Senin, 30 Maret 2020

struggling .(amal)

Akherat kekal,  dunia sementara. 
Keep moving,  tujuan asli akherat. 
Ngaji al-quran selesai. Gratitude. 

Happiness is achievement. 
Untuk diri sendiri. 
Allah Yang memudahkan. 
Bukan lebih santai tetapi tanggung jawabnya lebih berat. 
Berbaik sangka
Sementara

Ada yang lebih susah .

Waktu terbuang sia-sia .

Failed hope
Come and go

Ibadah
Amal
rahmat
Sementara

Nikmati yang ada .
Israaf .

Daripada berfokus pada beratnya ujian yang di berikan, mending berusaha caranya bagaimana mendapatkan kemudahan.

Come and go .
Gold
Faith and
Justice .

Kamu sikapi dengan persiapan dan meminta bimbingan.

Waktu terus berjalan meskipun kita tidak melakukan apa-apa .waktu tidak bisa di rubah dengan perputarannya atau sistemnya menjadi berhenti semisal segala sesuatu keadaan yang lainnya yang dapat berubah , bersifat kekal dan sementara . Kekal bagaimana cara kerjanya dan sementara ketentuannya, kita selalu menginginkan segala perubahan dari kemungkinan yang terjadi dalam hidup kita yang mungkin saja bisa terwujud meskipun waktu tidak bergantung pada keadaan tersebut, waktu terus berjalan apapun yang terjadi dengan keadaan kita, bahkan dalam keadaan dimana tidak ada hal apapun yang kita hadapi, padahal masalah yang sesunghuhnya adalah bagaimana menggunakan dan memanfaatkan waktu kita yang hanya hanya bersifat sementara (ini) .

Tidak memenuhi (faktor eksternal) dan diluar kemampuan (faktor internal) .

Atep Afia Hidayat
TERVERIFIKASI
Pemerhati sumberdaya manusia dan lingkungan

FOLLOW
Beban dalam Kehidupan
    
21 Juni 2011   02:51 | Diperbarui: 26 Juni 2015   04:19
Oleh : Atep Afia Hidayat - Setiap individu manusia dianugrahi beban tertentu dalam kehidupannya. Terdapat bermacam-macam tanggapan atau respon terhadap beban yang disandangnya. Antara in lain ada yang menerima dengan jiwa lapang, ada yang "menambah berat" beban dan ada juga yang menganggap "enteng". Umpamanya, seseorang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), maka tanggapannya terhadap beban tersebut, ada ayang menerima dengan logis, banyak pula yang mengalami stress. Beban tak lain merupakan masalah, problem atau kasus yang menuntut pertanggungjawaban. Respon seseorang terhadap beban yang disandangnya, tergantung pada situasi dan kondisi kejiwaannya. Banyak orang yang "melarikan diri" dari beban, tak lain disebabkan oleh ketidaksiapan faktor kejiwaan tersebut. Beban itu harus dipikul, asalkan sesuai dengan kemampuan atau kapasitas "memikul". Jika di luar batas kemampuan, maka kita tinggal berserah diri padaNya. Setiap individu manusia memiliki kapasitas dan kemampuan tertentu dalam menyandang beban. Seseorang bisa bertahan hidup dalam suhu yang ekstrim, misalnya di daerah kutub atau puncak gunung, tetapi orang lainnya tidak mampu. Sebuah tantangan dari alam bisa menjadi beban bagi seseorang, tetapi tidak demikian bagi yang lainnya. Setiap individu manusia memiliki ciri umum, yakni berupa tumbuh dan bekembang. Dengan demikian terdapat cara tertentu untuk meningkatkan kapasitas, sehingga kekuatan untuk memikul beban bertambah. Dalam hal apapun setiap orang bisa tumbuh dan berkembang, asalkan terdapat upaya kearah itu. Bukankah semacam rintangan dan tantangan untuk meraih sukses tak lain merupakan beban, dimana kesanggupan kita diuji. Sudah terang, jika tanpa persiapan yang matang, seseorang tak akan mampu menyelesaikan suatu ujian tersebut. Kesanggupannya relatif kurang jika dibandingkan dengan mereka yang telah melakukan persiapan. Tetapi, bagaimanapun juga terdapat suatu beban yang diluar kesanggupan kita untuk memikulnya, dan kita berhak meminta dispensasi dari  Allah S.W.T. Beban mental, pikiran dan fisik, mana yang paling berat ? Seorang lifter mampu mengangkat sekitar 200 kg, untuk itu sang filter memerlukan persiapan berupa latihan yang teratur dan penyehatan tubuh. Seorang lifter adalah penyandang beban fisik, begitu pula seorang kuli pelabuhan, tukang becak, atau pekerja kasar lainnya. Selain itu, tentu saja diantara mereka juga banyak yang menyandang beben mental dan pikiran, terutama menyangkut kehidupan yang dirasakannya. Seorang yang memiliki reputasi internasional, baik dari kalangan politisi, professional, olah ragawan, penyanyi atau pemain film menyandang beban fisik, pikiran sekaligus mental dalam kesehariannya. Bagaimanapun reputasi itu perlu dipertahankan. Terdapat unsur relatifitas dalam konsep beban. Maksudnya, beban sangat dipengaruhi oleh waktu, situasi dan kondisi. Si A akan memandang sesuatu sebagai "beban" jika kemampuannya berada dibawah kemampuan untuk mengatasi beban yang sesungguhnya. Tetapi, beban tersebut akan dipandang "bukan beban" jika si A telah melipatgandakan tingkat kemampuannya. Setiap individu semestinya mendayagunakan waktunya meningkatkan kemampuannya dalam segala hal. Seorang pemain sepak bola seperti Lional Messi senantiasa melakukan latihan yang intensif untuk meningkatkan kualitas permainannya, sehingga kontribusi bagi tim yang diusungnya bisa lebih maksimal. Setiap individu dianugrahi beban, yang sebenarnya disesuaikan dengan taraf kemampuannya. Di antara beban dan kemampuan itu selalu berkoreksi, jika kemampuan seseorang meningkat maka bebannya pun meningkat pula, juga sebaliknya. Beban studi di Universitas jauh lebih berat daripada beban disekolah lanjutan, tetapi beban itu seolah-olah sama, karena adanya peningkatan kemampuan pada peserta didik. Demikian pula, beban kerja seorang manajer jauh lebih berat dengan seorang supervisor. Juga dalam aspek kehidupan yang lebih luas dan kompleks, penganugrahan beban itu disesuaikan dengan taraf kemampuannya. Nah, mau sampai dimana posisi kita, sangat tergantung pada kemampuan untuk mengatasi beban-beban kehidupan. Beban-beban itu selalu menimpa setiap orang, tetapi tentu saja terdapat cara-cara untuk menjinakkannya. Paling tidak, kita semakin dituntut untuk meningkatkan porsi latihan dan kedisiplinan. Hari ini, esok atau lusa, kita akan didatangi beban-beban kehidupan. Lantas, sudah siapkan kita menyambutnya ? 

1. You blame yourself for things out of your control.

It's good to take responsibility for the mistakes you make, but when you too hard on yourself it's easy to forget that you're human too . When something doesn't go the way you planned or expect it to you begin to beat yourself up over it even though you tried your best, instead of blaming yourself accept what you cannot change and focus on the things you can to make the situation better .

Hidup jangan jadikan beban, nikmati, lihat hasil yang akan di dapat, sisi positif .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar