Jumat, 25 Desember 2015

karakter

Genetik
Cara anda dibesarkan
Pengalaman hidup yang diperoleh.

kalem bukan berarti serius
serius bukan berarti kalem

hal yang sudah terjadi.

tidak apa-apa.
kita adalah apa yang kita pikirkan.

kesempurnaan membahayakan dirimu sendiri.

ny
a bawa hadena we, bawa untungna.
perhitungan dan teratur dan nikmati dan jalani.

boleh bertingkah konyol, asal jangan kewanita-wanitaan.

dikondisikan.
kesadaran.

selera humor.
kenapa kamu tetap bertingkah seperti itu jika hal tersebut tidak mendatangkan kebaikan.

Setiap manusia terlahir laksana kertas kosong. Baik dan buruk perilakunya kelak tergantung pada lingkungan yang mendidiknya – AnonimPernahkah Anda merasa memiliki karakter yang buruk yang merugikan diri Anda sendiri dan orang lain?Karena karakter buruk itu, Anda sering dikritik dan dikucilkan!Ingin sekali Anda berubah, namun seolah ada yang berbisik di dalam lubuk hati Anda,membujuk, “Jadilah diri sendiri!” Di sisi lain, pikiran Anda mengusik, “Jadilah yang terbaik!”Anda bingung memilih antara menjadi diri sendiri atau menjadi yan terbaik. Antarabe yourselfataube the best.Jika kasusnya berkaitan dengan masalah fisik, maka saya akan menyarankan agar Anda menjadi diri sendiri; tidak mengikuti orang lain. Sebaliknya, jika masalahnya menyangkut hubungan sosial dengan lingkungan, dengan orang lain, maka saya menyarankan yang kedua.Tetapi, bagaimana menjadi yang terbaik ketika karakter seseorang tidak dapat dirubah?Yup! Menurut sebagian orang, karakter memang tidak dapat dirubah. Ia merupakan faktor yang memberi keunikan antara individu satu dengan yang lainnya. Yang menjadikan satu orang dengan lainnya berbeda, memiliki ciri khas masing-masing.Lalu, benarkah demikian? Jika iya, itu artinya memiliki karakter buruk bukanlah kesalahan Anda. Karena, karakter itu sudahditakdirkan Tuhan untuk Anda. Merubahnya akan menjadi kesia-siaan karena sekeras apapun Anda merubahnya,ia tidak akan berubah. Jadi, tidak ada yang berhak menyalahkan dan memrotes Anda. Yang wajib dan patut diprotes adalah Tuhan karena Ia yang telah mengaruniai Anda dengan karakter itu.Sebaliknya, jika karakter itu dapat berubah, maka Anda wajib merubahnya. Bukan hanya untuk kebaikan orang lain, melainkan untuk Anda sendiri.Jadi, dapatkah karakter Anda berubah?Untuk menjawab pertanyaan itu, mari kita luruskan dulu pemahaman tentang hakikat manusia.Kehendak BebasKehendak bebas adalah kemampuan manusia untuk melakukan keinginan dan memutuskan pilihan tanpa dipengaruhi oleh faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal adalah kondisi fisik manusia, sedangkan faktor eksternal adalah kondisi lingkungan.Anda tentu sepakat bahwa manusia dibekali dengan kehendak bebas. Jika tidak, tentu hidup kita tidak berbeda dengan robot dan binatang yang setiap gerakannya ditentukan oleh faktor dari luar.Lalu, dari manakah kehendak bebas muncul? Kehendak bebas muncul dari kesadaran yang dimiliki manusia. Tanpa kesadaran, tindakan manusia akan sepenuhnya dipengaruhi oleh insting.Akan tetapi, jika benar manusia memiliki kehendak bebas, maka artinya setiap tindakan manusia tidak dilandasi oleh motif alias dorongan dari luar, melainkan dari dirinya sendiri. Padahal, saya dan Anda makan karena merasa lapar. Padahal, Anda mandi karena ingin membersihkan badan dari keringat dan menyegarkan badan.Nah, kalau begitu, apakah manusia benar-benar memiliki kehendak bebas yang sempurna? Atau kehendak kita tetap berhubungan dengan faktor luar? Untuk menjawab itu, mari kita urai dua perspektif yang berbeda mengenai kehendak bebas.Pandangan AgamaMenurut pandangan agama, manusia adalah makhluk yang terdiri dari roh dan jasad yang dapat terpisah satu sama lain. Dualisme roh dan jasad ini yang menentukan hakikat manusia dan bagaimana kehendak bebasnya bekerja1. Roh dan JasadJika tubuh dan roh dapat dipisahkan, itu artinya roh dapat melampaui fisik. Ia dapat meninggalkan fisik yang membatasi geraknya dan menghalanginya melakukan apa pun yang ingin ia lakukan.Jika demikian, seharusnya, sudah sejak dulu ada manusia-manusia super yang mampu melampaui fisiknya dan melakukan hal-hal di luar nalar, seperti terbang dan menghilang. Atau, seharusnyadari dulu ada manusia-manusia setengah malaikat yang dapat mengekang hawa nafsu dengan sempurna.Dalam beberapa literatur agama, roh dapat meninggalkan jasad hanya pada saat orang yang bersangkutan meninggal dunia. Saat roh meninggalkan jasad, roh tidak lagi terpenjara oleh jasad itu. Namun demikian, roh juga tidak bebas dan bergentayangan, melainkan memasuki alam baka.Karena ia memasuki alam baka, maka sudah tidak ada lagi kesempatan untuk memperbaiki kehidupannya di dunia.Dengan begitu, lepasnya roh dari jasad tidak berarti kebebasan bagi individu bersangkutan. Jika di dunia kehendak bebasnya dibatasi oleh jasad dan lingkungan, maka di alam baka kehendak bebasnya dibatasi oleh kehendak Tuhan.Kalau demikian, sewaktu hidup di dunia, bagaimana manusia dapat menolak nafsu binatangnya? Bagaimana manusia tetap menjadi orang yang baik sementara lingkungan mengondisikannya sedemikianrupa menjadi orang yang serakah?2. Karakter ManusiaMenurut keyakinan agama, manusia dibekali nafsu binatang, yang menggiringnya kepada keserakahan dan kesesatan. Namun, sebagai penyeimbang, Tuhan menganugerahkan potensi kebaikan kepada manusia. Apapun sebutannya dalam setiap agama, yang pasti semua penganut agama yakin bahwamanusia dibekali dengan potensi kebaikan.Potensi kebaikan ini tidak dapat hilang dari dalam diri manusia. Ia ada di dalam diri setiap insan semenjak kelahirannya.Adapun ketika seseorang berperangai buruk di masa dewasanya, itu disebabkan potensi kebaikannya dikalahkan oleh nafsubinatang, yang juga melekat di dalam dirinya.Kabar baiknya, karena potensi kebaikan di dalam diri manusia tidak dapat dihapus, maka masih ada kesempatan bagi manusia untuk merubah sifat alias karakternya, yaitu dengan membangkitkan potensi kebaikannya itu.Kembali pada keadaan dirinya yang dibatasi oleh jasad, yang tidak memungkinkannya untuk memutuskan pilihan dan melakukan kehendak sesukanya, maka satu-satunya cara bagi manusia untuk dapat membangkitkan potensi kebaikan itu adalah dengan berusaha.Jika kehendak bebas manusia tidak dibatasi oleh jasad dan lingkungan, maka manusia dapat memilih menjadi orang baikatau orang jahat sesuka hatinya. Tapi, karena kehendak bebasnya terbatasi oleh jasad dan lingkungan, ada kalanya jasad dan lingkungan mengondisikan manusia sedemikian rupa sehingga menjadi orang yang baik atau sebaliknya, menjadi orang yang jahat.Sebagai contoh, si A menjadi takabur setelah ia menjadi orang kaya. Padahal, sebelumnya, ia merupakan orang yang sangat rendah hati. Kekayaan telah menjadikan si A orang yang takabur.Apakah si A dapat kembali menjadi orang yang rendah hati? Sebelum si A memiliki niat untuk berubah, tentu ada kondisi yang mendorong si A untuk merubah sifatnya. Dorongan itu adalah faktor di luar dirinya, yang bisa berwujud teman atau tetangga, yang menegurnya lantaran terganggu dengan ketakaburannya.Apabila ia dikelilingi oleh orang-orang yang berkarakter penjilat, yang suka menyanjungnya sekalipun sanjungan itu berlebihan, apakah hatinya terdorong untuk merubah perilaku takabur itu? Yang ada justru ia akan semakin takabur dengansanjungan berlebihan yang diberikan lingkungan kepadanya.Kita wajib bersyukur karena kondisi sepertidi atas tidak akan pernah kita temui. Kehidupan kita selalu terhubung dengan peristiwa yang tak terhingga jumlahnya. Selama hidup, tak pernah sedetik pun kita terisolasi dari peristiwa di luar diri kita. Selalu ada peristiwa, baik yang kita alami sendiri, atau yang hanya kita lihat yang memengaruhi persepsi dan perilaku kita. Peristiwa-peristiwa yang tak terhitung jumlahnya itu merupakan kemungkinan-kemungkinan yang dapat membentuk kita menjadi pribadi-pribadi yang baru, yang berbeda dari sebelumnya.Dalam contoh di atas, adalah mustahil jika si A hanya dipengaruhi oleh orang-orang yang menyanjungnya secara berlebihan. Di samping lingkungan yang selalu menyanjungnya, senantiasa ada jutaan kejadian, baik yang ia alami sendiri atau ia lihat, yang mendorongnya untuk berubah.Akan tetapi, berubah atau tidaknya ia tergantung apakah ia dapat mengambil pelajaran dari peristiwa yang dilihatnya atau tidak.Pandangan Materialisme1. Roh dan JasadPandangan bahwa roh dan jasad tidak dapat dipisahkan dapat dijelaskan dengan contoh air. Tubuh manusia ibarat air. Air adalah wujud material air sekaligus sifatnya, yaitu basah jika mengenai kulit, tidak bisa dipegang, memenuhi seluruh ruangan, dan senantiasa mengalir dari ataske bawah.Manakala unsur-unsur pembentuk air terurai, maka wujud dan sifat air pun lenyap.Begitu juga dengan manusia. Manusia adalah wujud berikut roh alias hakikatnya. Manakala organ tubuh manusia rusak, maka hakikat alias rohnya pun lenyap. Ia tidak menjadi roh yang gentayangan mencari mangsa di malam hari. Ia tidak menjadi roh yang menunggu di liang lahat.Manakala seseorang meninggal, jasadnya terurai menjadi zat-zat yang wujudnya berbeda sama sekali dengan wujud manusia. Sementara itu, roh alias hakikat manusia akan lenyap sama sekali.Keyakinan bahwa roh dan jasad tidak dapat dipisahkan melahirkan pandangan bahwa kehendak bebas manusia dibatasi oleh fisik alias jasad dan lingkungannya. Artinya, siapa dirinya ditentukan oleh kondisi fisik dan lingkungan di mana ia hidup; Hakikat dirinya tergantung pada lingkungan dan jasadnya; Karakternya dibentuk oleh kondisi fisik dan lingkungan ia menjalani hidup.Pandangan ini masih dapat dibagi menjadi dua pandangan yang lebih spesifik dan berbeda. Pandangan yang pertama berpendapat bahwa karena kehendak bebas manusia terbatasi oleh kondisi fisik dan lingkungan, maka manusia tidak dapat sengaja merubah karakternya. Karakter manusia akan berubah dengan sendirinya manakala kondisi fisik dan lingkungan berubah.Para filsuf determinisme mekanistik memegang pandangan ini. Bagi mereka, manusia tidak memiliki daya sama sekali untuk merubah nasib dan karakternya. Manusia hanyalah wayang yang bergerak sekehendak alam menggerakkannya.Tapi, benarkah demikian? Jika iya, maka apa yang Anda lakukan selama ini merupakan kehendak alam, bukan kehendak Anda sendiri. Tentu saja Anda menolak pendapat ini, bukan?Pandangan yang kedua menyatakan, sekalipun hakikat manusia ditentukan oleh kondisi fisik dan lingkungannya, manusia masih dapat merubah nasib dan karakternya. Hal ini dikarenakan, manusia memiliki kesadaran dan intelejensi yang tinggi yang memungkinkannya untuk melakukan penolakan atas kondisi yang dipaksakan oleh lingkungan.Sebagai contoh, dihadapkan pada kondisi kelaparan, manusia masih dapat menaklukkan kondisi itu dengan menahan rasa lapar. Berbeda halnya dengan binatang, yang tidak memiliki inisiatif untukmenahan rasa lapar.Karena tidak memiliki kesadaran, perilaku binatang didorong semata-mata oleh kondisi fisik dan lingkungan di mana ia berada. Saat ia lapar, maka hanya dorongan lapar itu yang memotivasinya untuk melakukan tindakan. Karena tidak memiliki kesadaran, saat perutnya merasa lapar, binatang akan langsung memburu mangsa dan memakannya, tanpa sungkan-sungkan.Beda halnya dengan manusia yang memiliki kesadaran. Sekalipun perutnya sudah berbunyi, ia tidak akan menyerobot makanan yang Anda bawa. Hal itu dikarenakan, ia memiliki rasa sungkan, malu, atau mungkin takut Anda marah kepadanya.2. Karakter ManusiaMenurut paham materialisme, rasa sungkan dan malu dikarenakan manusia memiliki hubungan sosial dengan lingkungan. Rasa malu dan sungkan adalah budaya manusia. Ia merupakan hasil dari interaksi antar-sesama manusia. Sebagai hasil interaksi manusia, ia bukanlah sesuatu yangtaken for grantedalias ada dengan sendirinya sejak manusialahir. Kemunculannya senantiasa melalui proses pengajaran.Manusia adalah binatang yang berpikir. Sebagai binatang, ia memiliki karakter aliasciri-ciri yang juga dimiliki binatang, seperti butuh makan, minum, nafsu biologis, dan tidur. Akan tetapi, sebagai manusia, apakah ia memiliki karakter yang khas manusia? Yup! Ia memiliki karakter alias ciri-ciri yang khas manusia, yaitu berpikir dan berkesadaran.Lalu bagaimana dengan karakter yang berbeda-beda antara satu manusia denganmanusia lainnya? Seperti yang saya katakan sebelumnya, sifat malu, sungkan, dan takut merupakan budaya manusia. Sebagai budaya, ia bukanlah watak yang asli dimiliki manusia. Rasa sungkan, malu, atau takut timbul sebagai reaksi dalam hubungan antar-sesama manusia.Sama halnya dengan rasa sungkan dan malu, begitu juga dengan karakter manusiayang membedakan antara satu manusia dengan lainnya. Ada yang berkarakter introvert, ada yang ekstrovert. Ada yang pendiam, ada yang supel. Itu semua bukanlah asli dari sononya, melainkan dibentuk oleh lingkungan melalui pengajaran.Ini artinya, manusia merupakan lembaran kosong saat ia lahir. Baik dan buruk perilakunya tergantung bagaimana lingkungan mendidiknya. Dan, seiring pertumbuhannya menjadi mansuia dewasa, kesadarannya mulai berkembang.Semakin kesadarannya berkembang, semakin ia mampu memanfaatkan peristiwa-peristiwa di sekitarnya untuk merubah karakter dan nasibnya.KesimpulanManakah di antara dua pandangan di atas yang Anda anut?Well, apapun yang Anda yakini, baik agama maupun filsafat materialisme memiliki kesimpulan yang sama mengenai karakter manusia. Keduanya berkesimpulan bahwa karakter manusia dapat dirubah.Agama meyakini bahwa semua manusia pada dasarnya baik. Perilaku buruk seseorang di kemudian hari disebabkan potensi kebaikannya tertutup oleh nafsu binatang yang juga melekat di dalam dirinya, juga tergantung bagaimana lingkungan mendidiknya.Bagi penganut filsafat materialisme, pada dasarnya, manusia hanya memiliki insting dan nafsu binatang. Kebaikan dan keburukan manusia lahir dari interaksi sesama manusia. Manusia tidak memiliki karakter yang asli melekat di dirinya semenjak ia lahir. Karakternya senantiasa tergantung pada lingkungan yang membentuknya.Merubah karakter tidak dapat dilakukan hanya dalam sekali kedipan mata. Hal itu dikarenakan Anda, sebagai manusia, tidak memiliki kehendak yang mutlak bebas. Kehendak bebas Anda dibatasi oleh jasad dan lingkungan. Anda dapat memutuskan pilihan dan melakukan apapun sesuka Anda, asalkan keputusan Anda itu sesuai dengan aturan yang berlaku, sesuai dengan hukum alam! Anda bebas berperilaku apapun asalkan perilaku tersebut tidak merugikan diri Anda sendiri dan orang lain.Saat Anda berperilaku alias berkarakter yang merugikan diri sendiri atau orang lain,maka bersiap-siaplah melihat kehancuran diri Anda. Untuk itu, Anda harus berubah!Jika papan catur adalah dunia, maka aturan permainannya adalah hukum alam dan hukum sebab akibat. Anda adalah piondi dalamnya. Menang atau kalahnya Anda dalam permainan itu tergantung bagaimana Anda memanipulasi aturan permainannya.

Menurut Anton,karakter seseorang sudah ditentukan sejak ia dilahirkan atau banyak orang menyebutnya sebagai watak asli seseorang .Terlepas karakter asli yang dimiliki itu bersifat positif atau negative,karakter asli inilah yang tidak mungkin dirubah oleh seseorang.Mungkin anda juga pernah melihatnya secara langsung atau di banyak film film dimana seorang tokohprotagonisberubah menjadiantagonisnamun pada akhir ceritanya ia tersadar dan kembali ke watak aslinya yangprotagonistadi.Anda semakin yakin dengan teori ini?sekali lagi kalo jawabnya iya,anda harus membaca tulisan ini sampai benar benar selesai Anda juga pasti sudah sering mendegar istilahjadilah dirimu sendiri(be yourself),karena memang seperti inilah diri saya jadi kenapa saya mesti berubah menjadi yang bukan diri saya sendiri.Saya pun setuju dengan ungkapan tadi,hanya saja mungkin penerapannya yang berbeda.Be yourselfmenurut saya,seharusnya dilakukan dengan tetap melakukan perbaikan perbaikan pada diri sendiri.Saya ambil contoh,bisa saja seseorang mempunyai karakter tidak jujur lantas ia belajar untuk merubahnya dengan selalu berkata jujur tetapi karena itu tidak sesuai dengan karakternya dan ia merasa dengan bertindak seperti itu ia tidak menjadi dirinya sendiri akhirnya ia kembali menjadi pembohong.Akhirnya kita bilang karena memang sudah dasarnya pembohong selalu saja kembali jadi pembohongIMO sebenarnya orang itu sudah berhasil merubah karakternya tetapi karena iatidak maumempertahankan karakternya yang barumaka akhirnya ia kembali lagi pada karakternya yang lama.Ia bisa saja menjadi orang jujur kalo memang tidak ingin jadi pembohong.Jadi tidak ada karakter asli seseorang yangtidak bisa dirubahkarena karakter itu sendiri adalah hasil suatu proses yang kita bentuk sendiri meskipun ada beberapa hal yang bisa mempengaruhi terbentuknya karakter seseorang seperti lingkungan,tokoh idola,buku bacaan,dll tetapipada akhirnya kita sendiri lah yang bertanggung jawab penuh terhadap karakter seperti apa yang ingin kita milikiSebagai informasi tambahan,pernah dilakukan sebuah riset tentang cara membentuk kebiasaan seseorang yang mungkin bisa anda coba.Lakukan satu hal yang sama secara terus menerus selama 14 hari.Pada awalnya anda melakukan hal itu dengan sedikit terpaksa atau aneh tetapi setelah hari ke 15 anda sudah melakukannyadengan perasaan biasa saja.Hal ini berarti anda sudah menjadikan kebiasaan baru tadi sebagai bagian dari diri anda yang sekarang.Contoh paling gampang bisa anda lihat pada mereka yang sedang mulai belajar merokokSekarang anda bisa membuktikan teori saya bahwa karakter dalam diri anda punbisa anda rubah. Langkah yang paling tepat untukmemulainya sekarang adalah,kenali dulukarakter kita yang sekarang.Dari semua karakter yang kita miliki,mana yang perludirubah atau diperbaiki.Lakukan perubahan dan perbaikan tersebutsecara terus menerus(mungkin bisa lebih dari 14 hari)sampai semua perubahan dan perbaikan yang kita buat tersebut awalnya menjadi kebiasaan lalu kebiasaan ini akan merubah sikap kita dan akhirnya membentuk karakter kita yang baru. Dengan melakukan cara ini,ungkapanbe yourselftadipastimenjadi lebih maksimalhasilnya“kebiasaan merubah sikap,sikap membentuk karakter dan inilah karakter asli kita”(wira setiawan)

“We cannot change what we are unaware of.” Thomas SternerSaat ini Anda merasa belum sukses? Karir masih segitu-segitu saja? Padahal, sudah banyak hal yang Anda lakukan, tetapi semuanya belum menampakkan hasil.Mengapa? Apakah Anda kurang tekun? Atau, Anda kurang cerdik? Hmmm, untuk menjawabnya, Anda perlu meluangkan waktu untuk merenung, berpikir kembali mengenai apa saja yang telah dan belum Anda lakukan. Tujuannya yaitu untuk mengoreksi strategi Anda dalam meraih sukses.Yup! Koreksi. Koreksi merupakan sebuah keterampilan yang turut membantu Anda mewujudkan kesuksesan. Orang yang tidak pernah mengoreksi apa yang telah ia lakukan tidak akan mampu mengetahui kesalahan yang membuatnya gagal.Sebagai contoh, Anda sedang berkendara menuju suatu tempat yang belum pernah Anda kunjungi sebelumnya. Anda menelusuri jalan menuju tempat itu berdasarkan petunjuk peta. Tetapi, ternyata Anda salah jalan. Anda berbelok ke arah kiri, misalkan, padahal menurut peta, seharusnya Anda lurus.Jika Anda tidak mengoreksi kesalahan Anda, maka Anda pun akan tersesat alias gagal menuju tempat itu.Anak yang duduk di bangku sekolah pun senantiasa melakukan koreksi untuk memperbaiki kesalahan mereka. Mereka melakukan ulangan setiap minggu dan tes setiap enam bulan sekali untuk mengoreksi dan mengevaluasi kemajuan belajar mereka. Jika ternyata masih ditemui banyak kesalahan, mereka pun diharuskan untuk memperbaiki strategi belajar.Self-Awareness, Menyadari Diri Sendiri, dan KoreksiKoreksi dapat dilakukan manakala Anda memilikiself-awarenssalias kesadaran diri. Kesadaran diri adalah kesadaran mengenai diri sendiri. Kesadaran ini meliputi kesadaran akan apa yang Anda pikirkan, persepsi Anda mengenai suatu kejadian, keinginan-keinginan Anda dan mengapa Anda menginginkannya, kelemahan dan kekuatan Anda, sifat, kebiasaan, sikap, emosi dan perasaan Anda, serta keyakinan (mindset) Anda mengenai diri Anda sendiri, orang lain, dan dunia. Dalam kata lain,self-awarenessberarti kesadaran mengenai siapa diri Anda sebenarnya.Anda harus menyadari siapa diri Anda sebenarnya karena jati diri Anda turut memengaruhi kesuksesan Anda. Demikianjuga dengan koreksi. Anda dapat melakukan koreksi terhadap apa yang sudah Anda lakukan hanya jika Anda menyadari siapa diri Anda yang sebenarnya.Self-Awaress dan Melakukan Tindakan untuk SuksesDengan kesadaran diri, Anda tidak hanya dapat melakukan koreksi dan mengetahui siapa diri Anda sebenarnya, tetapi Anda juga dapat mengontrol diri Anda untuk melakukan tindakan demi memperbaiki kesalahan Anda.  Dalam kata lain, kesadaran diri merupakan langkah awal untuk melakukan perubahan.Benar adanya saat Thomas Sterner mengatakan, “We cannot change what we are unaware of,”kita tidak dapat merubah apa yang kita sendiri tidak menyadarinya. Sebelum melakukan tindakan apa pun, pertama-tama Anda harus memiliki kesadaran diri.Saat Anda tidak memiliki kesadaran diri, maka Anda tidak tahu bahwa diri Anda dikontrol oleh persepi, emosi, perasaan, keinginan, kebiasaan-kebiasaan, dan kepercayaan-kepercayaan  (mindset) yangAnda yakini.Nah, saat Anda tidak tahu bahwa Anda dikontrol oleh perasaan, emosi, perspesi, kepercayaan, kebiasaan, dan keinginan Anda, maka Anda tidak tahu apakah kesemuanya itu  bersifat destruktif atau sebaliknya, bersifat konstruktif. Saat Anda tidak tahu bahwa kesemuanya itu bersifat destruktif atau konstruktif, maka Anda pun tidak tergerak untuk melakukan perubahan.Anda tidak memiliki ide sama sekali bahwa kesemuanya itu memengaruhi kesuksesanAnda. Anda akan memandang bahwa semuanya baik-baik saja, bahwa kegagalanAnda tidak ada hubungannya dengan apa yang Anda lakukan, pikirkan, rasakan, inginkan, dan apa yang Anda percayai.Jika persepsi, emosi, perasaan, kepercayaan, kebiasaan, keinginan, kelemahan, dan kekuatan itu mendukung kesuksesan Anda, sih,no problem. Tetapi, masalahnya adalah jika ternyata kesemuanya itu justru menghambat kesuksesan Anda.Oleh karena itulah, Anda perlu memilikiself-awareness. Pertama, untuk mengetahui siapa diri Anda sebenarnya; Kedua, untuk mengetahui pengaruh jati diriAnda terhadap tindakan yang Anda lakukan; Ketiga, untuk melakukan tindakan yang diperlukan dalam meraih sukses.Self-awareness dan PikiranSadarKesadaran diri terletak di dalampikiran sadar.Sedangkan sistem kepercayaan (yang menentukan persepsi, pemikiran, dan tindakan kita), kebiasaan, karakter, kelemahan dan kekuatan kita terletak di dalampikiran bawah sadar.Padahal, pikiran sadar hanya memiliki kontrol atas diri kita sebesar 12%. Kontrol selebihnya dipegang oleh pikiran bawah sadar kita.Ini artinya, kita lebih dikontrol oleh pemikiran, sistem kepercayaan, dan kebiasaan kita ketimbang oleh kesadaran kita. Inilah mengapa kita senantiasa kesulitan memiliki kesadaran diri. Inilah mengapa kita selalu menemui kesulitan untuk berintrospeksi diri, apalagi melakukan perubahan.Tetapi, ini pulalah alasan kita harus memiliki kesadaran diri (self-awareness). Seperti yang telah saya jelaskan sebelumnya, saat kita tidak memiliki kesadaran diri, maka tindakan kita sepenuhnya dikontrol oleh sistem kepercayaan, persepsi-persepsi, emosi, dan perasaan kita. Padahal, belum tentu kesemuanya itu (sistem kepercayaan,mindset, kebiasaan, persepsi, pemikiran, perasaan, emosi) mendukung kesuksesan kita.Nah, lantas, bagaimana caranya agar kita memiliki kesadaran diri jika pikiran sadar, yang menjadi dasar bagi kesadaran diri memiliki hanya 12% kontrol terhadap diri kita?Meskipun hanya 12% dominasi kesadaran diri, kita masih bisa memperkuat kontrol kita terhadap diri kita sendiri.Caranya, ya bermodalkan yang 12% itu. Manfaatkan 12 % itu semaksimal mungkin untuk mengetahui siapa diri kita sebenarnya (mindset, persepsi, pemikiran, kebiasaan, karakter, kelemahan, kekuatan, bakat, minat, keterampilan, dan kepandaiankita).Setelah mengetahui siapa diri kita sebenarnya, bermodalkan kesadaran diri kita, kita dapat melakukan peninjauan (koreksi) apakah jati diri (bagian dari jati diri) kita mendukung kesuksesan kita atau justru menghambat kesuksesan kita.Selanjutnya, setelah tahu bagian apa saja dari diri kita yang menghambat dan mendukung kesuksesan kita, dengan bermodalkanself-awaress, kita dapat melakukan perubahan terhadap bagian yang menghambat itu serta mempertahankan bagian dari diri kita yang mendukung kesuksesan kita.Cara Menumbuhkan Self-AwarenessPertanyaannya, bagaimana kita mengetahui perspesi-persepsi kita, pemikiran, sistem kepercayaan, dan kebiasaan kita? Bagaimana kita mengetahui bakat, kelemahan dan kekuatan, serta kepandaian kita? Singkatnya, bagaimana kita mengetahui siapa diri kita sebenarnya? Nah, untuk mengetahui jawabannya, mari kita simak cara-cara berikut ini.Penilaian orang lainCara yang paling efektif untuk mengetahui siapa diri kita sebenarnya yaitu bertanya kepada orang lain yang kita percayai, dengan catatan, orang tersebut memiliki penilaian yang objektif.Tanyakan kepada pasangan, keluarga, atausahabat Anda bagaimana karakter Anda, apa pikiran-pikiran dan kebiasaan-kebiasaan Anda. Tanyakan pula adakah di antara sekian karakter, pemikiran, dan kebiasaan Anda yang membawa dampak buruk bagi kesusksesan Anda, serta apa saja dari diri Anda yang mendukung Anda untuk sukses.Penilaian diri sendiriSelain bertanya kepada orang lain, Anda pun dapat bertanya kepada diri Anda sendiri mengenai sikap, perlaku, karakter, kekuatan, kelemahan, bakat,passion, keinginan, persepsi, dan sistem kepercayaan yang Anda anut.Andalah yang lebih tahu secara mendalam tentang diri Anda sendiri.GrafologiJika Anda kurang yakin dengan penilaian orang lain atau penilaian Anda tentang diri Anda sendiri, Anda dapat bertanya kepada pakar psikologi mengenai karakter Anda, bakat, sifat, kelemahan, kekuatan, danpassionAnda.Salah satu cara yang dapat Anda tempuh yaitu dengan membaca tulisan tangan Anda. Jika Anda tidak paham cara membaca tulisan tangan, Anda dapat berkonsultasi kepada ahli grafologi.DiariAnda pun dapat mengenal diri Anda sendirilewat kisah Anda sehari-hari. Tulislah diari tentang kehidupan Anda setiap harinya.Tuliskan semua kejadian yang Anda lihat dan alami setiap hari dan tuliskan juga bagaimana kesan, perasaan, dan tindakan apa yang Anda lakukan dalam menyikapi kejadian itu.Setelah Anda menuliskan kisah hidup Anda, Anda dapat mengevaluasinya, menelusuri apa saja karakter, bakat,passion, kelemahan, dan kekuatan Anda yang terrekam lewat kisah itu.Lihat kembali prestasi AndaPrestasi-prestasi Anda menunjukkan bakatdan kepandaian Anda. Jika pada masa sekolah Anda memiliki nilai yang bagus pada pelajaran-pelajaran IPA, maka kemungkinan besar Anda berbakat dalam pemikiran analitis. Jika nilai Anda bagus di bidang bahasa, maka mungkin bakat dan kekuatan Anda ada pada kecakapan Anda dalam menggunakan bahasa.Mencoba hal-hal baruAnda juga dapat mengetahui bakat,passion, dan kekuatan serta kelemahan Anda dari mencoba hal-hal baru, mencoba kegiatan-kegiatan baru.Dengan mencoba kegiatan baru, siapa tahu Anda menyukai kegiatan tersebut, atau justru sangat anti melakukan kegiatantersebut.Saat Anda menyukai kegiatan tersebut, bisa disimpulkan bahwa Anda memilikipassiondalam bidang itu. Sebaliknya, saat Anda enggan untuk sekali lagi melakukan kegiatan itu, bisa disimpulkan bahwa Anda tidak memiliki minat dalam bidang itu. Atau, mungkin untuk melakukan kegiatan itu dibutuhkan kemampuan/ keterampilan yang menjadi kelemahan Anda.Dengan begitu, selain Anda tahu bakat dan kemampuan terpendam Anda, Anda pun tahu kelemahan dan kekuatan terpendam Anda.Mencapai KesuksesanSetelah mengetahui cara menyadari siapa diri Anda sebenarnya, sekarang saatnya memanfaatkan kesadaran diri itu untuk mencapai kesuksesan. Cara bagaimana? Yuk, simak penjabarannya berikut.MenilaiSetelah menyadari siapa diri Anda yang sebenarnya,  Anda dapat melakukan penilaian terhadap diri Anda.Penilaian sangat diperlukan untuk mengoreksi apakah ada bagian dari diri Anda yang salah, negatif, desktruktif (merusak), dan menghambat kesuksesan Anda. Selain itu, kesadaran diri juga diperlukan untuk mengetahui apakah ada bagian dari diri Anda yang konstruktif, positif, dan mendukung kesuksesan Anda.Sebagai contoh, setelah berkonsultasi kepada pakar grafologi, Anda tahu bahwa ternyata Anda seorang yang introvert alias penyendiri.Nilailah apakah karakter introvert Anda mendukung atau justru menghambat kesuksesan Anda. Jika Anda bekerja sebagai seorang wiraniaga, maka kemungkinan besar karakter Anda itu menghambat Anda menuju sukses karena seorang wiraniaga dituntut untuk sumeh dan banyak bicara.Setelah melakukan penilaian, Anda pun dapat menyusun rencana untuk mengatasimasalah yang Anda hadapi.Jika introvert merupakan masalah bagi Anda di tempat kerja, maka Anda dapat berpikir ulang mengenai pekerjaan Anda. Renungkanlah apakah Anda perlu mencari pekerjaan lain yang membutuhkan karakterintrovert. Atau, Anda tidak pelu mencari pekerjaan lain, melainkan mencari cara untuk merubah karakter introvert Anda.Pemikiran terbukaSalah satu cara untuk melakukan penilaian dan menyikapi penilaian yaitu dengan mencari pemikiran alternatif yang mendukung kesuksesan Anda.Berpikir terbuka memungkinkan Anda memiliki segudang pemikiran alternatif yang dapat Anda gunakan untuk mengganti pemikiran-pemikiran Anda sebelumnya yang bersifat destruktif.Misalnya, setelah menuliskan kisah hidup Anda sehari-hari ke dalam diari, Anda memiliki kesimpulan bahwamindsetAnda adalahAnda merupakan orang yang ditakdirkan untuk gagal. Atau, mungkin Anda berpikir bahwasekarang sudah terlambat bagi Anda untuk meniti karir dan mencapai sukses karena usia Anda sudah tidak muda lagi.Nah, dengan mengetahui dan menyadarimindsetseperti itu, Anda pun dapan menilai, apakahmindsetitu mendukung atau justru menghambat kesuksesan Anda.Jika Anda menyimpulkan bahwamindsetitu menghambat kesuksesan Anda, Anda pun dapat menggantinya denganmindsetyang lebih mendukung.Mindsetdan pemikiran alternatif dapat Anda peroleh dari pemikiran orang lain, membaca buku, atau pun berkonsultasi. Yang pasti, Anda harus memiliki pemikiran yang terbuka agar masukan dari buku yangAnda baca atau dari teman dapat Anda terima.Berkonsultasilah kepada teman, keluarga, atau orang yang paham mengenai masalah Anda. Siapa tahu mereka menawarkan sejumlah pemikiran danmindsetyang mendukung kesuksesan Anda.Tanamkan pemikiran danmindsetitu ke dalam pikiran bawah sadar Anda supayamindsetlama yang merusak tidak muncul kembali dan mengahalangi Anda menuju kesuksesan.Jika tidak ada orang yang dapat Anda mintai masukan, Anda dapat membaca buku, majalah, artikel, atau tulisan yang berkaitan dengan masalah Anda. Siapa tahu, dalam tulisan yang Anda baca, Anda dapat menemukan pemikiran alternatif yang dapat Anda gunakan untuk mengganti pemikian lama Anda yang destruktif.VisualisasiSistem kepercayaan,mindset, pemikiran, dan kebiasaan sangat sulit untuk dirubah atau dihilangkan. Oleh karena itulah, jika Anda kesulitan merubah pemikiran-pemikiran Anda yang negatif dengan pemikiran-pemikiran baru yang positif, Anda perlu melakukan viasualisasi. Caranya yaitu dengan memvisualisasikan atau membayangkan apa yang Anda pikirkan.Misalkan, Anda ingin merubahmindsetAnda bahwaAnda sudah tidak memiliki kesempatan untuk meraih sukseske pemikiran baru yaitu bahwameskipun Anda sudah tidak muda lagi, tetapi masih banyak kesempatan untuk meraih sukses. Maka, bayangkanlah Anda, dalam usia yang tidak lagi muda, sedang menikmati kesuksesan Anda. Bayangkan Anda sedang merasakan kesuksesan itu.Lakukan visualiasasi setiap hari, paling tidak selama tiga puluh menit. Tujuannya, untuk menanamkan ke dalam pikiran bawah sadar Anda bahwasekalipun Anda sudah tidak muda lagi, Anda masih dapat meraih kesuksesan.AfirmasiSelain menggunakan teknik visualisasi, Anda pun dapat menggunakan teknik afirmasi untuk merubah pemikiran danmindsetnegatif Anda menjadi pemikiran danmindsetyang positif. Caranya yaitu dengan menegaskan kepada diri Anda sendiri bahwa Anda adalah tepat seperti yang Anda pikirkan.Jika awalnya Anda berpikir bahwa Anda sudah tidak muda lagi dan kesempatan mencapai sukses sudah tertutup, maka ganti pemikiran tersebut dengan pemikiranyang lebih mendukung seperti,Anda sudah tidak muda lagi, tetapi masih banyakkesempatan unntuk sukses.Tegakan kepada diri Anda bahwa sekalipun Anda sudah tidak muda lagi, namun masih terdapat banyak kesempatan bagi Anda untuk sukses.Bentuk kalimat penegasannya bisa berupa kalimat berikut: “Saya memang sudah tidak muda lagi, tetapi masih banyak kesempatan bagi saya untuk sukses.”Lalukan afirmasi setiap hari selama tiga puluh menit. Tujuannya untuk menanamkan ke dalam pikiran bawah sadar bahwa Anda memang masih memiliki banyak kesempatan untuk sukses.Ada yang bilang bahwa kesadaran merupakan anugerah terpenting yang diberikan kepada umat manusia. Ungkapan itu benar adanya. Dengan kesadaran itu, kita mampu mampu mengetahui jati diri kita yang sebenarnya. Kita pun tahu apa kekuarangan dan kelebihan kita, bagaimana kita berpikir, bertindak, dan bagaimana kita menilai sesuatu.Selanjutnya, berbekal pengetahun ini, kita bisa menyusun dan melaksanakan strategiyang dibutuhkan untuk mencapai kesuksesan.Nah, sekarang, sudahkah Anda memiliki kesadaran diri? Sudahkah Anda mengetahui siapa diri Anda yang sebenarnya?

aquarius learning.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar