Sabtu, 29 Agustus 2015

Kuliah.

Memang terlalu beresiko, tapi neang 3.200rrb ge hesena minta ampun

Boga kahayang, puguh tujuan, nya sok we .

Naon sih hesena maneh kuliah ???

Ngkemah manehteh moal boga gawe .

Penting .

Kuliah penting, maka absen dan tugas pun penting .

Mun teu kuliah ripuh .

Bisa teu nya urang ? Nya bisa atuh da di ajar .

Ulin .

Kudu atau bisa ? Nya bisa atuh .... da geus sidik kuliahmah kudu , tp teu kabeh jelema bisa/mampu kuliah .

Da enteng atuh ipan sabenernamah kuliahmah, asal boga laptop we .

Maneh butuh gawe .

Batu loncatan untuk menjadi beunghar dan sukses .

Teu masalah.
Kelebihan.
ngeunaheun.

Teu unggal poe.

Kata banyak motivator, ngapain sih kuliah? Toh itu tak menjamin kesuksesan di masa depan. Malah banyak sarjana yang akhirnya “mandeg” menjadi karyawan saja. Tapi jangan sampai ini bikin kamu tak percaya pada manfaat pendidikan tinggi yang sebenarnya.Jika sekarang ini kamu sedang terseok-seok di bangku kuliah dan merasa ingin menyerah, tanamkan saja 8 hal ini di kepala. Ini bukan cuma demi gengsi — tapi juga ilmu dan proses pendewasaan yang tidak akan bisa kamu dapatkan dari manapun lagi.1. Kuliah itu bukan cuma untuk gelar saja. Sebenarnya ada manfaat melimpah yang juga akan kamu rasa.kuliah itu penting viawww.vidyanagarcollege.netMenyelesaikan kuliah tak semata hanya karena gengsi menambah gelar di belakang nama saja. Menimba ilmu di bangku kuliah akan mempertemukanmu dengan banyak orang yang berwawasan luas, mau tak mau pikiranmu pun akan makin terbuka. Ada staf pengajar yang selalu bisa dijadikan ladang ilmu dan tempat untuk bertanya. Belum lagi para kawan yang bisa diajak untuk bertukar pikiran demi memperkaya wawasan di kepala.Selain itu, kuliah juga menempamu menjadi pribadi yang selalu gigih berusaha. Banyaknya tugas, laporan, hingga skripsi yang menuntut kerja keras sendiri akan menjadikanmu pribadi yang memiliki mental baja. Kuliah itu banyak manfaatnya. Kalau ada orang yang sampai bilang kuliah sarjana itu nggak berguna… wah… sebenarnya dia sedang masuk golongan yang merugi2. Ada banyak UKM yang bisa menonjolkan sisi kreatifmu. Jadi apapun kamu nanti,skillberorganisasi yang mutlak kamu butuhkan bisa terasah di tempat ini.kuliah itu penting viawww.sbcc.eduSelain memperluas wawasan serta menjadikanmu orang yang gigih berusaha, berkuliah akan membuatskillorganisasi yang kamu punya kian mumpuni. Banyaknya kegiatanmahasiswa akan meruncingkan sisi kreatifmu, begitu juga ketika kamu dituntut untuk terjun ke dalam kepanitiaan. Kamu akan terbiasa untuk bekerja dengan banyak orang dan tak masalah ketika harus bekerja di dalam kelompok.Anggap saja kamu mencuri start dari awal. Kamu sudah mengantongi ilmu organisasi sehingga nantinya kamu sudah terbiasa untuk terjun di masyarakat ataupun bekerja bersama dalam tim di perusahaan.3. “Ah, ngapain sih kuliah? Toh jugabanyak tuh yang kerja nggak sesuaisama ilmunya.” Hei… memang kuliah cuma buat dapat kerja?kuliah itu penting viamashable.comKita memang tak akan pernah tahu akan seperti apa pekerjaan yang didapat setelah meraih gelar sarjana nantinya. Bisa saja pekerjaan yang nanti akan kita geluti melenceng jauh dari bidang ilmu yang ditekuni di bangku kuliah.Namun, ini bukan berarti kuliah itu nggak penting.Menamatkan kuliah hingga akhirnya lulus menjadi sarjana tentu akan membuatmu menjadi pribadi yang berbeda. Kamu yang lulus dengan gelar di belakang nama diajarkan cara berpikir kritis, dipaparkan pada wawasan yang luas, dan berjuta-juta manfaat lainnya . Bahkan, karena sudah memiliki ilmu serta skill sendiri dan terbiasa ditempa di bangku kuliah kamu pun akan lebih mudah menyerap ilmu yang diberikan oleh atasan.4. Memang sih Bill Gates atau MarkZuckerberg nggak selesai kuliahnya. Tapi apa kamu yakin jika kamu nggak kuliah kamu bakal sesukses mereka?kuliah viasurrey604.comBanyak pemahaman bahwa kuliah tak menentukan keberhasilan seiring dengan keberhasilan yang diraih oleh Bill Gates dan Mark Zuckerberg. Para anak muda pun meyakini bahwa mereka bakal bisa sesukses Gates dan Zuckerberg. Tapi… ayolah, lebih rendah hati sedikit. Apakah kamu yakin kamu segenius mereka? Yakin kamu sekreatif dan seinovatif mereka? Yakin produk yang kamu punya saat ini (oh, Gates dan Zuckerberg DO bukan karena malas, tapi karenasibuk merintis bisnis mereka) sudah akan bisa menjadi sebesar Microsoft atau Facebook? Hmmm….5. Banyak juga sarjana yang akhirnya bekerja untuk orang lain. Banyal orang yang gak kuliah juga sukses jadi pengusaha. Tapi terus kenapa? Apakah jadi karyawan itu selalu lebih buruk dari wiraswasta?kuliah itu penting viamashable.comTak bisa dipungkiri bahwa banyak juga para sarjana yang akhirnya bekerja untuk orang lain. Dan banyak orang yang tak berkuliah justru akhirnya sukses menjadi pengusaha. Namun, sebenarnya bekerja sebagai karyawan tak selalu buruk kok. Justru kamu tak akan kalah sukses dengan mereka yang sukses berwiraswasta.Bekerja sebagai karyawan justru akan membuatmu mendapat banyakbenefityang tak didapatkanoleh para pengusaha. Bahkan, memiliki ijazah justru akan memberikanmu banyak pilihan. Kamu bisa bekerja di perusahaan terkemuka, terjun ke dunia usaha, atau justru melakoni kedua-duanya.6. Kamu akan bertemu banyak anakmuda hebat di bangku kuliah. Contoh nyata: walaupundropout, Mark Zuckerberg gak mungkin bisabikin Facebook kalau nggak ada teman-teman kuliahnya.kuliah itu penting viawww.vesti14.ruDengan berkuliah kamu akan bertemu dengan anak muda hebat yang bertalenta luar biasa. Bahkan, mereka ini adalah relasi yang bisa menguntungkanmu di kemudian hari. Bukan tak mungkin berkat bantuan mereka kamu bisa sukses di kemudian hari. Tengok saja MarkZuckerberg yang sukses dengan Facebooknya. Meski diadropout, namun dia tak mungkin bisa membuat facebook jika tak dibantu oleh teman-teman kuliahnya. Sebagian besar modal awal dari Facebook itu berasal dari teman sekamarnya, lho. Ide membuat Facebook pun ia dapatkan setelah melihat produk yang mirip-mirip (tapi jauh lebih payah kualitasnya) dari koleganya sesama mahasiswa Harvard.7. Titel sarjana memang tak menjamin kesuksesanmu, namun paling tidak gelar ini adalah kendaraanmu untuk bekerja di tempat yang lebih baik.kuliah itu penting viacatherinescareercorner.comMemang gelar sarjana tak lantas menjadikanmu ornag yang paling sukses setelah lulus nanti. Namun, kamu perlu meyakini bahwa gelar inilah yang akan mengantarkanmu ke tempat bekerja yang lebih baik. Tanpa gelar di belakang nama tentunya kamu tak akan bisa mendaftar di perusahaan bergengsi yang kamu inginkan. Sehingga, mulai sekarang hapus keinginan untuk menyerah maupuningin berhenti berjuang dari kamus hidupmu.8. Bayangkan betapa bangganya ayah dan ibu ketika melihatmu menyandang gelar sarjana. Kerja keras mereka demi membiayai kuliahmu tak jadi sia-sia.kuliah itu penting viaalvinfauzie.comSelain dirimu sendiri, orang yang paling bahagia serta bangga terhadap kesuksesanmu menjadi seorang sarjana adalah ayah dan ibu. Mereka bahagia karena kerja keras mereka selama ini tak sia-sia.Keringat yang terperas demi mengumpulkan pundi rupiah untuk menambal keperluan pendidikanmu akhirnya berbuah manis. Jika pada akhirnya kamu mampu membahagiakan orangtua sedemikian rupa, lantas kenapa kamu menyerah berusaha?Jadi, maukah kamu berjanji pada diri sendiri untuk menyelesaikan pendidikanmu di bangku kuliah?#anak muda#kuliah#pendidikan#s1#sarjana

Mumpung ngora keneh.

Gaya.

Waktu, bae da teu unggal poe kuliahmah, malah maneh gawege aya jatah libur sahari.

Tenaga, maneh gawe teu cape, da kuliah ge teu cape, mana aynamah kuliahna ti isuk2. Abus gawe beurang, nyantei. Mana mata kuliahna b.inggris, moal nguras teuing pikiran.

Urang sanggup teu ngajalananna? Tidak ada yang lebih siap dan membuatmu sanggup selain sekarang. (Mumpung ngora keneh) ke mah moal bisa.

Kari ieu we,
Pokonanamah tong di bikin sulit.

Mumpung ngora keneh.

Prospek dan kemampuan.
Biaya, jarak, regulasi.

Kuliah,
Dimana? Jurusan? Sabaraha? Kumaha?

Harus.

“Usia bukan batasseseorang untuk berkarya besar.  Batasnya adalah kalau dia berpikir bahwa usia menjadi batas, itulah yang membatasinya.”

Entah dari mana keharusan itu muncul.

Jang ijazah.
Jang naon sih urang di ajar ieu.
Proses, Prosedur.

Satu hal yg pasti, perubahan .

There is no fucking escape.

Kesulitan yang terjadi padamu sekarang tidak seberapa dengan kesulitan yang akan terjadi nanti.

Saat berhasil meraih gelar sarjana tentu wajar rasanya bila kamu merasa gembira. Sederet ucapan selamat pun akan berdatangan menemanimu menyambut keberhasilan. Namun sayangnya rasa senang itu tidak akan berlangsung lama, karena (biasanya) pertanyaan pamungkas seperti:“Kapan mulai kerja?”“Sudah keterima dimana?”Akan menjadi kalimat ‘penghias’ hari-harimu selanjutnya. Kamu pun mulai dibuat galau dengan berbagaipanggilan kerja yang datang silih berganti. Sebagai seorang yang baru lulus, tentu memiliki pekerjaansesuai impian menjadi keinginan terbesar. Sayangnya nasib belum tentu selalu sepakat dengan itu. Misalnya nih Hipwee tanya, mana akan kamu pilih menunggu pekerjaan impian datang atau menyabet pekerjaan yang pertama datang?Lulus dan mengantongi gelar sarjana tak serta mertamembuat semua pintu terbuka. Pilihannya dua: mengambil kesempatan apapun yang ada di depan mata atau menunggu sampai pekerjaan impian tibapengalaman kerja yang utama viasolveeverything.comSebelum akhirnya mengentaskan pendidikan tentu kamu punya sederet impian pekerjaan. Bagi yang berlatar belakang pendidikan Ilmu Komunikasi menjadi jurnalis atau penyiar radio kawakan bisa jadi telah menjadi mimpimu sedari kecil. Tidak hanya itu, kamu yang dulunya kuliah di bidang hukum sesungguhnya berkeinginan menjadi pengacara terkenal sekelas Ruhut Sitompul. Akan tetapi sayangnya belum tentu semua keinginanmu terkabul di awal.Ada masanya kita harus ‘mengalah’pada keadaan. Jika memang menjadi jurnalis atau pengacara terkenal belum bisa terkabul saat itu juga tak salah kamu menerima dulu pekerjaan lainnya. Dengan mengambil kesempatan kerja yang datang padamu meski itu belum tentu sesuai dengan keinginan kamu memiliki kesempatan untuk belajar. Berbagai ilmu yang dipelajari di sana tentunya akan berguna bagi kehidupan kelak. Bahkan sederet pengalaman tersebut bukan tak mungkin menjadi nilai lebih yang kamu miliki untuk mencari pekerjaan lainnya.Berdamai Dengan Ketakutan Membawamu Setapak Lebih Dekat Pada KesuksesanMenjalani pekerjaan pertama yang tak sesuai isi hati bukanlah harga mati. Setelah tuntas atau merasa bosan di sini toh kamu bisa memilih pergi– mencari kesempatan lain yang lebih menentramkan hatimasih banyak kesempatan yang menunggu viawww.lifehacker.com.auHindari berpikir bahwa jika kamu mengambil pekerjaan yang tak sesuai dengan keinginan akan mematikan jenjang karir nantinya. Pekerjaan yang nantinya kamu lakoni tersebut bukanlah harga mati. Ingat selalu ada kesempatan bagi siapa saja yang mau berusaha. Di lingkungan pekerjaanmu, kamu akan bertemu dengan banyak ilmu baru yang tidak akan bisa kamu dapatkan kalamemilih diam di rumah saja.Kamu bisa men-charge otakmu dengan ilmu-ilmu tersebut. Jika memang nantinya dirasa tidak betah melamar pekerjaan di tempatyang baru tentu bisa kamu lakukan.Malahan dengan modal pengalaman kerjamu itu bisa menambah nilai jualmu sebagai calon karyawan. Pada intinya semakin kamu memiliki banyak pengalaman maka akan semakin besar pula kesempatanmu memilih pekerjaan yang sesuai dengan impian.Otakmu bisa membayangkan betapa nikmatnya bekerja di perusahaan impian. Tapi bukankah tak ada pekerjaan yang tanpa beban? Di manapun kamu bekerja akantetap kau hadapi tantangan dan beberapa hari yang masuk kategori menyebalkantiap pekerjaan memiliki tantangan viawww.levo.comKamu yang sudah memiliki ancang-ancang bekerja di bidang impian tentu berpikir bisa bekerja tanpa tangangan. Alasannya simpel,“Kangue suka sama kerjaannya”.Eits, meskipun kamu nantinya bisa berhasil bekerja di bidang yang kamu suka bukan berarti kehidupankarirmu akan berjalan mulus tanpa tantangan loh ya. Berbagai tantangan dalam pekerjaan akan tetap datang sekalipun jenis pekerjaan yang sedang kamu tekuni tersebut sesuai denganpassion-mu. Tidak salah memang jika dikatakan bekerja sesuai dengan kemauan akan memberi kekuatan untuk menghadapi setiap tantangan. Namun meskipun memiliki kekuatan bukan berarti juga kehidupan kerja bisa langgeng-langgeng saja.Demi Hidup yang Lebih Berarti,13 Perkara Ini Wajib Kau Hadapi Dengan Gagah BeraniPada pekerjaan pertama yang jauh dari bayangan akan kamu dapatkan kesempatan.Secure keyselanjutnya bagi langkah yang lebih ringan menuju pekerjaan impianpengalaman viawww.glamour.comSeperti yang telahHipweekatakan bahwa meskipun harus bekerja di bidang yang mungkin jauh dari keinginan akan memberi manfaat positif lainnya. Salah satunya adalah dengan mendapatlinkkerja.Mendapat tawaran dari sesama pekerja atau orang lain adalah hal lumrah ditemukan. Kalau kamu menunjukkan kualitas diri yang mumpuni tawaran pekerjaan dari berbagai pihak bisa saja datang. Justru bila kamu menunda-nunda memulai kerja dengan alasan tidak meminati bidangnya, maka kesempatan untuk meraih pekerjaan impian semakin jauh.Di awal masa bekerja kamu mungkin setengah mati berusaha mendamaikan diri dengan pekerjaanmu tersebut. Akan tetapi yang perlu diingat adalah pekerjaantersebut suatu saat bisa menjadi anak tangga mengantarkanmu ke pekerjaan impian nantinya.Seperti labirin yang ujungnya masih belum tentu,kamu pun belum mengerti apa yang bisa diberikan pekerjaan ini padamu. Bisa jadi dia membukakan pintu yang selama ini ingin kamu tuju —siapa yang tahu?modal pengalaman viawww.careerealism.comSaat ini di dunia profesional memiliki pengalaman segudang adalah modal yang harus dimiliki jika ingin menyabet berbagai pekerjaan impian. Jika kamu memiliki pengalaman yang menjanjikan maka kesempatan untuk memperoleh kerja yang baik akan semakin tinggi. Nah maka dariitu wajib hukumnya untuk memiliki “portofolio” dalam bentuk pengalaman kerja. Jadi meskipun tawaran kerja yang pertama datangtidak sesuai dengan mimpi jangan ditolak mentah-mentah ya. Pelajari dulu dan selidiki apakah pekerjaan tersebut akan memberi manfaat bagimu. Jika ya, meskipun bidangnya di luar dari keinginan ada baiknya kamu mempertimbangkan.Banyak yang Bilang Kalau Gaji Pertamamu Itu Bukan Untukmu. Ah, Masa Sih Gitu?Pekerjaan pertama adalah gerbang yang mengajarkanmu untuk tidak tinggi hati. Dari situ pula kamu akan cerdik memilah pengalaman macam apa yang berguna bagi masa depanmu nantitapi tetap selektif viaexpertbeacon.comAkan tetapi meski sayang melewatkan pekerjaan pertama yang datang bukan berari kamu harus asal loh ya. SebelumnyaHipweejuga pernah membahas9 hal yang harus diketahui olehfresh graduatesaat mencari perusahaan.Dengan panduan tersebut kamu yang baru saja lulus bisa mengetahui ciri-ciri perusahaan yang berkualitas tanpa harus melewatkan berbagai kesempatan yang datang padamu.Namun apapun hasil akhirnya, baik bagi kamy yang bertahan menunggu pekerjaan impian atau yang langsung menerima tawaran kerja pertama,Hipweemendukung semuanya. Hal yang paling penting adalah kamu harus menjadi pribadi yang bertanggung jawab pada apapun pilihanmu nantinya ya!

Lamun sakirana rek usahamah, jang naon kuliah ?

Manehteh tong muluk2 sukses, bisa boga gawe di level berbeda ge geus untung.

emang saha nu muluk2 sukses, urgmah maksudteh ngahasilkeun, ari kuliah ngahasilkeun naon?

Ayna mun di tanya, emang maneh rek gawe salilana di indomaret ? Kieu we mikirna, emang mun ayeuna urg teu gawe di indomaret urang rek gawe dmn ?

Tunjukan bahwa kamu lebih hebat dari mereka. Kamu bisa membayar kuliahmu sendiri, membeli buku sendiri dan yang pasti jajan pake uang sendiri. Nggak melulu minta sama orangtua, kakak ipar, sepupu, atau saudara senenek moyang.Guys…Gak banyak yang bisa melakukan ini kecuali kamu yang memang terpilih. Itu artinya kamu bisa dan kamu spesial untuk dirimusendiri.Walau terkadang kamu sedikit merasa iri dengan mereka yang masih dapat jatah bulanan, jatah bonus mingguan dan tambahan uang jajan,plusuang buat pacaran.Tetapi kamu tak perlu merasa benar-benar iriguys. Kamu jauh lebih hebat dibanding mereka yang masih meminta dan menunggu jatah jajan. Kamu mandiri walaupun itu terlalu dini untuk usiamu saat ini.Mandiri muda lebih baik dari pada terlambat dewasa, bukan?Walau sibuk dengan pekerjaan yang menuntut kamu tetap harus fokus pada kuliah. Ingat bahwa tujuan utama kamu adalah untuk belajar, menjadi mahasiswa yang baik, syukur-syukur lebih baik lagi dari teman-teman yang hanya sibukkuliah. Aamiin.Dan jangan malu untuk mengakui kesibukanmu ketika kawan kampusmengajak hang-out. Jangan malu menyebutkan profesi sementara yang sedang kamu sandang. Sesungguhnya, apapun pekerjaanmu-asalkan berlebel halal-itu tak pernah jadi masalah. Hidup itu belajar dan belajar, kita selalu memperbaiki kualitas diri.Inilah hal yang patut kamu banggakan dari diri kamu sendiri sebagai mahasiswa setengah pekerja.1. Kamu cukup kuat untuk menghadapi ini. Kamu bisa lebih dari dirimu saat ini. You must believe it!Tugas melelahkan,pekerjaan makin lelahhh.Berhentilah mengeluh, tak ada gunanya.Kamu bisa belajar banyak dari ini. Ingat bahwa Tuhan memilih orang-orang terbaiknya untuk memikul beban yang lebih berat dari yang lain. Itu artinya kamu adalah manusia pilihan. Walau bukan mahasiswa kesayangan dosen kampus, tetapi kamu telah menyandang gelar sebagai mahasiswa teladan karena sudah bisa membiayai hidup sendiri.Tetap tegar dan semangat, kawan.Waktu Adalah Musuh TerbesarkuJangan jadi anak manja. Buatlah orang terispirasi olehmu karena sibuk dengan dunia yang sedang kau kejar saat ini, tetapi kamu juga jangan melewatkan kesempatan untuk amalan akhirat yah. Dua hal itu jelas harus imbang.2. Menambah koneksi dengan mudah. You must smile and enjoy it!Dengan bekerja lebih awal, maka kamu akan lebih banyak kenalan. Bukan hanya teman satu fakultas, satu kampus, tetapi juga teman-teman pekerja yang usianya berbeda jauh denganmu. Setiap orang tidak sama, kamu jugabisa belajar mengenali karekter orang lain. Suatu saat nanti kamu membutuhkan ini untuk menarik simpati orang. Semisal kamu sedang membuka usaha dan kamu harus paham dengan berbagai watak manusia guna memprosikan suatu produk. Jika kamu memiliki pengalaman ini, maka kamu tinggal menambahkan bumbunya saja.Pengalaman kamu itu sangat berharga dan ini sangat menguntungkan bagi masa depanmu. Berinvestasi tidak dengan uang saja, tetapi juga waktu dan pengalaman luar biasa.3. Setelah lulus kamu tidak akan kebingungan.Mau jadi apa saya?Kalau bosan menjadi pegawai yangmenerima gaji bulanan maka jadilah pengusaha. Sambil berkerja mungkin saja kamu bisa menabunguntuk membangun usaha sederhana setelah wisuda. Bukankah ini ide yang sangat baik?Kamu gak bingung dengan masa setelah wisuda, karena kamu gak main-main sama kuliahmu.Kalaupun tetap mau jadi pegawai diperusahaan, maka kamu akan mendapat poin tambahan. Kamu punya pengalaman dan wawasan yang lebih luas ketimbang teman-teman yang baru lulus dan belum pernah mencoba untuk berkerja. So, keep spirit!4. Mending sibuk mengejar cita-citayang seabreg dari pada lelah mencari pacar di usia muda.Guys, kata Oom Mario Teguh “Jodoh ngikutin sukses, bukan sukses yang ngikutin jodoh.”Agar Semangat Menghadapi Hari, Gumamkan di Lidahmu 8 Hal Penyemangat IniJangan pikirkan apapapun kecuali kamu dan impianmu. Termasuk lupakan nama-nama mantanmu.Don't even look back!Mereka yang pergi tidak pernah akan kembali.Okay?Tidak usah terburu-buru untuk jatuh cinta. Kamu masih harus mengejar mimpi-mimpimu yang sibuk melayang karena belum mau mendarat. Nah, lho, mimpi aja gak mau mendekat kalo kamu masih gini-gini aja, apalagi pacar?Kamu masih boleh jatuh cinta kok, pada hal-hal ini tentunya: jatuh cintalah pada hal-hal baru yang bermunculan dalam perjalananmu, juga pada perubahan kecil dan sederhana yang ternyata lebih membuatmu nyaman. Termasuk jatuh cinta pada jenis pekerjaan yang sedang kamu lakukan dan pada mata kuliah yang paling ingin kamu hindari. Kamu masih perlu banyak belajar lagi, guys.5. BebasMeskipun kamu punya segudang tekanan dalam pekerjaan tetapi kamu juga memiliki kebebasan untuk lebih banyak berkembang. Lingkungan mempengaruhi daya pikirmu dalam memandang masa depan.So,rencanakanlah matang-matang.Kamu harus meluangkan waktu untuk pikiranmu, berkarya,dan bebaskan. Gali idemu dan kenali dirimu lebih dalam.Lihatlah dirimu saat ini dan pikirkan apa yang akan kamu dapat esok nanti. Usahakan itu sekarang dengan rencana yang matang.Ingat bahwa rencana yang matang tak harus sempurna, pasti banyak hal yang menghalangi langkahmu. Tetapi rencana yang matang sudahpasti akan membantumu meraih sukses yang sebenarnya.Sukses dengan pemikiranmu yang bebas. Kamu mau jadi apapun, itu terserah kamu.So, do it better.

Kuliah bukan solusi, hanya sarana.

Pindah

Wisuda memang membawa euforiayang menyenangkan. Berhasil menyelesaikan masa studi, tak lagi perlu lagi mengerjakan tugas ini itu,dan sudah menyandang gelar resmi di belakang nama memang layak membuatmu bangga. Karena itulah, banyak yang berpikir asal lulus, punya ijazah, sudah cukup mengamankan hidupmu di masa depan.Tapi dunia nyata tidak sebaik yang kamu kira. Kamu masih perlu berjuang mencari kerja. Kamu juga akan dihadapkan dengan persaingan antara parajob hunterlainnya. Di luar sana, banyak hal yang kamu perlukan untuk dapat bertahan di dunia nyata, lebih dari selembar kertas dan deretan angka.Faktanya, dua hal itu mungkin akan membawamu ke meja wawancara. Tapi diterima atau tidak, bukan nilai lagi yang menentukan, melainkan karakter yang kamu punya.1. Latar belakang yang kaya pengalaman selain perkuliahan menunjukkan bahwa kamu terbiasa bekerja di bidang yang berbedaPengalaman yang kaya membuatmu punya peluang besar diterima viacmudesignleague.tumblr.comTerkadang dunia pekerjaan tidak sesederhana yang kita pikirkan. Kamu harus berdamai dengan kenyataan karena belum tentu kamu akan mendapatkan pekerjaanyang sesuai dengan bidangmu selama ini.Ada untungnya bila selama menjadi mahasiswa kamu punya banyak pengalaman di luar bidang perkuliahan. Karena hal itu membuktikan bahwa keahlianmu tidak terbatas pada satu jurusan saja.Bekerja di bidang lain bukan berarti ilmu yang kamu pelajari di perkuliahan dulu akan sia-sia. Ini justru menunjukkan bahwa kemampuanmu tidak terbatas padasatu bidang saja. Selain itu, kamu juga jadi bisa menyelesaikan pekerjaan dengan berbagai pendekatan.Dengan begitu, kamu berpotensi masuk kerja ke mana-mana. Seseorang dengan kemampuan yang beragam bisa dengan mudah menarik hati perusahaan.2. Jeli menangkap peluang dan pantang menyerah demisetiap kesempatan. Karakterkuat jadi jaminanmu layak untuk sebuah pekerjaanJeli menangkap peluang viatwitter.comKita tahu bahwa mencari pekerjaan bukanlah hal yang mudah. Ingat, kamu bersaing dengan ribuan orang lainnya yang memperebutkan tempat yang sama.Kamu harus jeli-jeli menangkap peluang dan pandai-pandai memanfaatkan kesempatan.Kejelianmu dalam menangkap peluang akan membentuk sifat yang kritis. Kamu jadi bisa menganalisis peluangmu di melamar satu tempat, lalu membuat alternatif pilihan lainnya. Ketimbang hanya mencoba dan berharap ke satu tempat yang mentereng saja, kamu akan memilih melamar ke beberapa tempat yang sesuai dengan takarankemampuanmu. Dengan begini kamu pasti jadi lebih percaya diri karena kemungkinan besar akan diterima.Sedang rasa tak mudah putus asa akan membuatmu bisa memanfaatkan segala kemungkinan yang ada. Tak berhenti saat mencari kerja saja, karakter ini bisa dinilai kuat dan menawan dalam pekerjaan yang akan kamu jalani. Kamu tak mudah tumbang ketika badai di pekerjaan menghadang. HRD perusahaan sudah pasti menyukai dan menginginkanmu.Jika 8 Hal Ini Sudah Dilakukan, Kamu Sahih Masuk Golongan Anak Muda yang Pintar Mengatur Keuangan3. Karena orang tak bisa menilai dirimu hanya dari nilai dan ijazah saja, kemampuan membuat CV yang menarik perlu kamu milikiCari tahu cara membuat CV yang menarik viabazzar.hrKamu punya ijazah, kamu punya transkrip nilai yang mengagumkan, dan kamu punya gelar sarjana yangmentereng. Tapi orang tidak akan tahu potensimu hanya dari tiga hal tersebut. Untuk itulah kamu perlu membuat CVmu semenarik mungkin sebagai penunjang informasi tentang latar belakang dan kemampuanmu.Seringkali orang menganggap remeh CV, padahal CV adalah dasarpertama yang dilihat saat orang mencari potensimu. Para penyeleksi karyawan baru pastinya menerima banyak sekali lamaran setiap harinya. Oleh karenanya, penting untuk tampil berbobot dan berbeda. Membuat sebuah CV yang maksimal, yang bisa menunjukkan semua potensimu secara pas dan tidak berlebihan, mutlak perlu. Bagaimana caranya? Jangan malas untuk mencari tahu.4. Pengalaman organisasi menunjukkan seberapa bisa kamu bekerja sama dalam tim. Sebab dunia kerja bukanhanya soalskillyang juaraKemampuan bekerja sama sangat dibutuhkan di dunia kerja viacmudesignleague.tumblr.comBila kamu menganggap dunia kerja sama seperti ketika kamu mengerjakan tugas individu dari dosen, yang penting tugasmu benar dan sempurna, kamu salah. Dunia kerja bukan hanya soalskillyang juara, tapi juga kemampuan untuk bisa bekerja sama. Karena kantormu kelak tidak hanya ditentukan oleh satu orang saja, tapi satu tim secara keseluruhan.Karena itulah, pengalaman organisasi dan keterlibatanmu dalam masyarakat adalah hal penting yang harus kamu miliki. Kalau kamu pintar, tapi tidak bisa bersosialisasi, dan tidak bisa bekerja sama dengan orang lain, orang akan berpikir dua kali untuk menerima.Hei Para Mahasiswa Baru! Ini 11 Tips Agar Tak Sia-Sia Masa Perkuliahanmu5. Koneksi yang kamu punyamenunjukkan seberapa baik kemampuan komunikasimu. Menutup diri hanya akan membuatmu rugi sendirikoneksi memang penting viawww.thepalm.comBiasanya orang akan sensi ketika ditanya soal koneksi. Seolah-olah kemampuan seseorang saja tidak cukup untuk dipertimbangkan, dan kenal dengan orang dalam akan lebih menentukan. Padahal koneksimemang bisa dipandang dari dua sudut pandang. Seberapa luas koneksi yang kamu punya, menunjukkan seberapa besar keahlianmu untuk berkomunikasi, karena menjalin link dengan orang lain tidak bisa lepas dari cara berkomunikasi. Semakin luas jejaringmu, semakin bagus kemampuan komunikasimu. Sementara komunikasi yang bagus adalah salah satu syarat yang diminta oleh dunia kerja.Selain itu, dengan menjalin hubungan dekat dengan orang lain, kamu sedang mengembangkan dirisekaligus membuka banyak pintu kesempatan. Bisa jadi orang tersebut akan merekomendasikanmu untuk sebuah pekerjaan yang kamu inginkan. Tentu rekomendasi tidak datang sembarangan. Bukan hanyakarena hubungan pertemanan, tapi karena koneksimu mampu melihat potensi dan kepribadianmu yang selalu ingin berkembang. Jika kamu melamar pekerjaan disertai dengan rekomendasi yang kuat, besar kemungkinan kamu akan diterima dengan cepat.6. Gelar sarjana dan ijazah tidak berarti ilmu sudah maksimal. Agar semakin berkembang, kamu tidak sungkan belajar dari orang lainGali ilmu dari mentor dan teman via1000pluscoffees.tumblr.comMeski kamu sudah mendapat selembar ijazah dan dua sampai tiga huruf gelar di depan nama, bukan berarti ilmumu sudah cukup tinggi dan menguasai semuanya. Percayalah bahwa hidup memang selamanya pembelajaran. Jadi jangan ragu untuk bertanya kepadaorang yang lebih berpengalaman. Tanyalah kepada senior, rekan kerja, sampai atasan, supaya kamu bisa menetapkan trek kerja sesuai dengan yang kamu inginkan. Sifat yang selalu terbuka dan mau belajar ini akan membuatmu mudah beradaptasi, meski pekerjaanmu bukan bidang yang kamu tekuni.Buat yang Mau Hidup di Malang: Inilah Hal-hal yang Layak Kamu Perhatikan!Kamu bisa saja mendapatkan gambaran tentang dunia kerja yangakan kamu masuki dari kelas-kelas perkuliahan, buku-buku, atau film. Tapi percayalah, tidak ada yang lebih akurat dari pengalaman orang-orang yang sudah menjalaninya sendiri. Karena itu, jangan sungkan untuk bertanya dan belajar dari mereka yang sudahduluan bergulat di bidang yang kamu inginkan.7. Bekerja tidak selalu berartimenjadi pegawai. Kreativitastinggi akan jadi keuntungan bila kamu ingin membuka bisnismu sendiriButuh kreativitas tinggi untuk bisnissendiri viawww.tumblr.comKamu pastinya sudah tahu bahwa ketersediaan peluang kerja di Indonesia dan jumlah pencari kerja tidak berbanding lurus. Kamu mungkin juga mengalami momen-momen ketar-ketir setelah lulus kuliah dan berpikir bahwa mungkin ada lebih dari 30.000 orang lainnya yang juga lulus dan siap bersaing memperebutkan pekerjaan.Karena itu, ada baiknya kamu memikirkan untuk membuka bisnis sendiri, agar kamu bisa mandiri. Kreativitas dan kejelian dalam melihat persoalan sosial sangat diperlukan di sini. Kamu harus memikirkan dengan matang, apa kelebihan yang dapat ditawarkan bisnismu dari pesaing yang lain.Dan lagi-lagi, jejaring pertemanan yang luas juga akan sangat berperan.8. Yang terpenting, sifat gigih wajib kamu miliki. Agarkamu tak mudah berhenti, meski gagal berkali-kaliTak mudah menyerah, apapun tantangannya viawww.readunwritten.comYang terakhir sekaligus yang palingpenting, kamu harus punya sifat yang teguh dan tegar bagaikan karang. Mudah menyerah tidak pernah ada di kamus orang yang sukses. Seberapa gigih kamu berusaha akan terbayar dengan hasil yang kamu terima. Kegagalan,penolakan, dan hasil yang tidak sesuai ekspektasi bisa terjadi kapan saja. Tanpa sifat teguh dan keras kepala, kamu bisa tenggelam dengan mudahnya.Jangan terlalu bangga dengan ijazah dan gelar sarjana yang kamupunya. Karakter pribadi, kegigihan, dan keberuntungan juga turut menentukan. Merasa aman denganselembar kertas berisi catatan nilai itu hanya akan membuatmu kecewa. Karena kenyataannya, di luar sana banyak yang memiliki kertas yang sama bukan? Kamu perlu menunjukkan keunikan, bukah sekedar deretan angka.

Merenungi Apa Sebenarnya Kegunaan KuliahPertanyaan yang bernada keraguan pasti muncul dari pikiran seorang mahasiswa. Terutama mereka yang sedang dilanda kesulitan menghadapi kuliah. Kejenuhan yang melanda bisa menimbulkan pertanyaan, apa sih gunanya kuliah itu?Kalau teman kuliahnya secantik ini, apamasih tidak bersemangat?Credit: STIE Perbanas.Tidak bisa kita mengelak dari kenyataan bahwa sebagian besar mahasiswa akan berpikir demikian. Apa kegunaan kuliah yang sebenarnya.Pertanyaan lantas berlanjut tentang biaya kuliah yang mahal, namun tidak ada jaminan mendapat pekerjaan. Lalumuncul pertanyaanif thenberikutnya. Jika dibiarkan, maka akan membuat seorang mahasiswa malas kuliah, menurunkan motivasi.Pendidikan itu mendewasakan pola pikirMenurut saya pribadi, pendidikan formal adalah salah satu jalan untuk mendewasakan pola pikir sehingga bisa mendekatkan kita pada keberadaban. Sama seperti jenjang sekolah sebelumnya, seorang mahasiswa dididik untuk lebih dewasa.Seharusnya seorang mahasiswa berada pada level kedewasaan yang berbeda dengan siswa SMA, SMP, SD bahkan TK. Sebagai tambahan informasi, kedewasaan tidak selalu berbanding lurus dengan usia, lho.Pendidikan sebagai proses mendewasakan pola pikir memang sesuatu hal yang pasti terjadi. Tidak bisa kita pungkiri bahwa pola pikir maju lebih banyak berasal dari kalangan pendidikan formal, daripada sebaliknya. Kemajuan itu bisa di berbagai bidang seperti ekonomi, sosial kemasyarakatan, budaya, wawasan kenegaraan dan lain-lain. Intinya, pola pikir maju adalah segala hal yang membuat manusia melangkah ke depan.Pola pikir maju inilah yang membuat manusia semakin beradab. Saat masihSD atau SMP, seseorang masih sering menggunakan otot untuk menyelesaikan konflik. Maka seharusnya di tingkat pendidikan tinggi, prosentase penggunaan otot ini harus minimal atau tidak ada sama sekali. Saat manusia banyak menggunakan akal untuk menyelesaikan masalah, maka ia akan semakin beradab. Maka jika ada mahasiswa yang masih suka tawuran, lebih baik dikembalikan ke SD lagi. 🙂Bagaimana dengan yang tidak kuliahTidak kuliah bukan menjadikan seseorang menjadi manusia yang rendah dengan pola pikir yang tidak maju. Bukan, sama sekali bukan seperti itu. Memang sih, masyarakat Indonesia masih mengagungkan gelar,sehingga membuat sebagian dari kita tidak percaya diri jika tidak kuliah. Akantetapi esensi kuliah itu sendiri bukanlah pada gelar, seperi uraian saya sebelumnya. Akan menjadi percuma seseorang yang memiliki gelar sepanjang kereta api namun polapikirnya tidak maju dan beradab.Maka dari itu untuk anda yang tidak kuliah dikarenakan sebab apapun, tidak perlu berkecil hati. Banyak juga orang sukses yang tidak kuliah. Kesuksesan seseorang tidak terjadi semata-mata karena gelarnya, namun pola pikir dan kecakapannya. Kedua hal ini bisa dipelajari, meskipun tidak dibangku kuliah sekalipun. Bahkan banyak orang yang sukses duluan baru kuliah untuk mendapatkan gelar. 🙂Bisa diibaratkan bahwa kuliah itu adalah Haji di dalam Islam. Biayanya besar, makan waktu dan diwajibkan bagi yang mampu. Tetapi dalam melaksanakan haji, kita dilarang memaksakan diri. Begitu pula dengan kuliah, jika tidak bisa kuliah karena sebab tertentu maka tidak perlu memaksakan diri. Kuliah tidak menjamin anda mendapat pekerjaan dan hidup enak, masih ada hal lain yang harus dipenuhi yakni keuletan dan kreativitas.Jadi bagaimana? Kuliah atau tidak?Secara khusus, saya menyarannkan orang untuk tidak kuliah. Mari kita telisik lebih bijaksana dengan memeriksa kemampuan finansial kita. Kuliah itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Jangan sampai kita berhenti di tengah jalan dan tidak dapat melanjutkannya. Namun jika anda sangat yakin bahwa anda bisa melakukannya (misalnya kuliah sambil usaha atau kerja), maka itu lebih baik.Apalagi jika kita mampu secara finansial, mengapa tidak kuliah? Jika tidak kuliah saja kita hebat, apalagi jika kuliah. Kesalahan fatal mayoritas mahasiswa adalah menyandarkan proses pendewasaan diri pada materi dan kegiatan formal, sehingga terkesan membuang waktu. Kuliah sebenarnya bisa digunakan untuk hal lain seperti membangun relasi dan diskusi informal. Seorang mahasiswa yang nilai akademisnya biasa saja, namun dengan kemampuan non akademis yang luar biasa, memiliki peluang sukses lebih besar.Apalagi jika mahasiswa tersebut memiliki nilai akademis dan kemampuan non akademis yang luar biasa, tentu tak ada lawan, kan? Pada akhirnya, semua adalah pilihan. Kembali kepada diri anda sendiri, memilih jalan yang sesuai dengan hati nurani. Banyak jalan menuju kesuksesan, layaknya banyak jalan menuju Malioboro. Selamat kuliah!

Dengan menerima kenyataan maka hati dan pikiran akan lebih tenang. Dengan begitu kamu akan lebih mudah untuk mencari opsi-opsi lain yang lebih rasional untuk menjalani kehidupanmusaat ini. Dengan kata lain, kamu akan “lebih waras” dalam memutuskan sesuatu yang berkaitan dengan masa depanmu.Berpikir terbuka mudah dilakukan dengan hati yang tenang dan ikhlas. Pemikiran yang terbuka bisa digunakan untuk menampung berbagai macam ilmu. Entah itu ilmu akademik maupun non-akademik. Dengan berpikir terbuka, ibaratnya kamu adalah gelas kosong yang siap disi ilmu dan terus kosong.

ISLAMCENDEKIA.COM  - Selama ini,banyak orang berorientasi kuliah untuk mendapatkan ijazah, gelar sarjana, dan pekerjaan. Selain itu, banyak orang kuliah hanya sekadar menuruti kehendak orang tua/ajakan teman. Bahkan, ada mahasiswa hanya berorientasi mencari “pacar” di kampus. Padahal,orientasi seperti ini menjadikan mereka “gagap” dalam menjalani perkualiahan.Pada hakikatnya, kuliah bukan sekadar mencari ijazah/gelar, namun kuliah merupakan “wahana” mencari ilmu. Kenapa demikian? karena Nabi Muhammad sudah menganjurkan hal itu, bahwa menuntut ilmu hukumnya wajib, mulai manusia turun dari ayunan hingga ke liang lahat (mati). Artinya, orientasi duduk di perguruan tinggi harus diluruskan untuk mencari ilmu.Mencari ilmuNiat merupakan keniscayaan sebelum menjalankan segala hal, termasuk ketika melanjutkan ke perguruan tinggi. Tanpa niat lurus, langkah dan gerak kita akan “galau” dan tak terarah. Maka dari itu, orientasi duduk di perguruan tinggi harus kita luruskan untuk mencari ilmu.Niat bagaikan batu dan semen yang menjadi pondasi awal sebelum membangun rumah. Tanpa adanya pondasi itu, sebagus apa pun rumah yang akan dibangun pasti roboh. Artinya, jika kita ingin kuliah namun tak punya niat suci, maka jangan harap perjalanan kuliah akan lancar, apalagi niat kita salah, pasti kuliah jadi berantakan.Menurut Khalifah Ali bin Abi Thalib, ada 10 kelebihan ilmu dibanding harta. Pertama, ilmu merupakan warisan para Nabi, sedangkan harta warisan Fir’aun dan Qarun. Kedua, ilmu selalu menjaga pemiliknya, sedangkan harta harus dijaga pemiliknya. Ketiga, orang berilmu banyak mempunyai teman, sedangkan orang berharta banyak lawan. Keempat, ilmu apabila diberikan pada orang lain akan bertambah, sedangkan harta bila diberikan akan berkurang.Kelima, orang berilmu sering dipanggil ilmuwan/alim/ulama, sedangkan hartawan sering dipanggil bakhil/pelit. Keenam, pemilik ilmu akan menerima syafaat pada hari kiamat, sedangkan pemilik harta dimintai pertanggungjawabannya. Ketujuh, ilmu apabila disimpan tidak habis, sedangkan harta bila disimpan akan usang/lapuk. Kedelapan, ilmu tidak perlu dijaga dari kejahatan, sedangkan harta dijaga. Kesembilan,ilmu tidak memerlukan tempat, sementara harta memerlukan tempat. Nasihat dari Ali tersebut sudah jelas bahwa ilmu lebih mulia dari segalanya. Maka, sudah sepatutnya orientasi duduk di perguruan tinggi adalah mencari ilmu, bukan hanya sekadar ijazah dan gelar.Laporan Khusus Islamcendekia.com. Editor: Hamidulloh Ibda. Foto: Islamcendekia.com.

4. Saya stuju dg pendpt mas surgoterakhir ttg perbaikan afektif dg menyeimbangkan pengtahuan umum dan agama, ttpi saya jg mnambahi yakni tentang mental dan kreativitas. Di indonesia agknya pra sarjana kurang dlm 2 hal ini, ini dbktikan dg banyaknya srjana yg ingin dpkerjakan dan tdk brani membuat lap. pkerjaan. Tentu hal ini mnut saya perlu diadakan smacam prhtian khusus agar mental” gnersi muda terddik indonesia bsa ditempa dg baik dannntinya di msa dpan mmpu mmberikan sumbangsih bsar bgi kmjuan negara tercinta ini.

Tidak. Kuliah adalah SALAH SATU CARA mencari ilmu. Ada banyak CARA LAIN.

Haruskah Kita Kuliah,,,???08 Maret 2015 07:34:33Diperbarui : 17 Juni 2015 10:00:26Dibaca:209Komentar:2Nilai:1HARUSKAH KITA KULIAH,,,???Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki luas wilayah yang luas di dunia, dengan luas sekitar 1.904.569 km2, dan menduduki peringkat ke-4 dengan penduduk terbanyak di dunia. (Menurut CIA WORLD FACTBOOK). dengan wilayah yang luas dan penduduk yang banyak sudah tentu mengalami perkembangan dibeberapa sektor seperti ekonomi, kelautan, pertanian, budaya dan pendidikan. Dengan luas wilayah yang besar, penduduk yang padat dan sumber alamyang melimpah, tentu semua itu membutuhkan SDM yang tinggi untuk mengelola semua sektor tersebut supaya menjadi negara yang maju.Nah, disini peran pendidikan begitu penting untuk menciptkan SDM yang berkualitas dan mumpuni untuk kebaikan negara. Melihat SDM di Indonesia yang masih rendah mengindikasikan bahwa pendidikan di indonesia masih jauh dari kata baik, karena tidak ada keseriusan dari pemerintah untuk mengatasi masalah-masalah yang berkaitan dengan pendidikan. Seperti tidak konsistenya penerapan kurikulum, fasilitas belajar yang jauh dari kata cukup, kesejahteraan para guru dll. Meskipun pendidikan di Indonesia masih banyak kekurangan tetapi Indonesia memiliki sarjana-sarjana disemua bidang yang di gelutinya baik di kota maupun di desa. Karena kampus-kampus di Indonesia Negeri maupun Swasta setiap tahun mewisuda ribuan mahasiswa yang sudah siap kerja dalam bidang mereka masing-masing.Tapi sungguh menyedihkan, banyak sarjana-sarjana di Indonesia yang tidak mendapat pekerjaan setelah mereka lulus dan akhirnya menjadi pengangguran dengan menyandang gelar sarjana. Mungkin semua ini terjadi karena kecilnya peluang pekerjaan di Indonesia atau mungkin kualitas dari para sarjana yang belum mumpuni dan belum siap terjun dalam dunia pekerjaan. dan ironisnya, yang menguasai dunia pekerjaan adalah orang-orang yang tidak berlatar belakang pendidikan tinggi, tetapi kualitas pekerjaan mereka di nilai bagusdan memuaskan dibandingkan dengan sarjana sarjana yang belum siap bekerja.Dengan realiatas seperti ini haruskah kita kuliah kalau akhirnya akan jadi pengangguran,,,??? Pertanyaan inilah yang harus di jawab oleh para sarjana, bahwa pendidikan itu penting karena dengan pendidikan kita akan menjadi orang yang bermartabat. Tentunya semua itu harus dibuktikan oleh para sarjana bahwa kuliah tidak akan sia-sia dan menjadi sarjana yang siap bersaingdidalam dunia pekerjaan. tetapi sekarang pemikiran yang berkembang di masyarakat, melihat begitu banyaknya sarjana-sarjana yang menjadi pengangguran. menilai bahwa sekolah tinggi itu tidak penting toh jika sudah lulus akan menjadi pengangguran juga, lebih baik langsung terjun dalam dunia pekerjaan meskipun tidak berpendidikan tinggi itu lebih baik.Menurut pandangan Islam kuliah itu wajib karena kuliah adalah salah satu cara untuk menuntut ilmu baik ilmu agama maupun ilmu umum. Karena sebagai seorang muslim kita diwajibkan untuk menuntut ilmu. Seperti yang terkandung dalam hadist Rosulullah: “ Menuntut ilmu itu wajib bagi muslim laki-laki dan perempuan”. Menuntut ilmu ini diwajibkan dari mulai anak-anak, remaja, dewasa, lansia, kecil,besar, laki-laki dan perempuan semua wajib untuk menuntut ilmu karena menuntut ilmu tidak ada batasan waktu.Rosulullah bersabda: “ Tuntutlah ilmu dari lahir sampai ke liang lahat (kematian)”.Hadist ini sudah jelas bahwa menuntut ilmu tidak ada batasan waktu, meskipundia sudah tua dan tidak bisa bejalan pun tetap di wajibkan utuk menuntut ilmu. karena melihat begitu pentingya ilmu untuk memberi arah kepada kita menuju jalan yang baik dalam menjalani kehidupan sehari-hari. dan karena ilmulah orang akan menjadi mulia, bermartabat dan diangkat derajatnya oleh allah SWt.Jadi kuliah itu penting bagi kita karena dengan kuliah kita akan mendapatkan ilmu yang bermanfaat bagi kita. Sebenarnya kuliah harus di niati untuk menuntut ilmu bukan untuk mencari pekerjaan. Tetapi realitas yang berkembang saat ini banyak orang-orang yang kuliah karena ingin mendapatkan pekerjaan, sebetulnya pemahaman seperti ini yang kurang tepat. Kuliah harus diniatkan untuk menuntut ilmu bukan niat yang lain. Karena sesungguhya jika orang mempunyai ilmu dia akan dijamin kehidupanya oleh allah.Nah, kenapa sarjana sekarang banyak menjadi pengangguran? Karena mereka hanya mengadalkan pengetahuan umunya saja dan mengesampingkan ilmu agama. Inilah salah satu faktor penyebab sarjana-sarjana banyak yang nganggur. Jika seorang sarjana mengkolaborasikan ilmu umum dan ilmu agamanya, sudah tentu mereka akan dibutuhkan oleh masyarakat, karena masyarakat membutuhkan sarjana yang unggul dalam ilmu umum dan agama. Karena melihat sudah bobroknya moral masyarakat, diharapakan sarjana seprti ini bisa memperbaiki moral masyarakat yang sudah bobrok ini menjadi yang lebih baik.Harapanya, jadilah sarjana-sarjana yang unggul dalam ilmu agama dan ilmu umum dan bisa di andalkan oleh masyarakat dan menjadi perubahan yang baik ditempat yang kalian tempati, karena dengan kedua ilmu itu sarjana akan siap untuk bersaing dalam dunia pekerjaan dan tidak akan menjadi pengangguran dan akhirnya menjadi orang yang mulia. AmiinMalang, Ahad 8 Maret 2015

Pasti ngahasilkeun
Punya kepuasan tersendiri
Boga tujuan masing masing
rejeki masing masing
Perasaan dan uang
Berjalan sambil dinikmati

Bayangkeun maneh teu boga gawe.
Jadi kudu kuliah ,, jang boga gawe.

Kata Orang: “Kuliah Gak Guna, Ijazah Buat Apa, Yang Penting Pengalaman” Apa Benar Begitu?

Buat Apa Kuliah? Melihat pernyataan beberapa orang yang salah dalam memahami pendidikan di universitas, mendorong saya untuk bertukar pikiran dengan salah satu teman SMA terbaik saya yang luar biasa bernama Martin Leonard Tangel, yang saat ini sedang mendalami pendidikan PhDnya di Tokyo Institute of Technology.

Jujur, saya agak miris kasihan melihat banyak orang yang sepertinya merendahkan pendidikan di universitas, karena mereka tidak mengetahui esensi yang dicari dalam kuliah itu bukanlah uang tetapi ilmu.

Tanpa merendahkan orang-orang yang berpendapat “Kuliah Gak Guna, Ijazah Buat Apa, Yang Penting Pengalaman” saya ingin menyampaikan pendapat teman saya ini kepada Anda untuk membuka wawasan Anda, bahwa orang-orang yang menyatakan demikian benar-benar out of context. Karena hal yang menjadi fakta adalah:

Kuliah itu ada gunanya, yaitu  buat mengenal dan memperdalam keahlian berpikir scholastic dengan orang-orang yang punya minat yang sama (sekalian networking). Kuliah itu tempat setiap anggota untuk memproyeksikan energi intelektualnya ke suatu fokus.
Ijazah itu guna, karena itu pengakuan kalau kita sudah dididik sesuai dengan standard, jadi diharapkan punya scholastic skill yg standard. Dalam hal ini kita jadi ahli di bidang yang dipilih.
Kuliah = nyari pengalaman. Bayangin kalo semua orang di bumi tidak ada yang kuliah, semuanya cuma ‘nyari pengalaman’, bakal kaya apa bumi ini, kacau/chaotic, ilmu & aplikasinya bakal mati-hidup-punah karena tidak ada yang mengurus. Bakal banyak orang yang reinventing the wheel. Dunia kembali memasuki abad kegelapan & aliran2 mistik bakal bertumbuh.
Beliau juga menjelaskan bahwa sedikitnya ada 2 hal yg jelas2 bukan tujuan kuliah:

Tujuan kuliah itu bukan buat nyari duit. Tujuan kuliah itu buat mempelajari ilmu yg bersangkutan. Kalau mau cari duit, mending langsung terjun nyari duit.
Tujuan kuliah bukan buat nyari kerja. Perkara perusahaan butuh tenaga sarjana di bidang tertentu, itu cuma konsekuensi karena mereka butuh tenaga ahli, tapi tujuan kuliah bukan buat cari kerja.
Titik awal yang benar penting bagi orang yang pengen kuliah. Kalau motivasinya buat cari duit/kerja, bisa terancam DO ditengah jalan karena jadi korban situasi akibat diterpa gosip (misal: tenaga IT udah ga dibutuhkan, atau kuliah kedokteran tidak pulang modal).  Kalau titik startnya salah, ilmu yang bersangkutan juga jadi tidak berkembang.

Kemudian kita lihat tokoh publik seperti Steve Jobs sebenarnya pengen banget kuliah, cuma karena tidak ada uang, terpaksa dia DO di tahun pertama (sebagai kepeduliannya, Steve pengen banget liat anaknya di wisuda universitas). Bill Gates juga mau DO cuma gara2 masa depannya di Microsoft udah jelas & punya visi. Sedangkan Sergey Brin pendiri Google malah lulusan Ph.D & dosen di Stanford.

Segala sesuatu tidak sedangkal yang bisa dilihat mata

Kesimpulan: Pandangan saya sebagai penulis di blog ini adalah kuliah itu perlu untuk meningkatkan kemampuan Anda dalam berpikir lebih jauh. Anda mungkin tidak merasakan hasilnya seketika, tapi dalam jangka panjang akan ada perbedaan pola pikir yang besar antara orang yang kuliah dan tidak kuliah dalam menangani permasalahan dan menciptakan solusi. Jika Anda melihat ada orang yang berhasil dalam hidupnya dengan tidak kuliah…well…telusuri dulu latar belakangnya! Apakah orang tuanya pengusaha? Apakah lingkungan tempat dia berada adalah lingkungan positif yang memungkinkan untuk berkembang? apakah dia sering baca buku? Bagaimana pergaulan dengan teman-temannya? Jika dia berhasil, saya berani pastikan dia adalah orang yang senang sekali belajar! Tidak ada jalan lain untuk berhasil selain belajar meningkatkan kualitas diri dan dkelilingi oleh lingkungan atau mentor yang mempunyai mental sukses. Bagaimana dengan sarjana yang tidak berhasil? Well… jawaban saya cuma satu, karena mereka berhenti belajar setelah lulus kuliah. Semoga artikel ini menjadi inspirasi buat banyak orang, karena biar bagaimanapun pendidikan selalu jauh lebih banyak menciptakan orang-orang berhasil dan terbukti dalam jangka panjang. Steve Jobs, pendiri Apple, Bill Gates, pendiri Microsoft, Warren Buffet, pendiri Berkshire Hathaway, Donald Trump pengusaha real estate, Sergey Brin pendiri Google dan jutaan orang lainnya. Apakah mereka tidak kuliah? Jadi masihkah Anda berpikir kuliah tidak berguna? Sepertinya saya tidak perlu menjawab karena Anda yang dapat menilainya secara objektif.

Orang akan mati secara pikiran tanpa belajar

Berilmu bisa bekerja dan menghasilkan uang.

Dulu, pas kamu dulu masih SMA, rasanya enak kalau membayangkan jadi mahasiswa. Kamu bisa bebas tanpa terikat orangtua, punya kesempatan ketemu banyak orang hingga bisa jalan-jalankemana aja yang kamu suka.Tapi ketika tiba saat kamu menjalani status sebagai mahasiswa, kesenangan yang dulu kamu bayangkan gak semua bisa jadi kenyataan. Saat kamu jadi mahasiswa, lebih banyak rasa takut yang kamu rasa.Nah di sini Hipwee akan membahas ketakutan-ketakutan yang sering kita alami selama mahasiswa. Plus bagaimana realitanya. Apakah kamu merasakannya juga?Masuk ke kampus baru membuatmu takut harus bergaul sama teman-teman baru. Takut nggak punya teman. Eh ternyata mereka seru buat diajak gila-gilaan!Kamu bisa kok beradaptasi viamakingcaringcommon.tumblr.com“Buuuk… Kangen… Nisa pingin pulaang… :'( “Bagi kamu yang emang belum pernah jauh dari orangtua, mungkin hal ini yang kamu rasakan. Rasanya sepi, gak enak dan pasti kamu juga merasa kurang nyaman sama lingkungan barumu. Kamu bahkan juga ragu apakah kamu akan bisa cepat beradaptasi atau tidak di tempat barumu. Yah, namanya juga baru pindah dari lingkungan lama ke lingkungan baru.Tapi toh nyatanya setelah kamu mulai menjalani kehidupan di lingkungan baru, kamu juga lama-lama enjoy juga kan. Meski memang butuh waktu, tapi yakin deh kehidupan di lingkungan baru bakal jadi indah seiring berjalannya waktu.IP semester pertama sering dijadikan patokan gimana kuliahmu nantinya. Tapi ternyata dapat IP bagus nggak sesulit kelihatannyaIP 3,5 lumayan lah ya…“Dit, IPku jelek, nih.”“Laah… Padahal nyari IP bagus di semester awal itu masih gampang, loh”Yang namanya mahasiswa tentu gak mungkin jauh-jauh dari yang namanya IP. Makhluk bernama IP ini yangmenentukan bagaimana indeks kesuksesan studimu menurut kampus. Jadi gak heran juga kalau saat kamu awal kuliah, kamu sangat menginginkan punya IP tinggi. Dan saat IPmu gak sesuai dengan target, kamu jadi mulai takut akan masa depan perkuliahanmu.Untungnya, kamu bukan tipe orang yang mudah menyerah. Meski emang IP semester awal kurang memuaskan, tapi kamu tetapberusaha untuk bangkit. Kamu bahkan juga mulai ngambil kembali mata kuliahyang nilainya jelek demi memperbaiki IPmu. Ujung-ujungnya, selama kamu masih mau usaha untuk memperbaiki, IP awal yang jelek bukan bukan akhir dari kuliahmu kok.Dosennya killer tuh. Nilainya susah!Ah. Dosen juga manusia. Tetap ada cara mengakalinyaDosennya nyeremin viawww.bacatulisan.com“Ji, Statistik kita cuman tinggal kelasnya bu Ina doang, nih!”“Hah? Bu Ina yang killer itu???”“Iyaa….”Sebagai mahasiswa, kamu pasti juga memperhitungkansiapa dosen yang akan kamu pilih nantinya. Karena jika kamu dapet dosen killer, beliau akan membuatmu kesusahan untuk dapetin nilai bagus. Tapi kalau kamupas dapet dosen killer? Kamu bakal merasa takut akan kelulusan mata kuliahmu nanti. Apalagi kalau itu mata kuliah yang kamu gak bisa, tamat sudah riwayatmu.Well, emang sah-sah saja sih kalau kamu ingin dapet dosen yang baik. Tapi kalau nyatanya kamu dapet dosen killer ya apa mau dikata. Dapat dosen killer bukan berarti kamu pasti akan gagal loh ya. Kamu hanya perlu bertingkah lebih baik dikelas dan belajar lebih giat. Toh, meski dosenmu killer, tapi tetep banyak yang lulus kan? Kalau mereka bisa, kenapa kamu nggak?Kata orang skripsi itu susah.Setelah dijalani sampai sidang — ternyata skripsi itu kayak bercanda! Nggak usahsempurna. Asal kelar ajaPusiiing liat bukunyaa viaalanulun.tumblr.com“Bro, gimana skripsi lu? Udah nyampek bab berapa?”“Gue? Masih nyandet di bab 1 nih”Banyak yang bilang bahwa skripsi itu nyeremin. Banyak kan contoh kakak tingkatmu yang ternyata sampai sekarang masih juga belum lulus karena terkendala skripsi. Mulai dari nyetorin judul skripsi, penelitian, bimbingan, hingga proses penulisan, skripsi itu memang susah!Tapi toh itu bukan berarti kamu juga bakal gagal kan. Memang sih kamu harus rela jatuh bangung mulai dari pengajuan judul sampai sidang skripsi, tapi kalau kamu memang niat, kamu pasti bisa kok. Lagian juga kamu harus lihat, faktanya banyak kok teman-temanmu yang juga lulus. Kamu harusnya gak perlu takut lagisama skripsi.Kerja dimana? Gaji seberapa? Bisa membahagiakan orangtua apa nggak? Ternyata semua harus dijalani saja. Nggak perlu bikin kita sampai pusing kepalaStormtrooper wisuda viadevensamson.tumblr.comMasamu menjadi mahasiswa akan selesai ketika kamu sudah ngambil ijazah dan KTMmu tak lagi berlaku. Segala perjuanganmu selama masih jadi mahasiswa akhirnya sampai pada puncaknya kala kamu sudahdiwisuda. Seneng sih, tapi tetep aja kamu jadi mikir keras.“Wisuda sih udah. Tapi tetep aja galau mikirin habis ini gimana”Wisuda emang sudah, tapi kamu tetap bakal takut akan masa depan. Setelah ini mau kerja dimana, dengan gaji berapa hingga bisa nggak ya kamu bahagia nantinya setelah melepas status sebagai mahasiswa. Wajar kok kalau kamu bingung sama masa depan. Tapi kamu gak perlu segitu takutnya. Sudah ada yang mengaturmu kok kalau urusan masa depan. Yang jelas, selama kamu tidak menyerah dan tetap berusaha, masa depan pasti cerah.Namanya juga mahasiswa, wajar memang kalau kamu memiliki kekhawatiran tersebut. Namun selama kamu tidak hanya diam, bekerja keras dan rajin berdoa kepada Tuhan, kamu gak perlu khawatir yang berlebihan. Daripada kamu tenggelam dalam ketakutan dan kekhawatiran, bukankahkamu fokus bekerja menyongsong masa depan.

Maneh rek gawe salilana di indomaret ?

Maneh rek gawe di indomaret salilana ?

jalan keluarnamah urang kudu pinter.

kalem, urang pinter.
masih untung di beri kesempatan.

segala sesuatu bisa di atasi.

ngelehan sabuktina
usaha atau kawin jeung nu beunghar.

pasti ngahasilkeun, saha nu ngajamin?
gampang ngumpulkeun modalmah.
sulit sih tidak, hanya saja di perumit.

bisa maneh pan.

prosedur yang memiliki ketentuan.
keharusan.

jang ngke. masa depan.
Kuliah pirage 4 jam.

Urang ngke bakal t boga gawe, jadi urg kudu kuliah (jang neang gawe), naha t nabung ? Urg t bisa nabung salilana, keur mah can tangtu ka kumpul, eweuh jang nabungna ngkemah, mun tina ka kumpul na ge, batina can puguh ka arah  beak pake resiko jeung beak pake modal. Beak we.

Setidaknya kita masih nisa tetap bekerja dan berpenghasilan.

Kuliah = kebutuhan.

Jadi baker stand by tidak akan merubah apapun, justru menambah kesempatan.

Tidak ada yang perlu dipikirkan.
Tinggal di jalani.

Urang kudu naek jadi bsb, soalna urg perlu kuliah.

Kuliah eweuh mendingna, cuman urang butuh.

Lihat tempat kuliah sebagai kesempatan, bukan kewajibanBanyak orang di dunia ini yang tidak memiliki kesempatan untuk melanjutkan pendidikan mereka di tempat kuliah. Sebagai mahasiswa, perlu diingat bahwa saat ini kamu berada dalam posisi yang istimewa, karena itu seharusnya dapat memanfaatkan dengan baik kesempatan yang dimiliki. Jangan menganggap bahwa berangkat pagi-pagi ke kampus, mendengarkan dosen berbicara dan mengerjakan tugas dosen merupakan suatu kewajiban, tetapi anggap hal tersebut sebagai kesempatan langka yang tidaksemua orang dapatkan.

Jangan dilihat dari sisi materinya, tapi dilihat dari sisi pengalamannya.

Kenapa kuliah ? Khawatir, reaksi natural dari hidup yang penuh kesukaran serta jalan yang ada.

That is prove that you are so fucking stingy, jang sorangan wae kitu, komo jang batur.

Maneh keur sorangan oge meni loba itung...
Gwe teh keur naon sok ari lain keur diri soraangan...

Tong mikiran duit, meungpeung ngora keneh.
Daripada duit.dicicingkeun.. nabung teu kakumpul.. diantep beak
Ai dipake kuliah mah.. puguh beak ge
Da pasti aya rezekina dipake kahadean mah..
Munpung ngora keneh fan.. da kuliah mah lain miceun duit..meuli ilmu.. ai ilmu mah da awet.. mun dipake meuli seblak..karek lebar..komo deui seblak tulang..euweuh pulungkeunen :D

Memenuhi kebutuhan keluarga bisa saja cukup dengan keuangan yang sekarang, tetapi bukan hanya materi yang kita perhitungkan, tapi kita juga bertarung dengan waktu, bisa bertahan sampai kapan saya bekerja di saybread ? Maka dari itu saya tidak siap, saya ingin mempersiapkan diri terlebih dahulu untuk menghadapi masa sulit di masa yang akan datang.

Jangan identikan kuliah dengan kesuksesan, kuliah adalah instansi atau lembaga nyata yang secara resmi memberikan sertifikat atas bukti nyata yang membedakan seseorang memiliki pengetahuan dan wawasan yang lebih tinggi. (Di banding yang lain). Jika tanpa ijazah kuliah seseorang bisa saja mengaku pintar dengan seenaknya, dengan adanya ijazah tentunya tidak bisa di ragukan lagi, telah di akui dan di sahkan secara resmi oleh negara, meskipun tergantung orang itu sendiri, selain itu lulusan kuliah atau ijazah kuliah menjadi bukti nyata yang sah untuk di jadikan pertimbangan bahwa seseorang memiliki kemampuan lebih dan membedakan kita dengan yang tidak ketika masuk dalam bursa pencari kerja.

Terlalu naif saya rasa jika orang yang kuliah dibandingkan dengan orang yang telah sukses tanpa kuliah, seakan-akan kita telah gagal bahkan sebelum memulai. banyak faktor yang menentukan sukses tidaknya seseorang, dan bukan hanya sekedar lulusan kuliah saja.
kami yang kuliah hanyalah orang-orang  yang berusaha mendapatkan kebahagiaan dengan berjuang di bangku kuliah, tidak muluk-muluk untuk sukses, mendapatkan pekerjaan yang memberikan kecukupan untuk kehidupan keluarga kami di masa yang akan datang merupakan suatu kebahagiaan dan kemegahan tersendiri bagi kami.
Tetapi disamping itu, terselip doa yang tidak pernah kami lupakan dan selalu kami panjatkan, semoga kesuksesan menyertai kami yang tengah berjuang di bangku kuliah.
Amin.

Biaya kuliah = harga yang harus di bayar (simbiosis mutualisme),  kan nanti di kasih ijazah, bukan pengorbanan atau mengadu nasib dengan menghabiskan banyak uang. Kuliah hanya perlu persiapan uang yang tidak sedikit, itu yang menjadikannya tidak wajib memberikan keringanan karena tidak setiap orang mampu . Tetapi terkadang hanya karena tidak wajib serta banyak yang sukses tanpa kuliah, kuliah di pandang sebelah mata , kuliah buang - buang uang percuma , waktu dan sia - sia.
Kasarnya kuliah itu materi saja alias legalitas , ijazah. Diakui oleh negara.

Bisnis tanpa ilmu bukan apa-apa, katakanlah orang-orang yang sukses tanpa kuliah adalah orang-yang di berikan rahmat serta berkah lebih oleh tuhan dalam mendapat rejeki terlepas bagaimana dia mampu melakukannya (usaha dan kerja keras), dan kamu tau bagaimana jadinya jika tidak ada orang-orang berilmu yang ikut berkontribusi dalam bisnis sesuai bidangnya ? Tentunya tidak mudahkan ? Jadi orang yang berpendidikan ikut andil dalam jalannya bisnis seseorang hanya karena bukan kita (anak kuliahan) yang mencetuskan ide suatu bisnis bukan berarti kita tidak berarti apa-apa. Kita hanya mencoba menimba ilmu dan mencari rejeki dengan cara yang baik, dari banyaknya jalan yang ada, dan semoga jalan kita adalah jalan yang di rahmati allah, sesuai jalan yang ALLAH syariatkan, mencari ilmu/belajar.

Berharaplah bahwa kau menjadi orang yang berilmu yang bisa memiliki bisnis.

bagi saya kuliah memang merupakan kebutuhan bukan hanya sekedar gengsi. Kesempatan kerja bagi yang lulusan kuliah lebih besar daripada yang lulusan smu.Coba anda perhatikan iklan lowongan kerja di koran berapa persentasi kebutuhan perusahaan yang mencari lulusan kuliah dengan yang lulusan smu? kebanyakan mencari lulusan kuliah kalopun ada yang mencari lulusan smu biasanya disertai dengan embel-embel pengalaman sekian tahun, harus punya sertifikat ini itu. memang ada sih perusahaan yang membutuhkan tamatan smu tanpa kualifikasi tertentu tapi biasanya hanya untuk kerja yang 'biasa-biasa' aja & yang pasti gajinyapun dibayar murah.dari segi gaji jelas yang lulusan kuliah pasti lebih besar, mungkin kebetulan aja teman anda beruntungpunya gaji sama dengan lulusan kuliah. ditempat saya kerja perbedaan gaji ini sangat mencolok sekali, belum lagi kesempatan karir yang lebih besar, naik jabatan & bisa disekolahkan lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar