Senin, 02 Mei 2016

Jangan merasa bersalah.

Benar dan tidak apa-apa.

Cara Menghilangkan Rasa Bersalah
Setiap orang pernah merasa bersalah pada saat-saat tertentu dalam hidupnya. Rasa bersalah berarti merasa bertanggung jawab atas sesuatu yang buruk atau salah.[1] Perasaan bersalah bisa terjadi karena berbagai sebab, misalnya karena Anda tahu bahwa Anda sudah melakukan kesalahan, karena pernah menyakiti orang lain, atau karena tidak melakukan apa-apa ketika Anda harus bertindak. Rasa bersalah bisa juga muncul ketika Anda berhasil, sedangkan orang lain gagal, seperti yang sering dialami oleh orang-orang yang bertahan hidup.[2] Perasaan bersalah tidak selalu buruk sebab bisa menimbulkan rasa jera, perubahan perilaku, dan menumbuhkan empati. Namun, perasaan bersalah bisa menjadi masalah jika tidak bermanfaat dan tidak mampu mengubah perilaku, tetapi malah memicu munculnya rasa bersalah dan rasa malu yang berkepanjangan.[3]

Iklan
Sunting
Bagian 1 dari 3:
Memahami Rasa Bersalah yang Anda Alami

1
Ketahuilah apa arti rasa bersalah yang bermanfaat. Rasa bersalah bisa bermanfaat selama perasaan ini membuat kita semakin berkembang, menjadi lebih dewasa, dan yang lebih penting lagi, membantu kita belajar merasakan seperti apa rasanya jika kita diserang, menyakiti orang lain, atau menyakiti diri sendiri. Dengan demikian, kita akan tergerak untuk mengarahkan kehidupan moral dan/atau perilaku kita sesuai aturan yang berlaku. Contohnya:[4]
Setelah Anda mengucapkan kata-kata yang melukai perasaan teman karib sehingga Anda merasa bersalah karena sudah membuatnya kecewa, Anda menyadari mulai sekarang tidak boleh berbicara seperti itu lagi agar tidak kehilangan teman. Dengan kata lain, Anda mampu belajar dari kesalahan sendiri. Ini adalah rasa bersalah yang bermanfaat sebab bisa memperbaiki perilaku Anda.[5]
Rasa bersalah yang muncul karena Anda menghabiskan sekantong penuh keripik singkong adalah cara otak mengingatkan Anda bahwa perilaku ini (yang mungkin sudah Anda mengerti) sesungguhnya tidak baik dan bisa berpengaruh buruk terhadap kebahagiaan Anda sendiri. Ini berarti, rasa bersalah yang rasional bisa memberikan motivasi agar Anda menyadari dan memperbaiki perilaku Anda.[6][7]

2
Ketahuilah arti rasa bersalah yang tidak bermanfaat. Rasa bersalah bisa juga tidak bermanfaat apabila Anda merasa bersalah, walaupun sebenarnya Anda tidak perlu melakukan refleksi atau mengubah perilaku. Rasa bersalah yang irasional tersebut akan muncul terus-menerus, padahal tidak ada penyebabnya dan hal ini membuat Anda terus merasa bersalah.[8]
Contohnya, banyak wanita yang baru melahirkan anak pertama dan harus bekerja kembali merasa khawatir meninggalkan anak mereka dengan pengasuh atau di tempat penitipan bayi karena berpikir bahwa cara ini akan menimbulkan gangguan mental atau menghambat perkembangan fisik anak mereka. Namun kenyataannya, banyak anak yang tumbuh normal, sekalipun salah satu atau kedua orang tuanya bekerja. Situasi ini tidak perlu menimbulkan rasa bersalah, tetapi banyak orang yang mengalaminya. Dengan kata lain, perasaan bersalah ini tidak bermanfaat dan irasional.[9]
Perasaan bersalah yang tidak bermanfaat bisa berdampak negatif terhadap kemampuan kognitif, misalnya membuat seseorang mengkritik diri sendiri secara berlebihan, merasa rendah diri, dan kurang mampu menghargai diri sendiri.[10]

3
Ketahuilah bahwa adakalanya kita merasa bersalah karena kejadian yang tidak mampu kita kendalikan. Contohnya, karena mengalami kecelakaan mobil atau terlambat datang untuk mengucapkan selamat berpisah kepada orang terkasih sebelum ia meninggal. Terkadang, orang-orang yang mengalami kejadian traumatis merasa serba tahu tentang kejadian tersebut dan cara mengatasinya. Dengan kata lain, orang-orang seperti ini berpikir bahwa mereka mampu atau harus melakukan sesuatu, tetapi kenyataannya tidak bisa.[11] Perasaan bersalah yang mendalam ini membuat mereka merasa tidak berdaya dan kehilangan kendali.[12]
Contohnya, seseorang yang mengalami kecelakaan mobil merasa bersalah karena temannya meninggal dalam kecelakaan ini. Rasa bersalah karena bertahan hidup biasanya timbul ketika kita menjelaskan dan berusaha menerima pengalaman traumatis. Untuk mengatasi rasa bersalah yang parah, ada baiknya Anda mencari bantuan terapis profesional yang bisa membantu Anda menemukan solusi terbaik.[13]

4
Renungkan emosi dan pengalaman Anda. Lakukan eksplorasi diri agar bisa mengenali perasaan Anda guna memastikan bahwa emosi yang Anda alami adalah rasa bersalah dan bukan yang lainnya. Studi menggunakan MRI untuk memindai otak menunjukkan bahwa rasa bersalah adalah emosi yang berbeda dari rasa malu atau sedih. Di saat yang sama, studi tersebut menunjukkan bahwa rasa malu dan sedih biasanya muncul dan ada korelasinya dengan rasa bersalah. Oleh sebab itu, berusahalah menyediakan waktu untuk merenungkan perasaan Anda untuk menentukan dengan tepat apa yang harus Anda atasi.[14]
Kenali pikiran, perasaan, lingkungan, dan sensasi yang tubuh Anda rasakan.[15] Anda bisa melakukan hal ini secara kognitif dengan berlatih menenangkan pikiran. Selama berlatih, Anda harus berfokus pada apa yang Anda rasakan saat itu tanpa menilai atau memberikan tanggapan.
Selain itu, Anda bisa menulis perasaan dalam jurnal. Menulis apa yang Anda alami bisa membantu Anda mengklarifikasi emosi dalam bentuk kata-kata.
Contohnya: “Hari ini aku merasa terbebani oleh rasa bersalah dan merasa sedih. Aku terus-menerus memikirkan hal tersebut. Aku tahu kalau saat ini aku sedang stres sebab kepalaku sakit sekali, bahuku tegang, dan perutku mual karena merasa khawatir.”

5
Lakukan klarifikasi dengan tepat apa yang membuat Anda merasa bersalah. Pikirkan apa sebabnya Anda merasa bersalah. Sekali lagi, mulailah proses mengenali rasa bersalah dengan menulis semua yang Anda rasakan.[16] Contohnya:
”Aku membiarkan Bleki bermain di luar dan mati tertabrak mobil. Kehilangan Bleki membuatku merasa bersalah sebab keluargaku sangat menyayangi Bleki.”
”Aku tidak belajar sehingga nilai ujianku F. Aku merasa bersalah sudah membuat orang tuaku sedih sebab mereka sudah banyak mengeluarkan uang agar aku bisa bersekolah.”
”Aku baru saja putus dengan Bobby. Aku merasa bersalah sudah menyakiti hatinya.”
”Ibu temanku sudah meninggal, ibuku hidup sehat. Aku merasa bersalah sebab temanku sudah kehilangan ibunya, sedangkan aku selalu ditemani ibuku.”

6
Terimalah rasa bersalah. Belajarlah menerima kenyataan bahwa Anda tidak bisa mengubah masa lalu atau apa yang telah terjadi.[17] Penerimaan juga berarti menyadari adanya kesulitan dan mengakui bahwa Anda mampu menahan perasaan menyakitkan yang Anda alami. Ini adalah tahap pertama yang harus Anda lalui agar bisa mengatasi rasa bersalah dan melanjutkan kehidupan dengan baik. Mulailah mengucapkan kalimat afirmasi yang menekankan penerimaan dan toleransi kepada diri sendiri, misalnya:[18]
”Mengatasi rasa bersalah bukanlah hal yang mudah, tetapi sekarang aku tahu bahwa aku sanggup menghadapinya.”
”Walaupun sulit, aku bisa menerima apa yang sudah terjadi dan tidak berusaha melawan atau menghindari perasaan ini. Aku akan berusaha menerima keadaan apa adanya.”
Iklan
Sunting
Bagian 2 dari 3:
Memperbaiki Hubungan

1
Perbaiki hubungan dengan orang yang pernah Anda sakiti. Apabila Anda merasa bersalah karena pernah melakukan tindakan yang berpengaruh negatif terhadap orang lain, mulailah memperbaiki hubungan dengannya.[19] Meskipun permintaan maaf yang tulus belum tentu bisa memulihkan rasa bersalah, Anda bisa memulai proses ini memberikan kesempatan kepada diri sendiri untuk mengungkapkan bahwa Anda sangat menyesal.
Ajaklah orang ini bertemu agar Anda bisa berbicara dan meminta maaf dengan tulus. Semakin cepat Anda berbaikan, semakin baik.[20]
Ingatlah bahwa ia tidak harus menerima permintaan maaf yang Anda sampaikan. Anda tidak bisa mengendalikan reaksi atau tindakan orang lain terhadap apa yang Anda katakan. Namun, bagi Anda sendiri, sadarilah bahwa ini baru tahap pertama untuk memulihkan rasa bersalah dalam diri Anda. Meskipun ia tidak mau menerima permintaan maaf yang Anda sampaikan, Anda tetap bisa merasa bangga karena mampu menerima dan mengakui kesalahan, bertanggung jawab, menunjukkan penyesalan, dan berempati.[21]

2
Renungkan kemungkinan mengubah perilaku Anda. Apabila Anda merasa bersalah yang bermanfaat, buatlah komitmen untuk mengubah perilaku Anda agar masalah ini tidak terulang lagi dan membuat Anda merasa bersalah lagi.[22] Contohnya, Anda tidak bisa membuat Bleki hidup lagi, tetapi Anda bisa menjaga agar hewan peliharaan tidak bermain di luar rumah kecuali jika memakai tali kekang. Atau, jika Anda tidak lulus ujian, belajarlah lebih giat agar Anda tidak menyia-nyiakan uang orang tua.
Mungkin Anda tidak perlu mengubah perilaku, tetapi Anda bisa memperbaiki cara pandang. Contohnya, Anda tidak bisa mengembalikan ibu teman Anda yang meninggal karena kanker, tetapi Anda bisa memberikan dukungan kepada teman yang sedang sedih dan pastikan ibu Anda tahu betapa berartinya ia dalam hidup Anda.

3
Maafkan diri sendiri. Orang-orang yang merasa bersalah cenderung merasa malu karena apa yang mereka lakukan atau karena tidak melakukan tindakan tertentu. Walaupun Anda berdua sudah berbaikan lagi, rasa bersalah mungkin masih ada dan membuat Anda terus memikirkannya. Oleh sebab itu, Anda juga perlu berbaikan dengan diri sendiri. Anda harus belajar memaafkan diri sendiri agar bisa memulihkan harga diri yang rusak karena rasa bersalah atau rasa malu untuk melangkah lagi.
Tulislah surat untuk diri sendiri. Salah satu cara memulai proses memaafkan diri sendiri adalah dengan menulis surat untuk diri sendiri sewaktu Anda masih lebih muda atau di waktu yang lalu.[23] Buatlah surat dengan kata-kata yang ramah dan penuh kasih agar bisa mengingatkan diri sendiri bahwa masa lalu sering kali memberikan kesempatan belajar yang berharga dan membuat Anda lebih mampu berempati. Ingatkan diri sendiri bahwa cara Anda bersikap atau apa yang pernah Anda perbuat adalah apa yang Anda ketahui saat itu. Akhiri surat Anda dengan kata-kata penutup atau sebuah pengakuan yang mengakhiri masalah secara simbolis. Setelah Anda mampu menerima, mengatasi, dan memulihkan diri dari rasa bersalah, berusahalah melupakannya.
Iklan
Sunting
Bagian 3 dari 3:
Membentuk Ulang Pemahaman Anda

1
Ubahlah rasa bersalah menjadi rasa syukur. Rasa bersalah bisa bermanfaat sebagai cara mengubah perilaku atau menumbuhkan empati. Ubahlah pernyataan yang memicu rasa bersalah menjadi ungkapan syukur agar pengalaman Anda semakin berharga dan mengubah cara pandang Anda tentang masa lalu. Cara ini juga membantu memulihkan rasa bersalah dan mengubah rasa bersalah yang tidak bermanfaat menjadi sesuatu yang bisa memperbaiki kehidupan Anda secara konkret.[24]
Tulislah pernyataan/pemikiran yang membuat Anda merasa bersalah lalu ubahlah menjadi ungkapan rasa syukur. Pernyataan yang menimbulkan rasa bersalah biasanya dimulai dengan “Seharusnya aku sudah…”, “Sebenarnya aku bisa…”, “Aku tidak percaya kalau aku…”, dan “Mengapa aku tidak…”. Ubahlah pernyataan tersebut menjadi kalimat yang memberikan penekanan pada rasa syukur.
Contoh: Ubahlah pernyataan “Seharusnya aku tidak terlalu sering mengkritik suamiku saat kami masih bersama” menjadi “Aku bersyukur bisa mengurangi kebiasaan mengkritik sebagai bekal untuk menjalin hubungan di kemudian hari.”
Contoh: Ubahlah pernyataan “Mengapa aku tidak bisa berhenti minum? Kebiasaan ini menghancurkan kehidupan keluargaku” menjadi “Aku bersyukur bisa berhenti minum dengan dukungan keluargaku sehingga hubungan kami pulih kembali.”

2
Lakukan afirmasi setiap hari. Afirmasi adalah kalimat positif yang memicu keberanian dan semangat. Dengan mengucapkan afirmasi, Anda bisa memulihkan lagi harga diri dan lebih mampu mengasihi diri sendiri yang biasanya terkikis oleh rasa malu dan rasa bersalah. Tumbuhkan kemampuan mengasihi diri sendiri setiap hari dengan mengucapkan, menulis, atau memikirkan kalimat afirmasi. Contohnya:[25]
”Aku adalah orang yang baik dan layak mendapatkan yang terbaik, terlepas dari apa yang pernah aku lakukan di masa lalu.”
”Aku memang tidak sempurna. Aku pernah berbuat salah, tetapi aku mampu belajar dari pengalamanku di masa lalu.”
”Aku juga manusia biasa sama seperti orang-orang yang lainnya.”

3
Tentukan arti lain dari rasa bersalah. Pernyataan berikut bisa memberikan arti lain dari tindakan dan pengalaman yang memicu rasa bersalah agar Anda bisa mengubah pola pikir untuk memulai proses menghilangkan rasa bersalah. Ingatlah pernyataan berikut apabila Anda kembali memikirkan hal-hal yang tidak bermanfaat tentang tindakan yang pernah Anda lakukan.[26]
”Rasa bersalah bisa menjadi cara belajar terbaik untuk menjalani kehidupan di hari-hari mendatang.” Temukan apa yang bisa Anda pelajari dan ketahuilah bahwa pelajaran membuat Anda lebih bijaksana. Contohnya, jika Anda menyesal karena selama ini Anda tidak menghargai pasangan setelah menyadari bahwa merendahkan pasangan bisa berakibat buruk dalam pernikahan, pengetahuan ini bisa membentuk Anda menjadi pasangan yang bijaksana di kemudian hari sebagai hasil dari proses belajar yang sulit.
”Merasa bersalah karena perbuatan di masa lalu bisa menumbuhkan empati sebab Anda mengerti apa akibat dari tindakan yang pernah Anda lakukan. Hal ini membuat Anda memahami bagaimana perbuatan Anda memengaruhi orang lain”. Memiliki kemampuan berempati membuat Anda lebih mampu memahami perasaan orang lain. Contohnya, rasa bersalah yang timbul setelah Anda marah kepada teman yang terlalu banyak minum bisa membantu Anda memahami apa yang teman Anda rasakan karena tindakan Anda.
”Anda tidak bisa mengubah apa sudah terjadi, tetapi Anda bisa memutuskan bagaimana masa lalu memengaruhi kehidupan Anda saat ini dan yang akan datang”. Contohnya, Anda tidak bisa mengubah kegagalan, tetapi Anda bisa mengambil keputusan untuk berusaha lebih baik lagi agar bisa berhasil di kemudian hari.

4
Jangan terjebak oleh kesempurnaan. Mengejar kesempurnaan dalam aspek kehidupan tertentu adalah keinginan yang tidak realistis. Kesalahan adalah hal biasa dalam kehidupan sehari-sehari dan bisa menjadi kesempatan belajar.[27] Lakukan kegiatan positif dan mengafirmasi diri dengan melakukan hal-hal yang baik. Gunakan kesempatan ini untuk melihat bagaimana kesalahan yang memicu rasa bersalah mampu membentuk Anda menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab.[28]
Memikirkan perasaan bersalah yang negatif akan membuat Anda merasa malu dan merasa benci kepada diri sendiri. Jika Anda terus memikirkan rasa bersalah sehingga memengaruhi kesehatan mental dan keseharian Anda, berkonsultasilah dengan ahli kesehatan mental yang bisa membantu memulihkan kemampuan kognitif Anda.

Melawan Rasa Bersalah
Posted by' Hariyanto, S.Pd onAugust 26, 2010

1
Tidak ada hal yang paling menyiksa selain teringat dengan kesalahan yang pernah kita perbuat. Apalagi kalau itu terjadi di depan orang lain, seakan-akan ingin kita mengoperai plastik wajah kita. Bertemu orang lain malu jadinya, saat sendirian masih juga terbayang, bahkan tidur juga terganggu. Perasaan ini menjadi siksaan batin bagi sejumlah orang, jadi untuk orang itu tidak bahagia jadinya.
Level paling parah dari perasaan semacam ini dinamakan trauma. Banyak orang yang tidak bisa hidup “normal” setelah mengalami kejadian tertentu. Usai perang biasanya banyak prajurit yang harus melewati masa terapi sebelum mereka bisa kembali hidup normal. Maklum, dentuman peluru, ledakan juga melihat ceceran darah menjadi pemandangan sehari-hari.
Perbuatan salah yang begitu dahsyat bisa membuat seseorang menjadi trauma. Jadi bagaimana ya?

Miliki perasaan bersalah
Adanya perasaan bersalah pada diri seseorang adalah hal yang bagus. Istimewalah. Tidak semua orang mampu memilikinya. Adanya perasaan bersalah ini menunjukkan kalau seseorang masih memiliki perasaan malu dan takut. Itu juga berarti masih ada keimanan dalam hatinya. Jelas, karena mereka yang sudah hanyut dalam maksiat pastinya nggak ada lagi rasa ewuh atau sungkan dengan apa yang mereka kerjakan.
Ibarat kertas, perasaan bersalah datang dari hati yang bersih. Sehingga noda sekecil apapun akan tampak dan merusak pemnadangan. Namun bila hati manusia dikuasai kejahatan maka hati telah menjadi hitam. Tidak ada pikiran dan persaan jernih pada manusia untk mencegah terulangnya perbuatan dosa. Hatinya sudah Imunne, kebal, dan terbiasa.
Syukurilah kerasahan hatimu dan dosa. Saat kamu belum menunaikan shalat, saat berbohong saat mengingkari anji dsb. Tidak semuanya orang bisa memiliki rasa bersalah seperti demikian. Perasaan bersalah yang ada di hatimu akan mendorongmu untuk menjauhi perbuatan negative dan menyegerakan dirimu untuk beristighfar, memohon ampunan dari Alloh.
Baca juga :  AIDS di Kalangan Remaja dan Dewasa
Langkah mengusir rasa bersalah
Akan tetapi rasa perasaan bersalah yang berlebihan adalah tekanan batin. Yang justru akan amembuat orang tidak merasa bahagia. Mmbuat orang jadi putus asa dan tekanan batin. Karena itu persaan bersalah pun harus kamu kendalikan jangan sampai menjadi sebuah keputusasaan.
Nah ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk menghindari diri dari perasaan bersalah yang berlebihan yaitu :
1. Salah itu manusiawi lho!!!
Siapapun dia, klo itu manusia so pasti ga ada perfect, NO BODY PERFECT! Tak ada yang 100% bebas dosa lagi. Ada saja dosa yang kita gawein. Entah itu dosa kecil maupun dosa besar. Malah makin tinggi kedudukan seseoran, makin berkembang, so pasti godaan itu juga semakin banyak menerpa,
2. Akui jangan menutupi.
Nggak ada untungnya menutupi perbuatan yang jelek yang kita kerjakan. Segera akui dan jauhkan berbohong. Toh, maha mengetahui segala perbuatan kita. Jadi percuma za menutup-nutupinya.
Seandainya perbuatan itu menyangkut urusan dengan orang lain, segera datangi dan minta maaflah kepadanya. Meski mungkina kan pahit. Itu adalah harga kesalahan yang pernh kita kerjakan. Insyaallah perasaan kamu akan lebih lega setelah mengakui kesalahan tersebut dan allah akan tersenyum kepadamu.
3. Don’t worry, Allah maha pengampun
Jangan pernah menghakimi diri sendiri dengan berbagai perasaan bersalah. Padahal alloh bukan zat yang dzalim, yang menutupi kebaikan bagi kita, hamba-Nya. Selalu ada jalan pulang ke-jalanNya selama ajal belum menjemput dan dunia berakhir. Tentu saa pertobatan kita pada alloh haruslah dijalani dengan sungguh2 alias tobatan nasuha. Selain memohon ampunan-Nya juga berusaha untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut.
4. Tutupi dengan amal soleh
Baca juga :  Jenis-Jenis Konsep Diri
Ibarat tabungan, berbuat dosa berarti mengurangi tabungan kita. Sedangkan berbuat baik adalah mengisi kembali. Maka sesuai menyadari kekeliruan kita, segeralah isi kembali tabungan itu dengan berbagai kebaikan tabungan kita tidak terkuras. Itulah yang dianjurkan oleh Rosululloh saw. Pada kita sat berbuat salah. Segeral mengerjakan kebaikan.
5. Jadikan pelajaran bukan kenangan
Berbuat salah itu pahit adalah jelas. Tapi kesalahan akan berarti positif bagi kita jika dijadikan sebagai pelajaran. Dari kesalahan yang pernah teradi, kita semakin sadar betapa pahit dan mahalnya harga sebuah kesalahan. Keledai tidak akan tereperosok pada lubang yang sama dua kali. Dengan tetap berpikir positif kita semakin benci pada perbuatan dosa dan semakin kuat juga berkeinginan menjadi orang yang benar.

Cara Mengatasi Rasa Bersalah Dan Khawatir
Rasa bersalah hanya akan membuat hidup Anda terbebani. Mulailah lepaskan perasaan khawatir dan berdosa Anda, jangan hanya menyalahkan diri terus menerus.
Sabtu, 22 Maret 2014 12:30

Foto : Copyright shutterstock.com
9

0
Share
0
Tweet
Send
Share

Sebagai manusia memiliki perasaan khawatir dan merasa bersalah adalah hal yang wajar. Ada banyak hal yang membuat rasa bersalah itu muncul dan pada akhirnya bercampur dengan perasaan khawatir. Tapi tahukah Anda? merasa bersalah dan cemas yang berlebihan dapat mengganggu ketenangan hidup Anda. Dan sudah seharusnya Anda berhenti.

Seperti yang dilansir oleh ehow.com inilah beberapa cara mengatasi rasa bersalah dalam diri Anda

Gunakan Untuk memperbaiki Hidup
Rasa bersalah terkadang adalah hal yang baik untuk hidup Anda. Anda akan lebih sadar dan introspeksi diri dalam kehidupan. Tapi jangan jadikan rasa bersalah ini untuk selalu menyalahkan diri Anda sendiri. Ambil sisi positif dan ubahlah hidup Anda jadi lebih baik dari sebelumnya.

Memaafkan Diri sendiri
Kekhawatiran dan rasa bersalah terkadang akan menjadi pemicu untuk selalu menyalahkan diri sendiri. Anda harus tahu, setiap orang punya salah dan itu pasti karena tidak ada orang yang sempurna. Seberat apapun kesalahan Anda, cobalah untuk menerima diri dan memaafkan segala kesalahan Anda.Hal ini akan membuat Anda lebih tenang dan bahagia.

Anda Harus Dapat Mengontrol Perasaan Anda
Perasaan apapun dalam diri Anda, Andalah yang mempunyai peran penting untuk mengendalikan. Bahagia ataupun sedih adalah pilihan dan Andalah yang menentukan. Cobalah untuk rileks sejenak dan melakukan hal yang menyenangkan bisa dapat menjadi obat untuk beberapa masalah emosional.

Hadapi Segala Hal
Apapun yang sudah Anda lakukan entah itu baik atau buruk akan memberikan efek pada diri Anda sendiri. Hidup ini ada risiko jadi setiap tindakan pasti selalu ada konsekuensi. Berusahalah untuk menghadapi segala hal. Berat ataupun mudah Anda harus menghadapinya. Hal ini akan membuat rasa bersalah dan kekhawatiran Anda akan menghilang dengan sendirinya.

Semoga menginspirasi

Terus, Gimana cara menghilangkan sifat sensitif?.
Berikut Tipsnya:

1. Merubah cara pandang kita terhadap sesuatu dan mencoba menghargai bahwa segala sesuatu itu dinilai bukan berdasarkan ego kita

2. Mau berfikir dewasa, bergaullah dengan dunia luas, buka mata dengan ,lebar bahwa kerhidupan terus berjalan

3. Berpikir positif pada orang lain

4. Banyak2lah berteman dgn macam2 orang. dari situ kamu terbiasa beradaptasi dlm lingkungan dan tipe orang yg berbeda2. harapannya se kamu jadi bisa memilah2 perasaanmu, mana yg perlu ditanggapi dgn emosional, mana yg cukup dianggap sebagai guyonan, mana yg cukup dianggap angin lewat aja

5. Kamu harus byk membaca, bergaul, mencoba untuk mmbuka diri, mau menerima pendapat orang lain, bisa menerima keadaan kamu bagaimanapun juga (apa adanya, tidak mengeluh kepada YME, apabila ditimpa musibah)

6. Tuangkan segala bentuk keluhan,cobaan dan apa aja yg rasa kamu tidak enak dlm menghadapi kehidupan ini

7. Rileks aja,nggak usah berpikir macam-macam

Perasaan yang Dirasakan Seorang Perfeksionis :

Merasa sangat malu akan kesalahan yang telah mereka lakukan.
Merasa jijik atau marah atas diri sendiri saat mereka mendapatkan kritik.
Gelisah saat menyampaikan pendapatnya kepada orang lain.
Sangat mengkhawatirkan akan hal-hal yang detail.
Marah kalau kebiasaan rutinnya terganggu.
Gugup saat hal-hal di sekelilingnya tampak kacau.
Ketakutan atau gelisah setiap saat.
Capek dan tidak bisa beristirahat.
Dihantui dengan perasaan membenci diri sendiri.
Takut kelihatan bodoh.
Takut kelihatan tidak mampu.
Takut akan penolakan.
Malu karena punya rasa takut.
Tidak berani.
Merasa bersalah kalau membuat orang lain kecewa.

Sifat Perfeksionis adalah keyakinan bahwa seseorang harus menjadi sempurna, mencapai kondisi terbaik pada aspek fisik ataupun non-materi. Perfeksionis adalah orang yang memiliki pandangan perfeksionisme.

Pada bentuknya sebagai penyakit, perfeksionisme dapat menyebabkan seseorang memiliki perhatian berlebih terhadap detail suatu hal dan bersifat obsesif-kompulsif , sensitif terhadap kritik, cemas berkepanjangan, keras kepala, berpikir sempit dan suka menunda.

Cara Mengatasi Rasa Cemas
Rasa cemas adalah pengalaman mental negatif yang sangat umum terjadi. Kecemasan bisa dialami dalam rentang rasa khawatir ringan hingga kepanikan berat. Saat Anda sedang berjuang untuk mengatasi kecemasan, mungkin hal ini akan terasa tidak mungkin untuk diatasi. Tetapi untungnya, ada pilihan solusi mental dan fisik untuk mengurangi kecemasan pada sumbernya.

Iklan
Sunting
Metode 1 dari 3:
Periksa Rasa Cemas Anda

1
Identifikasi sumber rasa cemas Anda. Apakah Anda mengalami serangan panik atau rasa takut dan khawatir yang tiba-tiba? Menentukan apa yang menyebabkan rasa cemas Anda adalah hal yang penting. Apakah berasal dari sesuatu di lingkungan Anda? Atau kemungkinan kecelakaan? Apakah rapat, suatu aktivitas, atau pertandingan tertentu adalah sumbernya? Anda bisa mengatasi rasa takut lebih mudah jika sumbernya Anda ketahui dengan jelas.

2
Menentukan apakah rasa khawatir Anda bisa diselesaikan. Jika Anda mengetahui apa yang Anda takuti, langkah selanjutnya adalah menentukan apakah ada yang bisa Anda lakukan untuk menyelesaikannya, atau merupakan sesuatu yang hanya bisa diselesaikan oleh waktu (atau imajinasi Anda). Jika rasa takut Anda hanya berasal dari imajinasi Anda, atau tidak bisa diselesaikan sekarang, maka lakukan usaha untuk mengeluarkannya dari pikiran Anda secara sadar. Jika rasa khawatir Anda adalah sesuatu yang harus Anda selesaikan, maka lakukan langkah untuk menyelesaikannya.
Apa yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi rasa takut atau khawatir ini?
Apakah ada cara untuk menyelesaikannya dalam jangka pendek atau jangka panjang?
Apa yang bisa saya lakukan untuk mencegah rasa khawatir atau rasa takut ini muncul kembali?

3
Pertimbangkan kemungkinan terburuk. Jika rasa takut Anda sangat mengganggu pikiran Anda, ambil waktu sebentar untuk memikirkan secara jujur tentang kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi sebagai akibatnya. Mungkin Anda sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi presentasi penting dan Anda mulai merasa panik. Berhenti dan pikirkan "Apa hal terburuk yang bisa terjadi?" Seberapa pun kreatifnya respons Anda, berpikir secara kritis akan membantu Anda untuk mengetahui apa yang akan terjadi, ada beberapa akhir yang tidak bisa Anda hadapi secara masuk akal.

