Jumat, 17 Juni 2016

I'm fucking done.

Banyak Pikiran
over thinking viabonvitastyle.comAduh, pusing.Emang sih namanya pikiran itu nggak bisa dihindari, tapi paling enggak bisa dikurangi lah dengan milah-milahin mana yang layak buat dipikirin dan mana yang enggak. Kalau semua-muanya kamu ambil jadi beban kamu yang ada kamu bakalan terlihat lelah dan rambut kamu bakalan cepet memutih. Selesaiin beban kamu satu-satu dan sisain beban yang emang penting aja biar kamu awet muda. Kalau bisa sih hidup tanpa beban gitu, nothing to lose. Kalau kamu nggak punya apa-apa kan kamu jadi nggak takut kehilangan. Bener kan.

Setelah wisuda langsung dapet kerja?"Hidup nggak sebercanda itu.",

Apapun yang kita pilih harus dilandasi dengan keyakinan dan niat yang kuat. Apalagi kalo kita masih menyimpan cita-cita. Gak ada jalan lain bagi yang punya impian, yaitu harus yakin dan percaya dengan keterbatasan yang ada, bisa aja Tuhan menutup pintu rejeki seseorang, agar bisa focus membuka pintu rejeki yang lebih besar.

(Nilai kuliah bukan jaminan masa depan).
Apakah ini berkat dari rajin belajar biar dapet nilai bagus? Nggak.Apakah ini juga berkat dari deket sama dosen? Nggak.Atau apakah ini karena ketampanan wajah? Mungkin.Tapi dari perjalanan ini, gue menyimpulkan bahwa, jika nilai kuliah yang bagus adalah motivasi kita untuk bisa mendapat pekerjaan bagus dan menyenangkan, jangan pake motiv gituan. Beberapa orang menyesal karena pernah mengambil itu sebagai motivasinya. Mungkin Tuhan jadinggak suka, karena berharap dengan nilai bagus, jadi Dia merasa disekutukan. Syirik adalah perbuatan yang keji.Banyak di antara teman-teman gue yang dulu berprestasi dan akhirnya bekerja di perusahaan bonafit, ketika mereka bekerja, mereka suka gak suka akan bersaing dengan pegawai lain, beberapa jadi jenuh dengan pekerjaannya, beberapa yang lainbilang katanya mereka nggak bisa berkembang, kehilangan banyak waktu di jalan, kebersamaan dengan keluarga yang berkurang, stress yang meningkat, dan sebagainya.Gue nggak bermaksud bilang bahwa menjadi prestatif itu salah, gue juga gak bermaksud bilang bahwa rajin belajar di kuliah juga salah, gue hanya bermaksud menyampaikan bahwa agar jangan menjadikannilai di atas kertas sebagai hal yang saklek diperjuangkan. Karena jika orientasinya selalu kesana, maaf, bisa jadi kamu kurang wawasan.Beberapa orang banyak yang akhirnya merasa keliru, karena memperjuangkan hal yang menurut mereka penting, tapi ternyata nggak berlaku lagi di dunia yang semakin berkembangini. Masih banyak yang mendefinisikan kesuksesan dengan materi dan pekerjaan, Percayalah, kalo misal teman-teman memperjuangkan impian dan pengin juga membahagiakanorang tua, akan ada benang merahnya, jalan ke sana pasti selalu ada.

Berbahagialah, hidup cuma sekali, sayang kalo nggak mengejar mimpi. Pake kacamata kuda, jangan terpengaruh dengan kehidupan orang lain. Jika tujuan kamu untuk bahagia, bekerjalah sekuat tenaga. Toh, surga dicapai setelah kita melewati neraka. Begitu juga untuk bahagia di dunia.

Sekolah kalian bagaimana? Nilai bagus? Ranking 1? Terus mau kuliah? Ambil S1?Keren!!! Terus kalau lulus S1 mau apa? Kerja? Kerja dimana?! Emang cari kerja gampang? Yang lulus S1 memang hanya kalian?... Saat kalianlulus... Ada jutaan orang juga Yang lulus S1..Tempat kerjanya? Gak ada...

Menggantungkan masa depan di sekolah?! WRONG!!!U NEED SKILL..U NEED WHAT U WANT NEXT IN LIFE.U NEED TO KNOW WHAT UR DREAM JOB.II STILL DONT GET IT WHY SOMEONE WHO SAKIT TO BE APAINTER LEARN HOW TO SING.So.. Go to school.. But try to learn things u want... Ur goals...Apa yg anda benar benar mau??

Padahal masih ada lagi alternatif lain yang bisa dilakukan oleh para pelajar setelah lulus sekolah. Alternatif itu diantaranya adalah:1.KursusTujuan kursus adalah meningkatkan keterampilan teknis yang siap pakai. Jadi kursus lebih banyak praktek daripada teori. Bahkan sering dilengkapi dengan magang atau praktek kerja. Jenis kursus yang bisa ditempuh pun banyak dengan biaya dan fasilitas yang bervariasi.

Masih banyak jenis kursus lainnya. Sesuaikan denganpotensi diriyang dimiliki. Pada umumnya biaya kursus lebih murah daripada kuliah. Waktunya pun lebih singkat. Ilmu dan keterampilanyang didapatkan bisa langsung diterapkan untuk melamar kerja atau buka usaha.

2.Buka Usaha SendiriMungkin masih jarang di negara kita, lulus sekolah terus berwirausaha alias  punya bisnis sendiri. Padahal ini bukan hal yang tidak mungkin dilakukan. Kalau punya orangtua pengusaha, biasanya anak akan mudah mengikuti jadi pengusaha. Sayangnya sebagian besar orangtua berharap anaknya jadi pekerja.Banyak usaha yang bisa dilakukan oleh anak muda. Orang sering menyebut modal uang sebagai kendala, padahal semestinya tidak. Untuk memulai usaha hanya perlu 1 M yaitu MAU. Kalau ada kemauan pasti ada jalan. Modal uang bisa dicari dari keluarga sendiri atau pinjam sana sini. Tidak semua usaha perlu modal uang besar untuk memulainya.Buka usaha bisa disesuaikan dengan minat atau hobi yang kita miliki. Mungkinyang sukangoprekmotor bisa bikin bengkel. Bikin warnet dan game online, buka distro, kios pulsa, cafe atau warungmakan, dan sebagainya. Jangan gengsi jadi pengusaha karena statusnya yang masih dianggap kurang keren di mata masyarakat. Padahal kalo mau kaya mestinya jadi pengusaha.

3.Pekerja MandiriPekerja mandiri artinya kita bekerja untuk diri kita sendiri. Tanpa ada atasan dan bawahan. Contoh pekerja mandiri adalah pengajar les privat, desainer web,pelatih olahraga, dan sebagainya.  Untukbekerja mandiri, kita harus punya ilmu dan keterampilan yang memadai.Lulusan SMA bisa mengajar les privat untuk anak SD atau SMP. Tentu kita harus tahu dan menguasai bahan pelajaran apa saja yang dipelajari oleh anak-anak. Tidak perlu modal hanya perlu mencari murid di sekitar tempat tinggal. Promosi bisa dilakukan dengan menyebarkan brosur ke sekolah terdekatatau ke rumah-rumah yang punya anak usia sekolah.

Ada banyak pilihan yang tersedia ketika seseorang telah menyelesaikan pendidikan SMA atau SMK. Namun yangpaling penting adalah bagaimana agar sebagai pribadi, kita tetap memiliki karya dan produktif. Jika lapangan kerja tidak tersedia, tidak ada dana untuk menikah, tidak ada biaya untuk kuliah, jangan pernah berkecil hati, mungkin dapat dipikirkan untuk berwirausaha. Tiap orang diberikan Tuhan talenta dan karunia yang sebenarnya dapat diasah dan dikembangkan. Banyak juga orang-orang sukses di negeri ini bahkan di dunia ini yang tidak mengenyam pendidikan tinggi tetapi menjadi orang yang sukses. Hal ini terjadi karena ia mengasah potensinya, keterampilannya,jeli melihat kesempatan dan peluang yang ada. Selain itu yang tidak kalah penting adalah kita harus membentuk diri kita menjadi pribadi yang tangguh, tidak mudah menyerah sehingga apapun tantangan yang ada, kita tetap melangkah. Meski kegelapan di sekeliling kita, tapi pasti ada seberkas cahaya yang akan menuntun kita melangkah menggapai masa depan. Selamat berjuang adik-adikku..! Daribook of wisdoms dituliskan demikian“mintalah maka akan diberikan kepadamu, carilah maka kamu akan mendapat, ketoklah maka pintu akan dibukakan bagimu”.So, jangan ada kata menyerah ya.., kita minta hikmat dari Tuhan, minta pimpinan Tuhan, kita berjuang terus, berusaha terus, maka semua impian dan harapan kita pasti akan tercapai. Persiapkan diri dari sekarang, pilihan ada di tangan anda…

Masuk ke jurusan yang relatif favorit akan lebih menjamin masa depan karir yang cemerlang. Meski bukan berarti pasti akansukses. Sebab hidup kadang penuh dengan misteri.

Anti Jobless # 2: Kalau Anda ingin anak atau adik Anda kelak menjadi entrepreneuryang sukses, mungkin kuliah di S1 justru bukan pilihan satu-satunya yang harus diambil (sebab lulusan S1 kadang lebih suka melamar pekerjaan kantoran dibanding berjibaku membangun usaha sendiri.Mungkin karena gengsi).Kalau mau jadi entrepreneur, mungkin cukup sekolah di SMK pada jurusan yang sesuai dengan bidang yang mau diambil + kursus yang praktikal.Contoh : kalau mau jadi enterpreneur di bidang fashion / busana muslim, mungkin cukup sekolah di SMK jurusan tata busana+ kursus satu tahun di sekolah desain ESMOD. Hasilnya bisa lebih fenomenal dibanding kuliah susah-susah kuliah 4 tahun di jurusan Ekonomi atau Teknik Industri.Contoh : Pengusahan fashion kondang Dian Pelangi yang hanya sekolah SMK + kursus Esmod setahun. Penghasilan dia per bulan? Sekitar 100 juta-an.Ilmu SMK + kursus bisa lebih praktikal dandown to earth dipake untuk merintis bisnisdan membesarkannya. Dibanding kuliah yang hanya melulu teori.Maka jika mau jadi enterpreneur kuliner, jauh lebih bagus sekolah di SMK jurusan tata boga + D3 tata boga daripada kuliah mentereng di sekolah bisnis macam Prasetya Mulya atau bahkan UI sekalipun.(Yang sering terjadi : sudah susah-susah kuliah S1 Teknik Elektro atau Geologi, begitu lulus malah pengin bisnis kuliner. Lhah ngapain kuliah di jurusan Teknik. Kenapa dulu ndak sekolah di SMK Tata Boga saja.Ini namanya opportunity cost yang mahal).

Acapkali nasib hidup tidak hanya semata bergantung pada kompetensi; namun ada satu elemen yang kadang lebih krusial, yakni :DECISION dalam sejumlah aspek kunci kehidupan.Keputusan yang salah dalam memilih jurusan kuliah, dalam memilih strata pendidikan yang mau ditekuni, atau dalam memilih pekerjaan acapkali akan memberi dampak amat panjang dalam sejarah kehidupan Anda.Anda boleh pintar dan punya bekal pendidikan yang bagus. Namun jika Anda SALAH dalam MENGAMBIL KEPUTUSAN (decision making) dalam aspek kunci kehidupan; nasib Anda bisa stagnan dan tenggelam dalam bayang-bayang kekecewaan.Pertanyaannya sekarang adalah : action apa yang harus kita lakukan agar Anda tidak menambah barisan pengangguran?Strategi apa yang harus dilakukan untuk mendapatkan dream job – pekerjaan impian yang sesuai minat dan bisa memberikan gaji mahal?Dan rahasia inti apa yang harus dibongkar agar diri kita bisa meraih sukses karir dan sukses finansial?

Opportunity cost mungkin secara sederhanabisa dipahami seperti ini : kerugian fatal yangterjadi gara-gara kita tidak melakukan sesuatu. Atau juga seperti ini : kerugian masif yang terjadi lantaran kita melakukan sesuatu yang keliru selama bertahun-tahun.Dan kabar muramnya : begitu banyak jalan sukses menjadi lenyap karena kita terpelesetdalam blunder opportunity cost yang masif. Atau kita begitu terlambat menggapai keberhasilan (mungkin setelah mendekati usia pensiun) hanya karena kita tidak sadar dengan jebakan opportunity cost.Di pagi yang cerah ini kita mau mengulik serangan opportunity cost ini. Sebab, kita semua, mungkin hingga hari ini telah lama tenggelam dalam blunder opportunity cost yang melenakan.Sejatinya, ada banyak contoh opportunity cost bertebaran disekeliling kita : dalam dunia sekolah, dunia kerja dan juga dunia keuangan pribadi kita.Dalam dunia kuliah, contohnya melimpah. Ada orang yang kuliah teknik sipil selama 5 tahun. Setelah lulus jadi pedagang batik. Adaorang kuliah hukum, setelah lulus jadi sales asuransi. Ada anak lulus fakultas pertanian, lalu bekerja di pabrik sepatu.Itu semua adalah contoh opportunity cost yang masif : waktu belajar selama 4 – 5 tahun di kampus menjadi hilang sia-sia. Waktu 5 tahun yang krusial digunakan untuk belajar sesuatu yang kelak tak lagi terpakai secara optimal (atau bahkan tidak terpakai sama sekali).Lalu kenapa harus spend waktu yang begitu panjang (hingga 5 tahun lamanya) untuk sebuah kesia-siaan? Waktu 5 tahun yang teramat berharga menjadi mubazir (mungkinini kenapa dulu Steve Jobs, Bill Gates dan Zuckerberg memilih D.O : mereka mungkin sadar akan bahaya opportunity cost itu).Dalamdunia kerja, contohnya juga melimpah. Ada teman yang 8 tahun kerja di tempat yang sama, dan karirnya stuck : tidak bergerak kemana-mana. Stagnasi karir selama 8 tahun itu adalah opportunity cost yang mahal bagi dia. “Periode yang hilang” dalam sejarah hidupnya. Jika ia berani pindah ke perusahaan yang lain yang tumbuh, mungkin karir dia akan jauh lebih baik.Ada juga contoh lain : seorang manajer berhasrat memiliki bisnis sampingan. Ide bisnis sudah dirancang, dan observasi pasarmenunjukkan potensi sangat menjanjikan. Hanya soalnya : ide bisnis yang keren itu tidak pernah ia eksekusi (mungkin lantaran terlalu banyak dipikir, dianalisa, dipikir lagi, dianalisa lagi).4 tahun sudah berlalu, dan ide bisnis itu tak jua kunjung di-jalankan. Dan sepanjang masa 4 tahun ini, ide bisnisnya sudah keburudijalani oleh orang lain yang punya ide sama dan sukses. Opportunity cost yang mahal bagi si manajer itu. Kini ia hanya bisa manyun.Dalam bidang keuangan personal, banyak sampel juga. Ada orang yang punya tabungan 200-an juta. Ia lalu memutuskan untuk mengambil kredit mobil Mitsubishi Pajero Sport (keren dong). Rekannya punya tabungan yang hampir sama. Hanya ia lebih memilih menggunakan uangnya untuk membeli reksadana saham.Apa yang terjadi 3 tahun kemudian? Nilai reksadana temannya itu naik hampir 100%. Sementara mobil Pajero-nya yang keren itu mengalami depresiasi (mungkin sekitar 30% dari hari belinya). Dari contoh ini kita bisa melihat : siapa yang mengalami opportunity lost yang masif.Dari beragam sampel diatas, kita bisa melihat opportunity cost terjadi karena dua hal. Yang pertama : salah mengambil pilihan.Yang kedua : tidak berani mengambil pilihan.Apapun jenisnya, jebakan opportunity cost ini yang acap membuat jalan sukses kita menjadi buram dan redup. Kita tidak meraih sukses dan tidak berhasil merajut kemakmuran yang melimpah bukan karena kita bodoh atau lantaran tidak punya skills.Kita acapkali gagal lantaran kita terpelanting dalam jebakan opportunity cost yang teramat panjang dan sering tanpa disadari.Dan sialnya, ketika sadar, kita tetap membiarkan diri dalam kubangan opportunity lost itu, dan menikmatinya hingga entah sampai kapan.Happy Monday, my friends. Discover Your Opportunity. Discover Your Future Life.

menerawang DECISION apa saja yang telah memberikan impak powerful dalam rajutan hidup Anda saat ini.Dari sejumlah kisah dan pengalaman banyak orang, saya mesti mengatakan ini :faktor decision acap memiliki peran yang teramat penting dalam menentukan kesuksesan seseorang – sering elemen decision ini lebih menentukan dibanding faktor IQ, kompetensi ataupun keahlian individual.Ada orang yang kemampuannya normal-normal saja, namun bisa menelusuri jalan hidup yang gemilang lantaran serangkaiangood decisions yang ia lakukan. Ada juga teman yang memiliki latar pendidikan yangmaut dan kompeten, namun terpaksa menapaki lorong hidup yang kelam, lebih karena bad decisions yang dulu pernah ia lakukan.

Keberanian untuk mengambil DECISION “to build my own consulting firm” – keputusan inilah yang benar-benar vital dalam menentukan arah perjalanan hidup saya.Lesson-nya : perjalanan mengubah nasih hidup secara dramatis, acapkali dimulai dari sebuah BIG and crucial decision.

Lesson-nya : “keputusan biasa-biasa” yangkita ambil acapkali memberikan dampak tak terduga dalam menentukan jejak nasibhidup kita.

Sekarang, coba renungkan keputusan krusial apa saja yang pernah Anda ambil. Dan apakah keputusan itu telah memberikan impak POSITIF bagi jejak kehidupan Anda saat ini?Dan jika Anda ingin melakukan sesuatu perubahan positif, keputusan krusial apa yang mesti Anda ambil?Think different. And then DECIDE SMARTLY.

b.inggris, speaking, mc, ngajar. Wawasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar