Sabtu, 28 November 2015

Hidup.

Sabar
Sholat
Syukut

Membiarkan diri hidup dalam kesukaran, hidup sementara, semua ada pertanggung jawabannya

Elmu jeung allah .

Dijaga

Jalani, dengan catatan jangan banyak berpikir (pesimis), karena hidup sudah ada yang mengatur (seperti jodoh yang datang tak di duga duga) .

Karena memang seperti itu adanya sebuah ketentuan, sunatullah, proses, dualitas dari tiada menjadi ada . Jadi tidak ada pemaknaan buruk atas segala sesuatu .

Taat
Menerima bahwa anda tidak tahu
Bersyukur
Ujian
Beramal shaleh
Kaya akan nikmat

Karunia pahala surga .

Kesempatan .

gian orang mungkin bertanya; apa arti kehidupan ini? Kalau kita cermati akan banyak sekali jawaban untuk satu pertanyaan ini. Sebagian menjawab, bahwa kehidupan adalah uang. Sehingga setiap detik hidup ini yang dicari adalah uang. Artinya apabila dia tidak memiliki uang, seolah-olah kehidupannya telah hilang. Sebagian lagi menjawab, bahwa kehidupan adalah kedudukan. Sehingga setiap detik yang dicari adalah kedudukan. Sebagian lagi memandang bahwa kehidupan adalah kesempatan untuk bersenang-senang. Maka bagi golongan ini kesenangan duniawi adalah tujuan utama yang dicari-cari.

Saudaraku –semoga Allah merahmatimu– kehidupan ini adalah sebuah kesempatan yang sangat berharga untuk kita. Jangan sampai kita sia-siakan kehidupan di dunia ini untuk sesuatu yang tidak jelas dan akan sirna. Kenikmatan dunia ini pun kalau mau kita pikirkan dengan baik, maka tidaklah lama. Sebentar saja, bukankah demikian? Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Seolah-olah tatkala  melihat hari kiamat itu, mereka tidaklah hidup (di dunia) kecuali hanya sesaat saja di waktu siang atau sesaat di waktu dhuha.” (QS. an-Nazi’at: 46)

Lalu apa yang harus kita lakukan di dunia ini? Sebuah pertanyaan menarik. Sebuah pertanyaan yang akan kita temukan jawabannya di dalam al-Qur’an. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. adz-Dzariyat: 56). Jangan salah paham dulu… Jangan dikira bahwa itu artinya setiap detik kita harus berada di masjid, atau setiap detik kita harus membaca al-Qur’an, atau setiap hari kita harus berpuasa, sama sekali bukan demikian… Ibadah, mencakup segala ucapan dan perbuatan yang dicintai oleh Allah. Allah tidak menghendaki kita setiap detik berada di masjid. Allah juga tidak menghendaki kita setiap detik membaca al-Qur’an. Semua ibadah itu ada waktunya. Yang terpenting bagi kita adalah melakukan apa yang Allah cintai bagaimana pun keadaan kita dan di mana pun kita berada.

Di antara perkara yang dituntut pada diri kita adalah senantiasa mengingat Allah, sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang banyak berdzikir dan mengingat Allah dalam segala kondisi. Ibnu Taimiyah pernah mengungkapkan, “Dzikir bagi hati laksana air bagi ikan. Lantas apa yang akan terjadi pada seekor ikan jika ia dikeluarkan dari air?”. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahkan mengatakan, “Perumpamaan orang yang mengingat Allah dengan orang yang tidak mengingat Allah adalah seperti perumpamaan orang yang hidup dengan orang yang mati.” (HR. Bukhari)

Dengan mengingat Allah, maka kita akan berhati-hati dalam menjalani hidup ini. Karena Allah senantiasa mengawasi kita dan mengetahui apa yang kita ucapkan, apa yang kita lakukan, di mana pun dan kapan pun. Tidak ada yang tersembunyi dari-Nya perkara sekecil apapun. Inilah yang semestinya senantiasa kita tanamkan di dalam hati kita. Oleh sebab itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallamberpesan, “Bertakwalah kepada Allah dimana pun kamu berada.” (HR. Tirmidzi). Kita harus bertakwa kepada Allah baik ketika berada di rumah, di jalan, di kampus, di pasar atau di mana pun kita berada, ketika bersama orang maupun ketika bersendirian.

Menjadi orang yang bertakwa itu bagaimana? Saudaraku –semoga Allah menunjuki kita– ketakwaan itu akan diraih manakala kita senantiasa mengingat adanya hari pembalasan dan bersiap-siap untuk menghadapinya dengan menjalankan ajaran-ajaran-Nya. Sebagaimana yang dikatakan oleh Ali bin Abi Thalib radhiyallahu’anhu bahwa takwa adalah, “Rasa takut kepada Allah, beramal dengan wahyu yang diturunkan, dan bersiap-siap menyambut hari kiamat.” Allahu a’lam.

Penulis: Abu Mushlih Ari Wahyudi
Artikel Muslim.Or.Id

Bahagia :

Merasa cukup

Inti dari ini semua adalah letak kebahagiaan bukanlah dengan memiliki istana yang megah, mobil yang mewah, harta yang melimpah. Namun letak kebahagiaan adalah di dalam hati.Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ ، وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ“Yang namanya kaya (ghina’) bukanlah dengan banyaknya harta (atau banyaknya kemewahan dunia). Namun yang namanya ghina’ adalah hati yang selalu merasa cukup.” (HR. Bukhari dan Muslim)Semoga Allah memberi petunjuk kepada kita dan memberikan kita surga dunia yaitu dengan memiliki hati yang selalu bersandar pada-Nya.Hati yang selalu merasa cukup itulah yang lebih utama dari harta yang begitu melimpah.

Rela Terhadap Ketetapan Allah

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Di antara kebahagiaan anak Adam adalah istikharahnya (memohon pilihan dengan meminta petunjuk kepada Allah) kepada Allah, dan diantara kebahagiaan anak Adam adalah kerelaannya kepada ketetapan Allah, sedangkan diantara kesengsaraan anak Adam adalah dia meninggalkan istikharah kepada Allah, dan diantara kesengsaraan anak Adam adalah kemurkaannya terhadap ketetapan Allah.” [HR. Ahmad No. 1367]

Tanda Kebahagiaan

Imam Ibnu Al Qoyyim mengatakan bahwa tanda kebahagiaan itu ada 3 hal. 3 hal tersebut adalah bersyukur ketika mendapatkan nikmat, bersabar ketika mendapatkan cobaan dan bertaubat ketika melakukan kesalahan. Beliau mengatakan: sesungguhnya 3 hal ini merupakan tanda kebahagiaan seorang hamba dan tanda keberuntungannya di dunia dan di akhirat. Seorang hamba sama sekali tidak pernah bisa terlepas dari 3 hal tersebut:

1. Syukur ketika mendapatkan nikmat.

Seorang manusia selalu berada dalam nikmat-nikmat Allah. Meskipun demikian, ternyata hanya orang berimanlah yang menyadari adanya nikmat-nikmat tersebut dan merasa bahagia dengannya. Karena hanya merekalah yang mensyukuri nikmat, mengakui adanya nikmat dan menyanjung Zat yang menganugerahkannya. Syukur dibangun di atas 5 prinsip pokok:

Ketundukan orang yang bersyukur terhadap yang memberi nikmat.
Rasa cinta terhadap yang memberi nikmat.
Mengakui adanya nikmat yang diberikan.
Memuji orang yang memberi nikmat karena nikmat yang dia berikan.
Tidak menggunakan nikmat tersebut dalam hal-hal yang tidak disukai oleh yang memberi nikmat.
Siapa saja yang menjalankan lima prinsip di atas akan merasakan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Sebaliknya, jika lima prinsip di atas tidak dilaksanakan dengan sempurna maka akan menyebabkan kesengsaraan selamanya.

2. Sabar ketika mendapat cobaan.

Dalam hidup ini di samping ada nikmat yang harus disyukuri, juga ada berbagai ujian dari Allah dan kita wajib bersabar ketika menghadapinya. Ada tiga rukun sabar yang harus dipenuhi supaya kita bisa disebut orang yang benar-benar bersabar.

Menahan hati untuk tidak merasa marah terhadap ketentuan Allah.
Menahan lisan untuk tidak mengadu kepada makhluk.
Menahan anggota tubuh untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak di benarkan ketika terjadi musibah, seperti menampar pipi, merobek baju dan sebagainya.
Inilah tiga rukun kesabaran, jika kita mampu melaksanakannya dengan benar maka cobaan akan berubah menjadi sebuah kenikmatan.

3. Bertaubat ketika melakukan kesalahan.

Jika Allah menghendaki seorang hamba untuk mendapatkan kebahagiaan dan keberuntungan di dunia dan akhirat, maka Allah akan memberikan taufik kepada dirinya untuk bertaubat, merendahkan diri di hadapan-Nya dan mendekatkan diri kepada Allah dengan berbagai kebaikan yang mampu untuk dilaksanakan. Oleh karena itu, ada seorang ulama salaf mengatakan: “Ada seorang yang berbuat maksiat tetapi malah menjadi sebab orang tersebut masuk surga. Ada juga orang yang berbuat kebaikan namun menjadi sebab masuk neraka.” Banyak orang bertanya kepada beliau, bagaimana mungkin hal tersebut bisa terjadi?, lantas beliau menjelaskan: “Ada seorang yang berbuat dosa, lalu dosa tersebut selalu terbayang dalam benaknya. Dia selalu menangis, menyesal dan malu kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Hatinya selalu sedih karena memikirkan dosa-dosa tersebut. Dosa seperti inilah yang menyebabkan seseorang mendapatkan kebahagiaan dan keberuntungan. Dosa seperti itu lebih bermanfaat dari berbagai bentuk ketaatan, Karena dosa tersebut menimbulkan berbagai hal yang menjadi sebab kebahagiaan dan keberuntungan seorang hamba. Sebaliknya ada juga yang berbuat kebaikan, akan tetapi kebaikan ini selalu dia sebut-sebut di hadapan Allah. Orang tersebut akhirnya menjadi sombong dan mengagumi dirinya sendiri disebabkan kebaikan yang dia lakukan. Orang tersebut selalu mengatakan ’saya sudah berbuat demikian dan demikian’. Ternyata kebaikan yang dia kerjakan menyebabkan timbulnya ‘ujub, sombong, membanggakan diri dan merendahkan orang lain. Hal-hal ini merupakan sebab kesengsaraan seorang hamba. Jika Allah masih menginginkan kebaikan orang tersebut, maka Allah akan memberikan cobaan kepada orang tersebut untuk menghilangkan kesombongan yang ada pada dirinya. Sebaliknya, jika Allah tidak menghendaki kebaikan pada orang tersebut, maka Allah biarkan orang tersebut terus menerus pada kesombongan dan ‘ujub. Jika ini terjadi, maka kehancuran sudah berada di hadapan mata.”

Diri sendiri = cintai diri sendiri
Aspek luar = bersyukur
Situasi kondisi = semua ada waktunya.

Nikmati dan jalani, pada dasarnya hidup adalah pemberian-NYA, dari ALLAH.

Membuat sebuah impian saja sudah sulit. Mewujudkannya? Jelas bedacerita. Tidak semua orang yang punya impian bisa mewujudkannya jadi kenyataan. Jika sekarang kamu sudah memilikinya dan sedang menabahkan hati untuk mencapainya berarti kamu sudah selangkah di depan.Butuh bantuan semangat untuk menabahkan hati? 7 kalimat ini khusus ada untukmenyemangatimu. Jangan capek untuk melecut semangatmu ya!1. Dirimu terlalu kuat untuk tidak dipercayai. Jalan saja. Pasti ada jalan nantiPercayalah pada impianmu viablog.gettinghired.comHal tersulit dalam perjalananmeraih impian justru ada pada dirimu sendiri. Kamu tidak mempercayakan secara penuh impian itu pada diri sendiri. Kamu justru lebih percaya pada komentar dari kiri-kananmu yang tak ada habisnya. Kenapa harus mendengar orang lain yang merendahkan jika mereka tak layak melakukannya? Kamu lebih hebat dari apa yang kamu tahu dari dirimu.2. Lelah bukan alasan untuk menyerah. Baru saat selesai kamu boleh merasa sudahLelah tak boleh membuatmu berhenti viamegsandsoph.comMimpi tidak akan menjadi nyata melalui magic, tapi melalui sebuah keringat, tekad, dan kerja keras. Ada seorang bijak yang mengatakan Teruslah bekerja keras hingga kamu tak perlu lagi memperkenalkan diri kemanapun kamu pergi3. Ingat hari ini adalah besokyang kamu khawatirkan kemarin (Dale Carnegie)Jangan khawatir berlebihan viagenwhymovement.comSebenarnya masalahmu bukanlah sebuah masalah, reaksimu terhadap masalah itulah yang menjadi masalah. Jadi tak perlu khawatir berlebihan tentang apa yang terjadi esok atau apa akibat dari apa yang kamu lakukan.Just enjoy it!4. Keraguan akan membunuh mimpimu lebih dari yang kegagalan lakukanBergeraklah tanpa ragu viawallpaper24x7.comMimpi yang akan terwujud dan membawa perubahan besar akan diragukan oleh dua macam orang saja dalam hidupmu. Mereka adalah yang takut mencoba dan yang takut kamu sukses. Karena itu kamu tak boleh meragukan impianmu sendiri atau mimpi itu akan terbunuh.5. Bahkan jika kamu gagal berkali-kali, tantanglah kegagalan itu untuk datang lagiPanggil kegagalan untuk datang lagi viainspower.coJika setiap kegagalan yang telah kamu lewati belum bisa mengantarkanmu ke gerbang impian maka kamu butuh kegagalan yang lebih banyak lagi. Kesuksesan itu bukan lotre yang datang langsung dalam wujud besar, kesuksesan selalu dimulai dari usaha-usaha kecil yang terus diulang setiap hari6. Biarkan mimpimu tetap hidup walaupun semangatmu terkadang matiBagaimanapun mimpimu harus tetap hidup viagenerationopportunity.orgSemangat yang mati di tengah perjalanan adalah sebuah hal yang wajar. Tapi ingat, mimpimu tetap tidak boleh mati. Jika kamu tidak mewujudkan mimpimu sendiri maka sisa hidupmu akan kamu lewati dengan bekerja mewujudkan mimpi orang lain.7. Hal-hal yang baik akan datang pada kamu yang siapmenunggu, tapi…Bekerja keraslah! viaamind4adventure.comTapi hal-hal yang lebih baik akan datang pada kamu yang pergi dan menjemputnya. Lalu kenapa kamu masih berdiam diri saja disitu? Ikat tali sepatumu kuat-kuat dan berlarilah hingga keringat mengucur ditubuhmu dan impianmu mulai terlihat semakin dekat.Motivasi bukan obat sekali minum yang akan manjur selamanya. Motivasimu selalu butuh di-upgradesetiap saat agar hidupmu terus berjalan dengan gairah.

Kesedihan :

Saudaraku… Orang yang beriman dan beramal sholeh, merekalah yang sebenarnya merasakan manisnya kehidupan dan kebahagiaan karena hatinya yang selalu tenang, berbeda dengan orang-orang yang lalai dari Allah yang selalu merasa gelisah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar