Sabtu, 16 April 2016

Obsesi.

Intinamah teu eucreug, lain pi beneren.

padahal manehteh nyaho.

Pertanyaannya, untuk apa ?

Dia bukan orang yang baik.

Cara Mengendalikan Obsesi
Terobsesi pada sesuatu sama seperti memiliki pandangan sempit, Anda tidak mampu lagi melihat atau memedulikan hal lain di luar objek obsesi. Obsesi telah menjadi bagian hidup sehari-hari dan bisa dikaitkan dengan rasa takut. Ini berbeda dengan ketergantungan karena si penderita tidak pernah merasa puas kecuali dengan menurutkan keinginan hatinya.[1] Mengendalikan obsesi bukanlah perkara mudah, tetapi setelah Anda mengetahui cara berhenti memperturutkan obsesi dan mengalihkan energi pada orang dan minat baru, Anda akan bebas. Simaklah langkah-langkah di bawah ini agar obsesi tidak lagi menguasai pikiran dan tindakan Anda.

Iklan
Sunting
Bagian 1 dari 3:
Membebaskan Pikiran

1
Ambil jarak dari sumber obsesi Anda. Ketika terobsesi dengan seseorang atau sesuatu, kedekatan akan mempersulit Anda memikirkan hal lain. Semakin dekat jarak Anda, semakin sulit berhenti memikirkannya. Jarak fisik di antara Anda dan objek obsesi juga akan membantu Anda menjauh secara mental. Pada awalnya memang sulit, tetapi Anda akan segera merasa cengkeraman obsesi itu melemah, sedikit demi sedikit.
Obsesi dengan seseorang adalah tanda hubungan tidak sehat. Anda harus membatasi kontak dengannya. Alihkan perhatian pada hal lain, cari cara untuk memperhatikan sesuau yang lain atau yang lebih berarti.[2]
Mungkin Anda terobsesi dengan kegiatan pengisi waktu tertentu, seperti gim video favorit. Jika demikian, jauhkan gim tersebut dari penglihatan Anda dengan menghapusnya dari komputer atau memberikan konsol Anda kepada teman untuk sementara waktu sampai obsesi Anda memudar.

2
Berhentilah memperturutkan obsesi. Memperturutkan obsesi dapat memberi semburan rasa senang, jadi pasti sulit sekali dihentikan. Memikirkan sumber obsesi saja sudah dapat memperkuat cengkeramannya atas diri Anda. Supaya bisa dikendalikan, Anda harus mengabaikannya. Contoh, jika Anda terobsesi pada seorang selebritas, berhentilah membicarakan tentang dia dengan teman-teman Anda. Berhenti melihat halaman Twitter-nya dan jangan lagi membayangkan kencan dengannya. Semakin banyak ruang di otak yang digunakan untuk memikirkannya, semakin cepat obsesi itu mengalahkan Anda.[3]
Berhenti memperturutkan obsesi bukanlah tugas mudah. Anda mungkin merasa seakan berada dalam permainan mental, seperti meyakinkan diri untuk melihat halaman Facebook-nya terakhir kali sebelum berhenti. Namun jika Anda benar-benar berniat menghilangkan obsesi, Anda harus berhenti tepat saat ingin sekali memperturutkannya.
Terkadang obsesi begitu kuat sehingga tetap bercokol walaupun Anda sudah berusaha keras mengabaikannya. Sekuat apa pun Anda mencoba, pikiran Anda terus kembali padanya. Jika demikian, jangan terlalu keras pada diri sendiri. Anda tetap dapat mengalahkan obsesi, tetapi membutuhkan lebih banyak waktu.

3
Alihkan perhatian Anda dari pikiran obsesif. Menghentikan pikiran obsesif akan lebih mudah dikatakan daripada dilakukan. Bila memikirkan atau membicarakan topik favorit membuat Anda senang, mengapa harus dihentikan? Ingatlah apa alasan Anda ingin mengendalikan obsesi ini, jadi Anda dapat melihat di balik rasa senang itu dan menikmati hal lain yang ditawarkan hidup. Ketika pikiran obsesif muncul, siapkan pengalihan perhatian yang positif sehingga Anda tidak akan jatuh ke lubang yang sama lagi.[4] Berikut cara yang dapat dicoba untuk mengalihkan perhatian:
Lakukan aktivitas fisik yang juga menyita pikiran. Berlari dan jalan kaki mungkin bukan pengalihan terbaik karena Anda punya banyak waktu untuk memikirkan obsesi. Cobalah panjat tebing, menelusuri gua, atau bertanding olahraga tim yang melibatkan tubuh dan juga pikiran.
Karya fiksi juga bagus untuk mengalihkan perhatian. Bacalah buku baru atau tonton film dengan tema yang tidak ada hubungannya dengan obsesi Anda saat ini.
Sementara itu, bila pikiran mulai mengembara dan Anda membutuhkan pengalih perhatian segera, cobalah memutar musik menggelegar, menelepon teman (untuk mengobrolkan apa pun selain obsesi), membaca artikel berita yang menarik atau kembali bekerja.

4
Arahkan fokus pada apa yang telah Anda abaikan. Ketika memiliki obsesi, biasanya Anda tidak memiliki waktu untuk hal lain, seperti prestasi kerja, memupuk hubungan, dan menyelami minat di luar obsesi. Begitu waktu Anda mulai dicurahkan untuk hal lain dalam hidup, tidak akan ada banyak waktu tersisa untuk memikirkan tentang obsesi.
Salah satu cara untuk melupakan obsesi adalah dengan memperbaiki hubungan yang Anda abaikan selama ini. Teman-teman dan keluarga pasti akan senang Anda kembali, dan dengan kehadiran mereka akan ada ide baru dan menarik, masalah, dan juga drama yang dapat menyibukkan Anda. Memikirkan hal baru sebagai ganti pikiran obsesif pasti terasa menyenangkan.
Banyak orang menganggap bahwa menenggelamkan diri dalam pekerjaan dapat menghentikan pikiran obsesif. Apa pun yang Anda kerjakan, dedikasikan upaya terbaik.

5
Belajarlah menikmati saat ini. Apakah Anda pengkhayal? Anda dapat menghabiskan berjam-jam memikirkan seseorang atau sesuatu yang menjadi objek obsesi. Namun bila Anda duduk di satu tempat dan pikiran Anda mengembara ke arah lain, Anda akan melewatkan apa yang tepat di depan mata. Jika Anda siap menghentikan obsesi, belajarlah melatih kepekaan. Artinya, Anda harus peka pada keberadaan Anda saat ini, bukan memikirkan masa lalu atau masa depan.
Libatkan indra Anda dan rasakan benar-benar apa yang terjadi di sekitar. Apa yang Anda cium, lihat, dengar dan rasakan saat ini? Perhatikan apa yang terjadi tepat di depan Anda, jangan memikirkan hal lain sepanjang waktu.
Dengarkan orang yang bicara pada Anda. Biarkan diri Anda terserap ke dalam percakapan, bukan hanya mengangguk sambil lalu sementara kepala Anda dipenuhi kabut.
Jika bisa membantu, siapkan mantra yang dapat diucapkan ketika Anda mulai merasa pikiran membelok ke arah obsesi. Ulangi mantra sederhana seperti “bernapas”, “pikirkan masa sekarang”, atau “aku di sini”, dengan begitu mungkin Anda dapat mengarahkan pikiran ke saat ini.[5]

6
Jalani terapi perilaku kognitif. Jenis terapi ini mengakui bahwa mungkin tidak ada cara untuk berhenti memikirkan obsesi, tetapi bekerja dengan melemahkan ikatan antara pikiran obsesif dengan pemicu sehari-hari. Dengan demikian, Anda akan lebih mudah menjalani aktivitas sehari-hari dan memikirkan serta melakukan banyak hal. Obsesi akan semakin mudah dikendalikan.[6]
Terapi perilaku kognitif juga dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan kata atau tindakan yang dapat “menghancurkan” pikiran obsesif dan memungkinkan Anda berfokus pada hal lain.[7]
Iklan
Sunting
Bagian 2 dari 3:
Membentuk Kebiasaan Baru

1
Perkuatlah hubungan Anda dengan orang lain. Jika Anda terobsesi pada satu orang tertentu, Anda dapat membuat perubahan dengan menghabiskan waktu bersama orang lain. Semua energi yang biasanya Anda tuangkan ke dalam obsesi sekarang akan Anda curahkan untuk mengenal orang lain. Anda dapat mengikuti kursus, bergaul dengan sesama pencinta anjing, atau lebih mengakrabkan diri dengan teman-teman Anda saat ini. Mendekatkan diri kepada orang-orang lain akan membantu Anda menyadari bahwa ada banyak hal di dunia ini selain orang yang telah membuat Anda terobsesi.
Jangan membandingkan orang baru dengan orang yang menjadi obsesi Anda. Cobalah menyenangi karakteristik unik masing-masing orang, jangan dibandingkan dengan karakter satu orang saja.
Bertemu orang baru tetap dapat membantu walaupun obsesi Anda bukanlah manusia. Orang-orang baru akan mengenalkan gagasan dan cara pandang yang tidak pernah Anda lihat sebelumnya.

2
Selami minat baru. "Mencoba hal baru" mungkin tampak seperti solusi klise untuk setiap masalah, namun dianggap klise karena benar-benar berhasil. Mempelajari keterampilan baru atau meningkatkan kemampuan dalam aktivitas baru dapat membangkitkan otak dan menciptakan perubahan dalam cara pandang sehingga Anda akan keluar dari kebiasaan buruk. Buktikan bahwa obsesi tidak dapat mengendalikan Anda dengan mencurahkan waktu pada hal lain—apa saja, yang tidak berkaitan dengan obsesi.[8]

Misalnya, jika Anda terobsesi dengan seseorang yang sama sekali tidak suka pergi ke museum seni dan menonton film independen, sekarang adalah kesempatan Anda untuk melakukan semua aktivitas yang tadinya Anda hindari demi orang itu.
Jika Anda terobsesi pada subjek tertentu, cobalah mempelajari hal lain yang sepenuhnya berbeda.

3
Buatlah perubahan dalam rutinitas sehari-hari. Jika obsesi Anda sebagian diperkuat oleh kebiasaan, seperti mengambil rute yang melewati rumah mantan pacar setiap hari, sekarang saatnya membuat perubahan. Renungkan apa kebiasaan yang perlu diubah karena membuat Anda terus terobsesi. Mungkin Anda akan langsung menemukan jawabannya. Upayakan mengubah rutinitas dengan sungguh-sungguh. Pada awalnya memang sulit, tetapi tidak lama pasti Anda akan merasa kekuatan pikiran obsesif itu akan berkurang. Berikut adalah contoh perubahan yang dapat membantu mengubah mental Anda:
Ambil rute berbeda ke kantor atau sekolah.
Olahragalah di pusat kebugaran lain atau pada waktu lain supaya Anda tidak bertemu dengan orang bersangkutan.
Daripada langsung membuka internet setelah bangun tidur untuk mengecek surel dan mengunjungi situs favorit Anda, mulailah hari dengan meditasi, joging, atau mengajak anjing peliharaan Anda jalan-jalan.
Pergilah ke tempat nongkrong lain pada akhir pekan.
Dengarkan musik lain ketika Anda bekerja

4
Ubahlah hidup Anda. Jika Anda lelah dengan betapa kuatnya obsesi mengendalikan pikiran dan kebiasaan Anda, ambil alih kendali dengan mengubah beberapa hal pribadi. Mungkin kedengarannya drastis, tetapi kadang Anda harus mengubah sesuatu untuk menunjukkan bahwa Anda mampu. Pilihlah sesuatu yang menyimbolkan obsesi Anda dan lakukan perubahan untuk menimbulkan kesan baru dan berbeda.
Mungkin bagi Anda ini berarti mengubah penampilan. Jika rambut Anda biasanya panjang karena objek obsesi Anda menyukai rambut panjang, ubahlah gaya rambut Anda. Potong rambut menjadi pendek dan modis, model yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan si objek obsesi.
Jika Anda selalu mengunjungi situs yang sama berulang-ulang, mungkin sekarang Anda harus mengubah tatanan kamar atau kantor. Tata ulang furnitur dan beli beberapa perabot baru. Bersihkan meja kerja dan hiasi dengan foto atau pernak-pernik baru. Singkirkan semua yang mengingatkan Anda pada apa yang tidak ingin Anda pikirkan, dan warnai hidup dengan hal lain yang mengingatkan Anda untuk menjalani hidup yang nyata.

5
Bicaralah dengan terapis. Kadang-kadang obsesi berakar begitu dalam dan kuat sehingga mustahil menghilangkannya dengan upaya sendiri. Jika tampaknya Anda tidak dapat mengendalikan dan obsesi memengaruhi kemampuan Anda untuk merasa bahagia, buatlah janji dengan terapis. Konselor profesional akan memberi sarana yang dapat digunakan untuk mengembalikan kendali Anda atas pikiran dan hidup Anda sendiri.
Jika pikiran Anda selalu berulang dan tidak mau pergi atau jika Anda harus mengulang ritual yang sama lagi dan lagi, mungkin Anda memiliki gangguan kecemasan yang disebut obsessive-compulsive disorder atau OCD.[9] Jika demikian kasusnya, Anda harus mencari bantuan sehingga dapat menjalani terapi dan perawatan untuk mengatasi OCD.
Iklan
Sunting
Bagian 3 dari 3:
Mengubah Obsesi Menjadi Sesuatu yang Positif

1
Ubahlah obsesi Anda menjadi sesuatu yang produktif. Tidak semua obsesi itu buruk, faktanya banyak orang mencurahkan hidup mereka untuk menemukan "gairah", satu hal yang tertanam dalam diri mereka untuk terus belajar dan bekerja lebih keras. Jika obsesi membuat Anda memiliki tujuan, Anda bisa dikatakan beruntung. Misalnya, jika hidup Anda dicurahkan untuk astronomi, Anda mungkin mencurahkan waktu untuk membaca dan mempelajari astronomi hingga akhirnya obsesi tersebut menjadi karier sukses.
Walaupun obsesi Anda tidak berujung pada titel yang bergengsi seperti PhD di bidang astronomi, Anda tetap dapat menyalurkannya pada sesuatu yang produktif. Mungkin Anda terobsesi dengan gosip selebritas dan tidak bisa berhenti membaca tabloid gosip. Mengapa Anda tidak mulai membuat blog atau akun Twitter gosip sebagai sarana berbagi pengetahuan Anda dalam hal itu?
Anda juga dapat menggunakan obsesi sebagai motivasi untuk memperbaiki diri. Jika Anda terobsesi dengan seseorang yang tidak pernah memperhatikan Anda, Anda dapat memutuskan untuk mengubah kebiasaan buruk yang menghalangi Anda dari pandangannya. Jadikan obsesi sebagai alasan untuk bangun pagi-pagi sekali agar Anda sempat lari sebelum kerja, atau membaca semua materi pelajaran jadi Anda bisa mengatakan sesuatu yang cerdas di kelas.

2
Jadikan objek obsesi Anda sebagai inspirasi kreatif. Jika obsesi Anda adalah manusia, Anda dapat menggunakan energi untuk menciptakan sesuatu yang indah. Beberapa karya terbaik dalam sejarah, seperti tulisan, seni, dan musik berakar dari obsesi. Jika ada seseorang yang selalu Anda pikirkan, tuangkan perasaan bertepuk sebelah tangan itu ke dalam puisi, lagu, atau lukisan.

3
Bergaullah dengan orang-orang yang memiliki obsesi sama. Obsesi mungkin tampak seperti masalah sampai Anda menemukan sekelompok orang yang menyukai hal yang sama persis. Apa pun objek obsesi Anda, kemungkinan Anda tidak sendiri. Carilah orang lain yang juga menyukai hal yang sama, lalu berbagi informasi dan cerita dengan satu sama lain. Besar kemungkinan ada orang-orang lain yang memiliki obsesi sama, apa pun jenisnya, baik penggemar berat satu tim sepak bola, tidak bisa berhenti menonton film atau serial apa pun yang dibintangi aktris favorit, atau bermain gim semalaman.

4
Jangan biarkan obsesi membatasi dunia Anda. Obsesi hanya akan menjadi masalah bila mulai menyedot segenap waktu dan energi tanpa menyisakan sedikit pun untuk hal lain. Hanya Anda yang tahu apabila obsesi sudah melewati batas. Jika objek obsesi membuat Anda bahagia dan Anda masih memiliki waktu untuk melakukan aktivitas lain dan menjalin hubungan sosial, mungkin tidak ada salahnya Anda tetap membiarkan obsesi tersebut menjadi bagian hidup. Namun jika Anda merasa terbatasi, usahakan berhenti memanjakan obsesi tidak masuk akal dan berikan diri Anda kesempatan untuk menikmati hal lain.
Iklan

Sunting
Tips
Cobalah hal baru untuk mengalihkan pikiran dari obsesi, seperti bergaul, membaca buku, atau mungkin belajar memainkan alat musik.
Jangan hanya disingkirkan, atasi.
Lakukan dengan perlahan jika perlu. Anda tidak diharuskan untuk menghentikan obsesi secara mendadak.
Jangan takut atau malu.
Anggap obsesi ini sebagai tantangan dan kalahkan
Sunting
Peringatan
OCD dan ketergantungan adalah masalah yang sangat nyata bagi banyak orang. Jika obsesi tidak dapat dikendalikan dan/atau membahayakan Anda atau orang-orang sekitar, carilah bantuan profesional segera.

Cara Mengakhiri Obsesi Terhadap SeseorangMengakhiri obsesi terhadap seseorag bisa jadi sulit. Tidak ada cara mudah, namun dengan beberapa langkah, bukan tidak mungkin kamu mengakhirinya dan melangkah maju. Berikut panduan mudah bagi yang ingin melupakan obsesi terhadap seseorang.IklanMetode 1 dari 3:Ubah Pemikiranmu1Tanya pada diri sendiri kenapa kamu masih bertahan.Jawab dengan jujur. Apakah "Kami pernah bersenang-senang bersama," atau"Ia orang yang sangat hebat." Lihat pula hal-hal buruk yang kkamu lupatentangnya. "Ia selalu terlambat.""Ia sering mengkritik." Dengan begitu, obsesimu bisa pudar secaraperlahan.*.Jika berusaha melupakan seseorang, pasti ada satu alasan kuat yang membuatmu tidak inginmengingatnya kembali. Ingat baik-baik alasan tersebut, dan yakinkan diri sendiri.*.Apakah orang itu sering memperlakukanmu dengan buruk?Yakinkan dirimu bahwa kamu pantas mendapatkan yang lebih baik. Cari cara untuk meningkatkan rasa percaya diri. Jangan bertahan dengan seseorang yang memperlakukanmu buruk hanyakarena kamu pantas mendapatkannya.*.Apakah orang tersebut sudah punya pacar?Orang yang sudah memiliki pasangan sebaikya dihindari. Jika ia berselingkuh denganmu, tidak ada jaminan bahwa ia tidak akan selingkuh jika sudah bersamamu.*.Apakah hubunganmu di masa lalu selalu gagal?Mungkin kamusetia dengan orang tersebut, dan ketakutan untuk hidup tanpanya. Jika berjodoh, pada akhirnya kalian akan tetap bersama. Jika tidak, lebih baik move on.*.Apakah faktor lain seperti orangtua, teman dekat, jarak, usia, dsb., yang membuat hubungan kalian tidak mulus?Jika ada hal-hal yang tidak bisa kamu kontrol, maka berhenti untuk memaksakan diri. Kamu pantas mendapatkan penggantinya yang lebih baik dan semua berjalan mulus.2Hapus seluruh memori tentang ia di kehidupan sehari-harimu.Semakin kamu menyibukkan diri dengan hal lain, kemungkinannya kamu akan lupa tentang orang tersebut!*.Periksa kamarmu dan buang seluruh foto, surat, atau benda-benda lain yang bisa memngingatkanmu dengan orangtersebut. Jika kamu rutin menulis jurnal, ganti jurnal baru dan mulai menulis dengan pengalaman barutanpa dirinya.*.Menghapus tidak sama dengan menghancurkan. Kecuali jika kamu benar-benar tidak menginginkan orang tersebut hadir kembali di kehidupanmu, jangan hancurkan benda-benda tersebut. Akan menjadi kenangan manis jika di masa datang orang tersebut ternyata menyukaimu juga.3Coba permainan asosiasi.Permainan ini mengajak otakmu mengasosiasikan orang tersebut dengan hal atau kenangan buruk. Secara perlahan, obsesimu terhadap orang tersebut akan berkurang.*.Trik permainan tersebut adalah memikirkan hal buruk tentang orang tersebut. Apa yang ada di kepalamu saat pertama kali memikirkan tentangnya? Mungkinhal yang baik, kan? Sekarang, coba pikirkan sebaliknya.*.Apakah orang tersebut jarang mandi, sombong, dandan berlebihan, atau sering lupa waktu saat main? Fokus pada hal terburuk tentang orang tersebut. Sehingga pada akhirnya, orang tersebut akan otomatis terasosiasikan dengan hal burukk.*.Beberapa hal buruk yang biasanya kerap diasosiasikan terhadap laki-laki: seperti angkuh atau sombong, memanfaatkan orang lain, terlalu fokus pada penampilan, tidak mudah akur dengan orang lain, terlalu obsesi dengan harta dan seks, seksis dan melecehkan perempuan, atau tidak bisa dipercaya.*.Beberapa hal buruk yang kerap diasosiasikan terhadap perempuan: sering bergosip, terlalu fokus pada hal tidak penting (selebritas, riasan, dsb.; tidak jeli peluang, penakut; tidak punya selera humor; berkepribadian palsu dan ingin semua orang menyukainya; terobsesi oleh harta; atau tidak tahu cara bergaul dengan laki-laki.IklanMetode 2 dari 3:Ubah Kebiasaanmu1Hindari berada di tempat yang sama dengan orang tersebut.Dengan begitu, badan dan pikiranmu akan percaya bahwa masih ada banyak orang yang lebihmembutuhkan perhatianmu, dan hidupmu tidak hanya berputar di sekelilingnya.*.Jika ternyata satu tempat sekolahatau kerja dengannya, hindari melakukan kegiatan bersamaan. Jangan duduk dekatnya saat makan siang, atau jangan ambil mata kuliah yang sama. Sebisa mungkin, hindari berada di waktu dan tempat yang sama.*.Hindari berada di aktivitas yang sama. Jika biasanya saat musim panas ia kerap ke konser, kamu bisa coba bermain tenis. Jika ia suka hang out di mall pada akhir pekan, kamu usahakan untuk ke mall saat hari biasa.*.Jika terpaksa berada di ruangan yang sama, senyum saja. Buat obrolan kecil hanya jika perlu, lalupermisi. Buat alasan-alasan seperti "Maaf, ada janji belajar kelompok," atau lainnya yang memudahkan kamu untuk pergi.2Diamkan dia.Jangan bicara atau lihat orang tersebut. Memang akan terasa sulit, namun coba untuk memperhatikan hal lain di sekitarmu.3Coba hukum diri sendiri.Mirip dengan permainan asosiasi, hanya saja ini melibatkan aktivitas fisik. Siapa tahu lebih ampuh.*.Taruh karet gelang di pergelangan tanganmu. Setiap kamu memikirkan orang tersebut, sentil tanganmu dengan karet tersebut. Semakin kuat ingatanmu tentang orang itu, semakin keras pula hukuman yang kamu berikan untuk dirimu sendiri. Karena rasa sakit yang ada, kemungkinannya kamu akan semakin jarang memikirkan orangtersebut.IklanMetode 3 dari 3:Ciptakan Peluang Baru1Cari hobi baru.Jika masih terobsesi juga, berarti kamu punya banyak waktu luang yang tidak terpakai. Bukannya hal buruk, tapi ada baiknya mengisi waktu luang tersebut dengan hal-hal lain yang lebih bermanfaat. Cari kegiatan sesuai hobimu.*.Coba kegiatan baru seperti mendaki gunung, berselancar, membuat keramik, berkuda, les fotografi, mendesain baju, menulis, berkebun, main sepatu roda, bersepeda, adu balap, arungjeram, adu debat, main catur, berkemah, membuat robot, atau les anggar. Jangan peduli denganperkataan orang lain, lakukan kegiatan yang membuatmu sibuk bahagia.*.Jadi sukarelawan. Ini penting sebab bisa menyadarkanmu bahwa masalah yang kamu hadapai kecil, tidak seberapa dibandingkan banyak orang yang hidupnya tidak seberuntung dirimu.2Andalkan temanmu.Mereka ada untuk membantumu saat suka dan duka. Dengarkan saran mereka, bersenang-senanglah bersama. Jangan hanya mengurung diri dalam kamar.3'Balas dendam' untuk dirimu sendiri.Bukan dalam arti negatif, namun dilakukan demi meningkatkan kepercayaan diri. Tunjukkan padanya bahwa kamu sudah tidak peduli lagi. Berhenti berusaha mengesankan mereka dan mulai berdandan untuk dirimu sendiri, mendengarkan musik kesukaanmu, dsb.4Jalan-jalan.Tidak perlu jauh jika memang tidak ada waktu. Banyakorang berlibur ke India atau Amerika Selatan saat patah hati. Kedua tempat ini jauh dan butuh banyak biaya. Untuk itu, bisa mulai dengan tempat yang spesial bagi dirimu.*.Pergi ke tempat yang belum pernah kamu datangi sebelumnya. Tidak perlu jauh, namun cukup membuatmu senang dan melupakannya.*.Coba berbincang-bincang denganpenduduk lokal atau aktif di komunitas yang ada.Saat sedang jalan-jalan fokus menjadi dirimu yang baru yang semangat belajar hal baru, melupakan dirinya, dan tak sabar ingin punya banyak pengalaman baru.5Beri dirimu waktu.Jangan lupa: melupakan butuh waktu, bahkan bisa tahunan. Tapi semakin lama akan semakin mudah. Hidup tidak pernah mudah, namun semakin kamu memahaminya, maka kamu akan semakin baik memahami dirimu sendiri. Tanpa kamu sadari, kamu sudah bisa kembali tertawa sambil bertanya pada diri sendiri:"Apa yang saya pikirkan ya waktu itu?!"IklanTips*.Jangan mengirimkan SMS kepada orang tersebut. Satu pesan yang tampaknya tidak berbahaya, bisa membuatmu gagal saat pesan tersebut tidak berbalas. Ini bisa membuat kondisimu semakin buruk dan sulit melupakannya.*.Dekat dengan teman dan keluarga, karena mungkin merekabisa membantumu melupakannya. Usahakan untuk sering-sering bersosialisasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar