Selasa, 01 September 2015

Negatif thinking.

3 Cara Menyikapi Pikiran Negatif, Mana yang Paling Efektif?Facebook8Twitter10Google+0Pinterest0LinkedIn0E-mail0Total:Bagaimana cara menyikapi pikiran negatif?Demikian tanya Anda kepada diri Anda sendiri. Kata orang, jawabannya sangat mudah! Ganti pikiran itu dengan pikiran yang positif!Tetapi, kenyataannya, merubah pikiran tidak semudah membalik telapak tangan. Seringkali, semakin Anda memaksa diri untuk berpikir positif, semakin otak Anda menolaknya. Ini juga yang sering penulis alami. Ketika muncul pikiran negatif dalam diri penulis, penulis mencoba menggantinya dengan berpikir positif. Caranya dengan melihat dari perspektif lain.Namun demikian, ada yang mengganjal dalam hati. Apa itu? Penulis merasa bahwa apa yang penulis lakukan (mengganti pikiran negatif dengan pikiran positif) hanyalah usaha untuk menghibur diri sendiri.Dan, karena perasaan itu, penulis pun kembali pada pikiran negatif penulis. Perasaan itu membuat penulis percaya pikiran negatif itu benar, sedangkan pikiran positif penulis salah dan hanya penghibur diri saja.Bagaimana dengan Anda? ApakahAnda juga mengalami apa yang penulis rasakan? Jika ya, lantas, bagaimana cara efektif menghilangkan pikiran negatif? Bisakah Anda menghilangkan pikiran negatif tanpa merasa bahwa Anda sedang menghibur diri sendiri? Atau, perlukah Anda menghilangkan pikiran negatif Anda?Sebelum menjawabnya, mari kita bongkar fakta mengejutkan tentang pikiran negatif berikut ini.Kita Perlu Berpikir NegatifAnda tentu paham pikiran negatif membawa banyak dampak buruk bagi diri Anda. Pikiran negatif membuat Anda pesimis, tidak percaya diri, dan stres. Namun demikian, ternyata, pikiran negatif merupakan kecenderungan yang wajar dan alamiah.Bahkah, menurutDr. Russ Harris, pengarang bukuThe Happiness Trap, 80% otak kita diliputi oleh pikiran negatif.Tradisi berpikir negatif merupakanwarisan nenek moyang kita. Pikiran negatif sangat penting bagi kelangsungan hidup mereka. Berpikir negatif membantu merekamengetahui adanya predator.Hingga sekarang, kecenderungan berpikir negatif itu diwariskan kepada kita. Maka, tak heran jika tanpa sadar, kita sering berpikir negatif.Lantas, apakah pikiran negatif berperan penting dalam kelangsungan hidup manusia modern?Jawabannya, ya! Pikiran negatif masih penting bagi kita, manusia modern. Kita masih perlu berpikir negatif.Mengapa?Dengan berpikir negatif, kita tahu letak kekeliruan kita, kita tahu ada yang tidak beres dengan kita atau lingkungan kita. Dengan begitu, kita mampu mengatasi ketidakberesan itu.Nah, penting sekali, bukan, peran pikiran negatif bagi perkembangan diri kita?Namun demikian, banyak yang menyalahpahaminya. Dan, kesalahpahaman itu membuat pikiran negatif tampak saaaangat buruk di mata kita. Kesalahpahaman itu terjadi lantaran kekeliruan dalam menyikapi pikiran negatif.Ada beberapa cara yang dapat kita tempuh dalam menyikapi pikiran negatif. Yang pertama yaitu mempercayainya tanpa bertindak. Kedua, menjadikannya sebagai sarana introspeksi. Ketiga, tidak mempercayainya.Di antara tiga cara itu, manakah cara yang paling efektif dalam menyikapi pikiran negatif? Mana cara yang keliru yang membuat kita pesimis? Dan, mana yang membuat kita berpikir buruk tentang pikiran negatif? Untuk menjawabnya, mari kita urai satu-persatu.1. Mempercayai Pikiran Negatif tanpa BertindakSikap yang pertama, mempercayai pikiran negatif tanpa melakukan tindakan.Apa pengaruh sikap ini pada diri Anda? Sikap ini membuat Anda terpuruk, pesimis, dan penuh curiga.Bagaimana tidak? Anda percaya pikiran negatif Anda. Kepercayaanitu tentu membuat Anda cemas, bukan? Tetapi, Anda tidak melakukan apa-apa untuk mengatasi kecemasan itu. Yang Anda lakukan hanyalah berfokus pada pikiran negatif Anda.Sebagai contoh, Anda berpikir negatif tentang bisnis Anda. Anda berpikir bisnis Anda di ambang kehancuran. Tetapi, dengan mempercayai hal itu, Anda bukannya bangkit untuk  menyelamatkan bisnis Anda, melainkan hanya mencemaskannya.Anda cemas bisnis Anda di ambang kehancuran. Tetapi, Andatidak berusaha untuk mengatasi kehancuran itu. Alih-alih, Anda hanya berkutat pada kecemasan Anda.Sikap di atas tidak konstruktif, bukan? Sikap itu membuat Anda terpuruk danpesimis.Nah, tahukah Anda mengapa selama ini pikiran negatif dicap buruk? Tahukah Anda mengapa orang bijak menyarankan  kita untuk menghilangkan pikiran negatif? Karena, dalam menyikapi pikiran negatif, kita cenderung mempercayainya tanpa melakukan tindakan. Alih-alih, kita justru berkutat pada pikiran itu saja.2. Menyikapi Pikiran Negatif dengan Menganggapnya Sarana IntrospeksiSikap yang kedua, menganggap pikiran negatif sebagai sarana introspeksi.Apa pengaruh sikap ini pada diri Anda? Sikap ini merupakan sikap yang konstruktif. Dengan sikap ini,Anda memandang pikiran negatif bukan sebagai hal yang buruk, melainkan hal yang positif yang mendorong Anda untukbertindak.Contoh, Anda berpikir bisnis Anda di ambang kehancuran. Dengan pikiran negatif itu, Anda berusaha untuk menyelamatkan bisnis Anda.Nah, sikap di atas membawa dampak yang positif bagi Anda, bukan? Meskipun Anda mempercayai pikiran negatif itu, Anda tidak terjerumus dalam perasaan cemas. Ini karena Anda menganggap pikiran negatif itu bukan sebagai musuh, melainkan sebagai teman. Anda menganggap pikiran negatif itu sebagai pendorong kemajuan Anda.3. Tidak Mempercayai Pikiran NegatifSikap ketiga, tidak mempercayai pikiran negatif Anda.Sikap ini terkadang berdampak positif bagi Anda, tetapi tak jarangpula berdampak buruk.Apa dampak positifnya? Dampak positifnya, Anda tidak perlu terbebani dengan pikiran itu.Contoh, Anda berpikir bisnis Anda di ambang kehancuran. Tetapi, Anda menepis pikiran itu dan bersikap santai.Dengan sikap itu, Andaterhindar dari kecemasan dan stres. Anda tidak mencemaskan bisnis Anda.Masalahnya, bagaimana jika ternyata pikiran negatif itu sesuai kenyataan? Bagaimana jika bisnisAnda memang sedang berada di ambang kehancuran? Tepatkah sikap Anda yang mengacuhkan pikiran negatif Anda?Tentu tidak tepat, bukan?Anda perlu mempercayai pikiran negatif itu. Dengan mempercayai pikiran negatif itu, Anda tergerak untuk bertindak, Anda tergerak untuk menyelamatkan bisnis Anda.Yang terpenting, selain mempercayai pikiran negatif, Anda perlu menjadikannya sebagai sarana introspeksi atau sebagai informasi penting yang memberitahu Anda adanya masalah yang harus segera Anda atasi.KesimpulanDari uraian di atas, Anda tahu, bukan, mana cara yang paling efektif dalam menyikapi pikiran negatif? Cara yang paaaaling efektif dalam menyikapi pikiran negatif adalah menjadikannya sebagai sarana introspeksi atau pendorong Anda untuk lebih maju.Dengan menjadikannya sebagai sarana introspeksi, pikiran negatif mendorong Anda untuk melakukan tindakan,memecahkan masalah, dan berinovasi.Sementara itu, cara paling destruktif dalam menyikapi pikirannegatif yaitu mempercayainya tanpa bertindak. Mengapa sikap ini destruktif? Karena, dengan sikap ini, kita hanya berkutat pada pikiran negatif kita. Hal itu, pada ujungnya hanya membuat kita berkecil hati dan pesimis.Lantas, bagaimana dengan sikap memusuhi atau tidak mempercayai pikiran negatif? Jawabannya tergantung pada benar-salahnya pikiran negatif itu. Apabila pikiran negatif itu salah dan tidak sesuai kenyataan, maka Anda tidak perlu mempercayainya. Anda perlu mengabaikan pikiran itu. Tetapi, apabila pikiran negatif itu sesuai kenyataan, maka Anda harus mempercayainya. Apabila Anda mengabaikannya, justru Anda kehilangan kesempatan untukmengembangkan dan memajukandiri Anda.

By:aquarius learning.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar