Minggu, 22 Mei 2016

Half full mindset .

Jangan berandai andai. Khayalan.
Fokus pada apa yang di beri, sabar dan syukur.

Melihat sisi positif dari suatu kejadian sehingga bisa menikmatinya .

Bukan hanya sekedar yang tidak di miliki tapi dari yang di jauhkan/hindarkan . Khya

Kita akan menjadi orang yang lebih merugi tidak mendapatkan kebaikan sama sekali .

Setengah Isi atau Setengah KosongJika setengah gelas air dimasukan ke dalam sebuah gelas, apakah gelas tersebut setengah isi atau setengah kosong? Mungkin Anda pernah mendengar cerita tentang dua orang anak yang optimis dan pesimis mengenai sikapnya terhadap ember berisi air setengahnya, apakah setengah isi atau setengah kosong. Tetapi yangakan dibahas disini lain lagi, karena jawaban setengah isi maupun setengah kosong keduanya bisa salah bisa jugabenar.Jika Anda menjawab bahwa gelas tersebut penuh, itu juga juga bisa menjadi jawaban yang benar. Dan justru inilah jawaban yang paling benar. Mengapa? Karena gelas tersebut memang penuh: setengah diisi oleh air dan setengah lagi diisi oleh udara, jadi totalnya gelas tersebut penuh. Yang menjawab setengah isi juga bisa benar jika sudut pandang terhadap isi gelas tersebut tertuju pada air saja. Udara dilupakan untuk sementara.Setengah kosong juga benar, secara harfiah. Tetapi jawaban seperti menunjukan bahwa kita selalu fokus terhadap yang tidak ada bukan fokus terhadap yang ada yang akan membuat kita memiliki rasa bersyukur. Sementara rasa syukur akan meningkatkan motivasi diri kita. Tetapi untuk kontex lain jawaban ini ada baiknya, misalnya saat kita sedang membuat rencana mencapai sesuatu, kita harus melihat kekosongan sehingga bisa menentukan tindakan apa saja yang harus dilakukan untuk mengisinya.Ternyata, dari gelas yang terisi air setengahnya bisa memberikan banyak sudut pandang. Hal ini memberikan hikmah kepada kita bahwa dalam melihat sesuatu harus dari berbagai aspek, kita tidak bisa melihat dari satu sisi sajadan kemudian menghasilkan kesimpulan yang seolah tidak bisa diganggu gugat lagi. Jika kebetulan kita melihat pada satu aspek yang positif, alhamdulillah, tetapi jika kita kebetulan melihat pada aspekyang negatif, maka kehidupankita akan terjebak selamanya pada kepercayaan negatif.Jika saat ini Anda merasa tidak mampu melakukan sesuatu, mungkin saja karenaAnda baru melihat dari satu sisi saja. Mungkin jika Anda melihat dari berbagai aspek, Anda akan sadar bahwa Andamampu melakukannya. Jika saat ini Anda merasa sesuatu itu tidak penting, mungkin karena Anda baru melihat hal tersebut dari satu sisi saja, tetapi mungkin saja jika kita melihat dari berbagai aspek, kita akan menemukan berbagai hal positif dari hal tersebut.Berpikir lebih luas dengan cara melihat sesuatu dari berbagai aspek sudut pandang akan membuat kita lebih cerdas, lebih jeli, lebih terbuka terhadap peluang, dan memiliki motivasi diri yang lebih baik. Manfaatkanlah pikiran kita, jangan hanya sia-siakan nikmat yang telah Allah berikan kepada kita. Ini adalahsalah satu cara bersyukur kita, yaitu mengoptimalkan pikiran kita.

Memandang setengah penuh atau setengahkosong?Sungguh ini tergantung dari cara pandang kita.. Apakah kita ingin bersyukur dan menikmati air segar yang ada di gelas... ? Atau kita ingin gelisah kerena merasa air yang ada di gelas tersebut tidak akan sanggup memenuhi dahaga kita?. Lihatlah diri kita sendiri di cermin, bukankah Tuhan sudah sangat baik memberikan segala nikmatdan kesehatan  pada diri kita? Lihatlah sekeliling kita.... pasangan hidup, anak, rumah, pekerjaan... begitu banyak alasan untuk bersyukur pada nikmat Tuhan

Kehidupan seringkali terasa terlalu berat untuk dijalani. Kita “dipaksa” siap menghadapi berbagai tantangan sehari-hari. Sesekali harus belajar melapangkan hati; menerima berbagai kegagalan atau kenyataan yang terjadi tak sesuai kehendak diri.Ya, hidup memang hampir selalu menawarkan kesulitan. Tapi bukankah kita juga punya kekuatan untuk melaluinya? Sadarkah bahwaperkara bisa atau tidaknya melalui tantangan hidup tergantung pikiran kita sendiri? Agar hidup yang kamu jalani terasa lebih ringan untuk dijalani, mari berhenti memikirkan hal-hal ini.Merutuki diri merasa tak cukup pintar adalah hal yangpercuma, karena setiap orang terlahir dengan tingkatkepintaran yang berbedasetiap orang punya kecerdasan berbeda viatrendsnow.websiteAda kalanya kamu merasa tak sepintar teman sekolahmu, atau taksecerdas teman kuliahmu dulu. Di titik ini, kamu pun merasa jadi orang yang tak beruntung. Merasa Tuhan tak adil atau tak cukup baik padamu. Namun bukankah kepintaran tak semata-mata perkara pemberian Tuhan?Yup, ada orang yang memang dilahirkan dengan kelebihan, tapi ada pula yang mencapainya dengan usaha yang tak kurang-kurang. Toh untuk menjadi seseorang yang benar-benar pintar,kamu tetap harus belajar dan berlatih. Tak ada kisah tentang orang pintar yang bisa sukses hanya dengan berdiam diri. Kecerdasan bawaan tak semata-mata menentukan sukses atau tidaknya seseorang.Kita tak perlu menyesal karena terlahir bukan sebagai orang yang genius. Kita justru boleh berbanggaketika terlahir tak seberapa cerdas tapi tetap mau berusaha dan bisa jadi orang yang berhasil pada akhirnya.Tak seharusnya kamu takut melangkah lantaran merasa kurang pengalaman. Mencoba meski dengan kemungkinan gagal adalah satu-satunya pilihanjangan merasa tak punya pengalaman viapixshark.comTakut melangkah karena merasa tak punya cukup pengalaman adalah hal yang wajar. Saat ingin merintis usaha misalnya, kamu takut gagal lantaran baru pertama kalinya terjun ke dunia usaha. Tapi percayakah kamu bahwa di luar sana banyak orang merasakan hal yang sama?Tak jarang, mereka yang merintis bisnis untuk pertama kalinya memang hanya bermodal niat kuat semata. Meski tanpa pengalaman, mereka yakin bahwa satu-satunya cara untuk mendapatkan pengalaman adalah dengan mencoba menjalaninya. Jika dalammasa percobaan itu ternyata kamu gagal, anggaplah sebagai caramu menumpuk pengalaman.Ketika kamu bisa memandang setiap masalah dengan naif, kamu mungkin justru bisa menyelesaikannya tanpa harus menyalahkan dirimu sendiri. Temukan apa yang kamu suka, lalu dapatkan pengalaman baru denganmencoba.Tak ada kata terlambat untuk mewujudkan mimpi dan cita-cita. Kamu punya waktu sepanjang usia asalkan punya niat dan mau berusahatak ada kata terlambat viaimgarcade.comPenulis-penulis ternama di dunia kabarnya baru berhenti menulis ketika usia mereka 60-an. Banyak pengusaha sukses ternyata baru memulai karirnya di usia 40-an. Jadi, apa yang bisa membatasi hidupmu saat ini? Apa yang bisa membuatmu berhenti berusaha