Meragukan diri sendiri, minder pada prestasi orang lain, takut pada kegagalan itu hal yang biasa. Artinya bisa dialami oleh siapapun di dunia. Tetapi menjadi tidak biasa bila kamu alami setiap hari. Terlebih bila ditambah dengan rasa percaya bahwa dirimu tidak bisa apa-apa atau keberadaanmu di dunia ini sia-sia.

Bila itu kamu alami, barangkali sesungguhnya kamu memiliki harga diri yang rendah. Kamu selalu merasa dirimu lebih buruk dari dari orang lain, sehingga kamu merasa orang lain harus didahulukan. Rasa harga dirimu yang rendah bisa bersumber dari kurangnya penghargaan pada dirimu sendiri. Bila hal-hal ini kamu alami, berarti benar bahwa kamu kurang mencintai dirimu sendiri.

1. Kamu merasa frustrasi karena kamu tidak bisa seperti orang lain. Apakah kamu lupa bahwa semua orang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing?

Jangan membandingkan diri dengan orang lain viawww.healthytravelblog.com

Kebiasaan membandingkan diri sendiri dengan orang lain bisa berasal dari rasa tidak nyaman terhadap dirimu sendiri. Ingatkah kamu tentang istilah rumput tetangga pasti lebih hijau daripada rumput di halaman sendiri? Itulah yang terjadi jika kamu selalu membandingkan dirimu dengan orang lain. Rasa yang akan terjadi hanyalah semakin kamu akan melihat kekuranganmu sendiri. Padahal tidak pernah ada kategori yang cukup untuk membandingkan dua individu, bahkan meski mereka memiliki satu atau dua kesamaan. Yang harus kamu catat, tentu bahwa setiap orang memiliki keunikannya sendiri-sendiri.

2. Mengucapkan sorry untuk apapun yang kamu lakukan dan tidak kamu lakukan. Apapun yang terjadi di dunia, kamu merasa bersalah untuk itu

Stop mengatakan sorry via jappybe.tumblr.com

Salah satu tanda bahwa harga dirimu rendah adalah bahwa kamu meminta maaf untuk apapun yang kamu lakukan dan tidak kamu lakukan. Seperti ungkapan selamat pagi dan selamat sore, sorry juga ada timing dan situasinya sendiri. Mengatakan ‘sorry’memang perlu saat kamu berbuat salah, atau melakukan sesuatu yang salah. Tapi bila kamu minta maaf saat seseorang ingin memintam pulpen padamu dan kamu tidak punya, itu jelas tidak tepat.

3. Kamu menangkap kritik sebagai serangan personal yang menjatuhkanmu seketika. Padahal kritik bisa membangun karyamu lebih baik lagi

Tidak bisa terima kritik via www.techinsider.io

Ketika atasanmu memprotes hasil kerjamu dan mengatakan kamu harus memperbaiki sistem kerjamu selama ini, kamu merasa bahwa atasanmu tidak menyukaimu dan karena itu kamu akan segera dipecat sebentar lagi. Berpikir seperti itu, selain menunjukkan harga dirimu yang rendah, juga menunjukkan bahwa kamu tidak bisa profesional dalam bekerja. Padahal jika kamu bisa berpikir lebih baik lagi, kritik dari atasanmu justru bisa meningkatkan kinerjamu dari yang sudah-sudah. Sebagai wakil dari kantor yang membayar gajimu, tentunya atasanmu ingin mendapatkan hasil yang terbaik darimu bukan?

4. Kamu terlalu memikirkan pikiran orang lain tentang dirimu. Padahal mereka mungkin tidak tahu apa-apa tentang hidupmu

Terlalu peduli omongan orang via www.seventeen.com

Tidak masalah kalau kamu ingin membuat orang lain terkesan. Siapa yang tidak mau dianggap pintar, baik, cerdas, dan sederetan predikat positif lainnya? Tapi menjadi masalah ketika kamu terlalu memikirkan apa yang orang lain pikirkan tentangmu. Apapun yang terjadi, orang lain memang selalu menjudge-mu. Mereka hanya menilai apa yang terlihat, tanpa peduli alasanmu. Untuk apa kamu terus-terusan memikirkan omongan orang, yang jelas tidak tahu apa-apa tentang hidupmu?

5. Demi menghindari konflik, kamu juga selalu berpura-pura semuanya baik-baik saja, meski dengan begitu kamulah satu-satunya yang terluka

Pura-pura baik-baik saja via youqueen.com

Bagimu, tidak masalah kalau kamu terluka, asalkan tidak ada konflik yang terjadi. Karena itu, kamu selalu menyimpan sendiri pendapatmu, meskipun sebenarnya kamu tidak setuju atau bahkan keputusan itu merugikanmu. Kamu merasa bahwa posisimu lebih rendah daripada yang lain, sehingga pendapatmu tidak perlu dipertimbangkan. Asalkan damai, semua setuju, tak masalah kamu terluka sendirian.

6. Saat berhasil melakukan sesuatu, kamu menganggapnya sebagai keberuntungan saja. Padahal kerja kerasmu juga perlu dihargai olehmu sendiri

Usahamu harus dihargai via unicef.tumblr.com

Wah, kamu menang lomba ya? Selamat yaa! Hebat banget deh! Karya kamu emang luar biasa!

Ah enggak kok, cuma lagi beruntung aja. Hehe.

Rasa percaya dirimu yang rendah akan membuatmu merasa semua keberhasilan yang kamu dapatkan hanyalah karena keberuntungan semata. Karena itulah kamu sering salah tingkah dan malah tidak nyaman saat menerima pujian. Padahal di balik semua itu, perjuanganmu yang berdarah-darah memang patut diacungi jempol. Apa yang sudah kamu lakukan sehingga

7. Kamu sering mundur sebelum berjuang hanya karena merasa tidak akan bisa mencapainya. Padahal sebelum mencoba, kamu tahu dari mana?

“Terlalu takut untuk mencoba” via broadly.vice.com

Ah, dia lebih qualified daripada aku. Dia lulusan luar negeri, IPKnya tinggi, pasti kemampuannya juga luar biasa. Udah lah, nggak mungkin banget aku bisa berhasil.

Meragukan kemampuan diri sendiri itu wajar. Tapi jangan dibiarkan berlama-lama. Apalagi jika itu membuatmu menyerah sebelum mencoba. Kamu merasa sudah pasti gagal, karena ada orang lain yang lebih mumpuni. Padahal tanpa kamu mencoba dan membuktikannya sendiri, kamu tahu dari mana bahwa kegagalan pasti akan kamu alami? Ingat, kamu bukan Tuhan yang tahu segala-galanya.

Bagaimana orang melihat dirimu ditentukan juga dengan bagaimana kamu memandang dirimu sendiri. Mencintai diri sendiri tidak selalu berarti narsis kok, tapi kamu menghargai apapun yang kamu dapatkan. Mulai hari ini, ingat selalu bahwa kamu tidak harus mempunyai yang dipunyai orang lain. Sebaliknya, kamu juga pasti mempunyai kualitas yang tidak dipunyai orang lain. Karena setiap manusia pasti memiliki keunikannya masing-masing. Tidak ada alasan untuk memandang rendah dirimu sendiri.

Lagipula kalau bukan kamu dulu yang mencintai dan menghargai dirimu sendiri, lalu siapa lagi?