Kamis, 19 April 2018

Bad habits

Berapa orang yang secara jujur bisa mengatakan bahwa mereka tak memiliki penyesalan? Pasti sangat sedikit sekali. Namun penyesalan tak harus selalu dilihat sebagai hal negatif. Faktanya, psikolog menyatakan bahwa penyesalan memiliki manfaat bagi kesehatan mental.

Untuk membuat penyesalan berdampak positif, Third Age (28/10) menganjurkan beberapa tips berikut ini.

1. Identifikasi
Rasa penyesalan seringkali berkepanjangan dan tanpa akhir jika dibiarkan mengambang dan tidak jelas. Lebih baik Anda mulai membuat daftar hal-hal yang membuat Anda menyesal. Dengan membuat daftar semacam itu, Anda akan berpikir kembali apakah Anda benar-benar menyesalinya.

2. Jangan menghakimi diri sendiri
Terima fakta bahwa semua orang melakukan kesalahan. Ketika menyadari kesalahan kita, seringkali orang menghakimi diri sendiri. Jangan lakukan hal itu. Alih-alih menghakimi dan membuat perasan memburuk, kenapa tidak mencoba memaafkan diri kita sendiri?

3. Pelajari kesalahan
Tak ada manfaatnya menyalahkan diri sendiri terus-menerus. Lebih baik belajar dari kesalahan yang sudah Anda lakukan. Terimalah bahwa Anda telah melakukan kesalahan, dan berniat untuk memperbaiki diri.

4. Hal yang di luar jangkauan
Tak ada gunanya menyesali hal yang berada di luar kontrol kita. Terima fakta bahwa Anda tidak memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu. Bahwa hal tersebut berada di luar jangkauan Anda. Ketahuilah bahwa Anda sudah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan Anda.

5. Semuanya sementara
Semua hal dalam kehidupan ini sementara. Baik kesalahan yang Anda lakukan, penyesalan, maupun hal-hal baik yang bisa Anda lakukan untuk memperbaikinya. Jangan membuang waktu untuk menyesal. Alih-alih, gunakan waktu yang sementara ini untuk melakukan hal yang lebih baik.

6. Berpikir ulang
Jika kesalahan Anda mengarah pada masa depan yang lebih baik, maka ini sebenarnya adalah berkah yang tersembunyi. Terima kesalahan Anda dengan penuh tanggung jawab dan bersikaplah terbuka pada kemungkinan yang baru. Hidup harus terus berlanjut.

Itulah beberapa cara untuk mengatasi rasa menyesal dalam diri Anda. Meski melakukan kesalahan, tak seharusnya Anda membiarkan penyesalan terus menghantui Anda. Ada waktunya untuk menutup lembar lama, belajar dari kesalahan, dan membangun masa depan baru yang lebih baik.

Cara Mengobati Rasa Penyesalan yang Terlalu Berlebihan

Nico Manggala4:34 PM 44 comments

Dalam hidup ini sering kali kita terlalu larut dalam masalah yang kita hadapi, sehingga terkadang kita menyesali diri sendiri, menyesali orang lain dan menyesali terjadinya peristiwa tersebut, hal ini yang membuat jiwa kita tidak tenang dan merasa hidup ini kurang berarti.

Seseorang itu menyesali dirinya terhadap suatu hal dikarenakan dia lupa bahwa semua yang terjadi di dunia ini sudah ada yang mengatur, selain itu penyesalan itu bisa juga disebabkan karena hasrat yang terlalu tinggi dalam mengejar sesuatu, sehingga ketika hasrat itu tidak terwujud dia menjadi stres atau depresi.

Perlu kita sadari bahwa apapun yang terjadi, apapun yang sudah terjadi dan apapun yang akan terjadi, itu memang harus terjadi dan seizin Tuhan tentunya, bahkan sehelai rambutmu jatuh pun atas kehendakNya. Allah SWT itu Maha Mengetahui, Dia lebih tahu apa yang terbaik untuk kita jalani, jadi berhentilah untuk menyesali diri pada saat kita mengalami suatu masalah yang berat.

Kita gak akan pernah bisa memutar waktu untuk kembali ke masa lalu, penyesalan terhadap peristiwa yang telah terjadi tidak ada manfaatnya, penyesalan itu hanya akan menyakiti perasaan kita dan merusak kesehatan kita.

Terkadang kita terlalu berlebihan dalam mempersepsikan sebuah masalah, masalah yang jika kita bisa ukur bernilai 7, kemudian dirasa-rasa dipersepsikan menjadi 14 atau 30, lebih besar dari fenomena nyata dari masalah itu sendiri. ini lah yang membuat jiwa kita menjadi tersiksa.

Ketika anda merasa begitu menyesal terhadap suatu peristiwa, coba anda tanya ke dalam hati anda, apakah perasaan ini adalah perasaan yang realistis atau hanya perasaan berlebih, memaknai berlebih dari apa yang seharusnya dirasakan? Mohon anda renungkan

Jika anda masih dihantui oleh rasa penyesalan anda, katakan ke dalam hati anda seperti ini “aku sayang pada diriku sendiri, diriku ini jauh lebih berharga dari masalah yang aku hadapi” hal ini akan membuat anda merasa lebih baik, tentu saja karena rasa sayang yang cukup pada diri sendiri membuat anda merasa tegar dalam hidup ini,

Saya percaya bila anda sayang pada diri anda sendiri, anda tidak akan membiarkan masa lalu mengikat anda, bahwa diri anda ini lebih penting dari masa lalu anda, bahwa harapan anda, cita-cita anda, tujuan hidup anda, kebahagiaan hati anda, keluarga anda yang anda cintai, itu semua lebih berarti, lebih penting daripada masa lalu yang telah berlalu, telah usai, yang sesungguhnya hanya bersifat pembelajaran

Masa lalu itu sendiri hanya bersifat pembelajaran, enak gak enak itulah pembelajaran, meskipun memang masa lalu banyak gak enaknya misalkan, tapi itulah pembelajaran, pembelajaran itu untuk siapa? untuk dirimu, karena dirimu penting.

Dirimu adalah pelaku, dirimu adalah pemain peran utama dalam hidup ini, masa lalu ibarat sebuah buku hanya pembelajaran, mana yang lebih penting antara anda sebagai pemain peran apalagi pemain peran utama dibandingkan buku, tentu saja anda lebih penting.

Jadi jika kita pernah membuat kesalahan di masa lalu. Kesalahan itu cukup dijadikan pelajaran agar kita tidak mengulanginya lagi di masa yang akan datang,

Ketika timbul kekhawatiran anda terhadap efek dari masalah yang tadinya anda sesali, anda cukup mengatakan di dalam hati “Tuhan itu Maha Besar, aku percaya ada hikmah dibalik kejadian ini, peristiwa ini menjadi pelajaran berharga bagi aku”. Jadi anda tidak perlu menyesali hal itu terus menerus, sayangi jiwa anda, karena jiwa ini sungguh tidak ternilai harganya

Banyak sekali kejadian atau peristiwa yang pada awalnya kelihatan buruk, lalu pada akhirnya mendatangkan peristiwa yang luar biasa bagi diri seseorang, saya pernah mendengar suatu cerita orang yang sukses dalam hidupnya karena dia pernah tinggal kelas semasa dia sekolah, peristiwa itu membuat dia termotivasi. Sehingga pada saat dia sukses dia mengucapkan terima kasih banyak pada guru yang memberi keputusan bahwa dia tinggal kelas pada masa itu.

Jika kita cermati peristiwa ini, seandainya pada saat itu dia menjadi minder lalu menyesali dirinya, apakah dia akan sukses? jawabannya tentu saja tidak. Dengan memaknai kejadian tersebut secara positif membuat dia belajar dari kesalahannya dan lebih tertantang untuk membuktikan kalau dirinya bisa untuk sukses.

Ada 3 pertanyaan jitu yang dapat mengobati rasa penyesalan yang terlalu berlebihan, antara lain yaitu sebagai berikut :

1. Apa yang bisa ku perbuat untuk memperbaiki kesalahan yang ku lakukan di masa lalu ?

Misalnya anda berbuat kelalaian seperti merusakkan benda berharga dalam hidup anda, benda berharga tersebut misalnya Handphone, jika terjadi seperti ini anda tentunya kesal, itu adalah hal yang wajar, namun jangan terlalu dituruti perasaan tersebut.

Sebaiknya abaikan rasa kesal tersebut kemudian langsung tanyakan ke diri anda, apa yang bisa kulakukan untuk memperbaiki kesalahan ku ini? bisa jadi anda akan menjawab, caranya adalah mengecek kerusakan terlebih dahulu, seandainya bisa diatasi sendiri maka anda akan coba mengatasinya sendiri, jika tidak anda akan membawa ke tempat service handphone

2. Manfaat positif apa yang bisa kudapatkan dari kejadian ini ?

Setelah anda mengupayakan untuk memperbaiki kesalahan anda, bisa jadi anda masih menyimpan rasa penyesalan, jika hal ini terjadimaka langsung tanyakan ke diri anda, manfaat positif apa yang bisa kudapatkan dari kejadian ini ? misalnya dari kejadian tersebut, anda jadi tahu banyak soal handphone, tentunya dengan kerusakan handphone yang anda alami anda akan mencari tahu tentang permasalahan handphone yang anda alami.

3. Pelajaran apa yang bisa kupetik dari kejadian ini ?

Setelah anda mencari tahu manfaat positif dari kejadian tersebut, maka langkah selanjutnya adalah memetik pelajaran terhadap kesalahan yang telah anda lakukan pada kejadian tersebut, caranya adalah dengan bertanya ke diri anda sendiri, pelajaran apa yang bisa kupetik dari kejadian ini ? bisa jadi anda akan menjawab seperti ini, "kejadian ini adalah pelajaran berharga bagi aku, kecerobohan yang sering aku anggap sepele ternyata membawa akibat yang sangat fatal, mulai sekarang aku akan berusaha tidak ceroboh lagi" 

Ketiga pertanyaan diatas jika anda terapkan pada saat anda mengalami perasaan kesal yang begitu dalam maka rasa kesal tersebut akan langsung bisa terobati dengan drastis.

Cara lain untuk mengatasi penyesalan adalah dengan mengucapkan afirmasi positif ke dalam hati anda sebelum anda tidur dan sesudah anda bangun tidur, karena pada saat itu alam bawah sadar terbuka lebar.

Afirmasi positif yang anda berikan tidak boleh menggunakan kata tidak, jangan atau kata larangan lainnya seperti “jangan menyesal” karena alam bawah sadar kita tidak mengenal kata tidak, jangan dan lain-lain.

Contoh coba fokus dengan apa yang saya tulis “jangan fikirkan Mobil”. sekarang apa yang anda fikirkan? Pasti mobil kan?

Contoh Afirmasi yang baik

“Mulai saat ini Saya akan menjadi seorang yang tenang dan seimbang, ikhlas menerima semua kejadian, jauh dari emosi dan hasilnya akan muncul pada prilaku saya keesokan harinya, “.

pada pembuatan artikel ini, saya banyak mengambil referensi dari guru saya Bapak Dedy Susanto penulis buku Pemulihan Jiwa, semoga artikel ini bermanfaat.

Membenarkan diri .

Hal yang sudah terjadi .

Saat Anda mengharapkan yang terburuk, pertimbangkan segala kemungkinan yang akan terjadi dari sebuah situasi, bukan hanya kejadian yang paling negatif saja. Lalu, Anda akan melihat bahwa ada banyak kemungkinan dalam setiap situasi.

Hanya sebuah leadaan yang bisa dikendalikan dan dalam kondisi baik-baik saja.

Pikirkan kemungkinan terburuk

Dengan memikirkan kemungkinan terburuk akan membuat Anda jauh lebih tenang. Sering kali seseorang khawatir tanpa pernah benar-benar berpikir itu semua bisa dilewati. Jika hanya berlebihan memikirkannya dan tak menyiapkan kemungkinan terburuk akan membuat Anda hidup tanpa Persiapan dan kemungkinan tersebut akan benar-benar terjadi.

Berhenti memikirkan kemungkinan terburuk .

Intisari-online.com—Pikiran negatif sering berakhir dengan pikiran-pikiran yang jauh lebih buruk lagi.  Coba perhatikan contoh berikut ini, apakah kita pernah memikirkan hal yang sama?

(Membuangr Pikiran Negatif dari dalam Diri )

“Perut saya sakit, apa mungkin saya terkena kanker di perut? Bagaimana kalau saya meninggal? Bagaimana nasib pasangan dan anak-anak saya?”

“Atasan sepertinya tidak menyukai proposal yang saya buat, jangan-jangan dia lebih menyukai proposal rekan kerja yang lain. Bagaimana kalau saya dipecat?”

“Saya sudah lama tidak mendengar kabar teman, tapi mengapa harus saya terus yang mulai untuk menghubungi mereka? Bagaimana kalau sebenarnya mereka juga tidak peduli lagi pada saya?

Resep Hidup Bahagia: Jangan Khawatir! (Tika Anggreni Purba)
-
Hal yang buruk, bahkan hal yang mengerikan adalah kenyataan yang mungkin saja terjadi dalam kehidupan manusia. Namun, bukan berarti kita harus memperkirakan keburukan dan membiarkan pikiran kita terjebak dalam kekhawatiran yang belum terjadi itu. Seperti perkataan bijak yang sudah sering kita dengar, bahwa hampir semua hal buruk yang kita khawatirkan belum tentu terjadi.

(Jangan Khawatir, Kemurahan Hati yang Kita Berikan kepada Orang Lain Pasti akan Dihargai!)

Apakah kita sering terjebak dalam pikiran, “bagaimana jika terjadi hal yang buruk itu”? Hal itu berarti kita terjebak dalam kebiasaan mental yang negatif. Bagaimana mengatasi pikiran akan kemungkinan buruk itu? Berikut tiga hal yang harus kita katakan dan tanamkan pada diri sendiri seperti yang dilansir di psychologytoday.com:

1. “Hal tersebut belum terjadi sekarang!”

Betul kalau hal buruk mungkin saja terjadi dalam hidup kita, namun hal itu belum terjadi. Jadi mengapa harus begitu galau dan kacau?

2. “Apapun yang terjadi saya pasti bisa menghadapinya!”

Kalimat ini mengingatkan kita pada kekuatan dan semangat yang ada pada diri kita sendiri. Motivasi baru akan lahir ketika kita mengatasi pikiran negatif tersebut dengan tindakan yang positif!

3. “Mengapa saya membuat diri saya sendiri menderita dengan pikiran ini?”

Kita sering kali tidak sadar bahwa pikiran kita membuat kita menderita. Karena itu, sadarlah segera! Pikiran buruk dan negatif tidak akan mengubah masa depan kita. Lebih baik berpikir positif dan menjalani hidup sebagaimana adanya!

Hal yang sudah terjadi .

Intisari-Online.com – Seorang pria memiliki dua anak laki-laki. Ketika anak sulungnya sekolah, ia memberi permen kepada anak bungsunya yang berada di rumah. Tapi ketika anak bungsunya hendak memakan permen itu, kakaknya kembali dari sekolah.

Si sulung langsung saja menyambar permen dari adiknya, memasukkannya ke dalam mulutnya dan lari. Tentu saja, sang adik menangis dan bergegas ke kamarnya. Ia mengunci kamarnya dari dalam, dan menangis keras di tempat tidurnya, menangisi permennya yang hilang.

Setelah beberapa saat, sang ayah belajar dari peristiwa itu. Ia mendatangi kamar anak bungsunya, membawa permen sebotol penuh yang diam-diam disimpannya. Ia mengetuk pintu dan meminta anaknya untuk membukakan pintu. Ia mengatakan bahwa ia memiliki banyak permen untuk si bungsu. Tetapi anak bungsunya menolak mendengarkan ayahnya. Ia hanya berbaring di tempat tidur, tidak mendengarkan ketukan dan suara ayahnya. Ia terus menangis, mengkhawatirkan satu permennya yang hilang. Kekhawatirannya mencegah ia mendapatkan sukacita yang jauh lebih besar.

Kita mungkin membuang banyak waktu, tenaga, dan peluang hanya karena khawatir tentang kerugian kecil yang telah terjadi dalam hidup kita. Lalu mengutuk orang-orang, yang dalam pandangan kita, bertanggung jawab atas kerugian yang kita alami. Padahal dengan tindakan bodoh seperti itu, kita benar-benar menutup pintu hati kita terhadap Tuhan yang dengan penuh belas kasihan dan menolak untuk menerima hadiah yang lebih besar dari berkatNya. Kita harus menerima saat-saat rasa sakit, dan kerugian memang akan kita temui dalam kehidupan kita, karena itu sebagai bagian dari rencana Tuhan untuk kemenangan kita di akhir kehidupan kita.

Mari kita membuka pintu hati kita dan menyapa Tuhan kita dengan mengasihiNya. Mari kita mencari berkat-Nya, dan memintanya untuk memurnikan kepala, hati, tangan, dan kebiasaan kita.

Jangan merasa bersalah .