4
Terima bahwa ada ketidakpastian. Berhenti khawatir bisa sangat sulit untuk dilakukan saat Anda tidak pernah benar-benar yakin bagaimana sesuatu akan terjadi. Pada titik ini, menerima bahwa ada ketidakpastian yang harus dihadapi menjadi sangat penting. Kita tidak bisa tahu bagaimana sesuatu akan terjadi, ataupun akhirnya akan seperti apa, mengkhawatirkan yang tidak Anda ketahui adalah sumber ketakutan yang tidak perlu dan bisa dihindari dengan menerima segala kemungkinan.

5
Pertimbangkan kegunaan rasa khawatir Anda. Anda khawatir untuk sesuatu yang tidak beralasan - rasa cemas adalah respons terhadap skenario nyata maupun yang Anda bayangkan. Masalah timbul saat kita mulai mengkhawatirkan tentang hal yang tidak benar-benar membahayakan kita. Jadi, pikirkan tentang kegunaan dari rasa khawatir Anda. Apakah hal ini berguna? Jika Anda merasa takut karena situasi yang jelas, merasa khawatir bisa bermanfaat untuk Anda. Tetapi jika Anda merasa cemas tanpa kegunaan apa pun, maka rasa khawatir telah mengambil alih diri Anda. Pengingat yang bisa meredakan saat Anda merasa sangat cemas. [1]
Iklan
Sunting
Metode 2 dari 3:
Menghindari Distorsi Kognitif

1
Fokuskan pikiran pada sisi positif dan negatif. Saat merasa cemas akan suatu hal, akan sangat mudah untuk melihat berbagai sisi negatifnya. Sama halnya saat suatu hal berlangsung sulit, pasti ada bagian positif di dalam situasi yang dipenuhi oleh ketakutan ini. Jangan hanya fokuskan pikiran pada satu hal negatif saja dan mengabaikan hal yang positif di waktu yang sama.

2
Hindari berpikir "semua atau tidak sama sekali." Bagaimanapun suatu situasi akan berlangsung, jarang sekali terjadi akhirnya akan sama sekali "hitam atau putih." Jangan biarkan diri Anda mengabaikan wilayah "abu-abu" dan terlalu mendramatisir sesuatu. Sebagai contohnya, berasumsi bahwa Anda tidak akan diterima di satu universitas, berarti Anda sudah gagal total dan tidak seorang pun yang akan menginginkan Anda. Pikiran seperti ini banyak terjadi saat merasa cemas, tetapi juga benar-benar tidak rasional.

3
Jangan membuatnya seperti suatu bencana besar. Jika rasa takut Anda adalah rasa takut terhadap sesuatu yang tidak berbahaya, dan bahkan bisa dibayangkan, salah satu cara pasti untuk membuatnya semakin buruk adalah dengan mengubahnya menjadi bencana besar. Jika Anda takut terbang dengan pesawat, dan pda tanda pertama turbulensi merubahnya menjadi kecelakaan dalam pikiran Anda, maka Anda justru memperburuk rasa cemas Anda. Lihatlah sesuatu seperti adanya, bukan seperti kemungkinannya.

4
Cobalah untuk tidak membuat kesimpulan. Jika fakta yang Anda miliki kurang dan Anda belum pernah mengalami rasa takut seperti ini, maka membuat kesimpulan akan apa yang terjadi tidak akan membantu Anda. Jika suatu ketidakmungkinan berada di hadapan Anda, kurangi rasa cemas Anda dengan menyadari (dan mengakui) bahwa Anda tidak mengetahui apa yang akan terjadi. Pertimbangkan semua kemungkinannya, jangan hanya membuat kesimpulan tentang sesuatu yang paling buruk atau kecil kemungkinannya untuk terjadi.

5
Jangan biarkan emosi mengendalikan logika Anda. Jika Anda merasa takut dan cemas, melibatkan emosi ke dalam logika Anda menjadi sangat mudah dilakukan. Emosi Anda hanya akan melakukan hal itu, dan akan menipu Anda hingga berpikir bahwa Anda berada dalam situasi yang jauh lebih berbahaya dari yang Anda bayangkan. Jangan biarkan rasa takut meyakinkan Anda sedang berada dalam bahaya, kecuali jika memang begitu. Hal yang sama berlaku untuk semua emosi yang terkait dengan rasa cemas, termasuk stres, rasa bersalah dan rasa malu.

6
Hindari membuat semuanya bersifat personal. Saat rasa cemas mulai Anda rasakan, jangan biarkan untuk memaksa Anda merasa bersalah untuk sesuatu yang tidak bisa Anda kontrol. Jika Anda merasa cemas dan takut karena rumah Anda dimasuki pencuri, akan sangat mudah untuk menerimanya secara personal dan menyalahkan diri Anda sendiri atas kejadian ini. Cara berpikir seperti ini tidak logis, dan akan membuat Anda merasa semakin buruk. Terkecuali jika Anda memang mengundang pencuri untuk datang ke rumah, Anda tidak bisa disalahkan atas pencurian yang mereka lakukan. [2]
Iklan
Sunting
Metode 3 dari 3:
Mencoba Obat Rasa Cemas yang Manjur

1
Ambil napas dalam. Saat Anda merasa cemas, napas Anda bertambah cepat, yang kemudian menurunkan jumlah oksigen yang mencapai otak Anda. Karenanya, akan lebih sulit untuk berpikir jernih dan membuat penjelasan logis. Ambil waktu sebentar untuk fokus dan mengambil napas panjang dengan perut. Tarik napas selama 4 detik, tahan napas selama 4 detik dan kemudian keluarkan selama 4 detik. Melakukan hal ini selama 1-2 menit akan membantu menenangkan saraf Anda dengan cepat.

2
Luangkan waktu untuk berolahraga. Apakah rasa cemas baru saja Anda rasakan atau Anda menderita kecemasan kronis, olahraga bisa membantu Anda. Aktivitas fisik akan mengeluarkan endorfin yang meningkatkan rasa bahagia dan menurunkan kortisol - hormon yang menghasilkan stres. Segera setelah Anda merasa cemas, berolahragalah, atau berjalanlah sebentar. Terlepas dari perawatan lain, olahraga secara teratur akan mengurangi rasa cemas yang Anda rasakan setelah beberapa waktu.

3
Bermeditasi atau berdoa. Secara sadar bawa pikiran Anda untuk menjauhi stresor Anda dan fokuskan pada sesuatu yang menenangkan yang akan mengurangi kecemasan dan rasa takut Anda. Saat rasa cemas mulai Anda rasakan, lihat ke dalam diri Anda dan ulangi matra positif kepada diri sendiri atau mulailah berdoa. Fokuskan pikiran Anda sepenuhnya pada hal ini, dan akhirnya rasa cemas Anda akan menguap dengan sendirinya.

4
Lakukan diet sehat. Mungkin terdengar aneh mengaitkan rasa cemas Anda dengan sarapan Anda, makanan yang Anda makan sebenarnya memiliki pengaruh besar terhadap fungsi mental. Penelitian menemukan hubungan antara makan yang tidak sehat dengan rasa cemas dan stres tinggi. Periksakan diri untuk memastikan bahwa Anda tidak memiliki alergi makanan yang mungkin memicu rasa cemas Anda - suatu hal yang umum terjadi.

5
Minum suplemen magnesium. Magnesium bekerja dalam tubuh Anda untuk mengurangi efek rasa cemas yang disebabkan oleh kekhawatiran biasa menjadi serangan panik. Jika Anda menderita defisiensi magnesium, Anda mungkin merasa cemas lebih banyak dari yang seharusnya Anda rasakan. Dapatkan suplemen magnesium di toko kesehatan di sekitar Anda dan lihatlah jika suplemen ini bisa memperbaiki suasana hati Anda.

6
Minum obat herbal. Anda tidak harus bergantung sepenuhnya pada obat-obatan kimia untuk meredakan kecemasan Anda. Maka cobalah obat herbal alami. Banyak penelitian ilmiah telah menunjukkan hubungan yang erat antara penurunan rasa cemas dan penggunaan suplemen St. Johns wort, akar valerian, dan chamomile. Cobalah suplemen ini sebelum menggunakan obat yang lebih kuat.[3]

7
Kunjungi terapis. Jika rasa cemas Anda terlalu kuat dan Anda kesulitan mengatasinya, tidak perlu malu untuk mengunjungi terapis profesional. Sama seperti bahwa Anda tidak akan mempertanyakan alasan mengunjungi dokter untuk mengobati cedera, datang ke psikolog untuk kesehatan emosional dan mental adalah hal yang benar untuk dilakukan. Jika Anda menderita kecemasan kronis atau serangan panik berulang, Anda mungkin memiliki diagnosis psikiatri yang bisa diatasi dengan terapi atau pengobatan khusus.
Iklan
Sunting
Tips
Hindari minuman berkafein tinggi karena bisa menstimulasi sistem Anda dan menumpuk lebih banyak stres dan tidak membuat rileks.
Anda bisa mengoleskan minyak lavendel untuk merilekskan dan menenangkan saraf Anda. Anda hanya perlu memberikan satu tetes di dekat daun telinga Anda. *Coba obat-obatan sederhana sebelum menggunakan obat anti stres. Minum obat anti stres memang lebih mudah untuk dimulai, tetapi akan sulit untuk dihentikan.
Sunting
Peringatan
Bahkan obat anti stres yang paling ringan hanya boleh diminum setelah berkonsultasi dengan dokter untuk menghindari interaksi dengan obat-obatan lain.
Saran dalam artikel ini tidak bisa menggantikan saran medis, karena mungkin hanya bisa membantu untuk masalah ringan. Konsultasikan dengan dokter Anda jika mengalami serangan fobia yang berat. Tekanan rasa cemas dan stres yang terlalu besar bisa berakibat buruk pada sistem saraf dan tekanan darah. Jika tidak mendapat perawatan segera, fobia Anda bisa mengakibatkan masalah yang cukup besar, rasa malu secara sosial, dan kurang percaya diri dalam menghadapi sesuatu.
Jika saran dalam artikel ini tidak membantu, dan rasa cemas tetap tampak dalam perilaku seseorang dalam acara sosial. Maka kemungkinan hal tersebut adalah gangguan kecemasan yang memerlukan pengobatan medis dan bukan hanya rasa khawatir biasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar