiti,

– Merasa selalu dipihak yang dirugikan,

– Merasa tidak dipedulikan orang lain,

– Merasa tidak ada orang lain yang mengerti.

– Merasa orang lain hanya memikirkan diri sendiri.

– Merasa sudah berbuat banyak untuk orang lain.

– Merasa diperbudak.

– Merasa dimanfaatkan.

– Merasa selalu dipersalahkan.

– Merasa selalu dipojokkan.

– Merasa kesal ketika orang lain mengacuhkan.

– Berpikir orang lainlah yang seharusnya bertindak.

– Merasa ingin selalu diperhatikan.

– Merasa ingin selalu menjadi pusat perhatian (center ofattention).

– Dalam bekomunikasi, penderita akan suka membalikkan argumen,mencari berbagai pembenaran.

– Bicaranya berputar-putar.

– dan sebagainya…

Penetrasinya yang halus bukanlah refleksi dari efek yang dihasilkan.Ternyata efek VMS itu, sangatlah besar! (dalam arti negatif).

antara lain sebagai berikut, silakan disimak :

– Jadi lupa bersyukur pada sang Pencipta.

– Lupa akan perbuatan baik orang lain.

– Lupa berterima kasih.

– Lupa kalau dirinya adalah manusia yang lemah dan tidak luputdari kesalahan.

– Tidak pernah merasa bersalah dan sebaliknya akan terus berusahamencari kesalahan orang lain.

– Kalaupun mengetahui bersalah, selalu ada tapi..danujung-ujungnya merasa tidak bersalah.

– Karena tidak merasa bersalah maka tidak akan ada kata memintamaaf.

– Mencari kawanan untuk mencari pembenaran.

– Mencari kawanan sehati, sepemikiran untuk menggunjing.

– Mencari kawanan untuk sama-sama menuntut.

– Mencari kesalahan orang lain yang menurutnya lebih besar, agarlebih dulu dipersalahkan.

– Berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankan pemikiran (victimmentality-nya).

– Pikiran menyempit.

– Tingkat kesabaran menurun.

– Kemampuan berpikir logis akan hilang.

– Tidak mampu mendengar pendapat orang yang tidak sepemikiran.

– Hati menjadi keras.

– Jarang menangis dan sulit tersentuh hatinya.

– Takjub pada diri sendiri, sombong dan egois.

– Lupa untuk memperbaiki diri.

– Rasa malu yang hilang.

– Merusak hubungan baik dengan Allah dan juga dengan makhluknya.

– Merusak keharmonisan rumah tangga maupun satu hubungan dalambentuk yang lain.

– Hilangnya kenyamanan.

– dsb.

Lantas, bagaimana cara menyembuhkan atau agar terhindar dari VMStersebut?

– Sadarilah kembali bahwa kita adalah hamba Allah yang lemah dantidak sempurna.

– Sadarilah bahwa kita juga bukan seorang hakim terhadapkekurangan orang lain.

– Ketika timbul masalah, berhenti sejenak, tahan beberapa saatuntuk tidak memberikan respon dan berikanlah waktu untuk mengembalikan terlebihdahulu pada diri sendiri.

– Temukan kesalahan diri sendiri, cari garis penghubung diri kitadengan masalah yang terjadi.

– Camkanlah bahwa “Kesalahan ada pada diri sendiri”.

– Biasakan untuk segera meminta maaf walaupun terhadap masalahyang “menurut” kamu bukan kamulah penyebabnya.

– Banyak-banyak membaca buku agar wawasan dan cara berpikirsemakin luas.

– Banyak-banyak bergaul dengan orang-orang yang positif, yangpunya hobi positif, pembelajar, dsb.

– Kenali lagi, maksudnya, coba analisa lagi secara objektif,mungkin memang benar bukan andalah penyebab utamanya. Namun tetap, andabukanlah seorang hakim yang berhak menjustifikasi kesalahan orang lain.

– Bersikaplah bijaksana, cari solusi yang bisa mengatasi masalahsecara nyata. Bukan sekedar, kepuasan akan pengakuan dari orang lain bahwa “GUEBENER dan SI DIA SALAH!”

– Belajar untuk berkomunikasi dengan baik, berbicara dengan baikdan mendengarkan dengan baik.

– Tidak perlu arogan.

– Dan bersabarlah.

Demikian ulasan mengenai VMS versi saya.

“Kesalahan ada pada diri sendiri, don’t blame anyone”

G.S.

Victim Mentality
Dalam kehidupan banyak hal dan peristiwa kita lalui,ada suka maupun duka terkadang bahkan tekanan yang menyiksa.
Namun semua itu adalah dinamika kehidupan dan semua pasti akan berlalu,yang menyenangkan maupun yang menyedihkan.
Jika yang menyenangkan mungkin indah untuk di kenang,yang menyedihkan/menyakitkan lupakanlah dan jadikan pelajaran hidup.
Di dalam masyarakat masih banyak yang terbelenggu dengan masa lalu yang menyakitkan,sehingga terus terbawa kedalam kehidupannya saat ini.

Inilah awal pembentukan sebuah psikologi/mental yang tidak sehat,makin hari rasa menyakitkan itu makin terakumulasi.
Akhirnya menjadi sebuah victim mentality(mental yang selalu merasa menjadi korban),sebuah akar kepahitan yang dalam membuat mental ini semakin tersiksa dan mengakar.
Jika hal ini terus menerus terpelihara maka kejiwaan seseorang bisa terganggu,hal yang menjadi gejala awalnya adalah perasaan sensitif,negatif thinking,emosi yang sulit terkontrol.

Mental yang selalu merasa kalah,teraniaya membuat seseorang menjadi curiga kepada setiap orang,dengan begitu sulit baginya menemukan kemajuan dalam kehidupan.
Yang lain tentang efek dari victim mentality adalah memusuhi setiap orang yang mencoba menasehati atau mengkritisi dirinya,sehingga tidak jarang dia membuat sebuah dinding batasan kepada yang menasehati sebagai bagian dari musuh dirinya.
Awalnya mungkin tidak terlalu menonjol sifat ini,namun dalam tahap yang kronis akan membuat dirinya menjadi murung tanpa damai dan sukacita.

Karena itu berdamailah dengan diri sendiri dahulu lalu kemudian berdamailah dengan orang-orang di sekitar kita,meskipun terkadang kita tersakiti namun memaafkan dan mengampuni jauh lebih baik di bandingkan memupuk kebencian dalam diri.
Dengan mengampuni dan memaafkan orang lain kita telah menolong diri sendiri,damai sukacita akan selalu hadir tanpa batasan.
Bukankah dalam hidup ini kita mencari kebahagiaan yang hakiki?....kebahagiaan hanya bisa di dapat didalam hati yang damai dan penuh syukur serta sukacita.

Mulailah dari diri kita sendiri untuk selalu hidup dalam kedamaian dan saling mengasihi kepada siapapun,yang baik maupun yang jahat terhadap kita.
Dengan mengasihi maka semua hal yang kita miliki menjadi bernilai,apalah artinya semua yang kita miliki tanpa kasih dan damai serta sukacita.
Dalam hidup yang singkat ini berbuatlah sesuatu yang bernilai untuk diri sendiri dan masyarakat di sekitar kita.

TERBATAS: Untuk yang Suka Kalimat Bernas, Merdeka & Mencerahkan – Kang Adhi

Anda Bermental Korban? Belajarlah dari Tariq Ramadan dan Obama!
Apakah  Anda mempunyai gejala sindrom mentalitas korban atau victim mentality. Kenapa tidak belajar dari 2 tokoh muda Tariq Ramadan dan Hussein Obama? Mentalitas korban bisa hinggap pada satu individu, kelompok, suku, bangsa atau agama tertentu.

Tanda-tanda orang yang mempunyai mentalitas macam ini gampang dilihat kok: ketika seseorang selalu mem-blame orang atau kelompok lain sebagai penyebab terjadinya hal buruk dalam hidupnya. Anda miskin dan menuduh si kaya sebagai penyebab ketidakadilan. Anda tidak naik pangkat dan  menuduh teman Anda atau boss Anda berlaku tidak adil.  Pacar Anda diambil orang dan menuduh dia tidak setia, atau saingan Anda main dukun.

Dalam skala besar, mentalitas korban bisa menghinggapi kelompok suku, bangsa atau agama. Kelompok Anda sial terus dan menuduh kelompok lain berlaku curang. Coba lihat jargon-jargon di sekitar identitas kesukuan, kebangsaan atau keagamaan Anda. Kalau selalu ada tuduhan buruk terhadap suku, bangsa, atau agama lain, atau biasa memburuk-burukan suku, bangsa atau agama lain. Hati-hati, jangan-jangan sindrom mentalitas korban sedang melanda kelompok identitas Anda.

Mentalitas korban adalah sindrom yang berbahaya untuk hidup Anda sendiri. Anda akan selalu merasa sebagai orang yang dikorbankan, dianiaya dan ditindas. Rasa sakit dan marah akan menguasai Anda dan kelompok Anda. Lalu seluruh energi yang luar biasa yang Anda miliki hanya akan habis-habisan Anda pakai untuk menjadi sangat agresif atau sangat menutup diri. Tetapi keduanya berpangkal dari keinginan mempertahankan diri, mekanisme defensif yang keliru. Akibatnya Anda atau kelompok Anda tidak pernah meraih kemajuan apapun, selain kebiasaan mudah tersinggung, keahlian untuk bertahan, protes dan aggresif suka menyerang. 

Menjadi korban tidak harus = mempunyai mentalitas korban

Mungkin saja benar bahwa Anda atau kelompok Anda pernah menjadi korban dari perbuatan buruk orang atau kelompok lain. Tetapi menjadi korban tidak harus berarti Anda mempunyai mentalitas korban. Mentalitas korban muncul ketika Anda terus mengingat-ingat menanamkan dalam diri dan pikiran Anda bahwa orang lain berlaku tidak adil kepada Anda. Dan dimanapun Anda dan situasi Anda, Anda selalu merasa dan bertindak sebagai korban. Menuduh, menyerang, kawatir, penuh syak-wasangka, curiga, nyinyir dan tidak produktif.

Jalan terbaik untuk mengatasi mentalitas korban dalam diri Anda adalah kebesaran hati untuk memahami sebaik-baiknya orang lain, memaafkan dan meminta maaf. Karena pada saat itu Anda telah menjadi lebih besar dari orang yang berlaku tidak adil kepada Anda. Jangan menunggu apalagi meminta orang lain meminta maaf. Karena itu hanya memperkuat mentalitas korban dalam diri Anda. Anda dapat langsung mencoba memahami dan memaafkan dalam hati atau pikiran Anda, karena di situlah akar mentalitas korban terbentuk.  Tetapi mungkin kebanyakan dari kita tidak terlatih untuk itu. Coba perhatikan bagaimana orangtua dan anak berkomunikasi di masyarakat kita. A) Berapa waktu yang dipakai untuk mengkritik, melarang, mengatur, menasehati, memarahi, mendebat anak dan menjejali anak-anak dengan petuah-petuah suci? Lalu bandingkan B berapa waktu yang dipakai orangtua untuk mendengarkan, bercerita, memuji, mengerti? Mulai sejak masa kanak-kanak sampai dewasa? Haikul yakin kebanyakan keluarga mempunyai perbanding A yang lebih besar daripada B.  Hati-hati, masyarakat kita sedang menciptakan generasi bermental korban. Apakah Anda mengenal Prof Tariq Ramadan dan Senator Hussein Barack Obama? Yang pertama, Ramadan, adalah kampiun muslim Eropa, 45 tahun, pemikirannya cerdas gemilang. Majalah Time memprediksikan dia akan menjadi salah satu orang yang akan mempengaruhi dunia di abad 21. Yang kedua, Obama, 46 tahun adalah Senator Amerika dengan cap minoritas, orang hitam. Mereka adalah contoh gemilang orang yang mengatasi sindrom mentalitas korban. Apapun agama kesukuan kita, kita pasti pernah menjadi korban atau mungkin melihat orang lain menjadi korban, belajarlah dan ajarilah orang lain dengan contoh dua tokoh ini.

Ini 14 Ciri Orang yang Selalu Merasa Dirinya Paling Menderita di Dunia Alias Playing The Victim!

Ade Sulaeman
Selasa, 10 Oktober 2017 | 15:30 WIB
   

The playing victim (Ade Sulaeman)
Intisari-Online.com - Sebetulnya semua orang pernah menempatkan dirinya sebagai korban.

Coba ingat ketika kita masih kecil, berapa kali kita menyalahkan adik atau kakak ketika terjadi pertengkaran ketika bermain?

Atau mungkin ketika sudah dewasa, berapa kali kita melimpahkan kesalahan pada teman atau rekan kerja kita, ketika terjadi masalah di kantor.

Persoalannya playing the victim hanya akan membuat situasi menjadi lebih buruk.

Apalagi jika perilaku ini jadi kebiasaan, duh bahaya!

Apakah Anda memiliki kenalan atau mungkin diri Anda sendiri yang sering melakukan hal ini?

Berikut ciri-cirinya dilansir dari Lifehack.org:

1. Tidak mau bertanggung jawab

Ya, seperti ciri klasik para korban pada umumnya, menganggap bahwa dirinya tidak perlu berkontribusi ketika masalah terjadi.

Sebaliknya, ia akan menunjuk orang lain untuk bertanggung jawab.

2. Hidupnya sangat kaku

Karena ia percaya bahwa dia hidupnya dapat berubah melalui kemurahan orang lain.

Karena itu dia terus menunggu, tanpa mau berusaha.

3. Mereka menyimpan dendam dan kebencian

Orang yang suka victim playing merasa dendam dan kebencian layaknya senjata utama jika suatu kali ada orang yang mengkonfrontasinya.

Ia akan mengungkit kesalahan orang lain, ketika orang lain menilai dirinya.

4. Merasa sulit dalam komunikasi asertif, akibatnya selalu menjadi agresif

Mereka tidak percaya bahwa dirinya dapat mengendalikan hidupnya, sehingga ia selalu merasa sulit memahami kebutuhan, hasrat, dan keinginannya sendiri.

Ia cenderung berbicara tanpa dipikirkan terlebih dahulu.

5. Sering merasa tidak memiliki kuasa untuk melakukan apa-apa

Sebenarnya ia bisa, namun ia memilih untuk menyerah saja.

6. Tidak mempercayai siapapun juga, bahkan dirinya sendiri

Ia membuat asumsi bahwa tidak ada seorang pun yang layak dipercaya di muka bumi ini.

7. Tidak pernah merasa puas

Ia tidak mengenal bahwa segala sesuatu ada batasnya, sehingga ada waktunya untuk berkata cukup.

8. Gampang untuk berargumentasi tanpa dasar

Mereka merasa adu pendapat adalah arena perang di mana ia harus selalu menyerang.

Ia merasa paling benar sehingga sulit melihat sisi baik dari orang lain.

9. Mereka sering mengasihani diri sendiri, seolah orang paling tertindas di dunia.

10. Selalu membandingkan dirinya dengan orang lain

Kebiasaan ini membuatnya selalu melihat orang lain dengan cara pandang yang negatif.

Tidak heran ia selalu menuntut orang lain.

11. Dia selalu merasa kekurangan seoalah hidup tidak dapat memberinya kebahagiaan

Akhirnya ia terus mengeluh dan mengeluh.

12. Suka mengkritik

Ia akan merasa senang jika ia dapat menjatuhkan orang lain dan menemukan kesalahan orang lain.

Dengan melakukan hal ini, dia merasa superior.

13. Merasa dirinya paling sempurna

Ketika ia kedapatan melakukan kesalahan, ia tidak akan dapat menerima itu.

Sikap yang narsistik dan arogan.

14. Meninggalkan orang-orang yang dianggapnya tidak menguntungkan dirinya.

Orang yang membiarkan kebiasaan memerankan diri sebagai korban semakin lama akan mengalami konsekuensi yang sulit, baik dalam hidup maupun hubungan.

Karena itu, orang seperti ini harus belajar untuk mengubah sikap dan dirinya sendiri.