Kamis, 19 Mei 2016

Pesimis.

The problem is maneh tidak bersyukur .

Sosial, lingkungan dan akal .

Ari ngukurna kana kaduniaanmah haroream, kudu inget duniateh sarana ibadah .

Penyebab lelah.
Harapan adalah ibadah / amal .

Wow, proses membuat kita menjadi kuat .

Cara Mengatasi PesimisDefinisi PesimisPesimis adalah kondisi pikiran yang melihat dunia ini selalu negatif. Memang tidak harus semuanya terlihat negatif, mungkin untuk aspek kehidupan yang lain seseorang menerima dengan positif, tetapi untuk aspek lainnya dia melihatnya dengan negatif. Artinya mungkin ada seseorang yang pesimis hanya untuk sebagian aspek kehidupan lainnya.Muara dari pesimis adalah sikap putus asa, sebuah sikapyang menganggap tidak ada lagi (habis) harapan positif. Pesimis dengan sikap putus asa adalah sesuatu yang tidakbisa dipisahkan. Saat kita membahas pesimis, kita juga sekaligus bicara tentang putus asa. Pesimis menyebabkan kita putus asa, dan penyebab putus asa adalah pesimis.Penyebab PesimisBagi orang yang pesimis, mereka pesimis karena “fakta dan logika berbicara”. Mereka akan bersandar pada fakta tentang hel-hal negatif, akibat buruk, dan kekagagal yang ada. Ini akan menjadi alasan bagi mereka, bahwa berpikir negatif itu wajar sebab fakta berbicara. Selain fakta, mereka pun akan mengatakanbahwa secara logika juga memang demikian, bahwa selalu ada hal negatif dan peluang kegagalan dibalik sesuatu.Contoh fakta yang bisa dijadikan alasan mereka pesimis seperti banyaknya pejabat yang korup. Berbagai penggantian pejabat sudah sering terjadi, tetapi perbaikanbelum terlihat. Ini menjadikan banyak orang yang pesimis. Bisa juga, Anda sudah mencoba bisnis, namun gagallagi, gagal lagi. Anda kemudian mengatakan “fakta”bahwa Anda memang tidak akan berhasil bisnis, atau mengatakan bisnis itu sangat beresiko. Artinya, meski Anda punya fakta dan dalil untuk bersikap pesimis, Anda tetap orang pesimis.Namun, sebenarnya bukan itupenyebab pesimis. Mohon maaf, penyebab pesimis adalah iman yang lemah bahkan orang yang tidak punya iman.“Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. (QS. Az Zumar: 53)Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir“. (QS. Yusuf:87)Ibrahim berkata: “Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhan-nya, kecuali orang-orang yang sesat“. (QS Al Hijr:56)“Janganlah kalian berputus asa dari rizqi Allah selama kepala kalian masih bergerak. Manusia itu dilahirkan oleh ibunya dalam keadaan merah,tidak memiliki suatu apapun, lalu Allah Azzawajalla memberinya rizqi“. (HR Ahmad No 15294)Dalam hadits lain disebutkan:“Janganlah kalian berputus asa dari kebaikan, selama kepala kalian masih bisa bergerak. Manusia itu dilahirkan oleh ibunya dalam keadaan merah, tidak memilikisuatu apapun, lalu Allah Azzawajalla memberinya rizqi“. (HR Ahmad No 15295)Bahaya PesimisJika seseorang pesimis terhadap sesuatu, maka dia tidak mungkin lagi berupaya dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkannya. Tidakada pencapaian dan kebaikan dari orang yang pesimis. Dia memiliki segudang alasan, logika, dan faktwa bahwa dia tidak perlu berusaha lagi. Jika tidak berusaha, maka dia tidakakan pernah mendapatkan apa-apa. Dia bahkan tidak mau berdakwah karena tidak akan ada gunanya menurut dia. Jadi, memang bahaya baik untuk dunia dan akhirat.Malas, tidak mau berusaha, hanya menghujat sana sini, bahkan tidak sedikit yang bunuh diri saat harapan sudah tidak ada. jadi, jangan biarkan sikap pesimis tumbuhdalam hati Anda.Cara MengatasinyaCara mengatasinya artinya kita membangun optimisme dalam diri kita. Jika penyebabnya adalah lemah atau bahkan tidak ada iman, maka jika ada setitik saja rasaputus asa dalam diri kita, maka kita harus terus-menerus meningkatkan keimanan kita. Tentu dengan iman yang sebenar-benarnya iman.Bukankah kita beriman jika Allah Mahakuasa? Maka tidak ada yang tidak mungkin jika Allah sudah berkehendak. Sebesar apa pun masalah yang kita hadapi, bagi Allah itumudah saja. Sebesar apa puntujuan yang akan kita gapai, bagi Allah itu mudah. Jadi, tidak ada kata putus asa jika Anda percaya kepada Allah akan menolong kita.Seorang yang beriman saat dia menghadapi kesulitan, dia tidak akan pernah berputus asa, meski dia bingung apa yang harus dilakukan. Maka dia akan berdo’a meminta petunjuk kepada Allah. Karena dia yakin, Allah Maha Mengetahui.Setelah berdo’a dia akan bertawakal kepada Allah. Saaturusan kita sudah diwakilkan kepada Allah, kenapa kita harus takut? Bahkan sekedar ragu pun tidak pantas, sebab Allah akan membantu kita.Saat keyakinan sudah mantapdalam hati, maka dia akan begitu semangat dalam berikhtiar, optimis, dan menyongsong masa depan yang lebih baik. Masa lalu boleh kelabu. Saat ini mungkin banyak masalah. Tetapi, tidak ada alasan kalau besok akan tetap seperti ini. Selama kepala bisa bergerak, maka kita tidak perlu berputusasa dari kebaikan dan rezeki.Kita juga harus tetap optimis meski beban terasa sangat berat. Seberat-beratnya beban, tentu manusia akan tetap mampu menanggungnya. Sebab, Allah tidak akan membebani manusia di luar kesanggupannya.Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. (QS Al Baqarah: 286)Saya Ingin Optimis, TapiApa Yang Harus Saya Lakukan?Tentu saja, kadang kita tidak (sebenarnya “belum”) mengetahui apa lagi yang harus dilakukan? Kita mungkin bingung.  Namun yakinlah, saat kita tidak mengetahui, bukan berarti tidak ada jalan. Kita hanya belum menemukannya. Kita bukan tidak bisa, tetapi belum tahu caranya. Jadi, saat Anda tidak tahu harus melakukan apa, maka jawabannya adalahbelajar dan/atau mencoba.Artinya, Anda bisa belajar kepada orang lain atau mencoba sendiri kemudian mengambil pelajaran dari percobaan Anda. Jika Anda tidak mau belajar dan berusaha, maka Anda tidak akan pernah menemukan apa-apa. Optimis akan tetap jauh dari diri Anda.Percayalah, semakin banyak belajar (belajar dengan cara yang baik) maka Anda akan semakin optimis. Jalan-jalan seolah mulai terbuka untuk Anda lalui, baik mengatasi masalah Anda maupun menggapai impian Anda.Jangan Tergesa-gesa“Sesungguhnya doa salah seorang dari kalian akan dikabulkan selama ia tidak tergesa-gesa, hingga dia berkata; “Aku telah memohon kepada Rabbku namun Dia tidak mengabulkan doaku.” (HR Ahmad No 8784)Sikap tergesa-gesa akan menjadikan kita pesimis. Jika Anda ingin mendapatkan sesuatu dengan tergesa-gesa,akan menyebabkan Anda putus asa, karena harapan memang tidak terlihat. Anda ingin kaya dalam semalam, ingin terampil besok, bahkan ingin dikabulkan do’anya segera. Semuanya butuh proses, ada sunatullah di dunia ini dan kita harus mengikutinya karena itu adalah ketentuan Allah. Jadi, ikuti proses jangan tergesa-gesa.KesimpulanCara mengatasi pesimis itu tiada lain dengan cara mempertebal iman kita, manajemen qalbu. Sehingga kita akan memiliki keyakinan dalam berikhtiar. Jika Anda menemukan sesuatu yang berat, yakinlah itu dibawah kesanggupan Anda. Jika Anda tidak bisa, maka yakinlah ada caranya, hanya saja belum Anda temukan. Jika memang jauh, maka melangkahlah agar semakin dekat.

Motivasi Hidup Agar Tidak Putus AsaAnda Perlu Motivasi Hidup Agar Tidak Putus AsaApa jadinya, saat kita sedang terpuruk, serba kesulitan, dan kita tidak bisa melihat jalan keluar? Maka, kata putus asa seolah menjadi sebuah kata yang “wajar” keluar dari mulut kita. Bisa jadi, kita berkata, “Mau apa lagi? Semua sudah saya lakukan, tetapi tidak ada jalan keluarnya. Ya sudahlah, pasrah saja.”Namun, apa yang Anda dapatkan dari sikap putus asa? Tidak ada manfaatnya sama sekali. Bahkan bisa jadi memperburuk situasi kita, karena emosi kita negatif dan tidak ada lagi semangat untukmemperbaiki diri atau melepaskan diri dari masalah.Plus, putus asa itu …. dosa!“Hai anak-anakku, pergilah kamu, Maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir” (Q.S Yusuf: 87)Untuk itu, Anda benar-benar perlu motivasi hidup agar tidak putus asa. Motivasi yang benar-benar memberikan dorongan sangatkuat sehingga mampu mengalah penghalang yang namanya putus asa.Motivasi Hidup Yang Akan Menghindarkan Anda Dari Putus AsaBagi seorang Muslim, motivasi hidup itu cuma satu, dan jika Anda kita memegang dan mengingat motivasi ini, Anda tidak akan pernah putusasa. Jika Anda masih putus asa, mungkin perlu merenungi lagi apa yang menjadi motivasi hidup Anda selama ini atau pemahaman akan motivasi ini perlu ditingkatkan.Motivasi Hidup yang tidak akan menjadikan Anda putus asa adalah hidup karena dan untuk Allah semata. Tidak adamotivasi lain selain ini. Kalau ada motivasi lain, tetap dalam rangka beribadah kepada Allah.Tanamkan dalam diri, bahwa motivasi hidup kita adalah untuk mendapatkan ridha Allah, maka kita tidak akan pernah putus asa. Serius, sehebat apa pun beban, kita akan ingat bahwa disaat-saat kita menjalaninya hanya karena Allah, maka pahala akan terus mengalir. Ingat, selama kita terus menjalaninya dengan ikhlasan.So, apa alasan kita putus asa?Tidak ada alasan sama sekali, jika kita memahami bahwa segala usaha kita yang dijalani dengan penuh keikhlasan, akan mengalir pahala. Justru, jika berputus asa, malah berdosa.Jangan Hanya Berorientasi HasilSalah satu penyebab putus asa adalah karena kita yang HANYA berorientasi hasil. Artinya hanya hasil yang kita harapkan, tanpa mengingat bahwa prosesnya pun kita sudah mendapatkan kebaikanyang luar biasa.Misalnya Anda sakit, berobatlah. Sebab berobat itu beribadah, tanda kita tidak berputus asa, dan mengikuti sunah. Kesembuhan, biarkanlah Allah yang menentukan. Yang kita perlukan adalah berusaha danini merupakan ibadah sebagailadang pahala kita. Kesembuhan hak Allah.Tentu saja kita harus yakin bahwa kita akan sembuh, sebab setiap penyakit ada obatnya. Justru orang yang yakin tidak akan pernah putusasa. Hanya orang yangnggakyakin yang putus asa, dia mengira tidak akan pernah sembuh.Kombinasi keyakinan dan penyerahan diri kepada Allah adalah obat mujarab dari putus asa. Nggak mungkin, orang yang yakin dan tawakal akan putus asa.Kegitu juga dengan kemiskinan. Apakah takdir kita miskin atau kaya itu urusan Allah, tetapi saat kita tetap bershabar dalam mencari rezeki yang halal adalah tugas kita dan kita akan mendapatkan pahala. Bahkan pahala yang besar.Jadi, luruskan motivasi kita, jangan hanya berorientasi hasil, namun nimati prosesnya. Kalau masalah kita berat dan prosesnya lama, bershabarlah dan ikhlaslah menjalaninya, itu ladang pahala buat kita. Inilah motivasi hidup agar tidak putus asa sesungguhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar