Selasa, 25 Desember 2018

Dosa

Tapi perintah dan larangan .

Bukan tidak nikmat,

Bukan berarti sebuah dosa mengeneralisasi sesuatu tidak nikmat, tetapi hal tersebut memanglah batas dari aturan agama dan hukum tersebut tidak menjadikan,merubah atau menghilangkan rasa, sifat atau efek samping yang diberikan sesuatu tindakan atau perbuatan. Hanya nilai spiritual yang terkandung dan norma agama saja .

Sehingga apa yang kamu alami adalah perang batin dimana alam bawah sadar tersugesti akan sebuah kenikmatan namun di sisi lain hal tersebut merupakan sebuah perbuatan dosa sehingga pasti hal tersebut akan dilakukan karena meskipun telah memiliki kesadaran akan sebuah dosa hal tersebut tidak merubah kodrat dari efek samping rasa yang diciptakan .

Yang perlu di garis bawahi disini adalah kita harus meyakini dan menyadari bahwa sesuatu merupakan perbuatan dosa, dan bukan berarti hal tersebut tidaklah nikmat, hal tersebut hanya kita jadikan sebagai acuan amalan diri, bukan sebagai perubahan persepsi atau keadaan . Sehingga kita tidak terus mencari pembenaran bahwa ada kenikmatan yang terkandung atau terus mencari dan mendapatkan kenikmatan tersebut kemudian mengesampingkan hukum agama lalu menganggapnya sebuah kemutlakan, melainkan hal tersebut memang begitu adanya namun memiliki nilai dan hukum sendiri dalam pandangan agama .

Karena dosa dan sebuah kenikmatan/tidak adalah dua hal yang berbeda tidak ada hubungannya sama sekali . Dosa hanya sebuah norma .

Dosa ya dosa, nikmat ya nikmat, kita hanya perlu menyadari bahwa perbuatan tersebut adalah sebuah dosa/larangan , dan bukan berarti tidak nikmat .

Malik ka diri sorangan .

Sabar
Berbaik sangka
Pahala
Siksa
Waktu terbuAng sia sia
Jangan termakan ilusi yg anda buat sendiri
Menikmati waktu anda sendiri
Karena sementara
Bersyukur
Situasi
Dijauhkan dari perbuatan dosa
Keselamatan
Semua ada waktunya
You are create your own feeling
Berandai-andai
Sarua-sarua keneh
Rendah diri
Kenikmatan sesaat
Pembodohan
Mampu membayar tobatnya ?
You don't have a reason for watch a porn
Kita tidak tahu apa yang akan terjadi besok, alangkah lebih baiknya bersiap diri.
(Tahu dan yakin bahwa besok akan terjadi seperti apa)
Gambaran sempurna
Is not like what you think
Letaknya di otak
Jangan di asosiasikan dengan kenikmatan

Butuh pertolongan
Tidak berdoa = sombong
Loba dosa .

Inilah seharusnya yang dilakukan orang sakit

Hendaknya orang yang sakit merasa ridha dengan ketatapan Allah ta’ala, bersabar atasnya serta berprasangka baik kepada Allah bahwa ketetapan Allah itu pasti baik. Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda,
عجبا لأمر المؤمن إن أمره كله خير وليس ذاك لأحد إلا للمؤمن إن أصابته سراء شكر فكان خيرا له وإن أصابته ضراء صبر فكان خيرا له

“Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin. Semua perkara (yang menimpanya) adalah kebaikan baginya dan tidaklah hal ini terjadi kecuali hanya pada diri seorang mukmin. Jika dia tertimpa kebahagiaan dia bersyukur maka hal ini adalah baik baginya. Dan jika tertimpa musibah dia bersabar maka itu juga baik baginya.” (HR. Muslim)

Nabi shallallahu’alaihi wasallam juga bersabda,

لا يموتن أحدكم إلا وهو يحسن الظن بالله عز و جل

“Janganlah salah seorang diantara kalian mati kecuali dalam keadaan berprasangka baik kepada Allah Ta’ala”. [1]

Hendaknya seseorang memposisikan dirinya antara rasa khauf (takut) dan raja’(harap). Takut akan adzab Allah karena dosa-dosanya dan harapan mendapatkan rahmat-Nya.
Dari Anas radhiallahu’anhu  bahwasanya Nabi shallallahu’alaihai wasallam  suatu ketika menjenguk seorang pemuda yang sedang sekarat. Kemudian beliau bertanya kepadanya, “Bagaimana keadaanmu?”

Pemuda tersebut menjawab, “Demi Allah wahai Rasulullah aku sangat mengharapkan rahmat Allah namun aku juga takut akan dosa-dosaku .”

Maka Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Tidaklah terkumpul pada hati seorang hamba perasaan seperti ini (menggabungkan rasa khauf dan raja’) kecuali Allah akan beri apa yang ia harapkan dan Allah amankan dia dari apa yang ia takutkan.” [2]

Menganggap Remeh Dosa
By Eva F Hasan  Last updated 26 Agustus 2017
0
Share
Advertisements
DOSA bisa dianggap besar di sisi Allah jika seorang hamba menganggap remeh dosa tersebut. Oleh karenanya, jika seorang hamba menganggap besar suatu dosa, maka dosa itu akan kecil di sisi Allah. Sedangkan jika seorang hamba menggaggap kecil (remeh) suatu dosa, maka dosa itu akan dianggap besar di sisi Allah.

Dari sinilah jika seseorang mengganggap besar suatu dosa, maka ia akan segera lari dari dosa dan betul-betul membencinya.

Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu mengatakan, “Sesungguhnya seorang mukmin melihat dosanya seakan-akan ia duduk di sebuah gunung dan khawatir gunung tersebut akan menimpanya. Sedangkan seorang yang fajir (yang gemar maksiat), ia akan melihat dosanya seperti seekor lalat yang lewat begitu saja di hadapan batang hidungnya.” (Diriwayatkan oleh Al Bukhari dalam kitab Shahihnya no. 6308)

RELATED POSTS
Menggapai Hidup Penuh Berkah
1 tahun lalu
Segala Sesuatunya akan Kembali pada Diri Kita Sendiri
1 tahun lalu
Shalat Tidak Diterima, Ini Dia Orangnya
1 tahun lalu
Jalan Terang Menuju Kebahagiaan Hidup (2-Habis)
1 tahun lalu
PREV  NEXT  1 of 7
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu mengatakan, “Sesungguhnya kalian mengerjakan amalan (dosa) di hadapan mata kalian tipis seperti rambut, namun kami (para sahabat) yang hidup di masa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menganggap dosa semacam itu seperti dosa besar.” (Diriwayatkan oleh Al Bukhari dalam kitab Shahihnya no. 6492).

Bilal bin Sa’ad rahimahullah mengatakan, “Janganlah engkau melihat kecilnya suatu dosa, namun hendaklah engkau melihat siapa yang engkau durhakai.” []

Sumber : rumaysho.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar