Jumat, 04 Januari 2019

Survive

Life is choice and consequence . Sanggup akan mau .

Harapan tidak sesuai kenyataan.

No hurt feelings, hanya saja keadaan bisa saja berbeda .

Mengisi, bersyukur, cape .

Doa dan Mengeluh adalah Dua Hal yang Berbeda, Maka Perbanyaklah Berdoa

    
26 Oktober 2018   10:57 | Diperbarui: 26 Oktober 2018   15:13 |Dibaca: 1024 | Komentar: 0 | Nilai: 9

pexels.com
"Doa dan mengeluh adalah dua hal yang berbeda. Maka perbanyaklah berdoa". Anonim

Itulah sepanjang kalimat yang pertama sekali terlihat oleh pandangan saya manakala saya membuka sebuah buku di pagi ini (26/10/2018). Kalimat tersebut langsung terbaca oleh saya. Dan otak saya pun segera merespon.

Dalam benak saya, sungguh tanpa sengaja, saya memperoleh nasehat yang luar biasa hari ini.

Baiklah saya ingin sedikit dan mencoba membaca secara lebih dalam pada dua kata-kata dalam kalimat itu. Pertama, kata doa; kedua, kata mengeluh.

Dan saya yakin sekali jika kedua hal tersebut sudah sering kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Disadari atau tidak, kebanyakan manusia pasti selalu mengeluh dan berdoa.

Saya sendiri juga berlaku demikian, tiap hari perasaan mengeluh mewarnai ruang waktu yang saya lewati. Mengeluh dalam arti ketidakmampuan mengatasi berbagai persoalan. Biasanya ekspresi tersebut terpancar melalui lisan dan terlihat kurang semangat.

Namun yang menarik dari catatan ini, mengapa berdoa dan mengeluh itu berbeda? Apa yang membedakannya? Pernahkah Anda menghitung berapa kali Anda mengeluh dalam satu hari, mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi.

Jika dibuat daftarnya, bisa jadi sepanjang hari itu kita lebih banyak mengeluh dari hal-hal yang sepele di rumah sampai hal-hal yang berat di tempat kerja atau di lingkungan tempat kita tinggal.

Jika kita merujuk pada beberapa referensi yang mengulas tentang sifat dasar manusia. Sebenarnya menurut sumber tersebut, mengeluh merupakan hal yang wajar terdapat pada diri manusia.

Karena arti dari kata 'manusia' itu sendiri adalah berkeluh kesah. Maka tidak aneh jika manusia itu kerap mengeluh. Apa-apa mengeluh, dan lain sebagainya.

Hal ini sesuai dengan Al-Quran Surat Al-Ma'arij ayat 19-21, "Sesungguhnya manusia itu diciptakan dengan sifat suka mengeluh. Apabila ditimpa musibah dia mengeluh dan apabila ditimpa kesenangan berupa harta ia jadi kikir." B

erdasarkan keterangan Al-Quran dalam ayat diatas, jelas terlihat bahwa manusia memiliki sifat suka mengeluh, apalagi jika sedang ditimpa dengan sesuatu yang tidak ia senangi.

Misalnya ketika terjadi musibah, bencana alam, ketidakberuntungan, atau kerugian dan ketidakpuasan, manusia langsung bereaksi dengan berbagai keluhan. Bahkan apapun yang tidak menyenangkan hati selalu diungkapkan dengan mengeluh.

Keluhan itu sendiri juga ada level atau tingkatannya. Mulai dari sekedar mengeluarkan uneg-uneg, sampai memaki-maki Tuhan.

Namun yang perlu diingat bahwa terlalu sering mengeluh, maka lama-lama akan menjadi kebiasaan, selanjutnya dapat berubah menjadi karakter atau kepribadian seseorang. Padahal kalau dikaji, yang dikeluhkan pun adalah masalah-masalah duniawi yang ia tidak puas karenanya.

Contoh, masalah dicopot dari jabatan, atasan yang cerewet dan suka ngomel, pimpinan yang tidak adil, harta yang berkurang, kemiskinan yang mendera, dan lain sebagainya sejenis itu.

Oleh sebab itu maka kita harus hati-hati dan selalu waspada dengan kebiasaan mengeluh. Karena bukan hanya melakukan afirmasi negatif terhadap diri sendiri, juga membuat orang disekeliling kita menjadi tidak nyaman dengan sikap kita tersebut.

Dan kalau tidak dikendalikan secara baik, maka akan berubah menjadi sebuah karakter.

Sebagai seorang muslim sebetulnya dilarang untuk mengeluh terhadap kondisi kehidupan yang mereka jalani.

Termasuk jika dalam keadaan miskin, tidak boleh seorang muslim merasa bahwa dirinya tidak dikasihi oleh Tuhan. Sehingga ia selalu mengeluh akan kemiskinannya.

Tidak seharusnya seorang Muslim mengeluh akan kehidupannya karena jika ia berpikir lebih, maka ia sendiri tidak akan pernah sanggup menghitung kenikmatan yang telah ia rasakan selama ini.

Kenikmatan yang diberikan oleh Allah Swt yang tidak akan pernah sanggup dihitung oleh siapa pun.
Dengan banyaknya kenikmatan selama ini,  tidaklah pantas jika kita mengeluh.

Barang kali bisa jadi bahwa apa yang menimpa kita selama ini merupakan ujian atau cobaan dari Tuhan, sebab itu tidak sepantasnya manusia mengeluh terhadap ujian yang diberikan. Karena tujuan Tuhan adalah untuk meingkatkan kapasitas dan kemampuan manusia. Artinya cobaan itu sebagai cara Tuhan dalam membimbing kita. Memang terkadang hal itu tidak menyenangkan hati.

Perbanyak doa
Sebaliknya dari mengeluh, yaitu berdoa. Jika mengeluh adalah perasaan yang menolak suatu keadaan ataupun kondisi, maka berdoa adalah menyampaikan sebuah harapan.

Doa bentuknya adalah seluruh perkataan yang baik yang dipanjatkan kepada Tuhan sebagai maha kuasa. Menyampaikan segala hajatan secara tulus dengan sikap rendah hati kepada sang Khalik dapat menjadi jalan kita memohon.

Melalui doa terbaik yang dibacakan kiranya segala harapan dan keinginan dapat terkabulkan dan terwujud menjadi kenyataan.

Berbagai persoalan hidup tidak dapat diselesaikan semuanya hanya dengan tindakan atau kerja keras. Diperlukan juga doa sebagai penyeimbang dalam seluruh rangkaian usaha dan ikhtiar.

Banyak manfaat yang diperoleh melalui berdoa. Jika mengeluh membuat mental kita semakin tidak stabil, justru dengan berdoa mental, psikis kita menjadi lebih kuat dan optimis.

Membuat harapan hidup menjadi lebih besar. Sehingga orang yang selalu berdoa akan berbeda kesehatan mereka dengan orang yang setiap hari mengeluh.

Jadi kesimpulannya bahwa dalam keseharian kita hendaknya selalu memperbanyak doa, berpikir positif, optimis menghadapi berbagai masalah dan menyelesaikannya dengan baik. Bukan sebaliknya justru mengeluh tanpa makna.

Salam***

Wajar ngeluh dikondisikan .

Tidak seberapa
Target produksi atau target penjualan ? Bisa d selesaikan.

Terapi

Melihatbsisi buruk dr suatu kejadian.
Lahan fitness .
Tahun hareup kawin.

Bayangkeun lamun eweuh .

Apa yang membuatmu bertahan bukanlah tentang seperti apa yang kamu harapkan, melainkan kemampuan kamu menyesuaikan .

Bekerja membuatmu memiliki tujuan .

Ujian sabar perjuangan cobaan . Syukuri .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar