Sabtu, 20 Mei 2017

Cuci otak .

Kamu menganggap kesendirianmu dengan personal padahal opsional .

Daek teu mun si a ifan nembak, bae daek ah da ganteng .

Membedah Rasa Sakit Seorang Jomblo

Kamu tahu apa yang membuat hidup sebagai jomblo itu capek, tidak enak, bahkan kadang terasa menyakitkan?

Bukan, sobat, bukan karena kamu harus menjalani segala sesuatu dengan sendirian.

Bukan juga soal merasa kesepian.

Yang membuat kehidupan jomblo terasa seperti itu menyesakkan sama sekali itu tidak ada urusannya dengan masalah kesepianataupun percintaan.

Kamu mau tahu apa?

Jika saya memberitahu, berjanjilah kamu tidak akan menggeleng-gelengkan kepala sebelum kamu membaca artikel ini hingga habis.

Janji?

Jawabannya adalah karena semakin lama kamu menjalani kejombloan, semakin kamu kehilangan kepercayaan pada diri sendiri bahwa kamu cowok normal yang mampu memiliki hubungan romance sebagaimana seharusnya. Dan semakin kamu kehilangan kepercayaan tersebut, semakin kamu kehilangan harga diri juga.

Jika ditolak oleh orang lain sudah cukup sakit, jauh lebih sakit lagi rasanya bila kamu ditolak oleh dirimu sendiri.

Itu sebabnya kamu mengernyit kesakitan dan tergeletak payah setiap kali memikirkan mengapa kamu tidak punya sahabat cewek yang bisa menganggapmu lebih spesial dari sekedar teman biasa.

Jebakan yang mengerikan, sobat.

Sekali kamu tersandung ke dalamnya, sulit sekali untuk bisa keluar tanpa pertolongan orang lain.

Mencoba membereskan masalah tersebut dengan memaksa mengobral diri dan mengejar cewek sebanyak mungkin sama saja dengan membunuh dirimu sendiri.

Kamu harus mengerti bahwa rasa sakit yang kamu rasakan tidak akan terobati bila kamu mendapat cewek.

Jangankan terobati, sedikit mengering saja tidak.

Malah akan semakin tersobek menganga lebar.

Mengapa?

Karena seseorang bisa saja berpacaran, menjalani hubungan romance yang intim dan dicemburui oleh teman-temanmu, tapi tetap terjangkit penyakit jomblo tanpa ada yang pernah mengetahuinya kecuali sang pasangan.

Kamu kehilangan dirimu sendiri. Kamu kehilangan kepercayaan untuk bisa meraih berbagai mimpi yang pernah kamu harapkan. Itulah rasa sakit yang kamu rasakan.

Menemukan seorang cewek atau pacar atau pasangan apapun tidak akan membuatmu menemukan kepuasan dan kenyamanan identitas yang kamu inginkan.

Malah berpacaran sewaktu keadaan seperti itu akan membuat hubunganmu membusuk setelah sekian waktu lamanya dan pasanganmu menyerah karena lelah harus meladeni obsesi dan tuntutan kepribadianmu yang begitu mengekang.

Hal tersebut hanya hanya bisa diobati dengan cara mengembalikan dirimu pada tempatnya.

Beri waktu pada dirimu untuk menemukan kembali hal-hal indah dan berharga yang sudah dicuri, direnggut darimu setiap kali kamu mengalami kegagalan.

Ijinkan dirimu untuk mempercayai kembali hal-hal tersebut, sekalipun rasanya terlalu ajaib untuk dipercayai.

Waktu kecil dulu, kamu bisa bebas melakukan kesalahan tanpa perlu merasa kehilangan semangat belajar, kepercayaan dan harga pada dirimu sendiri.

Orangtuamu mungkin akan kesal atau marah melihat kamu mencoret-coret dinding, baju, seprei dan semua benda lain yang berwarna putih, tapi umumnya mereka akan menyampaikan dengan cara yang lembut.

Tidak peduli seberapa luas dan besar kesalahanmu, mereka hanya akan berkata, “Oke sayang, papa mama sedikit kecewa dengan kesalahan kecil ini, tapi gapapa, lain kali gambarnya di sini aja ya sayang…”

Namun segala sesuatu berubah ketika kamu mulai beranjak usia yang lebih dewasa. Kesalahan sekecil apapun menjadi besar, “Katanya udah gede, tapi diminta tolong sekali aja jemput adikmu pulang sekolah aja kok bisa sampe lupa.”

Kesalahan besar, menjadi jauh lebih besar lagi, “Lihat aja nanti, gara-gara kamu berantem ada kemungkinan beasiswa kamu ditarik lagi. Kamu bisa sekolah bayar sendiri?”

Dan kesalahan yang sudah lebih besar disambung dengan berbagai kesalahan-kesalahan yang lebih besar lainnya, “Otak kamu kemana sih? Bulan kemarin tagihan telpon udah membludak sampe 2 juta, terus minggu lalu mobil dipake seenaknya padahal kami perlu anter Oma yang lagi sakit, trus skarang lagi bertingkah mabuk-mabukan. Kami kurang mendidik apa sih? Mau bikin kami stress dan cepet mati ya?!”

Seiring semua pengalaman-pengalaman seperti di atas, kamu belajar untuk tidak lagi mempercayai dirimu sendiri.

Kamu belajar untuk menganggap dirimu bodoh, pikun, jelek, aneh, lambat, teledor, kurang ajar, lemah, atau apapun yang dilabelkan oleh orangtuamu, generasi senior, dan masyarakat di sekitarmu.

Kamu belajar untuk menganggap segala sesuatu dengan personal dan terlalu serius karena semua orang berkata, “Wei, loe tuh dah gede, tau? Ngga jamannya lagi deh bertingkah dan main kayak anak-anak.”

Kamu belajar untuk selalu bekerja dan berprestasi demi mendapatkan pengakuan orang lain, lalu setelah kepuasan dari pengakuan itu habis, terus bekerja keras lagi demi memenuhi kebutuhan tersebut.

Itulah sakit yang kamu rasakan meradang, bergelung-gelung di dalam dadamu, sobat. Sama sekali bukan soal kamu jomblo dankesepian.

Jomblo itu hanya momen dan katalisator yang membuatmu sensitif terhadap rasa sakit yang sudah ada.

Kenyataan bahwa kamu belum atau tidak pernah berada dalam hubungan seperti yang kamu impikan hanya membuatmu lebih diyakinkan lagi bahwa kamu memang seorang loser yang tidak layak menikmati dunia.

Mulai sembuhkan dirimu sendiri dengan mengijinkan dirimu untuk merasa tenang dan percaya akan kemampuan yang kamu miliki sebagai manusia.

Ijinkan dirimu untuk mencoba meraih kembali kepolosan, semangat belajar, impian dan potensi berharga yang pernah ditolak mentah-mentah, mungkin oleh orang lain atau oleh dirimu sendiri hanya karena kamu pernah gagal dahulu.

Jadi jika kamu saat ini jomblo, jangan langsung terjun mencari cewek-cewek cakep di luar sana.

Kita tidak pernah tertarik dengan orang yang penyakitan. Kalaupun kita mau berdekatan dengan mereka, itu pasti hanya berupa perasaan simpati atau empati.

Kalau kamu dalam keadaan yang terluka seperti ini berusaha mendekati cewek dan mereka tidak melarikan diri, itu sudah pasti mereka tergerak oleh rasa sosial dan belas kasihan.

Jangan harap bisa menembus Hanya Teman Baik Saja.

Kembalikan dirimu pada kondisi prima seperti sewaktu kamu masih kecil dahulu.

Sang Bocah yang tidak mengenal takut atau ragu, selalu dipenuhi dengan keingintahuan, tidak dibayang-bayangi oleh rasa menyerah, tenggelam dalam dunianya sendiri yang penuh keajaiban dan selalu bersemangat mengajak orang lain ikut masuk ke dalamnya.

Coba baca dan renungkan pertanyaan ini: “Apakah kamu percaya bahwa kamu bisa menjadi siapa saja dan meraih apa saja yang kamu inginkan dalam hidup ini bila kamu menginvestasikan cukup waktu dan tenaga ke dalamnya?”

Jika jawaban “Ya” tidak langsung muncul dalam pikiranmu…

Jika kamu memerlukan waktu, bahkan satu detik saja, untuk mendapatkan reaksi apapun dalam pikiranmu…

Jika pikiranmu melayang membayangkan kejadian-kejadian acak di masa lalu, tidak peduli apapun itu…

… jangan baca artikel lainnya di website Hitman System.

Kamu tidak memerlukan tehnik apapun untuk mengatasi kejombloan. Bahkan kamu tidak perlu memikirkan soal cewek dulu.

Format ulang dirimu hingga kamu bisa mencapai sebagian besar dari paradigma penjuru berikut ini:

Kamu bisa merasa dirimu sebagai pribadi spesial yang layak mendapat apapun yang kamu inginkan dalam hidup ini, sama seperti layaknya mereka yang umumnya disebut sebagai orang-orang beruntung,
 Kamu bisa menerima pengakuan atau pujian orang lain tanpa menjadikannya kebutuhan atau kecanduan yang membuatmu harus mencarinya lebih banyak lagi agar merasa dirimu spesial,
 Kamu bisa mengembalikan kepercayaanmu pada diri sendiri, bahkan menyebarkan semangat tersebut kepada orang lain kapan saja kamu inginkan.
 Kamu bisa melihat pendapat orang lain sebagai sekedar pendapat yang dapat dinilai sesuai konteks, bukannya pernyataan untuk menyerang pribadimu sehingga tidak mengijinkan mereka mengambil kenikmatan, kepuasan, atau kebebasan yang kamu miliki dalam hidupmu, dan menyadari bahwa dirimu tetap berharga sekalipun semua orang di sekeliling berkata sebaliknya,
 Kamu bisa mengakui orangtuamu cukup bersalah dalam menciptakanmu menjadi pribadi dewasa sekarang ini, namun juga mengakui bahwa itu adalah kesalahan yang mulia karena mereka hanya berusaha sekeras mungkin memberikan apa yang saat itu mereka anggap hal terbaik yang mampu diberikan kepadamu,
 Oleh karena itu, kamu bisa menyadari bahwa kesalahan, kegagalan atau penolakan tidak selalu berisi pesan yang negatif, dan kamu tidak bisa dibatasi hanya karena kamu pernah mengalami sebuah kesalahan dan kegagalan di tempat yang sama sebelumnya.
 Kamu bisa menemukan bahwa kepuasan terbesar dalam hidupmu adalah ketika kamu bisa mempelajari hal-hal unik yang memperkaya pengalaman jiwamu dan memakainya untuk memperkaya orang lain juga.
 Kamu bisa mengapresiasi keindahan dari setiap kesalahan atau kegagalan yang kamu alami karena selalu tersedia cukup second-chance dibaliknya yang sudah pasti berarti kamu akan melihat hasil maksimal di kali berikutnya.

Jika kamu bisa memperbaiki dan menyembuhkan pola pikirmu pada poin-poin di atas, kamu tidak akan lagi merasakan sakit dan perih yang dialami oleh kebanyakan jomblo di luar sana.

Dan jika kamu sudah tidak penyakitan lagi, saya MENJAMIN kamu akan lebih mudah untuk melihat hasil yang memuaskan ketika nge-hit cewek-cewek yang kamu inginkan.

Saya memang tidak memungkiri hal-hal di atas terlihat begitu sepele, mengawang-awang, bahkan jika kamu berteriak, “Bosen ah, ngga ada tehnik, ngga praktis!” saya akan melompat dan berseru setuju denganmu.

Kamu mungkin tipe cowok yang sudah cukup capek sendirian dan ingin mengumpulkan begitu banyak tehnik untuk memanipulasi cewek untuk memuaskan dirimu.

Saya tidak akan meminta maaf jika artikel Hitman System kali ini tidak membantumu sedikitpun lebih dekat pada tujuan tersebut, karena saya, Kei, dan Jet memang tidak pernah menjanjikan hal demikian.

Silakan hapus www.hitmansystem.com dari Bookmarks dan Favorites dalam browser internetmu.

Solusi anti jomblo bukanlah melulu soal cewek, pacaran, cinta, atau sejenisnya, melainkan tentang menjalani hidup sebagai Cowok Glossy.


Hanya sebagian kecil cowok di luar sana yang bisa mengerti betapa berharga dan krusialnya artikel ini.

(Berhak) .

1. kamu memiliki kepantasan dan kelayakan untuk menjadi apapun yang kau inginkan. sekalipun kau gagal, kamu menganggap kegagalan itu adalah keberhasilan yang tertunda dan akan selalu berjuang walau dalam keadaan semengerikan apapun


2 .kamu menganggap pujian dan hinaan itu adalah sebagai motivasi yang membangun bukanlah sebuah penghancuran diri. tetap tegar dan selalu termotivasi


3. kamu selalu bisa memaafkan orang-orang yang membencimu begitu juga menolong mereka yang benar-benar membutuhkan pertolongan. nilai seseorang bukan terlihat dari masa lalunya atau derajatnya tapi dari kemanfaatannya bagi orang lain. sungguh ketegaran itu adalah lapang dada


memang "Tegar" tidak membantu anda tapi itu akan mengurangi rasa sakit anda dan membuat anda menjadi seorang pahlawan yang patut dibanggakan. pahlawan yang selalu bangga dan mampu membantu dirinya begitu juga orang-orang yang putus asa nan kesepian disekitarnya. kebanggaan seorang pria adalah ketika mereka merasa "Tegar" dalam menghadapi apapun.


mereka yang tegar akan selalu memberikan kemanfaatan bagi masyarakat karena nilai seseorang bukan terletak dari derajat ataupun masa lalunya tetapi dari kemanfaatannya bagi orang lain.


bagaimana tidak menjadi pahlawan lha wong pahlawan itu bukanlah mereka yang lahir di zona nyaman tetapi mereka yang bangkit dari zona keterpurukan.

Wanita cantik SELALU menginvestasikan sejumlah uang pada dirinya, lewat perawatan diri, fashion, make-up, dan segala aksesoris yang mereka kenakan, dan itu yang membuat mereka terlihat begitu mahal dan mewah. Mereka MENGHARGAI DIRI mereka dengan harga MAHAL! Wajar bila mereka jadi jual mahal, kan? Karena mereka memang MAHAL! Ini logika sederhana.


Wanita menginginkan seorang pria yang LEBIH berkualitas dari mereka, BUKAN yang memiliki nilai DI BAWAH mereka. Mereka menginginkan pria yang LEBIH dari diri mereka sendiri. Apabila harga diri Anda hanya dibawah Rp. 1 juta, itu hanya setara dengan beberapa baju mereka, sobat.. Jelas saja mereka tidak ingin bersama Anda.


Simple bukan ?


Apabila selama ini Anda selalu mengalami kegagalan romansa dan tidak pernah bisa membuat wanita cantik tertarik pada Anda, ada sebuah pertanyaan yang harus Anda jawab.


Berapakah harga hidup Anda?

Sesuai kemampuan .


Ditulis oleh Fedi Bhakti Patria

Tujuan dari tulisan ini adalah untukmerekonstruksi posisi para jomblo yang selama ini terus-menerus menjadibahan cemoohan sub-ordinat. Mereka jadi inferior, merasa terbelakang akibat kondisi kebudayaan yang membuat sobat jomblo merasa terpojok saat mereka harus di bingungkan terhadap pertanyaan tentang ‘pasangan’ pada momen-momen tertentu: hari raya; pertemuan keluarga; reuni SMA; nikahan mantan teman. Padahal, belum tentu harapan untuk menjadi ‘manusia pasca jomblo’ menawarkan entitas kebahagiaan yang hakiki.

Melalui riset kilat yang saya lakukan, akhirnya saya menemukan bahwa manusia pasca jomblo adalah manusia yang penuh rekaan. Dibalik senyumsarcastic-nya terhadap kaum jomblo, tersimpan kegelisahan mendalam atas sebuah ketidakpastian atas jati dirinya. Manusia pasca jomblo senantiasa dirundung rasa kehilangan atas sesuatu yang sebenarnya tidak pernah ada pada dirinya. Sebuah kecemasan akan kehilangan yang tidak pernah dirasakan oleh kaum jomblo di manapun Ia berada. Karena kejombloan itu sendirilah muaranya.

Pada dasarnya manusia pasca jomblo ibarat rokok yang hanya nikmat di awal, namun semakin sepoh di ujung. Segera setelah lajangnya hilang, Ia akan dibuntuti dengan perasaan kecewa saat pasangan ketiduran kala asyikchattingan, kegalauan kala pasangan bertemu mantan, sampai kebimbangan saat kencan malam minggu di akhir bulan. Biasanya, yang seperti ini tergolong sebagai manusia pasca jomblo yang rentan.

Namun, ada juga manusia pasca jomblo yang sudah establish. Mereka kadang dicirikan dengan sosok yang bengis dan mendedikasikan dirinya sebagai para purna-rakyat (kalau boleh dibilang gitu). Mereka mendadak menjadi mesias, the messengerhabib, pemimpin rakyat, pejabat atau wakil rakyat, yang mengantisipasi kesendiriannya dengan merepresi keaneka ragaman jomblo, agar tetap diakui dan tidak dicampakkan oleh posisi mayornya. Para petinggi itu berharap semua seragam, sehingga pengikutnya tidak berpaling atau di gebet orang lain.Rumangsamu duwe genda’an dadi mayoritas iku penak? Yo puenaak! Bisa obrak-abrik warung, gusur rumah-rumah, menghina kaum jomblomarginal hanya bisa nyabun menuntut saja.

Hal ini bukan berarti seluruh manusia pasca jomblo merefleksikan hal serupa. Ya, intinya itu tadi, beberapa dari mereka adalah kelas yang bimbang atau rentan jomblo (seperti saya). Hidupnya penuh ketidakpastian, mau ikut yang sudah establish syaratnya harus mau ‘mbabu’ dulu ke Empunya. Susah kan?

Berbeda dengan para jomblo. Mereka adalah entitas yang bangga mengakui akan kekurangannya dalam wacana percintaan hingga kehidupan. Kecuali bagi para jomblo transisional yang menempatkan diri pada hubunganfriendzone, adik-kakak-zone, atau sedang di php. Saya sih, cuma ingin bilang kalau nanti para jomblo transisional ini naik kelas, mereka pada akhirnya harus berhadapan dengan puspa ragam kontradiksi diatas.

Saran saya, bagi para sobat Jombloo Dot Co sekalian, hendaknya kalian meyakini bahwa entitas ontologis lain selain kematian adalah ‘jomblo’. Disadari atau tidak, para manusia pasca jomblo ini pada akhirnya akan kembali kepada ‘yang jomblo’. Seperti kata Heidegger yang mengatakan bahwa manusiajuntrung nya ya dies as a single one.Jadi, berbanggalah para sobat jomblo!

Memulai Cinta, Tidak Perlu Berkorban!

Sobat, sebelum Anda mulai membacanya, segarkan terlebih dahulu kepala Anda dari semua pikiran yang menganggu. Setelah itu baru Anda salami apa yang akan saya bagikan.

Sudah?

Hal tersebut harus Anda lakukan agar dinamika sosial yang saya bagikan kepada Anda dapat memberikan hasilnya secara maksimal.

Mari kita mulai.

Anda mungkin terkejut melihat judul yang sangat mengundang perdebatan ini, begitu pula dengan saya ketika mengetik judul tersebut.

Sebuah disclaimer yang digunakan hampir setiap wanita untuk memarahi pasangannya ketika sang pria tidak ingin mengorbankan sesuatu demi diri sang wanita. Saya sangat tergelitik untuk membahasnya dari kulit luar (walaupun ini bukan inti bahasannya).

Seperti yang sudah kita ketahui bahwa cinta atau hubungan in-relationship itu membutuhkan 2 orang, it takes two to tango, seharusnya baik pria maupun wanita melakukannya demi pasangannya. 

Saya tidak akan menyangkal bahwa wanita sudah berkorban juga. Wanita merasa berkorban apabila mereka harus pergi bersama pacarnya walaupun tadinya dia diajak oleh teman-temannya pergi shopping, dan ia juga merasa telah berkorban untuk tidak keluar malam apabila tidak diperbolehkan oleh pacarnya.

Namun bila sang pria melakukan hal yang sama atau menuruti setiap larangan kekasihnya, di mata wanita hal tersebut BUKANLAH sebuah pengorbanan dari sisi pria. Bahkan ketika Anda mengantar jemput sang wanita dengan cukup rutin, hal itu juga sering kali tidak disebut sebagai pengorbanan!

Hal-hal tersebut di lihat wanita sebagai KEWAJIBAN pria!  Hal yang aneh, bukan? 

Sedikit bahasan untuk masuk ke topik yang sebenarnya.

Di atas saya mengatakan bahwa pengorbanan/melakukan sesuatu demi pasangannya adalah hal normal. Ya, benar itu adalah normal apabila Anda lakukan untuk PASANGAN ANDA!

Anggukan kepala Anda apabila Anda mengerti. Apabila belum, baca lagi mulai dari atas.

Memulai cinta atau hubungan seharusnya dimulai dengan saling mengenal satu sama lain, namun yang dilakukan malah sebaliknya. Baik pria maupun wanita yang sedang tertarik dengan seseorang akan berusaha melakukan semua yang diinginkan oleh orang yang disukainya (baca: gebetan).

Dengan kata lain, Anda tidak menjadi diri Anda sendiri ketika sedang PDKT. Anda berusaha memberikan pelayanan dan imageterbaik tentang diri Anda untuk sang gebetan.

Sebuah cerita yang seringkali saya dengar, dan pernah saya lakukan dahulu (saya adalah alumni Live Workshop, jadi jelas sekali saya pernah melakukan hal bodoh tersebut).

Seperti yang terjadi baru-baru ini, salah satu teman saya sedang melakukan PDKT pada seorang wanita yang sudah dikenalnya cukup lama. Wanita tersebut berada dalam lingkaran sosialnya, yang berarti sang wanita sudah termasuk dalam kelompok pertemanan pria itu. Teman saya itu berusaha selalu bersedia dan siap untuk menjemput sang wanita, maupun mengantarnya pulang ketika mereka pergi hang-out.

Belum lagi ditambah dengan berusaha bersikap lucu, dan mencari perhatian wanita tersebut.

Anggukan kepala Anda apabila Anda pernah melakukannya!

Begitu pula dengan wanita, saya mengenal seorang wanita yang menarik, tinggi, putih, berparas cantik, dan fashionable, serta sepertinya memiliki kepribadian yang baik di mata saya. Kita beri dia inisial V. Sejak hari pertama saya berkenalan dengannya dan bertukar nomor handphone, saya tahu bahwa saya dan dia tertarik satu sama lain.

Pendek cerita, hubungan saya dan V semakin dekat. Dia memberitahu saya bahwa dia putus dengan pacarnya saat itu (saya tidak mengetahui bahwa dia sedang menjalani hubungan dengan seseorang, dan saya pun memang tidak berusaha mencari tahu). Setelah itu dia jadi lebih sering menghubungi saya dan kita pergi berpetualang dengan alumni dan instruktur lainnya.

V mulai menunjukkan tanda-tanda untuk melanjutkan hubungan ini lebih dari sekedar teman dekat dan gebetan, namun karena waktu itu saya harus pulang ke daerah untuk mengadakan sebuahevent berskala nasional. Jadi saya menunda 'status' itu.

Ternyata begitu saya tiba di sana, saya harus merombak semua susunan acara, logistik, dan akomodasi. Itu menyebabkan saya sangat luar biasa sibuk. Sedangkan di saat yang bersamaan, V memaksa untuk merapikan kamar saya dan membersihkannya ketika saya pergi (nilai yang sangat bagus dimata saya).

Namun karena terlalu sibuk melakukan semua pekerjaan yang harus saya kerjaan. Diapun sangat kesulitan untuk menghubungi saya. Dan dia mengatakan kangen dan sedih.

Ketika saya kembali lagi ke Jakarta dengan sebuah janji dalam diri saya, bahwa saya akan menemani V sepenuhnya dan melewati hari-hari yang menyenangkan. Tapi ternyata dia sudah memiliki perilaku yang cukup berbeda. Dan akhirnya dia mengaku bahwaSEMUA HAL YANG DIA LAKUKAN ITU KARENA DIA SEDANG PDKT.

PPPPUUUUUFFFFTTTTTT!!! Semua perasaan sayang, suka, bersalah, HILANG digantikan dengan perasaan LEGA karena saya hampir salah dalam memilih partner saya.

Dapatkah Anda membayangkan bahwa ketika wanita begitu baik dan perhatian terhadap Anda, itu sebenarnya ternyata hanya untuk menimbulkan rasa suka dalam diri Anda. Dapatkah Anda bayangkan bahwa Anda akan berpacaran dengan orang yang berbeda sikapnya dari sewaktu masa-masa PDKT.

Yang ideal adalah apabila dalam hubungan Anda dan pasangan Anda menjadi justru malah bersikap lebih baik dan lebih perhatian satu sama lain, daripada ketika masa-masa PDKT. Namun kebanyakan yang terjadi adalah sebaliknya. Dan dinamika hubungan yang terjadi akan menjadi kacau. Mulai adanya perselingkuhan, tidak lagi saling peduli, dll.

Dari kedua cerita diatas dapat Anda ketahui bahwa ketika Anda melakukan pengorbanan di awal, bahkan sebelum hubungan itu terjadi hanya akan membawa itu kedua arah:

  1. Hancur saat itu juga, karena itu jelas menunjukkan bahwa Anda NGAREP! Soal ngarep tidak akan saya bahas disini karena sudah di bahas di begitu banyak artikel lainnya.
  2. Hancur di kemudian hari, baik bentuknya adalah putus ataupun jenis hubungan yang tidak berkualitas dan berantakan.

Bersikaplah seperti biasanya seperti ketika Anda bergaul dengan orang lain. Karena ketika Anda berusaha menunjukkan diri Anda yang suka berkorban demi dirinya, bagi sang wanita itu adalah hal NORMAL! Itu adalah kewajiban Anda karena Anda yang mengejarnya!

Maka ketika Anda berdua menjalani hubungan pacaran, sang wanita akan mengharapkan lebih karena dia sekarang adalah pacar Anda. Pengorbanan Anda harus lebih besar dari pada sewaktu masih PDKT. Ketika Anda sudah habis-habisan di masa PDKT, APALAGI YANG AKAN ANDA KORBANKAN KETIKA PACARAN?

Akhirnya harga diri Anda pun dikorbankan.

Lanjutkan ke paragraf berikutnya hanya jika Anda sudah mengerti apa yang saya tuliskan di atas.

Sampai saat ini saya hanya menemukan 2 cara terbaik untuk menghindari 2 kehancuran di atas.

  1. Bersikaplah seperti biasa ketika bertemu dengan wanita, lakukan padanya hal-hal yang juga Anda lakukan pada orang lain. Dengan kata lain: biasa saja, jangan berlebihan!
     
  2. Mulailah berinvestasi untuk diri Anda. Kalau selama ini Anda rela berkorban untuk para wanita yang nantinya akan pergi dari hidup Anda, kenapa Anda tidak mau berinvestasi untuk diri Anda sendiri yang akan selalu menemani Anda sampai liang kubur?

Ketika Anda melakukan sesuatu untuk wanita di luar sana itulah artinya berkorban, tapi apabila Anda melakukannya untuk diri Anda sendiri itu adalah investasi.

Apakah Anda ingin berkorban atau berinvestasi?


Anti berkorban,


Realistis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar