Senin, 02 Desember 2019

self-awareness .


Kesiapan umur .

Hoream nyenangkeun batur.

Memilih apa yang harus di ingat. 

PAS.com - Hampir semua manusia pernah merasakan kesepian. Ternyata, kesepian yang berlebihan dan berlarut-larut akan memengaruhi kesehatan tubuh.


Oleh karena itu, kita harus pandai mencari cara untuk mengatasi kesepian dan hidup dengan lebih optimis. Namun, seperti apa cara terbaik yang ampuh mengatasi kesepian?


1. Jujurlah pada diri sendiri


Banyak orang yang secara naluriah mencoba lari dari kesepian. Mereka menyangkal bahwa mereka kesepian dan mencoba mengalihkannya dengan tidur seharian, menonton TV, dan serangkaian hal lainnya.


Menyibukkan diri tanpa menerima bahwa kita memang merasa kesepian tidak akan berhasil dilakukan. Mungkin berhasil, tapi hanya untuk sesaat, bukan sebagai solusi jangka panjang.


Kekosongan yang kita rasakan justru akan terus terasa jika terus menerus lari dan menyangkal. Studi yang ditulis oleh Ami Rokach menyatakan bahwa penerimaan dan refleksi diri menjadi salah satu cara untuk mengubah dampak negatif kesepian menjadi sesuatu yang lebih positif.


Apa yang perlu direfleksikan supaya bisa mengatasi kesepian? Di antaranya adalah penyebab merasa kesepian, misalnya karena orang-orang di sekitar kita tampak sedang bahagia sekali dan punya kesibukan masing-masing, sementara kita sedang merasa terpuruk.


Kemudian, cari tahu juga situasi atau waktu seperti apa yang biasanya memicu rasa kesepian. Contohnya ketika kita pulang dari sekolah, kampus, atau kantor dan tidak ada orang yang menyambut.


Dari situ, kita akan belajar untuk memperbaiki pandangan terhadap hidup kita dan pelan-pelan mengusir rasa kesepian dalam hati.


Baca juga : Apa yang Harus Dilakukan Saat Kesepian?


2. Sadarilah bahwa kesepian itu bisa dilawan


Saat merasa kesepian, tandanya ada sesuatu yang memicu ingatan kita akan perasaan menyakitkan, menakutkan, dan kehampaan yang membuat kita merasa sendirian.


Otak dirancang untuk memperhatikan rasa sakit dan bahaya, termasuk perasaan menakutkan dan menyakitkan. Oleh karena itu, saat merasa kesepian, otak mengirimkan sinyal yang membuatnya mendominasi perasaan kita.


Namun, kita harus segera tersadar bahwa pada dasarnya kesepian adalah kondisi emosi yang muncul dari dalam diri berdasarkan persepsi kita sendiri. Kesepian bisa kita lawan, jangan hanya ditunggu sampai keadaan membaik sendiri.

Ada alasan knp diam d rumah, keadaan menciptakan keinginan, bandingkan dengan keadaan rutinitas. 

Banyak hal yang belum dan bisa kamu rasakan jika kamu mau .

Ingat hal-hal yang (masih) di/ kamu miliki .

Sabar alias sementara .

Kesibukan dan sosial membuatmu merasa hidup .

Muak urangmah, nuditingaliteh hape deui 2x . Buang-buang waktu .

Gaji dan akherat .

Memberi, diberi, mendapatkan. 

Menjalankan yang sedang allah amanahkan .

Filter, kaya akan nikmat .

Adaptasi, diri (kemampuan), keadaan dan lingkungan . Keuntungan .

But still ..

Tetap saja aku harus mengisi waktu . : keberadaan waktu, fungsi diri, akherat .

Beda antara tidak ada yang perlu dirubah, perlu dilakukan dan keharusan. 

Apa adanya, baik-baik saja dan akan menjadi baik .

Bentuk kesempurnaan . Gambaran sempurna .

Semua ada waktunya .

Mensugesti cara kerja

Kebutuhan, sabar, sementara, tanggunh jawab, mudharat, adil . Positif thinking , adil . Perlindungan .

Naluriah, fitrah, kodrat .

Kesepian berasal dari keinginan yang tidak terpenuhi .

Ketentuan, perintah, kuasa, hidup sementara .

Memaksa keadaan .

Hari akhir, yang kita lakukan bernilai ibadah .

It could be worst, Kaya akan nikmat, 

allah, positif thinking, iman, optimis .

Menjaga

No mattwr how bad situation is there always some good thing left to you .

Geus we cukup nyaho, teu kudu di ambil pusing .

Menciptakan masalah yang tidak ada itu adalah sia !, si gujrud .

Bekal, amal, maha adil, takdir .

Melihat sisi buruk, outspoken, hasil .

I want more interaction .

Kmh ngke, allah maha kuasa lahaulla . Trauma .

Hadapi atasi dan lalui. 

Jangan terpancing, nikmati saja yang ada. 

(Cape mempermasalahkan)

Your love doesn't real . (Unrealistic relationship).

Picky : sikap .

Menerima urang apa adanya this is what are gonna break are the rule (love). Dan bukan lah kamu yang memutuskan hal tersebut, melainkan kamu harus mencari tahu, dengan menjalani hubungan untuk mengetahui. 

Time is not every reason for all the answer, it is depend on your state (condition/situation). And based on your consciousness, kesiapan dan kemampuan.

Merasa bersalah.

Feel better for what happen .

I came so far for this,I don't know whats gonna  happen next .

I did the same thing that he did .

It just about how the way i life .

Anxious cluster. 

Cara urang hidup pembawaan diri .

Menjaga, merawat, melindungi .

You trying to find something that actually doesn't even exist . Pembimbing .

Satu satunya orang yang akan menolongmu adalah dirimu sendiri .

Da teu nanaon .

Nikmati yang ada .

Urangmah menyerah, teu bisa kukumaha .

Maneh moal bisa ngagantungkeun teruy hirup ka batur .

Apa yang membuatmu sedih akui dan keluarkan .
Why i am in trouble ?
Lalu kenapa urang dalam masalah ?

Mental yang kuat atau kekuatan apapun berasal dari rasa di hargai dan berharga .

You are not crazy, the situation that make you crazy, ladang pahala dan kebaikan .

Tolak ukur kuat, badan, manifested .

Yang terbaik, tidak tahu,anda lupa dgn apa yg akan anda dapat, sementara, hikmah, kesempatan . Subtitusi .

Melihat sisi buruk dari segala kejadian .

Harus pintar-pintar menumbuhkan pikiran positif. 

It would be better you handle it rather you hate it .

Depresi adalah mengalami banyak hal buruk (tidak suka), sehingga mengubur emosi terhadap hal yang kamu sukai .

Caranya melakukan atau megingat hal yang kamu suka , setidaknya ada yang kamu suka. 

Yang aku suka ;

1.terhindar dari hal-hal yang tidak aku sukai .

(Alternatif, lain ;)

2.cintai (menyukai) hal hal yang kamu alami .

Beribadah
Bersyukur
Bersabar
Optimis
Positif
Jangan menyalahkan diri
You don't even know
Berbaik sangka
Potret diri negative
Self blame

It is not who or what gonna make you happy, it's how the way you to make you happy .

The more you feel free happy (free from negative thought). The more effort that you can do .

Putus harapan .

Self love .

Gambaran sempurna, perfeksionis.

Tidak apa-apa.

Berpikir positif dengan pandangan agama .

Kurang perhatian, merasa tidak di inginkan .

Tip Mengatasi Perasaan Terpuruk dan Tersisih
   
3 Maret 2012   04:26 | Diperbarui: 25 Juni 2015   08:35
Jangan ragu untuk konsultasi dan konseling pada ahlinya, jika mengalami perasaan terpuruk yang berkepanjangan karena tersisih dari pergaulan dan lingkungan. Apalagi, mengalami perasaan terpuruk akibat penghinaan, dikucilkan atau karena suatu peristiwa tragis. Tentu rasanya sangat menyakitkan. Namun, kalau Anda mau berpikir berapa banyak waktu terbuang dan pekerjaan terbelengkalai serta kesempatan lain yang sirnah hanya karena tak mampu keluar dari tekanan dan perasaan terpuruk. Membiarkan diri digerogoti perasaan terpuruk ibarat menyimpan borok dalam hati dan mempermainkan jiwa dengan menyayat-nyatat luka sedikit demi sedikit menuju penderitaan yang berkepanjangan. Dampak yang terlihat, seperti timbul perasaan tertekan, rasa nyeri dan sesak di dada, perasaan tak bergairah, tak punya nafsu makan, gelisah, tidak dapat tidur, kepala pusing dan sekujur tubuh terasa sakit. Alhasil, timbul dorongan tak rela melepas perasaan terpuruk dari dalam hati dengan munculnya sikap reaktif, mudah tersinggung dan amarah, jika ada orang yang mengingatkannya. Jika ada orang yang mengingatkan, biasanya timbul reaktif negatif, seperti: “Enak aja kau ngomong… Kau gak rasakan… Sakit tau hatiku…!”  atau “ ngomong sih mudah, tapi kau gak merasakan betapa menyakitkan…, tau…!” Kalau Anda mau jujur, terjebak perasaan terpuruk tentu lebih banyak ruginya, bukan?! Coba bayangkan terjebak dalam perasaan terpuruk, apa Anda tidak seperti orang yang sudah jatuh ketimpa tangga pula. Sudah menderita kerugian pertama, harus ditambah lagi ekses negatif sebagai rentetan peristiwa yang menyakitkan itu. Satu hal yang harus Anda sadari, selama Anda masih bisa bernafas, berarti Anda belum tamat atau harapan Anda belum habis karena masih banyak hal yang masih dapat Anda perbuat. Lantas, yang jadi pertanyaan, bagaimana cara untuk dapat keluar dari perasaan terpuruk karena suatu keadaan atau peristiwa itu, bukan??? Jawaban utama yang harus Anda lakukan adalah belajarlah untuk mengutamakan berpikir daripada menuruti perasaan yang membuat Anda hanyut dan tertekan. Coba, berhentilah sejenak untuk merasa dan berusahalah menyesampingkan ekses perasaan Anda. Lalu, tanya pada diri Anda sendiri, apa yang akan anda lakukan agar Anda merasa nyaman dan bergairah kembali??? Ingat, ketika Anda sudah mulai mau berpikir berarti Anda sudah melangkah satu tahap untuk menuju perubahan. Pikirkan tindakan apa yang terbaik masih dapat Anda lakukan. Kemudian, Anda harus berani mengambil keputusan untuk segera melakukan “Action” atas keputusan Anda. Jika Anda dapat melakukan Action tersebut, berarti Anda bisa mengatakan selamat tinggal duka dan hidup Anda masih berharga serta masih banyak hal-hal positif dan konstruktif yang dapat Anda lakukan. Waktu Anda sangat berharga dan tak akan Anda biarkan untuk dihancurkan oleh suatu masalah. Dan ingat, masalah datang bukan untuk ditangisi, namun untuk dipecahkan dan dicari jalan keluarnya. Berikut ini hal-hal penting yang harus Anda ingat dan Anda lakukan, yaitu: ☻    Cacat atau kekurangan yang Anda miliki itu bukan akhir dari segala-galanya. Masih ada potensi yang tersembunyi dari dalam diri Anda. Kewajiban Anda untuk dapat menggali, mengenali dan memunculkan potensi tersebut, agar hidup Anda lebih bermakna secara pribadi maupun dalam kehidupan pergaulan Anda. Ini bukan omong kosong belaka. Tentunya setiap orang selalu ingin mendapat tempat yang istimewa atau perlakuan yang istimewa di tengah-tengah lingkungan keluarga maupun pergaulan. Benar-tidak??? Anda selalu ingin dianggap hebat, dianggap penting, dikagumi, disanjung dan sebagainya. Namun realita selalu tidak sama persis dengan harapan. Ada kalanya Anda berada pada tempat yang terpojok atau dilecehkan. Nah, kalau hal ini terjadi pada diri Anda, bagaimana cara Anda mendapat tempat atau perlakuan istimewa tersebut? Untuk mendapat tempat atau perlakuan istimewa tersebut, tiada kata lain Anda harus dapat memunculkan kelebihan yang Anda miliki. Kelebihan tersebut yang mendapat penghargaan orang lain. Kelebihan tersebut bisa bersumber dari bakat, hobi atau wujud buah kreativitas Anda sendiri. Bisa jadi sebuah prestasi di bidang tertentu. Kalau Anda tidak mampu memunculkan prestasi dalam hidup Anda, Anda termasuk orang-orang yang merugi. Oleh karena itu, Anda harus berjuang mewujudkan potensi yangAnda miliki menjadi sebuah prestasi atau karya yang bermutu tinggi. ☻    Rasa rendah diri, apatis dan memandang rendah kemampuan diri sendiri adalah penyakit kronis yang harus segera disingkirkan. Jika tidak segera disingkirkan, penyakit ini akan menghancur-leburkan diri Anda dan membuat Anda terisolasi dan rasa terpenjara jauh dari kehidupan pergaulan Anda. Tentu Anda tidak mau menjadi orang-orang yang merugi terus, bukan? Begitu juga, tidak ingin dikatakan sebagai orang yang tidak PeDe bukan?! Oleh karena itu, Anda harus mawas diri. Jangan biarkan diri Anda hanyut dalam perangkap pembusukan diri atau menangisi diri atas kekurangan Anda itu terus menerus. Orang lain sudah sampai ke bulan, Anda hanya gigit jari, sembari mengiba-iba mencari-cari kambing hitam ketidakmampuan Anda. Nah, untuk mengetahui Anda ini termasuk dihinggapi atau memiliki rasa rendah diri, apatis dan selalu suka memandang rendah kemampuan diri sendiri, di bawah ini akan ditunjukkan gejala-gejalanya, seperti: suka melamun, tidak sungguh-sungguh dalam berusaha, kurang tekun dan kurang ulet, suka mencari kambing hitam, suka menangisi diri sendiri, suka mengasihani diri sendiri, selalu mengharap belas kasihan atau perhatian orang lain, suka mengeluh, suka menutup diri, tidak punya inisiatif, bersikap pasif selalu, tidak dapat bergaul dan tidak punya tujuan hidup atau cita-cita. ☻    Tugas utama Anda adalah kemauan untuk mempelajari letak kekurangan diri sendiri dan berusaha untuk mengatasinya. Tindakan tersebut adalah tindakan yang bijaksana dan bernilai tinggi. Benar, jika Anda punya kekurangan atau mengalami hambatan, kemudian janganlah Anda lari atau menghindarinya. Karena hal tersebut, bisa menjadi boomerang atau merugikan bagi Anda sendiri. Jalan terbaik adalah mempelajari cara-cara yang efektif untuk mengatasi kekurangan atau hambatan tersebut. Anda harus punya rasa percaya diri, bahwa Anda mampu berbuat. Jangan takut gagal. Kegagalan adalah hal biasa dan awal dari keberhasilan. Lihatlah Thomas Alva Edison berhasil menemukan bola lampu listrik setelah melalui serangkaian percobaan sebanyak kurang lebih 1000 kali. Begitu juga, Hellen Keller berusah mengatasi keterbatasan-keterbatasannya, sehingga berhasil. Ia orang pertama sebagai tunanetra yang berhasil meraih gelar sarjana dari Harvard University. ☻    Mencari nilai plus diri sendiri dan mewujudkan menjadi tindakan adalah perbuatan yang dapat mencapai kesuksesan dan kebahagiaan hidur. Nah, ini yang penting. Siapa yang tidak ingin menjadi orang hebat atau orang terkenal dan dikagumi banyak orang?! Anda tentu yakin, siapa pun juga dalam hatinya ingin menjadi orang hebat atau orang yang terkenal yang disanjung dan dikagumi banyak orang. Namun sayang, hanya sedikit orang yang mampu mewujudkannya, yang lain hanya bisa terpukau oleh keberhasilan orang lain. Padahal, setiap orang itu punya potensi. Caranya berusahalah mengenali dan memunculkan bakat kita secara kreatif-inovatif. Secara lebih jelas nilai plus diri itu dapat dikembangkan berdasarkan bakat, hobi atau kreativitas Anda dengan menjadikannya dalam sebuah realita yang bernilai dan bermanfaat. Oleh: Hendra Surya.

You should enjoy everything what happend to you.

Menjadikan sesuatu yang memang bukan tujuannya .

Kemampuan mencari uang .

Waktu yg senggang itu bukan di luangkan untuk bersenang2 .

Apa Bedanya Kesepian yang Wajar dan Kesepian Karena Depresi?
Oleh Widya Citra Andini 
Informasi kesehatan ini sudah direview dan diedit oleh: dr. Damar Upahita - Dokter Umum

Kesepian pernah dirasakan oleh hampir semua manusia. Bentuk emosi ini juga dapat menjadi salah satu tanda dari masalah kejiwaan berat seperti depresi.  Namun, Anda perlu tahu bahwa kesepian tidak selalu menandakan depresi. Ada kesepian yang sifatnya wajar dirasakan oleh semua orang, ada juga kesepian yang menandai depresi. Lalu, apa bedanya merasa kesepian yang wajar dialami dan kesepian yang jadi tanda depresi? Simak di bawah ini.

Sebenarnya kesepian itu seperti apa, sih?

Kesepian merupakan sebuah keadaan di mana seseorang merasa hampa, sendirian, dan tidak diinginkan. Para ahli sepakat bahwa kesepian merupakan keadaan mental, bukan fisik. Banyak orang yang merasa kesepian padahal dirinya sedang berada di tengah keramaian atau di tengah orang-orang terdekatnya.

Misalnya seorang mahasiswa baru yang merasa kesepian meski dikelilingi oleh teman sebayanya di kampus. Orang yang kesepian cenderung merasa terasing di tengah keramaian. Orang yang kesepian sering kali mendambakan kontak dengan manusia lainnya, tetapi keadaan pikiran yang kacau membuatnya lebih sulit untuk membentuk koneksi dengan orang lain.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dr. John Cacioppo, seorang psikolog di University of Chicago di Amerika Serikat, kesepian sangat berkaitan dengan genetik. Selain itu pengucilan, perceraian, dan kematian orang terdekat juga biasanya menjadi penyebab umum kesepian. Kesepian juga dikaitkan dengan faktor internal seseorang, misalnya memandang rendah diri sendiri akibat tidak percaya diri. Orang yang memiliki kepercayaan diri yang kurang percaya bahwa mereka tidak layak mendapatkan perhatian dari orang lain. Kondisi inilah yang dapat menyebabkan seseorang merasa kesepian atau terkucilkan.

Apa bedanya merasa kesepian yang wajar dan kesepian karena depresi?

Kesepian terkadang berdiri sendiri, tetapi tidak jarang menjadi salah satu tanda masalah kesehatan jiwa tertentu. Kesepian normal umumnya bukan masalah yang harus ditangani secara khusus. Sedangkan kesepian yang mengarah pada depresi membutuhkan penanganan segera agar tidak mengarah pada kondisi yang lebih parah. Oleh karena itu, penting untuk memahami perbedaan mendasar terkait kesepian yang wajar dan kesepian yang dikaitkan dengan depresi.

Kesepian yang masih wajar biasanya bersifat subjektif dan tidak memiliki indikator tertentu untuk dikategorikan sebagai kesepian. Hal ini dikarenakan penyebab dan gejalanya bisa berbeda di setiap orang.

Sedangkan kesepian karena depresi biasanya lebih rumit karena tak hanya merasa sendiri, kesepian ini biasanya disertai dengan gejala depresi secara umum. Untuk dapat melihat perbedaan kesepian di antara dua kasus tersebut, berikut beberapa gejala umum dari depresi yaitu:

Merasa tidak berharga dan tidak dipedulikan oleh siapa pun. Anda mungkin akan merasa hidup yang Anda jalani sangat buruk. Anda selalu memikirkan kegagalan dan kehilangan yang pernah terjadi dalam hidup.
Putus asa. Anda akan menjadi orang yang sangat pesimis dan percaya bahwa tidak akan ada hal baik yang akan terjadi pada Anda.
Gelisah berlebihan. Beratnya beban yang Anda pikirkan Anda akan merasakan gelisah yang berlebihan di luar kendali Anda.
Tidak tertarik melakukan apa pun.  Hobi atau kegiatan yang biasanya Anda nikmati mungkin tidak lagi menarik bagi Anda. Bahkan hal ini juga berdampak pada kehidupan seks Anda dan pasangan. Saat seseorang merasa depresi, hasrat seksualnya bisa menurun drastis.
Tidak memiliki gairah. Anda mungkin akan merasakan diri Anda sangat lelah dan tidak bergairah. Kondisi ini biasanya mengarah pada terbengkalainya tugas dan pekerjaan sehari-hari.
Sulit berkonsentrasi. Anda biasanya akan susah fokus, bahkan untuk hal sepele sekalipun. Misalnya menonton TV atau membaca berita di internet.
Perubahan pola tidur. Orang yang memiliki gejala depresi biasanya mengalami perubahan jam tidur. Sekali waktu mungkin Anda bangun terlalu pagi, tapi di lain waktu mungkin Anda justru mengalami insomnia dan tidak bisa tidur semalaman. Ada kemungkinan juga Anda tidur lebih lama dari biasanya.
Perubahan selera makan. Tak hanya tidur yang mengalami perubahan, selera makan Anda pun biasanya akan berubah menjadi tidak teratur. Kadang merasa selalu lapar, tetapi bisa juga sebaliknya, Anda tidak merasakan lapar sama sekali. Oleh karena itu depresi biasanya mengakibatkan kenaikan atau penurunan berat badan secara drastis pada seseorang.
Sakit dan nyeri. Depresi bisa membawa Anda pada beberapa masalah kesehatan seperti sakit kepala, kram perut, sakit perut, atau masalah pencernaan lainnya.
Membedakan kesepian normal dan kesepian karena depresi bisa membantu Anda memilih solusi dan perawatan yang tepat, baik untuk diri sendiri atau orang terkasih Anda.

Kamis, 28 November 2019

Selasa, 26 November 2019

Hidup .

See life in positif way, bersyukur, kesempatan, ladang pahala, sementara, kemudahan .

Nikmati yang semestinya .

Harus lebih banyak bersyukur .

Patokanna amal .
Urang moal mungkin nga gugu hawa nafsu, ngeluh matak ibadah jeung emosi urg t bener.
Urg moal mungkin maksiat terus ngalampiaskeun ka keuheul atau cape,
Jalan hiji hijinamah syukuri nu bisa d syukuran .

Merasakan apa yang bisa di rasakan .

jenuh .

Tidak fokus pada gambaran menikmati dunia .

Kamis, 14 November 2019

Rabu, 13 November 2019

Akal .

Sagala galana kudu balik deui ka gusti allah di nilaina, ulah semata mata make kacamata dunia .

Nu aya ge jangan ngabayangkeun, tapi ngalakukeun. Terus naha urg t ngalakukeun nu ku batur dilakukeun, soalna hoream, naha hoream ? Soalna maneh ngarasa hal eta teu perlu .

Jangan termakan ilusi yang anda buat sendiri, gambaran sempurna . Diasosiasikan dengan kenikmatan .

Terima kasih ya allah telah di beri jalan .

Demi masa depan .

Daripada mikiran naha can kawin, mending keneh kawin .

Samampuna .
Akalna pake nginget hukum-hukum allah .

Daripada urang mikiran naha can kawin ? Mending keneh mikiran naha urg kawin jeung si eta.

single .

Menganggap buruk .

Lamun encan jodona, kmh?
Mencoba
Allah lebih tahu yang terbaik buat kita

Tong hyng diperhatikeun .

Rendah diri dan trauma . Kurang ikhtiar dan kurang berdoa . Dan shodaqoh .

Atau .

Ada hal yang di luar kuasa kita. 

Mun maneh make akal, hirupmah pesimis .

Tidak semua perempuan seperti itu .
Sholat , ngaji , ngadoa , istighfar .

Kurang bersosial .

Selasa, 12 November 2019

Makna .

Bukan mencari kebahagiaan. Melainkan syarat dengan ujian untuk agar memperoleh amal dan hanya  bisa dilewati dengan pertolongan allah .

Senin, 11 November 2019

Manusia .

Adanya sebab - akibat (akal) . Manusia tidak bisa menerima begitu saja bahwa hidup hanya sekedar di jalani (hidup , mati) , meskipun memang begitu kenyataanya (dunia) . Tetapi orang yang mengenal agama, mengenal ALLAH tahu bahwa sebab-akibat tersebut tidak berarti apa-apa selama kita taat terhadap perintahnya dan menjauhi larangannya .

Jumat, 08 November 2019

Kesempatan.

Hidup adalah kesempatan, semua yang terulang ini tidak akan pernah kembali .

Minggu, 03 November 2019

tawakal .

Tong mikirkeun dunia, tong loba nuntut kana dunia. 

Kemampuan bersabar dan bersyukur itu di duking oleh seberapa banyaj ilmu agama yang kita miliki .

Tidak tenang, Malas beribadah karena tidak bersyukur karena membandingkan karena merasa tidak lebih baik karena merasa tidak ada kenikmatan , karena tidak melihat yang allah berikan, fokus pada apa yang tidak dimiliki . Tidak tenang . Berburuk sangka pada allah, tidak mampu/menerima atau berpikir dari hikmah apa yang allah berikan, mengandalkan diri sendiri percaya pada kemampuan diri artinya tidak tawakal .
Pengertian Tawakal tidak menerima takdir , tidak beriman pada takdir dan allah . Iman kepada takdir allah mengetahui masa depan anda sampai meninggal . Menerima karena hidup semebtara adanya hari kiamat dan kematian .


بسم الله الرحمن الرحيم

التوكل واليقين

حَدَّثَنَا أَبُو عَبْدِ الرَّحْمَنِ حَدَّثَنَا حَيْوَةُ أَخْبَرَنِي بَكْرُ بْنُ عَمْرٍو أَنَّهُ سَمِعَ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ هُبَيْرَةَ يَقُولُ إِنَّهُ سَمِعَ أَبَا تَمِيمٍ الْجَيْشَانِيَّ يَقُولُ سَمِعَ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ إِنَّهُ سَمِعَ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَوْ أَنَّكُمْ تَتَوَكَّلُونَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا (رواه أحمد)

Dari Umar bin Khattab ra berkata, bahwa beliau mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Sekiranya kalian benar-benar bertawakal kepada Allah SWT dengan tawakal yang sebenar-benarnya, sungguh kalian akan diberi rizki (oleh Allah SWT), sebagaimana seekor burung diberi rizki; dimana ia pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar, dan pulang di sore hari dalam keadaan kenyang (HR. Ahmad, Turmudzi dan Ibnu Majah).

Sekilas Tentang Hadits

Hadits ini merupakan hadits marfu’ dari Umar bin Khattab ra, yang diriwayatkan melalui jalur sanad Abdullah bin Hubairah, dari Abu Tamim Al-Jaisyani, dari Umar bin Khattab, dari Rasulullah SAW, diriwayatkan oleh :

• Imam Turmudzi dalam Sunan/ Jami’nya, Kitab Al-Zuhud An Rasulillah SAW, Bab Fi Attawakkal Alallahi, hadits no 2344.
• Imam Ibnu Majah dalam sunnannya, Kitab Al-Zuhud, Bab Attawakkal Wal Yaqin, hadits no 4164.
• Imam Ahmad bin Hambal dalam tiga tempat dalam musnadnya, yaitu pada hadits no 205, 372 dan 375.

Makna Hadits Secara Umum

Hadits di atas menjelaskan tentang hakekat tawakal yang digambarkan oleh Rasulullah SAW dengan perumpamaan seekor burung. Dimana burung pergi (baca ; mencari karunia Allah) pada pagi hari dengan perut kosong karena lapar, namun di sore hari ia pulang dalam keadaan perut kenyang dan terisi penuh. Karena pada hakekatnya Allah SWT lah yang memberikan rizkinya sesuai dengan kebutuhannya.

Demikian juga manusia, sekiranya manusia benar-benar bertawakal kepada Allah SWT dengan mengamalkan hakekat tawakal yang sesungguhnya, tentulah dari aspek rizki, Allah SWT akan memberikan rizki padanya sebagaimana seekor burung yang berangkat pada pagi hari dengan perut kosong dan pulang pada sore hari dengan perut kenyang. Artinya insya Allah rizkinya akan Allah cukupi.

Makna Dan Hakekat Tawakal

Dari segi bahasa, tawakal berasal dari kata ‘tawakala’ yang memiliki arti; menyerahkan, mempercayakan dan mewakilkan. (Munawir, 1984 : 1687). Seseorang yang bertawakal adalah seseorang yang menyerahkan, mempercayakan dan mewakilkan segala urusannya hanya kepada Allah SWT.

Sedangkan dari segi istilahnya, tawakal didefinisikan oleh beberapa ulama salaf, yang sesungguhnya memiliki muara yang sama. Diantara definisi mereka adalah:

1. Menurut Imam Ahmad bin Hambal.

Tawakal merupakan aktivias hati, artinya tawakal itu merupakan perbuatan yang dilakukan oleh hati, bukan sesuatu yang diucapkan oleh lisan, bukan pula sesuatu yang dilakukan oleh anggota tubuh. Dan tawakal juga bukan merupakan sebuah keilmuan dan pengetahuan. (Al-Jauzi/ Tahdzib Madarijis Salikin, tt : 337)

2. Ibnu Qoyim al-Jauzi

“Tawakal merupakan amalan dan ubudiyah (baca; penghambaan) hati dengan menyandarkan segala sesuatu hanya kepada Allah, tsiqah terhadap-Nya, berlindung hanya kepada-Nya dan ridha atas sesuatu yang menimpa dirinya, berdasarkan keyakinan bahwa Allah akan memberikannya segala ‘kecukupan’ bagi dirinya…, dengan tetap melaksanakan ‘sebab-sebab’ (baca ; faktor-faktor yang mengarakhkannya pada sesuatu yang dicarinya) serta usaha keras untuk dapat memperolehnya.” (Al-Jauzi/ Arruh fi Kalam ala Arwahil Amwat wal Ahya’ bidalail minal Kitab was Sunnah, 1975 : 254)

Sebagian ulama salafuna shaleh lainnya memberikan komentar beragam mengenai pernak pernik takawal, diantaranya adalah ungkapan : Jika dikatakan bahwa Dinul Islam secara umum meliputi dua aspek; yaitu al-isti’anah (meminta pertolongan Allah) dan al-inabah (taubat kepada Allah), maka tawakal merupakan setengah dari komponen Dinul Islam secara umum meliputi dua aspek; yaitu al-isti’anah (meminta pertolongan Allah) dan al-inabah (taubat kepada Allah), maka tawakal merupakan setengah dari komponen Dinul Islam. Karena tawakal merupakan repleksi dari al-isti’anah (meminta pertolongan hanya kepada Allah SWT) : Seseorang yang hanya meminta pertolongan dan perlindungan kepada Allah, menyandarkan dirinya hanya kepada-Nya, maka pada hakekatnya ia bertawakal kepada Allah.

Salafus saleh lainnya, Sahl bin Abdillah al-Tasattiri juga mengemukakan bahwa ‘ilmu merupakan jalan menuju penghambaan kepada Allah. Penghambaan merupakan jalan menuju kewara’an (sifat menjauhkan diri dari segala kemaksiatan). Kewaraan merupakan jalan mmenuju pada kezuhudan. Dan kezuhudan merupakan jalan menuju pada ketawakalan. (Al-Jauzi, tt : 336)

Tawakal merupakan suatu hal yang sangat diperhatikan dalam Islam. Oleh karena itulah, kita dapat melihat, banyak sekali ayat-ayat ataupun hadits-hadits yang memiliki muatan mengenai tawakal kepada Allah SWT. Demikian juga para salafus shaleh, juga sangat memperhatikan masalah ini. Sehingga mereka memiliki ungkapan-ungkapan khusus mengenai tawakal.

Derajat Tawakal

Tawakal merupakan gabungan berbagai unsur yang menjadi satu, dimana tawakal tidak dapat terealisasikan tanpa adanya unsur-unsur tersebut. Unsur-unsur ini juga merupakan derajat dari tawakal itu sendiri:

1. (معرفة بالرب وصفاته)

Derajat pertama dari tawakal adalah : Ma’rifat kepada Allah SWT dengan segala sifat-sifat-Nya minimal meliputi tentang kekuasaan-Nya keagungan-Nya, keluasan ilmu-Nya, keluasan kekayaan-Nya, bahwa segala urusan akan kembali pada-Nya, dan segala sesuatu terjadi karena kehendak-Nya, dsb.

2. (إثبات في الأسباب والمسببات)

Derajat tawakal yang kedua adalah : Memiliki keyakinan akan keharusan melakukan usaha. Karena siapa yang menafikan keharusan adanya usaha, maka tawakalnya tidak benar sama sekali. Seperti seseorang yang ingin pergi haji, kemudian dia hanya duduk di rumahnya, maka sampai kapanpun ia tidak akan pernah sampai ke Mekah. Namun hendaknya ia memulai dengan menabung, kemudian pergi kesana denan kendaraan yang dapat menyampaikannya ke tujuannya tersebut.

3. (رسوخ القلب في مقام توحيد التوكل)

Derajat Tawakal yang ketiga adalah : Adanya ketetapan hati dalam mentauhidkan (mengesakan) Dzat yang ditawakali, yaitu Allah SWT. Karena tawakal memang harus disertai dengan keyakinan akan ketauhidan Allah. Jika hati memiliki ikatan kesyirikan-kesyirikan dengan sesuatu selain Allah, maka batallah ketawakalannya.

4. (اعتماد القلب على الله، واستناده إليه، وسكونه إليه)

Derajat tawakal yang keempat adalah : Menyandarkan hati sepenuhnya hanya kepada Allah SWT, dan menjadikan situasi bahwa hati yang tenang hanyalah ketika mengingatkan diri kepada-Nya. Hal ini seperti kondisi seorang bayi, yang hanya bisa tenang dan tentram bila berada di susuan ibunya. Demikian juga seorang hamba yang bertawakal, dia hanya akan bisa tenang dan tentram jika berada di ‘susuan’ Allah SWT.

5. (حسن الظن بالله عز وجل)

Derajat tawakal yang kelimana adalah : Husnudzan (baca ; berbaik sangka) terhadap Allah SWT. Karena tidak mungkin seseorang bertawakal terhadap sesuatu yang dia bersu’udzan kepadanya. Tawakal hanya dapat dilakukan terhadap sesuatu yang dihusndzani dan yang diharapkannya.

6. (استسلام القلب له)

Derajat Tawakal yang keeman adalah : Memasrahkan jiwa sepenuhya hanya kepada Allah SWT. Karena orang yang bertawakal harus sepenuh hatinya menyerahkan segala sesuatu terhadap yang ditawakali. Tawakal tidak akan mungkin terjadi, jika tidak dengan sepenuh hati memasrahkan hatinya kepada Allah.

7. (التفويض)

Derajat tawakal yang ketujuh yaitu : Menyerahkan, mewakilkan, mengharapkan, dan memasrahkan segala sesuatu hanya kepada Allah SWT. Dan hal inilah yang merupakan hakekat dari tawakal. Allah SWT berfirman: (QS. 40 : 44)

وَأُفَوِّضُ أَمْرِي إِلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ بَصِيرٌ بِالْعِبَادِ

Dan aku menyerahkan urusanku kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya”.
Seorang hamba yang menyerahkan segala urusannya kepada Allah, maka ia tidak akan berbuat melainkan dengan perbuatan yang sesuai dengan kehendak Allah. Karena dia yakin, bahwa Allah tidak akan menetapkan sesuatu kecuali yang terbaik bagi dirinya baik di dunia maupun di akhirat.

Tawakal Dalam Al-Qur’an

Al-Qur’an sangat menaruh perhatian terhadap permasalahan tawakal ini. Sehingga kita jumpai cukup banyak ayat-ayat yang secara langsung menggunakan kata yang berasal dari kata tawakal. Berdasarkan pencarian yang dilakukan dari CD ROM Al-Qur’an, kita mendapatkan bahwa setidaknya terdapat 70 kali, kata tawakal disebut oleh Allah dalam Al-Qur’an. Jika disimpulkan ayat-ayat tersebut mencakup tema berikut:

1. Tawakal merupakan perintah Allah SWT.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an (QS. 8 : 61)

وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

“Dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Lihat juga QS.11:123, 25:58, 26:217, 27:79, 33:3, 33:48,

2. Larangan bertawakal selain kepada Allah (menjadikan selain Allah sebagai penolong)

Allah berfirman (QS. 17:2)

وَآتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ وَجَعَلْنَاهُ هُدًى لِبَنِي إِسْرَائِيلَ أَلاَّ تَتَّخِذُوا مِنْ دُونِي ‎وَكِيلاً

Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman): “Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku,

3. Orang yang beriman; hanya kepada Allah lah ia bertawakal.

Allah berfirman (QS. 3 : 122) :

وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ

Dan hanya kepada Allahlah, hendaknya orang-orang mu’min bertawakal.

Lihat juga QS.3:160, 5:11, 5:23, 7:89, 8:2, 9:51, 58:10, 64:13.


4. Tawakal harus senantiasa mengiringi suatu azam (baca; keingingan/ ambisi positif yang kuat)

Allah berfirman (QS. 3 : 159)

فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ

Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.

5. Allah sebaik-baik tempat untuk menggantungkan tawakal (pelindung)

Allah berfirman (QS. 3: 173)

وَقَالُوا حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ

“Dan mereka menjawab: “Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung.”

Lihat juga QS.4:81, 4:109, 4:132, 4:171.

6. Akan mendapatkan perlindungan, pertolongan dan anugrah dari Allah.

Allah berfirman (QS. 8 : 49):

وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَإِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

“Barangsiapa yang tawakkal kepada Allah, maka sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.

Lihat juga QS.17:65.

7. Mendapatkan kebaikan di dunia dan di akhirat (surga)

Allah berfirman (QS. 16: 41-42):

وَالَّذِينَ هَاجَرُوا فِي اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مَا ظُلِمُوا لَنُبَوِّئَنَّهُمْ فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَلأَجْرُ الآخِرَةِ أَكْبَرُ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ*
الَّذِينَ صَبَرُوا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ

Dan orang-orang yang berhijrah karena Allah sesudah mereka dianiaya, pasti Kami akan memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia. Dan sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui, (yaitu) orang-orang yang sabar dan hanya kepada Tuhan saja mereka bertawakkal.

Lihat juga QS.29:58-59.

8. Allah akan mencukupkan orang yang bertawakal kepada-Nya.

Allah berfirman (QS. 65:3):

وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لاَ يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.

Tawakal Dalam Hadits

Selain dalam Al-Qur’an, dalam haditspun, tawakal memiliki porsi yang sangat banyak. Dalam kitab Riyadhus Shalihin, Imam Nawawi mencantumkan 11 hadits. Sedangkan pelacakan melalui CD ROM, kita mendapatkan terdapat sekitar 900 an hadits yang terdapat kata yang berasal dari kata tawakal. (Dari 9 kitab hadits induk, yaitu Shahih Bukhari, Muslim, Sunan Abu Daud, Timidzi, Nasa’i, Ibnu Majah, Addarimi, Muwatha’ Malik dan Musnad Imam Ahmad bin Hambal.) Sebelas hadits yang dicantumkan Imam Nawawi dalam Riyadus Shalihin, telah mencakup sebagaian besar hadits-hadits tentang tawakal. Dari hadits-hadits tentang tawakal ini, kita dapat menyimpulkan beberpa poin :

1. Orang yang bertawakal hanya kepada Allah, akan masuk ke dalam surga tanpa hisab.

Dalam hadits Rasulullah SAW bersabda:

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ عُرِضَتْ عَلَيَّ الأُمَمُ فَرَأَيْتُ النَّبِيَّ وَمَعَهُ الرُّهَيْطُ وَالنَّبِيَّ وَمَعَهُ الرَّجُلُ وَالرَّجُلاَنِ وَالنَّبِيَّ لَيْسَ مَعَهُ أَحَدٌ إِذْ رُفِعَ لِي سَوَادٌ عَظِيمٌ فَظَنَنْتُ أَنَّهُمْ أُمَّتِي فَقِيلَ لِي هَذَا مُوسَى صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَوْمُهُ وَلَكِنْ انْظُرْ إِلَى الأُفُقِ فَنَظَرْتُ فَإِذَا سَوَادٌ عَظِيمٌ فَقِيلَ لِي انْظُرْ إِلَى الأُفُقِ الآخَرِ فَإِذَا سَوَادٌ عَظِيمٌ فَقِيلَ لِي هَذِهِ أُمَّتُكَ وَمَعَهُمْ سَبْعُونَ أَلْفًا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ بِغَيْرِ حِسَابٍ وَلاَ عَذَابٍ ثُمَّ نَهَضَ فَدَخَلَ مَنْزِلَهُ فَخَاضَ النَّاسُ فِي أُولَئِكَ الَّذِينَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ بِغَيْرِ حِسَابٍ وَلاَ عَذَابٍ فَقَالَ بَعْضُهُمْ فَلَعَلَّهُمْ الَّذِينَ صَحِبُوا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ بَعْضُهُمْ فَلَعَلَّهُمْ الَّذِينَ وُلِدُوا فِي الإِسْلاَمِ وَلَمْ يُشْرِكُوا بِاللَّهِ وَذَكَرُوا أَشْيَاءَ فَخَرَجَ عَلَيْهِمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ مَا الَّذِي تَخُوضُونَ فِيهِ فَأَخْبَرُوهُ فَقَالَ هُمْ الَّذِينَ لاَ يَرْقُونَ وَلاَ يَسْتَرْقُونَ وَلاَ يَتَطَيَّرُونَ وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ فَقَامَ عُكَّاشَةُ بْنُ مِحْصَنٍ فَقَالَ ادْعُ اللَّهَ أَنْ يَجْعَلَنِي مِنْهُمْ فَقَالَ أَنْتَ مِنْهُمْ ثُمَّ قَامَ رَجُلٌ آخَرُ فَقَالَ ادْعُ اللَّهَ أَنْ يَجْعَلَنِي مِنْهُمْ فَقَالَ سَبَقَكَ بِهَا عُكَّاشَةُ (رواه مسلم)

Dari Abdullah bin Abbas ra, Rasulullah SAW bersabda: Telah ditunjukkan kepadaku keadaan umat yang dahulu, hingga saya melihat seorang nabi dengan rombongan yang kecil, dan ada nabi yang mempunyai penigkut satu dua orang, bahkan ada nabi yang tiada pengikutnya. Mendadak telihat padaku rombongan yang besar (yang banyak sekali), saya kira itu adalah umatku, namun diberitahukan kepadaku bahwa itu adalah nabi Musa as beserta kaumnya. Kemudian dikatakan kepadaku, lihatlah ke ufuk kanan dan kirimu, tiba-tiba di sana saya melihat rombongan yang besar sekali. Lalu dikatakan kepadaku, Itulah umatmu, dan di samping mereka ada tujuh puluh ribu yang masuk surga tanpa perhingungan (hisab). Setelah itu nabi bangun dan masuk ke rumahnya, sehingga orang-orang banyak yang membicarakan mengenai orang-orang yang masuk surga tanpa hisab itu. Ada yang berpendapat; mungkin mereka adalah sahabat-sahabat Rasulullah SAW. Ada pula yang berpendapat, mungkin mereka yang lahir dalam Islam dan tidak pernah mempersekutukan Allah, dan ada juga pendapt-pendapat lain yang mereka sebut. Kemudian Rasulullah SAW keluar menemui mereka dan bertanya, ‘apakah yang sedang kalian bicarakan?’. Mereka memberiktahukan segala pembicaraan mereka. Beliau bersabda, ‘ Mereka tidak pernah menjampi atau dijampikan dan tidak suka menebak nasib dengan perantaraan burung, dan hanya kepada Rab nya lah, mereka bertawakal.” Lalu bangunlah Ukasyah bin Mihshan dan berkata, ‘Ya Rasulullah SAW doakanlah aku supaya masuk dalam golongan mereka.’ Rasulullah SAW menjawab, ‘Engkau termasuk golongan mereka.’ Kemudian berdiri pula orang lain, dan berkata, ‘doakan saja juga supaya Allah menjadikan saya salah satu dari mereka.’ Rasulullah SAW menjawab, ‘Engkau telah didahului oleh Ukasyah.” (HR. Bukhari & Muslim).

2. Tawakal merupakan sunnah Rasulullah SAW.

Rasulullah SAW sendiri senantiasa menggantungkan tawakalnya kepada Allah SWT. Salah satu contohnya adalah bahwa beliau selalu mengucapkan doa-doa mengenai ketawakalan dirinya kepada Allah SWT:

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ اللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِعِزَّتِكَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَنْ تُضِلَّنِي أَنْتَ الْحَيُّ الَّذِي لاَ يَمُوتُ وَالْجِنُّ وَالإِنْسُ يَمُوتُونَ (رواه مسلم)

Dari Ibnu Abbas ra, bahwa Rasulullah SAW senantiasa berdoa, ‘Ya Allah hanya kepada-Mulah aku menyerahkan diri, hanya kepada-Mulah aku beriman, hanya kepada-Mulah aku bertawakal, hanya kepada-Mulah aku bertaubat, hanya karena-Mulah aku (melawan musuh-musuh-Mu). Ya Allah aku berlindung dengan kemulyaan-Mu di mana tiada tuhan selain Engkau janganlah Engkau menyesatkanku. Engkau Maha Hidup dan tidak pernah mati, sendangkan jin dan manusia mati. (HR. Muslim)

3. Allah merupakan sebaik-baik tempat untuk bertawakal.

Dalam hadits Rasulullah SAW bersabda :

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ قَالَهَا إِبْرَاهِيمُ عَلَيْهِ السَّلَام حِينَ أُلْقِيَ فِي النَّارِ وَقَالَهَا مُحَمَّدٌ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ قَالُوا إِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَانًا وَقَالُوا حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ (رواه البخاري)

Dari Ibnu Abbas ra, “Hasbunallah wani’mal Wakil’ kalimat yang dibaca oleh Nabi Ibrahim as ketika dilempar ke dalam ap, dan juga telah dibaca oleh Nabi Muhammad SAW ketika diprovokasi oleh orang kafir, supaya takut kepada mereka ; ‘sesungguhnya manusia telah mengumpulkan segala kekuatannya untuk menghancurkan kalian, maka takutlah kamu dan janganlah melawan, tapi orang-orang beriman bertambah imannya dan membaca, Hasbunallah wa ni’mal Wakil (cukuplah Allah yang mencukupi kami dan cukuplah Allah sebagai tempat kami bertawakal.” (HR. Bukhari)

4. Tawakal akan mendatangkan nasrullah.

Sebagaimana yang terdapat dalam hadits no 5, dalam kitab Riyadhus Shalihin. Dimana dikisahkan pada saat perang Dzatur riqa’, ketika Rasulullah SAW sedang beristirahat di bawah sebuah pohon, sedangkan pedang beliau tergantung di pohon. Ketika tiba-tiba datang seorang musyrikin yang mengambil pedang beliau sambil berkata, siapa yang dapat melindungimu dariku?. Namun dengan sangat tenang Rasulullah SAW menjawab Allah. Setelah tiga kali bertanya, tiba-tiba pedang yang dipegangnya jatuh. Lalu Rasulullah SAW mengambil pedang tersebut seraya bertanya, sekarang siapakah yang dapat melindungimu dari ku?

5. Tawakal yang benar tidak akan menjadikan seseorang kelaparan.

Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda:

عَنْ عَمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ لَوْ أَنَّكُمْ تَتَوَكَّلُوْنَ عَلَى اللهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ، تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوْحُ بِطَانًا (رواه الترمذي)

Dari Umar ra, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda,’sekiranya kalian bertawakal kepada Allah dengan tawakal yang sebenar-benarnya, pastilah Allah akan memberikan rizki kepada kalian sebagaimana Allah memberi rizki pada seekor burung. Pergi pagi hari dalam keadaan perut kosong, dan pulang sore hari dalam keadaan perut kenyang. (HR. Tirmidzi)

6. Tawakal adalah setelah usaha.

Dalam sebuah hadits diriwayatkan:

عَنْ أَنَسِ بْنَ مَالِكٍ يَقُولُ قَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَعْقِلُهَا وَأَتَوَكَّلُ أَوْ أُطْلِقُهَا وَأَتَوَكَّلُ قَالَ اعْقِلْهَا وَتَوَكَّلْ (رواه الترمذي)

Dari Anas bin Malik ra, ada seseorang berkata kepada Rasulullah SAW. ‘Wahai Rasulullah SAW, aku ikat kendaraanku lalu aku bertawakal, atau aku lepas ia dan aku bertawakal?’ Rasulullah SAW menjawab, ‘Ikatlah kendaraanmu lalu bertawakallah.” (HR. Tirmidzi)

Penutup

Tawakal yang merupakan perintah Allah dan sunnah Rasulullah SAW, jika dilakukan dengan baik dan benar, insya Allah tidak akan menjadikan seorang hamba menjadi hina dan tidak memiliki apa-apa. Karena tawakal tidak identik dengan kepasrahan yang tidak beralasan. Namun tawakal harus terlebih dahulu didahului dengan adanya usaha yang maksiman. Hilangnya usaha, berarti hilanglah hakekat dari tawakal itu.

Oleh kerananya, marilah kita meningkatkan rasa tawakal kita kepada Allah, dengan memperbanyak unsur-unsur yang merupakan derajat dalam ketawkalan ke dalam diri kita. Sehingga kitapun dapat masuk ke dalam surga Allah tanpa adanya hisab, sebagaimana yang dikisahkan dalam hadits di atas. Amin.

Wallahu A’lam
Rikza Maulan, Lc., M.Ag.

Selasa, 22 Oktober 2019

bekal

Takwa kepada allah. 
Maha pemberi .
Takut kepada allah.
Selalu beribadah tunduk dan taat melakukan perintah perintah kepada allah.
Ridha terhadap apa yang allah berikan .
Punya persiapan untuk hari akhir .

Rabu, 09 Oktober 2019

How ?

Tauhid
Allah
Akherat
Takdir
Hikmah

Berpikirlah sebatas apa yang terlihat .

Jalani we fan, nu aya hareupeun panon .
Persiapan di masa depan, bukan belum cukup siap sblumnya .

Tidak ada hasil.

1. Merasa tidak ada progres yang baikBuat kamu yang berpikir bahwa uang adalah segalanya, coba pikir lagi deh. Mungkin ada saat di mana kamu berpikir bahwa kamu bekerja untuk mendapatkan gaji. Meskipun itu ada benarnya, tapi sebenarnya banyak dari kita merasa bahwa yang terpenting adalah apa yang kita kerjakan dapat diperhitungkan oleh perusahaan. Ya, semua orang ingin apa yang mereka kerjakan dianggap efektif, lebih dari sekadar mendapatkan gaji setiap bulannya. Jadi kalau kamu kurang motivasi, lihat apakah ada kemajuan dari kerjaanmu.

Memiliki ketenangan dalam menyikapi nafsu (keinginan pribadi) dan tuntutan hidup ?
Menerima (bersyukur), berdoan dan memikirkan hidup tidak sebatas dunia .

Tenangkan dirimu untuk apa yang belum kamu miliki, pahala dan sementara . Tidak ada yang sia sia, kaya akan nikmat .

Senin, 16 September 2019

Ikhtiar .

Biarkan ikhtiar urang allah yang menuntun, bukan urang nu mengusahakan .

Terakhir kali urang mengandalkan diri sendiri, thing's not going well .

Kamis, 12 September 2019

Berpikiran terbuka.

Jangan takut, bersyukur, berbaik sangka .

Mampu keneh hirup .

Terlalu fokus pada apa yang kamu keluhkan, dan lupa dengan kekayaan nikmat yang kamu dapatkan .

Allah menginginkan yang lebih baik .

Melihat sisi buruk dari setiap kejadian.

Ingat, keadaan bisa menjadi lebih buruk, maka bersyukurlah .

Pesimis dan berpikiran buruk tidak membawaku kemana-mana . Allah tahu masa depan kita .

Komo ieu anu langsung katingali bogohna jiga anu menggampangkan perasaan .

Kamis, 05 September 2019

Gambaran sempurna , perfeksionis, imajiner. Fantasy .

Apa adanya dan semampunya .

Melakukan dengan benar .. 

Lembut, penyayang, melindungi .

Maneh ngarasa bahwa lalaki bisa memberika ketenangan dan kekuatan dengan pembawaanya, sedangkan maneh overthingking dan takut . Cemas.stress. 

Mikirna biasa.

(Lawannya) Padahal biasa .

Bukan pengakuan, tapi lebih kepada keadaan .

Tidak menerima kenyataan bahwa hidup butuh perjuangan, kalau tidak ada perjuangan lalu darimana ada perhitungannya ? Apalagi kamu orang yang tahu betul perhitungan itu seperti apa .

Lalu darimana mana asalnya urang bisa boga pemikiran bahwa tidak ingin melalui perjuangan ? Pengalaman kesulitan di masa lalu yang meninggalkan luka batin yang cukup membekas menimbulkan pemikiran gambaran sempurna bahwa kehidupan yang baik adalah kehidupan yang tidak akan pernah mengalami lagi kesulitan. 

Tidak pernah ada .

Senin, 02 September 2019

Rumah tangga .

Sindrom Pra-Pernikahan Bisa Jadi Boomerang yang Menyerang Kapan Saja. 8 Hal Ini Cara Menyikapinya!
17 Februari 2016
Author :
Pradnya Wardhani

Setelah serangkaian proses yang sudah dilewati, mulai dari kenalan, pendekatan, pacaran, lalu lamaran, akhirnya hubungan akan sampai pada tahap pernikahan. Mempersiapkan pernikahan bisa jadi menjadi momen paling sulit dan heboh yang bisa kamu alami. Ternyata begitu banyak yang harus kamu pikirkan sebelum sebuah pesta indah dan sakral yang diidam-idamkan digelar.

Gedung, catering, baju pengantin, souvenir, gimana? Sudah oke? Belum? Arrrgh!

Bukan cuma persoalan teknis, kamu juga akan direpotkan dengan persoalan psikologis yang semakin membuatmu tertekan. Sebulan sebelum pernikahan, kamu bisa saja berpikir “Tidakkah pernikahan ini terlalu cepat?”. Kamu bisa tiba-tiba merasa bahwa kamu dan pasanganmu terlalu terburu-buru merencanakan pernikahan. Apalagi kalau kalian belum lama pacaran.

Lalu kamu akan mulai mempertanyakan kesiapanmu sendiri. Kamu tahu pernikahan berarti kamu akan memasuki satu tahap kehidupan dengan berbagai peraturan baru. Setelah menikah, kamu nggak bisa lagi hanya berpikir untuk dirimu sendiri. Kamu yang tadinya bebas jalan ke sana ke sini, mungkin nggak bisa lagi karena kamu harus memikirkan pasanganmu. Sudah siapkah kamu dengan itu semua?

Setelah meragukan dirimu sendiri, kamu pun mulai meragukan pasanganmu. “Apakah dia benar-benar orang yang tepat?”. Belum cukup itu semua, kamu juga akan mengkhawatirkan acara pernikahanmu nanti.

Dan kekhawatiran terbesarmu mungkin adalah apakah nanti kalian akan benar-benar bahagia? Apakah pernikahan kalian akan berjalan selamanya? Bagaimana jika nanti kalian gagal mempertahankan pernikahan?

Semua pikiran buruk itu membuatmu mulai bimbang dan mulai bertanya-tanya: Apakah pernikahan ini harus diteruskan? Tapi jangan khawatir, kamu nggak sendirian. Itulah yang dinamakan dengan sindrom pra pernikahan. Suatu tekanan psikologis yang akan dialami oleh calon pengantin menjelang hari pernikahan, baik cewek ataupun cowok. Hanya saja tingkatannya berbeda. Ada yang cuma cemas-cemas kecil, ada juga yang sampai stress berat.

Apa kamu juga mengalami hal yang sama? Jika ya, nggak perlu cemas. Kali ini Hipwee akan memberikan beberapa tips untuk mengatasi sindrom pra-pernikahan itu. Simak ya!

1. Pertama, ambilah waktu untuk dirimu sendiri. Lepaskan stress dengan hidup lebih sehat.

olahraga bisa jadi cara mengurangi stress via ajp.com.au
Menurut ilmu psikologi, sindrom pra-pernikahan ini sudah biasa dialami calon pengantin, tapi cukup berbahaya jika nggak segera diatasi. Kecemasan menjelang pernikahan seperti ini bisa membuat calon pengantin mengalami stress yang mengakibatkan sulit tidur, hilang nafsu makan, suasana hati yang buruk, dan paling parah, bisa berdampak pada hubungan setelah pernikahan mereka nanti.

Kalau kamu mengalami hal ini, pertama-tama cobalah mengurangi tingkat stress-mu dengan hidup lebih sehat. Kalau kamu biasanya begadang, cobalah tidur lebih awal. Jangan mengonsumsi makanan dan minuman yang akan membuatmu semakin susah tidur. Saat pagi tiba, sempatkan untuk olahraga, meski itu cuma lari keliling komplek.

Stress bisa terjadi jika aliran oksigen di otakmu kurang atau nggak lancar. Jadi hidup lebih sehat akan membantu memperlancar peredaran darahmu. Selain berguna untuk tubuh, hidup sehat juga akan memperngaruhi kondisi mood kamu lho.

2. Saat kamu pusing memikirkan pernak-pernik acara pernikahanmu, ambil nafas panjang, istirahat sebentar.

relax, ambil napas panjang, istirahat via diyprojects.tips
Karena kamu berharap pernikahanmu itu sekali untuk seumur hidup, wajar kalau kamu ingin semuanya sempurna. Semua calon pengantin pasti ingin menjadi raja dan ratu sehari di acara pernikahan mereka. Tapi segala urusan gedung, katering, dekorasi, sampai seragam untuk keluarga, bisa membuatmu stress sendiri. Kamu khawatir segalanya nggak berjalan baik seperti yang kamu rencanakan.

Kalau kamu benar-benar lelah memikirkan pritilan-pritilan pernikahan ini, sampai kadang kamu merasa kepalamu mau meledak, ambil napas panjang dan istirahat sebentar. Kamu nggak perlu menyelesaikan semua urusan dalam satu hari. Cobalah membuat schedule  yang ramah. Kamu bisa menyelesaikan katering hari ini, dan mulai memikirkan soal gedung di lain hari. Jangan memikirkan semuanya bersamaan. Kamu juga bisa bagi-bagi tugas dengan pasanganmu. Selain membantu meringankan pikiranmu, hitung-hitung sekalian latihan bagi-bagi tugas rumah tangga.

3. Saat kamu mulai meragukan pasanganmu, ingatlah hal-hal yang dulu membuatmu jatuh cinta padanya.

ingat saat kamu jatuh cinta padanya via www.davidbronsonmaestas.com

Meragukan pasangan adalah hal yang lumrah terjadi menjelang pernikahan, walau bukan berarti itu ‘sudah biasa’ ya. Bagaimanapun juga, kamu akan mengarungi kehidupan bersama pasanganmu seumur hidup. Tentunya kamu menginginkan pasangan yang ‘sempurna’ untukmu. Kekhawatiran ‘apakah dia benar-benar orang yang tepat?’ pasti akan terlintas di pikiranmu detik-detik menjelang pernikahan.

Saat kamu mulai meragukan dia, cobalah mengingat apa-apa saja yang dulu membuatmu jatuh cinta padanya. Ingatlah awal pertemuanmu dengannya. Mungkin nggak menyenangkan, tapi pasti menimbulkan kesan. Ingat-ingatlah hari-hari saat kamu dan dia mulai mengenal lebih jauh. Cerita-cerita kehidupannya mungkin membuatmu surprise dan terkesan. Mungkin pelukannya yang hangat, atau bisa juga kebiasaanya yang selalu ada untukmu, mungkin itulah yang membuatmu jatuh cinta padanya.

Kamu juga bisa mempererat hubunganmu dengan pasangan. Lakukan hal-hal positif yang bisa menguatkan ikatanmu dengannya. Selain memperkuat ikatanmu dengan pasanganmu, kamu juga bisa memperkuat hubunganmu dengan keluarga pasanganmu. Bagaimanapun mereka akan menjadi keluargamu juga kelak. Hal-hal positif semacam ini akan membantumu menepis keraguan pada pasanganmu.

4. Saat kamu merasa belum siap, ingatlah bahwa kamu tidak akan pernah siap sampai kapanpun jika mundur hari ini.

nervous itu hal biasa via www.lovewedbliss.com
Masalah siap/belum siap memang problem sepanjang masa. Saat kamu memutuskan untuk menikah, barangkali saat itu kamu merasa sudah siap. Tetapi dengan pernikahan di depan mata, bisa jadi kamu mulai ragu apakah kamu benar-benar sudah siap.

Belum lagi nanti saat kalian harus mengurus anak. Kamu harus memastikan diri kalian sendiri sudah ‘bukan anak-anak’ lagi supaya bisa mengurus anak dengan baik. Bagi kamu yang cowok, bisa juga tiba-tiba merasa kurang percaya diri untuk menjadi kepala keluarga. Itu memang beban yang berat. Wajar bila kamu merasa nggak siap.

Tapi pikirkan lagi semuanya. Kalau kamu mundur kali ini, bisa jadi kamu akan mengalami dilema yang sama di lain waktu. Lalu apakah kamu akan mundur lagi? Akan lebih sulit bagimu untuk mempersiapkan diri kalau kamu mundur hari ini. Lagipula pernikahan bisa menjadi sarana belajar untuk kalian berdua. Yang tadinya egois maunya mikirin diri sendiri, harus bisa memikirkan orang lain saat sudah menikah. Yang tadinya hobi main-main, harus mulai serius karena ada tanggung jawab besar bernama ‘rumah tangga’.

Semuanya memang butuh proses. Jangan menghindar, tapi belajarlah bersamanya.

5. Kamu boleh takut kehilangan kebebasan setelah menikah. Tapi lebih dari itu, bahwa kini kamu tak harus menanggung semuanya sendirian.

saat kamu sedih, ada yang sedih bersamamu via www.dailybackgrounds.com
Kamu khawatir nggak bisa bebas lagi setelah menikah? Wajar. Tapi setelah ini, kamu juga nggak harus memikirkan semuanya sendirian. Soal finansial, soal permasalahan kerjaan, soal keluarga, kamu bisa membagi masalahmu karena sekarang kamu punya partner untuk mencari jalan keluar. Ada yang akan selalu meminjamkan pundaknya jika kamu lelah dan ingin bersandar. Ada yang menenangkanmu dengan pelukan saat kamu merasa hidup begitu menyebalkan sampai kamu ingin menangis.

Kamu yang populer, jangan juga merasa takut kehilangan penggemar-penggemarmu setelah kamu menikah. Toh, saat ini kamu sudah punya penggemar nomor satu yang akan menemanimu dalam duka ataupun senang.

6. Saat kamu mulai ragu pada pernikahanmu, ingat kembali alasan dan tujuan kamu menikah. Menghabiskan sisa hidup bersama dia yang ditakdirkan adalah impian bagi banyak orang.

ingat tujuan kalian menikah via www.shortday.in
Bahagia tentu hal yang paling diinginkan setiap orang dalam pernikahan mereka. Saat kamu kebingungan pada niatmu menikah, dan apakah kalian akan bahagia seperti pasangan-pasangan lainnya, cobalah cari kembali alasan dan tujuanmu menikah. Fokuslah pada tujuan tersebut, niscaya segala keraguanmu akan memudar dengan sendirinya. Karena menghabiskan sisa hidup dengan orang tersayang adalah impian bagi banyak orang. Kamu sudah selangkah lebih dekat dengah impian itu, maka pertahankanlah.

7. Yakinlah bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini. Keraguanmu saat ini tak akan pernah terjawab jika kamu terlalu takut untuk melangkah.

nggak ada yang sempurna di dunia ini via www.lovethispic.com
Semua orang tahu bahwa di dunia ini nggak ada yang sempurna. Kamu juga tahu, tapi kadang lupa. Jadi yang perlu kamu ingat-ingat adalah, ya itu tadi, nggak ada yang sempurna di dunia ini. Nggak perlulah mencari orang sempurna untuk menjadi pasangan yang sempurna, kalau selama ini dia sudah bisa membuatmu gembira. Buat apa kamu mati-matian mempersiapkan segalanya agar pesta pernikahanmu sempurna, tapi akhirnya kamu malah tumbang dan nggak fit di hari bahagia.

Keraguan juga akan terus menderamu jika kamu tidak pernah berani melangkah lebih maju. Jangan biarkan rasa ragu membelenggumu untuk menyongsong masa depan. Jalanilah apa yang benar-benar kamu yakini.

8. Tapi pada akhirnya, kamu dan dia bisa menciptakan kesempurnaan versi kalian sendiri..

tapi kesempurnaan bisa kamu ciptakan sendiri via www.blissimages.com.au
Jika bagimu bahagia adalah seperti yang kamu lihat pada pernikahan-pernikahan temanmu, kamu harus segera balik arah. Tak perlulah kamu merujuk pada bahagia orang lain untuk mendefinisikan kebahagiaanmu sendiri. Memang, nggak ada yang sempurna di dunia ini. Tapi dari segala ketidaksempurnaan itu, kamu bisa menciptakan kesempurnaan versimu sendiri.

Kalau kisah pra nikahnya Ricky Harun gimana ya?

Untuk kamu yang sedang mempersiapkan hidup baru, yakinlah bahwa badai pasti berlalu. Semangat yoo!

Pernikahan itu tidak seperti hal - hal yang kamu pikirkan .

Minggu, 11 Agustus 2019

Dunia,

Urangkan hirupmah ngudagna amal .

Memberikan yang terbaik, tanggung jawabnya berat.

Keselamatan bukan kenikmatan .

Hidup hanya untuk dilalui saja .

Memperdaya dan sesaat, kalaupun nikmat maneh masih tetep kudu menghadapi jeung melalui . Tidak merubah keadaan, nu kekalmah allah .

Rejeki

Berburuk sangka
Sudah di atur
Semua rejeki
Masa depan
Berbaik sangka

Jumat, 09 Agustus 2019

Fadhilah

Peninggian derajat
Pahala
Penggugur dosa
Dijauhkan dari keburukan yang harus menimpamu
Doa dihindarakan dari yang lebih buruk
Bersyukur
Nikmat, dualitas
Kaya akan nikmat

Kamis, 08 Agustus 2019

Taqwa, patuh . Syukur .

Menerima masa lalu dan keadaan dengan cara mengingat untuk menyadarkad diri kita bahwa kita sepatutnya merendahkan diri dihadapan allah (humble before allah) atas segala kejadian dan keadaan yang miliki karena semua terjadi atas kuasa allah, kemudian bersyukur karena allah memberi dan juga menjaga keadaan menjadi lebih buruk daripada yang ada, kemudian ada hikmah kemudahan yang tak terlihat (ghaib) dan tak mampu kita pahamai dan ketahui dengan segala kejadian yang kita lalui semua pehaman tersebut harus selalu di iringin doan dan di sertai amalan ibadah supaya kita mampu dan di beri kekuatan untuk dapat melalui apa yang allah tetapkan bagi jalan hidup kita, karena allah yang hanya mampu menjaga, memberi kekuatan dan memberi kesanggupan terhadap diri kita, karena sejatinya kita tidak memiliki kemampuan apapun.

Teu kudu di bawa rusuh, hirup panjang keneh. 

Setiap. Kejadian adalah harapan. 

My destination ia Allah. 

Pass through,  trial. 

Ikhtiar,  sababiah,  dualitas. 

Sometime it is easy to become overwhelmed, with the experiences that we're having,

with sadness, or grief,  or nervousness or anxiety. 


It's okay to do that. 

But we have to learn to fight through that, through Allah's words. 


Find the strength to actually put ourselves to work, and busy ourselves with something. 

Ibadah, work, help other. 

Ada kemudahan (ghaib) Dan setelahnya 

For yourself,  balasan pahala, surga. 

When you think about people, the world, money, society then all you're thinking about our problems. 

Gratitude increase all good things around you. 

Allah kept things from being a lot worse that you can be grateful. / tabungan  bahagia.

Things could have been a lot worst. 

What should make me grateful. (A mental,  emotional,  spiritual exercise internally we can actually find something to be grateful) / (force) .

Merendahkan diri (sebelum) dihadapan alllah. 

Percaya pada rencana allah, ada hal yang memang tidak pernah kita pahami/ketahui. 

Tindakan yang membawa perubahan. 

It could been worst. 

Kisah kaum bani israil. Ibad. 

Melihat kebawah. 

Allah tahu masa depan kita, jadi kita tidak membandingkan dengan keadaan yg sekarang tapi fokus pada apa yang aka terjadi di masa yang akan datang sehingga mampu berbaik sangka.

Dilibatkan, di atur, ikhtiar . Teu mampu, tapi semampunya .

Bukan harus melakukan amal, tapi harus mempunyai bekal .

Agama membuat kita bisa tidak bisa untuk menerima keadaan . (Ikhlas/ridha/tenang).

Jangan merasa di rugikan, syukur .

Jangan sampai yakin menghambat ikhtiar, jangan sampai gigihnya ikhtiar merusak keyakinan .
Luruskan niat sempurnakan ikhtiar. Pasrahkan ke allah .

Kepatuhan kita kepada allah akan menggiring kita kepada beragam ketentuan allah yang terbaik bagi kita .

Rejeki di jamin allah, rejeki ada , perintah allah sebetulnya bukan mencari rejeki tetapi menjemput rejeki kita yang di cari adalah keberkahannya, kita tidak boleh takut antara ada dan tiada dalam rejeki kita, yang kita takutkan adalah berkah atau tidak, tapi halal haram adalah kewajiban kita, jadi kita harus ikhtiartuh jangan takut tidak kebagian rejeki, tapi takut tidak berkah rejeki kita .
Karena kalau takut tidak rejeki berarti kita ragu kepada janji allah, dan rejeki kita kan jaminan allah, semua sudah ada tapi allah memerintahkan kita rejeki yang halal, niatnya benar caranya benar, ketika datang rejeki, mulai di uji, apakah kita syukur atau tidak yang membuat rejeki itu punya nilai bagi kita kalau kita syukur, nanti ada waktunya allah menahan rejeki kita tiba-tiba ditahan saja oleh allah, nah itu waktunya kita bersabar atau tidak, nanti ada waktunya di ambil rejeki itu, ada waktunya di ambil, di ambil saja, kita nabung, nanti tiba tiba nggak ada uang itu banyak penyebabnya misalnya macam - macam, misalnya sakit kan kalau sakit mau tidak mau bayar kita, ridha atau tidak, jadi inilah yang menjadi wilayah pekerjaan kita sehari - hari, meluruskan niat, menyempurnakan ikhtiar, jangan risau terhadap apa yang sudah di jamin allah, tapi risaulah kalau kita tidak melakukan apa yang sudah diperintahkan allah kepada kita, kebayang tidak hadirin ? Jelas tidak ini kan? (Seperti terpikir bahwa nilai ibadah kita tidak merubah rejeki kita, tetapi rejeki kita tidak terpengaruh atau di pengaruhi oleh ibadah yang belum tentu kita laksanakan, maneh perhitungan ngarasa bahwa ibadah teh ngan saukur jang kepentingan akherat, pahala lah, peninggian derajat, penggugur dosa padahalmah bari nage can tangtu ku maneh kalaksabaken mun eya kitu oge jeung sabenernamah leuwih ti cukup malah teu sabanding jeung harta atau sebaliknya lebih baik, teu sumanget pedah teu pijadieun duit pedah ruang lingkup ibadaha hasilna ngan saukur akherat, padahalmah tanpa maneh ibadah ge rejeki geus pasti milik maneh, komo barijeung ibadah na, bari na ge harta mah lain materi hungkul "kaya akan nikmat" *belpalsy*, nu aya ge manehteh butuh ibadah *amal-amalan/pahala* teh jang kasalametan maneh sorangan, ngabutuhkeun tuntunan ti gusti allah. Lainna malik asa rugi ibadah lamun hasilna pi akherateun hungkul, hayang beunghar hayang beunghar, rejekimah geus di atur kunu maha kuasa) kita kan suka salah mikir " aduh saya dapat uang nggak ? Sebetulnya rejeki saya ada tidak ? " bukan itu pikiran kita, saya benar tidak . Yakin ada rejeki .

Jadi jangan risau dengan apa yang sudah jadi janji dan jaminan allah, risaulah yang menjadi kewajiban kita tidak kita sempurnakan, jadi tugas kita sekarangtuh sekuat tenaga mikir, saya benar tidak nih kerja nih niatnya apa? cara saya kerjanih benar tidak? kalau takdirnya dapet saya syukur tidak nih ? Kalau sedang di tahan, tahan, sabar tidak ? Nanti ada waktunya di ambil, sudah, harus punya persepsi kalau kita harus bayar sesuatu, seperti yang tadi dikatakan, tergantung sudut pandang.

Jangan menyerah selagi kita  masih punya allah .

Jadi sabenerna lamun si lukman, si supriyadi jeung si agug di gawe teu benerteh, meringankan maneh untuk berpikir bekerja sempurna plus bonus pahala tambahan karena beramal lebih .

Rencana harus, yang jangan itu bergantung kepada rencana, sempurnaka rencana karena memang itu sunatullahnya, sempurnakan ikhtiar, tapi tidak boleh bersandar kepada rencana, ikhtiar, siapapun dan apapun, harus yakin rencana itu ibadah, ikhtiar itu ibadah, cita-cita juga ibadahyah, kalau nggak nyambung ke allah jadi bingung, yakin ke allah tentram .

Barang siapa yang ingin yakin kepada jaminan allah tafakuri apa yang sudah allah beri kepadanya .

Jumat, 02 Agustus 2019

Rabu, 31 Juli 2019

Marah

Lamun maneh aambekan wae sarua jeung maneh teu mengandalkan allah, menganggap allah tidak ada, eweuh allah .

Ingat , segala apapun, ada allah .

Kamis, 04 Juli 2019

Berserah diri kepada allah .

Seseorang muslim yakin dengan kebaikan allah kepadanya .
Allah memberikan nikmat berarti allah perhatian dan sayang kepada umatnya . Dan cobaanpun sama .
Dari allah . Jadi merasa saya manusia butuh kepada allah .

Senin, 24 Juni 2019

Nafsu

Menyikapi kejadian buruk/hal yang tidak di sukai dengan berburuk sangka padahal ada hikmah dan makna positive didalamnya .

Nafsu itu timbul dari cara kita menyikapi .

Ingin memulai awal hidup yang baru .

Masalah solusi .

Childhood .

Geus gedemah boga pola pikir jeung jalan hirup masing2, beda jiga keur leutik, kesenangan bersama .

Sosial

You can't expect thing that you do from anyone else that actually have different personality .

Mereka yang kamu benci, satu-satunya yang kamu miliki .

Jaga pergaulan, laluhur .

Lieur nguruskeun hirup batur .

Kamis, 20 Juni 2019

Jumat, 14 Juni 2019

Kesepian

Merasa kosong, padahal tinggal di isi .
Bukan ketentuan melainkan keadaan .

Lamun di tinggalkeun teu ngahargaan
Lamun eweuh berarti teu menghargai

Bukan tidak berhargal

Menggantungkan kebahagian terhadap orang lain (bosan, kegiatan,orang,berpikir buruk,tidak bersyukur)
Alihkan pikiran
Cari kegiatan
Gambarab sempurna
Termakan ilusi yang anda buat sendiri
Aya batur (apa yang di inginkan)

Pengaruh buruk
Pengalaman buruk
Informasi buruk
Kurangnya ilmu
Pemahaman

Tujuan

Ibadah, kesempatan, akherat, abadi. Sementara .

Akherat .

Harapan itu amal .

Hikmah
Ilmu
Positive thinking
Bersabar meningkatkan kualitas dannkuantitas amalan .

Selasa, 11 Juni 2019

Berbaik sangka

Mengeluh.

Persepsi.

Amal .

Irfan hoyong gaduh amal - amalan alim ? Buktikeun .

Keun bae batur ka urg kitu ge, nu penting urg boga kahadean ka batur .

Naha ari ka si a hari daek ngabantuan, ari ka si lukman mbung, soalna pernah nga nyeuri hatekeun .

Ladang pahala, nafsu, kembali ke allah. Akal dan ilmu .

Amal .

Keun bae batur ka urg kitu ge, nu penting urg boga kahadean ka batur .

Jumat, 24 Mei 2019

Butuh allah

Manusia mukmin .

Mengingat allah
Muamallah
Syurga
Ujian = taat
Butuh pertolongan allah
Tidak berdoa = sombong
Loba dosa
Tidak bersyukur
Keimanan
Menguji untuk melihat amal kita .
Tetap akan dapat ujian, tergantung dengan ujian yang dikondisikan .

Senin, 20 Mei 2019

Solusi kehidupan

Ingat allah dan Taat kepada allah, hidupkan di rencanakan allah .

Jalan allah dan amalan, semampunya .

Surga

Pahala bercocok tanam, jenis meraih pahala dan cara2 nya.

Berkah

Dengan iman, saya percaya allah pasti ngasih kebaikan setelah ini

Musibah

Akherat .

Berorientasi akherat .

Musibah dunia kecil dibanding musibah akherat .

Jumat, 17 Mei 2019

Silahturahmi

Betapa Penting Menyambung Silaturahmi

BETAPA PENTING MENYAMBUNG SILATURAHMI

Oleh
Syaikh Muhammad bin Shâlih al-‘Utsaimîn

Marilah kita bertakwa kepada Allah Ta’ala. Takwa yang juga dapat mengantarkan kita pada kebaikan hubungan dengan sesama manusia. Lebih khusus lagi, yaitu sambunglah tali silaturahmi dengan keluarga yang masih ada hubungan nasab (anshab). Yang dimaksud, yaitu keluarga itu sendiri, seperti ibu, bapak, anak lelaki, anak perempuan ataupun orang-orang yang mempunyai hubungan darah dari orang-orang sebelum bapaknya atau ibunya. Inilah yang disebut arham atau ansab. Adapun kerabat dari suami atau istri, mereka adalah para ipar, tidak memiliki hubungan rahim ataupun nasab.

Banyak cara untuk menyambung tali silaturahmi. Misalnya dengan cara saling berziarah (berkunjung), saling memberi hadiah, atau dengan pemberian yang lain. Sambunglah silaturahmi itu dengan berlemah lembut, berkasih sayang, wajah berseri, memuliakan, dan dengan segala hal yang sudah dikenal manusia dalam membangun silaturahmi. Dengan silaturahmi, pahala yang besar akan diproleh dari Allah Azza wa Jalla. Silaturahim menyebabkan seseorang bisa masuk ke dalam surga. Silaturahim juga menyebabkan seorang hamba tidak akan putus hubungan dengan Allah di dunia dan akhirat.

Disebutkan dalam Shahîh al-Bukhâri dan Shahîh Muslim, dari Abu Ayyûb al-Anshârî:

أَنَّ رَجُلًا قَالَ : يا رَسُولَ اللَّهِ أَخْبِرْنِي بِمَا يُدْخِلُنِي الْجَنَّةَ وَيُبَاعِدُنِي مِنَ النَّارِ فَقَالَ النَّبِيُّ : لَقَدْ وُفِّقَ أَوْ قَالَ لَقَدْ هُدِيَ كَيْفَ قُلْتَ ؟ فَأَعَادَ الرَّجُلُ فَقَالَ النَّبِيُّ : تَعْبُدُ اللَّهَ لَا تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا وَتُقِيمُ الصَّلَاةَ وَتُؤْتِي الزَّكَاةَ وَتَصِلُ ذَا رَحِمِكَ فَلَمَّا أَدْبَرَ قَالَ النَّبِيُّ : إِنْ تَمَسَّكَ بِمَا أَمَرْتُ بِهِ دَخَلَ الْجَنَّةَ

“Bahwasanya ada seseorang berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Wahai Rasulullah, beritahukan kepadaku tentang sesuatu yang bisa memasukkan aku ke dalam surga dan menjauhkanku dari neraka,” maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sungguh dia telah diberi taufik,” atau “Sungguh telah diberi hidayah, apa tadi yang engkau katakan?” Lalu orang itupun mengulangi perkataannya. Setelah itu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Engkau beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukannya dengan sesuatu pun, menegakkan shalat, membayar zakat, dan engkau menyambung silaturahmi”. Setelah orang itu pergi, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jika dia melaksanakan apa yang aku perintahkan tadi, pastilah dia masuk surga”.

Silaturahmi juga merupakan faktor yang dapat menjadi penyebab umur panjang dan banyak rizki. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ أَوْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

“Barang siapa yang ingin dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi”. [Muttafaqun ‘alaihi].

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

الرَّحِمُ مُعَلَّقَةٌ بِالْعَرْشِ تَقُولُ مَنْ وَصَلَنِي وَصَلَهُ اللَّهُ وَمَنْ قَطَعَنِي قَطَعَهُ اللَّهُ

“Ar-rahim itu tergantung di Arsy. Ia berkata: “Barang siapa yang menyambungku, maka Allah akan menyambungnya. Dan barang siapa yang memutusku, maka Allah akan memutus hubungan dengannya”. [Muttafaqun ‘alaihi].

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menjelaskan bahwa menyambung silaturahmi lebih besar pahalanya daripada memerdekakan seorang budak. Dalam Shahîh al-Bukhâri, dari Maimûnah Ummul-Mukminîn, dia berkata:

يَا رَسُولَ اللَّهِ أَشَعَرْتَ أَنِّي أَعْتَقْتُ وَلِيدَتِي قَالَ أَوَفَعَلْتِ قَالَتْ نَعَمْ قَالَ أَمَا إِنَّكِ لَوْ أَعْطَيْتِهَا أَخْوَالَكِ كَانَ أَعْظَمَ لِأَجْرِكِ

“Wahai Rasulullah, tahukah engkau bahwa aku memerdekakan budakku?” Nabi bertanya, “Apakah engkau telah melaksanakannya?” Ia menjawab, “Ya”. Nabi bersabda, “Seandainya engkau berikan budak itu kepada paman-pamanmu, maka itu akan lebih besar pahalanya”.

Yang amat disayangkan, ternyata ada sebagian orang yang tidak mau menyambung silaturahmi dengan kerabatnya, kecuali apabila kerabat itu mau menyambungnya. Jika demikian, maka sebenarnya yang dilakukan orang ini bukanlah silaturahmi, tetapi hanya sebagai balasan. Karena setiap orang yang berakal tentu berkeinginan untuk membalas setiap kebaikan yang telah diberikan kepadanya, meskipun dari orang jauh.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لَيْسَ الْوَاصِلُ بِالْمُكَافِئِ وَلَكِنْ الْوَاصِلُ الَّذِي إِذَا قُطِعَتْ رَحِمُهُ وَصَلَهَا

“Orang yang menyambung silaturahmi itu, bukanlah yang menyambung hubungan yang sudah terjalin, akan tetapi orang yang menyambung silaturahmi ialah orang yang menjalin kembali hubungan kekerabatan yang sudah terputus”. [Muttafaqun ‘alaihi].

Oleh karena itu, sambunglah hubungan silaturahmi dengan kerabat-kerabat kita, meskipun mereka memutuskannya. Sungguh kita akan mendapatkan balasan yang baik atas mereka.

Diriwayatkan, telah datang seorang lelaki kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berkata:

يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ لِي قَرَابَةً أَصِلُهُمْ وَيَقْطَعُونِي وَأُحْسِنُ إِلَيْهِمْ وَيُسِيئُونَ إِلَيَّ وَأَحْلُمُ عَنْهُمْ وَيَجْهَلُونَ عَلَيَّ فَقَالَ لَئِنْ كُنْتَ كَمَا قُلْتَ فَكَأَنَّمَا تُسِفُّهُمْ الْمَلَّ وَلَا يَزَالُ مَعَكَ مِنَ اللَّهِ ظَهِيرٌ عَلَيْهِمْ مَا دُمْتَ عَلَى ذَلِكَ

“Wahai Rasulullah, aku mempunyai kerabat. Aku menyambung hubungan dengan mereka, akan tetapi mereka memutuskanku. Aku berbuat baik kepada mereka, akan tetapi mereka berbuat buruk terhadapku. Aku berlemah lembut kepada mereka, akan tetapi mereka kasar terhadapku,” maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila engkau benar demikian, maka seakan engkau menyuapi mereka pasir panas, dan Allah akan senantiasa tetap menjadi penolongmu selama engkau berbuat demikan.” [Muttafaq ‘alaihi].

Begitu pula firman Allah Ta’ala:

وَالَّذِينَ يَنْقُضُونَ عَهْدَ اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مِيثَاقِهِ وَيَقْطَعُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ وَيُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ ۙ أُولَٰئِكَ لَهُمُ اللَّعْنَةُ وَلَهُمْ سُوءُ الدَّارِ

“Orang-orang yang merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh dan memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan dan mengadakan kerusakan di bumi, orang-orang itulah yang memperoleh kutukan dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk (Jahannam)”. [ar-Ra’d/13:25].

Dari Jubair bin Mut’im bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda:

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعٌ

“Tidaklah masuk surga orang yang suka memutus, ( memutus tali silaturahmi)”. [Mutafaqun ‘alaihi].

Memutus tali silaturahmi yang paling besar, yaitu memutus hubungan dengan orang tua, kemudian dengan kerabat terdekat, dan kerabat terdekat selanjutnya. Oleh karena itu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda

أَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ قُلْنَا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الْإِشْرَاكُ بِاللَّهِ وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ

”Maukah kalian aku beritahu tentang dosa terbesar di antara dosa-dosa besar?” Beliau mengulangi pertanyaannya sebanyak tiga kali. Maka para sahabat menjawab: ”Mau, ya Rasulullah,” Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ”Berbuat syirik kepada Allah dan durhaka kepada kedua orang tua”.

Demikianlah, betapa besar dosa seseorang yang durhaka kepada orang tua. Dosa itu disebutkan setelah dosa syirik kepada Allah Ta’ala. Termasuk perbuatan durhaka kepada kedua orang tua, yaitu tidak mau berbuat baik kepada keduanya. Lebih parah lagi jika disertai dengan menyakiti dan memusuhi keduanya, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Dalam shahîhain, dari ‘Abdullah bin ‘Amr, sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:

مِنَ الْكَبَائِرِ شَتْمُ الرَّجُلِ وَالِدَيْهِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَهَلْ يَشْتِمُ الرَّجُلُ وَالِدَيْهِ قَالَ نَعَمْ يَسُبُّ أَبَا الرَّجُلِ فَيَسُبُّ أَبَاهُ وَيَسُبُّ أُمَّهُ فَيَسُبُّ أُمَّهُ

”Termasuk perbuatan dosa besar, yaitu seseorang yang menghina orang tuanya,” maka para sahabat bertanya: ”Wahai Rasulullah, adakah orang yang menghina kedua orang tuanya sendiri?” Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ”Ya, seseorang menghina bapak orang lain, lalu orang lain ini membalas menghina bapaknya. Dan seseorang menghina ibu orang lain, lalu orang lain ini membalas dengan menghina ibunya”.

Wahai orang-orang yang mengaku beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Bertakwalah kepada Allah Azza wa Jalla. Dan marilah kita melihat diri kita masing-masing, sanak keluarga kita! Sudahkah kita menunaikan kewajiban atas mereka dengan menyambung tali silaturahmi? Sudahkah kita berlemah lembut terhadap mereka? Sudahkah kita tersenyum tatkala bertemu dengan mereka? Sudahkah kita mengunjungi mereka? Sudahkah kita mencintai, memuliakan, menghormati, saling menunjungi saat sehat, saling menjenguk ketika sakit? Sudahkah kita membantu memenuhi atau sekedar meringankan yang mereka butuhkan?

Ada sebagian orang tidak suka melihat kedua orang tuanya yang dulu pernah merawatnya kecuali dengan pandangan yang menghinakan. Dia memuliakan istrinya, tetapi melecehkan ibunya. Dia berusaha mendekati teman-temannya, akan tetapi menjahui bapaknya. Apabila duduk dengan kedua orang tuanya, maka seolah-olah ia sedang duduk di atas bara api. Dia berat apabila harus bersama kedua orang tuanya. Meski hanya sesaat bersama orang tua, tetapi ia merasa begitu lama. Dia bertutur kata dengan keduanya, kecuali dengan rasa berat dan malas. Sungguh jika perbuatannya demikian, berarti ia telah mengharamkan bagi dirinya kenikmatan berbakti kepada kedua orang tua dan balasannya yang terpuji.

Ada pula manusia yang tidak mau memandang dan menganggap sanak kerabatanya sebagai keluarga. Dia tidak mau bergaul dengan karib kerabat dengan sikap yang sepantasnya diberikan sebagai keluarga. Dia tidak mau bertegus sapa dan melakukan perbuatan yang bisa menjalin hubungan silaturahmi. Begitu pula, ia tidak mau menggunakan hartanya untuk hal itu. Sehingga ia dalam keadaan serba kecukupan, sedangkan sanak keluarganya dalam keadaan kekurangan. Dia tidak mau menyambung hubungan dengan mereka. Padahal, terkadang sanak keluarga itu termasuk orang-orang yang wajib ia nafkahi karena ketidakmampuannya dalam berusaha, sedangkan ia mampu untuk menafkahinya. Akan tetapi, tetap saja ia tidak mau menafkahinya.

Para ahlul-‘ilmi telah berkata, setiap orang yang mempunyai hubungan waris dengan orang lain, maka ia wajib untuk memberi nafkah kepada mereka apabila orang lain itu membutuhkan atau lemah dalam mencari penghasilan, sedangkan ia dalam keadaan mampu. Yaitu sebagaimana yang dilakukan seorang ayah untuk memberikan nafkah. Maka barang siapa yang bakhil maka ia berdosa dan akan dihisab pada hari Kiamat.

Oleh karena itu, tetap sambungkanlah tali silaturahmi. Berhati-hatilah dari memutuskannya. Masing-masing kita akan datang menghadap Allah dengan membawa pahala bagi orang yang menyambung tali silaturahmi. Atau ia menghadap dengan membawa dosa bagi orang yang memutus tali silaturahmi. Marilah kita memohon ampun kepada Allah Ta’ala, karena sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Rabu, 15 Mei 2019

Munafiq

Allah berhak untuk di libatkan yang berarti mengingat allah dan paham denga ilmu allah .

Minta ampun
Tobat
Berjanji tidak akan meminta lagi permintaan atau berdoa dengan doa yang tolol . Doa yang bodoh .

Selasa, 14 Mei 2019

Cure

Baturmah leuwih paciweuh hirupna ipan .

Kaya akan nikmat
Bersyukur
Sehat

You create your own emotion .
Jangan stress

Senantiasa bersyukur .
Jangan memanfaatkan wajah untuk perbuatan maksiat .
Tidak melihat yang haram.
Tidak boleh marah .
Tidak boleh mengeluh .
Tidak boleh menghina .
Tidak boleh berkata kasar .
Bersyukur atas rejeki yang di dapat berupa makanan ataupun materi lainnya .
Menerima takdir .
Selalu bersabar .
Jangan sombong . (Materi/penampilan)
Jangan rendah diri .
Tidak boleh menjelek-jelekan orang / mendengarkan orang lain/ikut menggunjing .

Urang tidak bisa membiarkan diri di tempatkan di lingkungan yang penuh dengan ketegangan .

Maka, mengapa kita suka membebani diri dengan hal-hal di luar jangkauan dibandingkan berserah diri dan bertawakal pada Allah setelah berikhtiar sekadar ‘mengikat unta’?

Sahabat, jangan sampai kita senantiasa menghabiskan waktu untuk pusing memikirkan jalan keluar dari semua permasalahan kita, padahal kita memang tak mampu menyelesaikannya.

Serahkan pada Allah dengan bertawakal padaNya! Biarkan Allah mewakilkan kita menyelesaikan semua permasalahan, tugas kita sesungguhnya hanyalah beribadah padaNya. Wallaahualam. (SH)

Jangan stress

Baik dan ada hikmahnya
Kaya akan nikmat
Tawakal

Sakit

Bakal sembuh

Agar Tetap Tersenyum di Kala Sakit

Hidayatullah.com–Manusia tidaklah selalu berada pada kondisi yang fit dan sehat. Hampir setiap manusia pernah mengalami keadaan yang namanya sakit. Karenanya, karunia berupa kesehatan selayaknya menjadikan manusia semakin bersyukur kepada-Nya bukan menjadikan takabur, apalagi menjadi kufur.
Sakit, hendakalah tidak dimaknai dengan berbagai macam penafsiran negatif. Sebab hal ini justru akan menggiring kepada perasaan su’udzan (buruk sangka) kepada Allah SWT, yang berakibat tidak saja memperlambat kesembuhan tapi juga mengundang kemurkaan-Nya.

Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya aku menuruti persangkaan baik para hamba kepadaku. Hendaklah ia berprasangka sekehendaknya. Apabila ia berprasangka baik, maka akan baik, apabila ia berprasangka buruk maka akan buruk pula.” (HR.Thabrani). Jika berbaik sangka kepada-Nya, maka Insya Allah segala kesulitan akan menjadi mudah. Rasa sakit yang berat akan terasa lebih ringan.

Memang, adakalanya penyakit itu menjadi cobaan, musibah, ataupun adzab. Namun, sebaiknya manusia tidak terburu memandang secara negatif. Hal yang perlu diperhatikan adalah mengambil hikmah dari semua itu. Setiap penyakit, bisa diambil hikmah dan faedahnya untuk memperbaiki kualitas hidup.
Agar sakit tidak membuat stres tapi justru membahagiakan, maka kita harus melakukan beberapa langkah;

Pertama, Husnudzan (berprasangka baik) pada Allah. Jika kita berprasangka baik kepada-Nya, maka Allah SWT pun akan husnudzan kepada kita. Hal ini yang kelak membawa konskuesi positif bagi kesehatan dan di akhirat nanti rahmat-Nya dapat direngkuh. Husnudzan ini merupakan energi untuk memulihkan kondisi si sakit.
Sebaliknya, bila kita menuduh Allah dengan hal-hal negatif – Allah tidak kasihan, kejam dan tidak adil – maka rasa sakit itu bisa bertambah parah. Sebab, menurut psikolog, orang sakit yang terus-terusan dihantui perasaan negatif (negative thinking), akan memperkuat penyakitnya dan memperlambat kesembuhan.

Kedua, menghambil hikmah dan introspeksi diri. Terkadang, sakit mampu menyadarkan seorang hamba pada hakikat kehidupan. Mengubah manusia menjadi sosok yang kata Rasulullah SAW hamba al-Kayyis (cerdas). Sebagaimana yang perdah disabdakan oleh Rasulullah SAW, hamba yang cerdas adalah adalah hamba yang meletakkan ibadah untuk akhirat menjadi prioritas utama dalam hidupnya.

Tak jarang orang jahat atau ahli maksiat berubah menjadi lebih religius setelah ia didera penyakit. Kesadaran ini terbangun setelah ia bisa introspeksi diri. Musibah atau penyakit yang diderita hakikatnya teguran Allah agar seseorang itu kembali kepada Allah. Suatu musibah yang dapat menyadarkan itu jauh lebih baik dari pada kesehatan yang melalaikan.

Tentunya, hamba yang mampu menggali hikmah dibalik sakit ini hanyalah hamba yang sabar dalam menghadapi serangan penyakit ini. Tanpa sabar, seseorang tak akan mampu menyibak hikmah dan fadhilah (keutamaan) penyakit yang dideritanya. Ia pun bahkan tidak dapat memperoleh apa-apa. Pahala tidak, kesembuhan pun barangkali bakal lebih lama.

Tidaklah semua musibah yang kita pandang buruk, akan buruk pula di sisi Allah SWT. Keburukan di benak manusia belum tentu kejelekan di sisi Allah. “Dan boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu. Dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216).

Mengambil Hikmah

Selain akan membantu penyembuhan – dari sisi kesehatan, positive thinking memiliki nilai tak terhingga dari pada sembuh itu sendiri. Sebagian manusia barangkali memandang sakit sebagai sesuatu yang buruk. Tapi bagi manusia beriman, sudut pandang negatif itu tidak mendapat tempat. Sakit, baginya justru merupakan karunia. Inilah yang menyebabkan dia harus tetap tersenyum bahagia, meski sedang sakit.

Bagi yang sedang sakit, janganlah bersedih, sebab terdapat pahala yang lumayan besar bagi orang yang tertimpa sakit. Pertama, Pahala dan Ridha Allah mengalir kepada orang yang tertimpa sakit. Pertama, Pahala dan Ridha Allah mengalir kepada orang yang sakit. Rasulullah SAW bersabda:
إن عظيم الجزاء مع عظم البلاء، وإن الله إذا أحب قوما ابتلاهم، فمن رضي فله الرضى ومن سخط فله السخط

“Sesungguhnya besar pahala itu seimbang dengan besarnya musibah. Apabila Allah mencintai suatu kaum, maka ia akan mengujinya. Barangsiap yang ridha maka dia mendapat keridhaan dan barangsiapa yang benci, maka baginya murka Allah.” (HR.Tirmidzi)

Menurut hadis di atas, sakit adalah sebuah karunia. Sebab, kondisi itu adalah sebagai bentuk rasa sayang Allah kepada hambanya. Selama sakit –jika sabar menerimanya –dosanya akan diampuni. Dalam hadis yang lain Rasulullah SAW bersabda: “Apabila seorang hamba sakit atau sedang bepergian, maka pahalanya tetap ditulis seperti ketika ia dalam keadaan sehat atau mukim.” (HR. Bukhari). Kesalahan-kesalah yang pernah diperbuat Insya Allah juga akan dilebur oleh Allah SWT:
وما أصبكم من مصيبة فبما كسبت أيديــكم ويعفوا عن كثير

“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar dari kesalahan-kesalahanmu.” (QS. Asy-Syuraa:30).

Oleh karenyanya, orang sakit tidak perlu risau pahala ibadahnya berkurang. Seseorang shalat dengan berbaring – pada saat sakit – pahalanya sama besar dengan shalat orang normal. Allah SWT Maha Adil. Tidak akan membeda-bedakan pahala orang yang ibadahnya ‘tidak normal’.

Kedua, Sakit merupakan suatu kebaikan. Rasulullah SAW bersabda:
من يـــرد الله خيرا يصب منه

“Barang siapa yang dikehendaki Allah suatu kebaikan, maka Dia akan memberi orang itu cobaan.” (HR. Bukhari). Kebenaran sabda beliau sudah sering dibuktikan. Coba kita perhatikan betapa banyak orang yang fasiq, atau ahli maksiat, setelah tertimpa penyakit tertentu ia bertobat kembali ke jalan yang benar. Saat sakit mendera, ia bermuhasabah merenungi kehidupan dan menyadari segala kesalahan. Bahkan banyak pula kisah orang masuk Islam setelah ia sembuh dari penyakit. Ini merupakan kehendak Allah SWT kepada hambanya agar hambanya menjadi orang yang baik. Dalam hal ini sakit menjadi pintu hidayah Allah SWT. Maka seyogyanya, penderita sakit itu tidak stress dan depresi. Sebaliknya, patut disyukuri. Sebab, boleh jadi sakit itu membawanya ke pintu hidayah.

Ketiga, Meraih derajat yang tinggi. Dalam hadis dijelaskan bahwasanya cobaan itu dapat mengantar kepada derajat yang tinggi. “Ada seorang hamba yang meraih kedudukan mulia di sisi Allah bukan karena amalnya. Allah memberi cobaan dengan sesuatu yang ia tidak sukai hingga ia dapat meraih derajat mulia tersebut.” (HR. Abu Ya’la).

Tidak ada orang yang bebas penyakit. Sakit dan musibah adalah ketentuan Allah. Sakit bukan monopoli orang yang dianggap jelek. Semua manusia, para ulama dan Nabi pun mengalaminya.Bahkan para wali dan nabi paling berat cobaanya.
إن من أشد الناس بلاء الأنبـــياء، ثم الذين يلونهم، ثم الذين يلونهم ثم الذين يلونهم

“Sesungguhnya manusia yang paling berat cobaannya adalah para nabi. Kemudian yang orang setelahnya, orang setelahnya (orang yang derajatnya dibawahnya).” (HR. Ahmad).

Semakin tinggi derajat seseorang, semakin berat cobaan yang diderita. Seorang mu’min yang ditimpa penyakit berat atau cobaan yang pedih tidaklah berarti menjadi pertanda bahwa ia tidak diridhai oleh Allah. Nabi Ayyub pun diberi cobaan yang paling berat. Tapi beliau orang yang tinggi di sisi-Nya.

Nabi Ayyub as adalah seorang Nabi yang patut dijadikan teladan bagi orang yang didera penyakit. Nabi Ayyub as adalah Nabi yang kaya raya serba kecupukan dan tubuh yang sehat. Tapi, suatu ketika Allah SWT mengujinya dengan memberi penyakit – sehingga kekuatannya hilang. Tidak hanya itu, hartanya pun lambat laun berkurang. Yang lebih menyakitkan lagi istri dan anak-anaknya meninggalkan beliau. Kenyataan ini beliau alamai selama kurang lebih delapan belas tahun.

Jadilah beliau seorang yang terhinakan. Namun, bukan maksud Allah SWT merendahkan Nabi-Nya. Derajat dan kedudukan di sisi-Nya bahkan meroket. Sebab beliau betul-betul menerima dengan kesabaran. Karena kesabarannya, Allah SWT mengembalikan semua yang hilang. Kekuatan, kesehatan, harta, istri, anak dan kerabat akhirnya kembali kepada beliau.

Belajar dari kisah tersebut, kita sepatutnya menyadari bahwa kasih sayang Allah SWT itu begitu besar. Kasih sayang tidak selalu diwujudkan dalam bentuk harta melimpah, kekuatan dan kesehatan yang prima. Namun, terkadang Allah SWT mewujudkan perhatiannya dalam bentuk sesuatu yang menurut manusia ‘hina’ yaitu penyakit. Bahkan seringkali Allah malah mengadzab hambanya dengan memberi kekayaan.

Dengan kekayaan itu, si hamba terjerumus dalam kubangan maksiat. Sebaliknya betapa banyak kisah seseorang menjadi lebih salih setelah sembuh dari penyakit. Ini menunjukkan kenikmatan itu bisa menjadi laknat, dan penyakit berubah menjadi rahmat.

Maka, hendaklah kita mengingat-ingat perbuatan ketika sehat dahulu. Agar bisa berintrospeksi diri untuk lebih mensyukuri nikmat kesehatan dan menambah semangat untuk bersabar dan sembuh.[Kholili Hasib]

Rep: Cholis Akbar
Editor: Cholis Akbar

Berhenti memikirkan kemungkinan terburuk .

Ada kebaikan yang hanya bisa di dapat dengan cara melalui fase ini . Dan itupun atas seizin allah, bukan atas kemauan kita .
Bisi masih aya keneh hikmah, karunia, hidayah dan rahmat yang masih perlu di terima .
sakit itu membawanya ke pintu hidayah.
Suatu musibah yang dapat menyadarkan itu jauh lebih baik dari pada kesehatan yang melalaikan.

Tawakal
Istirahat
Jangan stress

Kesembuhan Itu Hanya Datang dari Allah

Allah berfirman menceritakan kekasih-Nya, Ibrahim ‘alaihissalam,

وَ إِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِيْنِ

“Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkanku.” [QS Asy Syu’ara: 80]

Di surat Al An’am (ayat: 17), “Dan jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya melainkan Dia sendiri. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.”

Maka obat dan dokter hanyalah cara kesembuhan, sedangkan kesembuhan hanya datang dari Allah. Karena Dia sendiri menyatakan demikian, “Dialah yang menciptakan segala sesuatu.” Semujarab apapun obat dan sesepesialis dokter itu, namun jika Allah tidak menghendaki kesembuhan, kesembuhan itu juga tidak akan didapat. Bahkan jika meyakini bahwa kesembuhan itu datang dari selain-Nya, berarti ia telah rela keluar dari agama dan neraka sebagai tempat tinggalnya kelak jika tidak juga bertaubat. Dan fenomena ini kerap dijumpai di banyak kalangan, entah sadar atau tidak. Seperti ucapan sebagian orang, “Tolong sembuhkan saya, Dok .” Meski kalimat ini amat pendek, namun akibatnya sangat fatal, yaitu dapat mengeluarkan pengucapnya dari Islam. Sepantasnya setiap muslim berhati-hati dalam setiap gerak-geriknya agar ia tidak menyesal kelak.