dan mewujudkan keinginanmu?Ketika kamu berpikir sekarang ‘sudah terlambat’, yakinlah bahwa kamu justru belum memulai apa-apa. Tak ada kata terlambat selama kamu masih punya niat dankeinginan untuk mengusahakan mimpi atau cita-cita. Apapun itu, segila apapun mimpimu, percayalah bahwa kamu bisa memulainya saat ini juga.Kebahagiaan bisa datang lewat berbagai cara. Bahagiamu tak boleh bergantung pada satu bendaatau seseorang sajabahagia adalah hak pribadi viaimgarcade.comBanyak cara yang bisa kamu lakukan untuk mencapai kebahagiaan. Bahagia bisa datang lewat cara-cara yang tak mudah, tapi tak jarang kebahagiaan pun menghampirimu lewat cara-cara yang sederhana. Yang pasti, kebahagiaan tak sepatutnya didasarkan pada suatu benda atau seseorang saja.Sebagai individu merdeka, kita punya kuasa untuk mengusahakan kebahagiaan kita sendiri. Tanpa bergantung pada hal- hal lain karena rasa bahagia itu ada dalam diri kita sendiri. Kebahagiaan erat kaitannya dengan rasa syukur. Maka pastikan bahwa setiap harinya kita bisa bangun di pagi hari dan bersyukur atas apa yang sudah kita miliki. Bagaimana pun, memilih bahagia berarti berhenti menuntut lebih dan memikirkan apa yang tak kita punyai.Jadi “apa adanya” bukan berarti melemahkan diri sendiri. Justru kamu layak terus memantaskan diri agarjadi pribadi yang lebih baik lagikamu lebih dari apa adanya viapixgood.com“Inilah aku, apa adanya.”Kalimat ini mungkin yang paling sering kita ucapkan. Kalimat yang menenangkan dan membuat kita lebih bersyukur menerima segala kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Tapi mari pikirkan lagi, bukankah kalimat semacam ini justru sering kita salah gunakan?Terkadang kalimat itu kita ucapkan untuk memaklumi kelemahan atau kekurangan diri yang sebenarnya bisa diperbaiki. Toh kita tak benar-benar punya patokan yang pasti tentang bagaimana konsep “apa adanya” itu sendiri. Faktanya, manusia menjalani kehidupan yangdinamis. Manusia bisa setiap hari berubah. Banyak hal yang bisa mempengaruhinya: keluarga, lingkungan, pengalaman, pendidikan, bahkan setiap masalah yang dihadapi.Ya, kita yang kemarin jelas berbeda dengan kita yang sekarang, begitu juga dengan diri kita di masa depan. Sudah seharusnya kita bisa selalu bertumbuh jadi manusia yang lebih baik setiap hari. Berubahbukan berarti menanggalkan jati diri, tapi semata-mata meningkatkan kualitas diri.Setiap orang punya beban hidupnya dan tanggung jawabnya sendiri. Jangan merasa jadi orang yang paling sibuk dan menderita di bumi inijangan merasa jadi orang yang paling sibuk viaofficialmeisya.wordpress.comSetiap orang punya rutinitas, kesibukan, dan tanggung jawabnyamasing-masing. Tapi mengeluh dan menganggap bahwa diri sendiri adalah yang paling sibuk dibanding orang lain adalah hal yang keliru. Merasa jadi orang yangpaling sibuk adalah bentuk pembelaan mereka yang malas berjuang untuk hidupnya sendiri.Ketika kamu merasa benar-benar sibuk, coba tanyakan dengan jujur pada dirimu sendiri. Kamu pun akan sadar bahwa selama ini kamu masih sempat nonton TV, nongkrong, santai di tempat tidur, bahkan melamun. Jadi, apa benar kamu terlalu sibuk? Bukannya terlalu sibuk, kamu hanya mengabaikan hal-hal penting yang seharusnya segera dikerjakan.Hidup memang tak mudah. Tapi sibuk memikirkan hal-hal negatif justru yang menjadikannya semakin parah. Sepatutnya, kesempatan hidup adalah salah satu hal yang patut disyukuri. Bukannya dirutuki, tapi segala kesulitannya harus dijalani dengan gagah berani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar