Selasa, 07 Juni 2016

Tidak kuliah.

Trying to find another way.

Neang duit teh hese, kerja keras.

6 Hal yang Buat Sukses dan Mapan Tak Lagi Jadi Angan, Walau Tak Memiliki Gelar Sarjana di Tangan

5 Januari 2017

 dyarayu

 1,368  2

https://www.tumblr.com

Banyak yang bilang lulusan SMA itu sulit buat jadi orang sukses. Ditambah adanya kenyataan kalau yang sarjana saja ada cukup banyak yang menganggur. Lalu bagaimana yang mengantongi ijazah SMA saja? Alih-alih kamu patah semangat dan berkecil hati, karena saat ini belum diberi kesempatan untuk mengenyam bangku kuliah. Kamu perlu tahu sukses dan mapan itu tak hanya milik mereka yang sekolahnya tinggi saja.

Semua kembali lagi kegigihanmu. Selama kamu mau berusaha dan bekerja keras, mapan bukan langit yang tak bisa kamu gapai. Bahkan kemapananmu bisa saja melebihi mereka yang memiliki gelar dibelakang nama. Bukankah banyak jalan pula untuk menuju Roma? Jadi pedulikan apa kata orang yang baik, tapi abaikan kata orang yang hanya menyudutkanmu. Kamu punya jalan sendiri untuk bisa membuktikan ke semua orang. Kalau sukses bisa saja dari kegigihanmu menekuni beberapa hal ini.

Toh sebaik-baiknya tempat belajar ya kehidupan nyata yang ada dihadapanmu ini!


1. Tak usah malu tak bergelar sarjana. Kamu bisa saja sukses dengan terus mengasah hobi positif yang dirimu punya

jadikan hobi sebagai salah satu pendapatan viawww.tumblr.com

Tanpa disadari, punya hobi positif itu bisa banyak membantu kamu dalam segala hal. Nggak cuma mengisi waktu senggang, tapi hobimu pun bisa dijadikan salah satu bantuan buat jadi pendapatan. Asal terus mengasahnya, tak ada yang tak mungkin jika lima tahun ke depan kamu yang hobi jalanm-jalan akan jadi travel blogger. Atau kamu yang hobi menulis, jadi novelis yang bukumu dibaca hampir oleh semua anak muda. Sebab konsistensi dalam hobimu ini seperti halnya kendaraan yang mengantarkanmu ke pintu kesuksesan kelak.

BACA JUGA

MOTIVASI

Tak Sesuai Passion Pun, Bisa Tetap Sukses Berkarier! Ini 6 Alasan Untuk Tetap Bekerja Sepenuh Hati

2. Ikuti banyak kursus pun bisa bantu kamu menemukan jalan hidup. Sebab satu keahlian saja kadang tak cukup

ikut kursus biar makin banyak keahlianmu viaforevertwentysomethings.com

Bukankah belajar tak harus di sekolah formal saja?!


Kamu bisa jadi ahli bahasa meski tak mencicipi belajar di fakultas sastra. Kamu bisa jadi designer baju ternama, meski cuma lulusan les menjahit saja. Kamu bisa jadi apapun sekalipun tak mengantongi gelar sarjana. Dengan syarat kamu tak malas untuk belajar. Bukannya kamu masih bisa mengasah beberapa kemampuan atau keterampilanmu lewat progam kursus?

Asal kamu tahu di luar sana masih banyak yang menghargai sertifikat kursusmu dengan baik. Terlebih kalau tempat kursusmu ini punya nama yang cukup dikenal alias bergengsi. Toh seperti anggapan sebelumnya, izajah sarjana saja kadang tak cukup membantumu untuk cepat mendapat perkejaan mapan. Kemampuan atau keterampilanmu lah yang jadi salah satu sumber pengalaman berharga yang tak bisa diremehkan.

Jangan lupa, untuk tak segera puas dengan satu ketrampilan saja. Ikuti banyak les yang kamu minati dan gunakan itu dengan sebaik-baiknya.

BACA JUGA

MOTIVASI

Bahagia Itu Sederhana dan Nggak Melulu Soal Uang, 7 Hal Ini Buktinya

3. Biar nggak hanya main-main saja, memanfaatkan sosial media atau dunia digital untuk mencari uang kenapa enggak?!

kerja dengan sosial media via seo-hacker.com

Kamu kerja apa sih, kok kelihatannya santai tapi bisa buat jalan-jalan lah, belanja ini itu lah.

Aku kan jadi endorser.


Mungkin belum banyak orang yang familiar dengan kata endorser atau endorsment sosial media. Karena memang tak banyak juga yang paham bagaimana mencari uang lewat dunia digital. Tapi untuk anak muda yang aktif di sosial media seperti kamu, alih-alih hany amin saja dan menghabiskan uang untuk beli paket data. Kenapa nggak mulai berpikir menjadikannya tempat untuk mencari penghasilan. Mengingat banyak juga orang-orang yang memperluas jaringan usahanya lewat online shop.

Setidaknya uang dari hasil sebagai endorser ini bisa kamu kumpulkan untuk memulai usaha yang lain, atau mungkin melanjutkan sekolah. Bukankah tak perlu gelar sarjana untuk bisa jadi seorang endorses? Kamu cuma perlu pintar mengolah akun sosial mediamu dengan baik sampai punya ribuan followers.

4. Jangan ragu untuk berwirausaha, modal sedikit kalau kamu ulet sukses bisa saja jadi nyata

Ingat, di dunia ini nggak ada yang instan!


Contoh saja usahamu berlari. Bukankah harus dimulai dari belajar berdiri dulu. Baru kemudian berjalan, dan setelah lancar kamu pun bisa mulai untuk berlari. Danberwirausaha pun mengawalinya pasti dari kecil dulu, baru keuletanmu yang menentukan sukses atau tidaknya. Sulit pasti, tapi sukses memang bukan perkara membalik telapak tangan yang mudah. Sementara mudahnya berwirausaha itu, tak perlu modal sarjana pun kamu bisa!

Setidaknya belajar membuka bisnis selagi muda pun buatmu punya banyak pengalaman dan pastinya mandiri lebih dini. Nggak usah muluk-muluk ingin memiliki restoran mewah, mulai saja dengan kafe kekinian yang modalnya jauh lebih murah. Baiknya lagi membuka usaha, sama dengan membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain tentunya.

5. Punya tampilan menarik dan bakat bersandiwara, kamu bisa bergelut dunia seni peran atau hiburan saja

jadi publik figur atau artis via unsplash.com

Jadi artis…. sah sah saja bukan?!


Selama apa yang kamu tekuni ini menghasilkan nilai materi yang halal kenapa tidak. Jangan sampai bakat bersandiwara dan penampilan menarik yang kamu punya sia-sia. Toh untuk terjun ke dunia seni peran, modelling, pembawa acara bahkan penyanyi tak harus memakai ijazah sarjana. Asal kamu berhati-hati dan mau terus mengolah bakat yang dipunya, nggak ada yang tak mungkin kalau kelak dirimu bisa jadi aktris ternama. Mungkin juga dunia seni peran atau hiburan ini juga yang jadi jalanmu untuk mendapat kesuksesan itu.

6. Siapa bilang mapan harus sarjana? Asal tak mudah menyerah dan punya niat untuk maju, apapun bisa kamu tekuni sekarang juga

jangan mudah dikalahkan via www.hercampus.com

Memang rasanya beruntung bisa merasakan kuliah. Punya kebanggaan tersendiri saat menyanding gelar dibelakang nama. Tapi jadi sarjana pun tak akan menjamin sukses tidaknya kamu kelak. Karena memang butuh lebih dari sekedar gelar untuk ada di zona mapan.

Kuncinya memang tetap gigih, ulet dan berani mencoba segala hal. Sekalipun jatuh, kamu harus bisa bangkit lagi. Selalu punya hati yang lapang untuk menerima kekalahan atau kerugian. Sebab hidup kian lama memang kian kejam. Kamu harus mampu melawannya, jangan hanya berpasrah diri. Toh akan ada buah manis yang bisa kamu petik setelahnya.

Think Out of the box . Hadapi . You just too worried and scared .

Tidak kuliah bukanlah sebuah kesalahan .

SWARA PENDIDIKAN, DEPOK.Banyak kalangan menilai kunci kesuksesan ditentukan oleh seberapa tinggi pendidikan seseorang. Tidak jarang parameter kesuksesan seseorang diukur dari selembar ijasah formal. Faktanya tidak melulu kesukesan itu ditentukan oleh tingginya jenjang pendidikan seseorang. Banyak juga orang sukses tanpa harus sekolah tinggi-tinggi.Lalu seperti apa seseorang tanpa latar pendidikan formal bisa meraih kesuksesan?  Berikut petikan wawancaraSwara Pendidikandengan Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok yang juga lulusan terbaik Diklat Kepemimpinan (Diklatpim) tingkat I dan II angkatan Ke –XXXIX  Ir. Herry Pansila Prabowo, MS.c disela acara lepas-sambut pejabat struktural dinas pendidikan kota Depok di Sasono Mulyo, Cilodong. Pada Kamis (30/7/2015).Apakah untuk meraih kesuksesan harus kuliah  terlebih dahulu?Pada umumnya setiap orang berlomba mengejar pendidikan tinggi untuk meraih kesuksesan. Padahal  tidak juga. Banyak orang yang sukses bukan berasal dari lulusan perguruan tinggi. Mereka yang sukses tanpa harus sekolah tinggi karena mereka memiliki mimpi di luar realitas. Mereka tidak menjadikan kemiskinan, kegagalan, kekurangan fisik dan lain-lain sebagai hambatan untuk meraih mimpi.Banyak orang sukses berasal dari lulusan perguruan tinggi, tetapi tidak sedikit pula lulusan perguruan tinggi, gagal sukses disebabkan pertahanan mentalnya lemah. Mereka tidak berani menghadapi tantangan hidup dan khawatir yang berlebih jika harus menjalani sesuatu yang penuh dengan resiko. Hampir 10 juta lulusan dari perguruantinggi yang menganggur.Apa kuncinya sehingga mereka bisa sukses tanpa kuliah?Sebetulnya kita harus mengetahui dulu perbedaan orang yang sukses tanpa mengenyam perguruan tinggi dengan mereka yang bersekolah tinggi namun tidak sesukses mereka atau pun belum sukses.Mereka yang sukses tanpa perlu ijazah pendidikan tinggi ini sesungguhnya sangat pintar khususnya dalam bidang keahlian tertentu. Jiwa wirausaha/entrepreneurnya lebih kuat dibandingkan mahasiswa yang kebanyakan dari mereka hanya tahu teori saja. Dengan kemampuan yang dimiliki, mereka mampu membaca dan menciptakan peluang. Berbeda dengan mereka yang lulusan perguruan tinggi. Jangankan membuka usaha sendiri, mencari pekerjaan saja sulit. Ini membuktikan bahwa orang bisasukses tanpa perlu sekolah tinggi.Dan langkah awal untuk mengembangkan peta kehidupan ini  adalah dengan berani bermimpi. Mimpi dengan kondisi sadar, bukan saat tidur. Mimpi yang ingin dicapai dalam hidup. Banyak orang berhenti bermimpi sesaat setelah mereka selesai kuliah dan masuk ke kehidupan nyata karena akhirnya sadar akan “realita” kehidupan. Bermimpi merupakan suatu kecakapan yang sulit diajarkan dan dipelajari. Banyak orang yang sudah tidak mempunyai keberanian untuk bermimpi atau memikirkan impian mereka.Lalu apa yang perlu diperbaharui ?Sesuai dengan gambaran sukses tadi, yang perlu kita memperbaharui adalah cara berfikirkita. Apa yang dulunya dipandang sebagai hal yang penting – seringkali – seiring berkembangnya tingkat kesadaran dan spiritual seseorang. Yang penting menjadi kurang penting, atau bahkan tidak penting lagi, dan sebaliknya. Apa yang dulunya dianggap tidak penting, sekarang menjadi penting untuk dicapai.Begitupun dengan model pembelajaran yangada sekarang ini, sudah saatnya paradigma pembelajaran harus dirubah. Ada sedikit kekeliruan dimana guru atau orang tua lebih menekankan pada nilai. Bukan pada minat dan bakat anak. Misalnya, jika anak mendapatkan nilai IPA jelek sedangkan nilai  olahraganya atau seni lebih bagus. Orangtua cenderung memberikan les privat daripada mengembangkan minat dan bakat sang anak.Berikan dukungan yang disukai anak untuk mendapatkan nilai bagus. Jangan memaksakan kehendak agar anak diminta untuk menyukai apa yang tidak ia sukai. Orang tua tidak perlu khawatir jika si anak mendapatkan nilai merah di sekolah, karena terkadang merah berarti kesuksesan.Yang perlu dipahami para guru maupun orang tua bahwa kunci sukses anak didik adalah bila ia mampu mengembangkan potensi bakat dan minatnya menjadi profesi yang pada akhirnya melahirkan kemandirian sosial dan ekonomi bagi orang lain. Misalnya saja, dia membuka usaha atau jasa yang tentunya hal ini akan memberikan kesempatan kerja bagi orang lain.Intinya spirit belajar yang mengarah kepada pengembangan minat dan bakat harus ditumbuhkan pada setiap diri anak. Sehinggapotensinya akan lebih terarah secara positif.Jadi, sekarang ini yang harus dilakukan adalah merubah mindset dikalangan orang tua, guru dan siswa. Kuliah bukan jaminan untuk meraih kesuksesan.Merubah Mindset, Maksudnya ?Mindset terdiri dari dua kata, “mind” dan “set”. Mind berarti pikiran, akal, atau ingatan. Set adalah kumpulan, atau perangkat. Secaraharafiah mindset diartikan sebagai kumpulanpikiran atau akal. Tetapi mindset yang saya maksud disini adalah pola pikir yang mempengaruhi pola kerja.Kebanyakan orang umumnya dalam bertindak pasti didorong oleh pola berfikirnya. Pola pikirlah yang menggerakkan,mendorong atau yang menjadi landasan mengapa seseorang bertindak. Itulah sebabnya jika kita melarang seseorang untuktidak melakukan suatu hal atau sebaliknya mendorong untuk melakukan sesuatu, pertama yang harus kita pengaruhi lebih duluadalah pola pikirnya. Jalan pikirannya dulu yang dirubah.Mengapa? jika kita tidak merubah pola pikirnya lebih dulu maka tidak akan menghasilkan sebuah perubahan yang permanen. Jadi kalau kita ingin merubah perilaku seseorang dengan hasil yang lebih permanen atau lebih baik, maka yang pertama kali harus dipengaruhi adalah pola pikirnya.Misalnya. Kalau ada siswa didik yang malas belajar, hal pertama yang harus kita lakukan adalah merubah pola pikirnya. Mengapa belajar itu penting, berikan nasehat kalau mau pinter, mau berhasil, mau jadi orang sukses, kita harus menjabarkan syarat-syaratbagaimana menjadi orang yang sukses dengan memberi contoh-contoh tentang orang-orang yang sukses meraih cita-cita. Mereka yang sudah berhasil meraih cita-cita, sudah pasti mereka bekerja keras dan terbiasa mendisiplinkan diri.Melarang atau memarahi saja tidak cukup, karena hanya merubah sementara. Ia akan mau disiplin, atau mau belajar, jika mendapat pengawasan orang tuanya. Lepas pengawasan kembali kepada kebiasaan jeleknya. Ini artinya mindsetnya belum berubah. Jadi ubahlah mindset atau ubah pola pikirnya maka akan berubah pula pola kerjanya.Setiap anak pasti memiliki cita-cita. Tugas para orang tua dan pendidik adalah bagaimana melogiskan cita-cita mereka menjadi kenyataan dan bukan sekedar khayalan. Cita-cita itu adalah tujuan hidup. Maka berikan pemahaman bahwa cita-cita itubisa dicapai lewat disiplin, kerja keras, kreatif,serta dukungan semua pihak. Mindset ini yang harus dibangun sejak usia dini. Arahkanpotensi mereka sesuai dengan minat dan bakatnya sehingga apa yang mereka cita-citakan menjadi kenyataan 10 atau 20 tahun kemudian.Bagaimana dengan siswa putus sekolah bisakah mereka meraih sukses ?Sangat bisa. Yang terpenting mereka punya keinginan kuat untuk meraih cita-cita yang sempat terputus. Dan titik tekannya bukan pada siswa putus sekolah, tetapi bagaimana pada akhirnya mereka memiliki ijazah baik formal maupun non formal. Jika mereka tidakingin melanjutkan ke jenjang formal, kita akan tawarkan ke jenjang non formal sesuai dengan keahliannya. Sehingga nantinya keahliannya bisa menjadi profesi. Itu sebabnya kuliah bukan jaminan meraih sukses.Ada sedikitnya 200 lembaga kursus yang sudah siap untuk bekerja sama dengan dinaspendidikan. Yang penting sejauh mana minatwarga depok untuk melanjutkan pendidikan. Ini yang harus mereka sadari bahwa kedepanpendidikan merupakan bagian penting dalammembangun masa depan yang lebih baik. Karena Indonesia akan dihadapkan pada perdagangan bebas, maka perlu dipersiapkan sumber daya manusia yang terampil yang memiliki keahlian dibidang tertentu. Ini yang perlu mereka sadari pentingnya ijazah untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Oleh karena itu Peran serta kepedulian masyarakat perlu dikuatkan untuk mengajak dan mencari warga dilingkungannya yang belum memiliki ijazah.Agar masyarakat termotivasi bahwa kesuksesan itu tidak harus sekolah tinggi-tinggi, seperti apa upaya konkret Dinas Pendidikan? Dinas pendidikan terus mendorong melalui Gerakan Depok Belajar dengan membuka kelompok belajar (Kejar) Paket A, B, dan C sebanyak-banyaknya diseluruh kecamatan, secara gratis baik yang dikelola pemerintah maupun swasta, agar mereka yang putus sekolah bisa mendapatkan ijazah. Kita juga terus berikan pemahaman tentang paradigma pendidikan yang tidak hanya sekedar formal an sich.Kejar Paket C juga akan kita tambah dengan program kejuruan sesuai dengan pfrofesi yang mereka inginkan dan nantinya bisa lebih bermanfaat setelah mereka lulus. Apakah nantinya mereka akan bekerja dijalur formal, atau mengembangkan keahlian yang mereka miliki dengan berwirausaha atau melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Itu dikembalikan ke mereka. Dinas pendidikan hanya memfasilitasi saja. seperti misalnya Mukmin Hilman Hawali, lulusan Kejar Paket C tahun lalu yang lebih memilih untuk melanjutkan ke perguruan tinggi dan lulus seleksi perguruan tinggi negeri jurusan di Institut Tehnologi Sepuluh Nopember, jurusan Biologi.Tahun ini kita juga tengah matangkan program sekolah berbasis peminatan yang kita mulai dari jenjang SD sampai SMA, sehingga masyarakat bisa memilih sekolah sesuai dengan bakat dan minat yang mereka inginkan. Salah satunya SMK Negeri 4 jurusan Kedirgantaraan dikecamatan Tapos yang tahun ini resmi kita buka. Semoga saja lulusan dari sekolah kejuruan tersebut bisa menjadi pilot yang handal yang membawa harum kota Depok. Semoga. (agus/syahrul)

Sukses itu beda-beda maknanya. Setiap orang punya pengertian sendiri atas kata sukses. Ada yang nganggep kalau udah bisa dapetin cewek yang diencer itu masuk kategori sukses, ada yang anggep kalau udah bisa boker 3 kali sekali itu juga termasuk sukses, ada juga yang beranggapan kalau udahbisa menjuari liga karena udah bertahun-tahun gak juara itu masuk kategori sukses. Tapi umumnya sih buat orang Indonesia sukses itu berartiberhasil lulus kuliah, kerja di tempat yang bagus, dankemudian kaya raya. Nah kalau makna sukses yang kamu inginkan adalah yang terakhir, maka dengan sangat berat hati MBDC kasih tau kalau kuliah itu gak ngejamin kamu sukses. Ini dia alasannya.Kreatifitas Gak Diajarin di Bangku KuliahSalah satu hal yang bisa bikin kamu bertahan di dunia pekerjaan dan akhirnya menjadi sukses adalah kreatifitas. Apalagi sekarang udah eranya kreatif yang jadi motor penggerak perekonomian.Jelas orangyang kreatif lah yang akhirnya keluar jadi pemenang. Nah sayangnya, kreatifitas ini gak akan pernah kamu dapetin di bangku kuliah. Yah, mungkin ada masanya dosen kamu ngomongin soal menjadi kreatif, tapi sekali lagi menjadi kreatif itu gak ada  teori dan pelajaran bakunya. Dengan kata lain, semua orang bisa jadi kreatif, tanpa harus makan bangku kuliah. Lagian kalau bangku kuliah dimakan, nanti mahasiswa duduknya di mana? Aaaaaak.Nyam yam viatheatlantic.comAttitude Juga Gak diajarin TuhJadi pinter akan pendidikan emang penting banget, tapi kalau gak didukung dengan pinter secara perilaku atau attitude, maka kamu akan mendapat kesulitan di dunia nyata maupun maya. Kamu boleh aja lulus kuliah dengan hasil yang cukup membanggakan, cum laude gitu deh. Inget yah cum laude bukan cum di tempat lain. Namun kalau attitude kamu bermasalah, sangat mungkin kamu gak mendapatkan tempat dalampekerjaan. Trus kalau attitude kamu gak asik, orang-orang mungkin bangetgak suka sama kamu. Nah kalau kamu udah gak disukain sama orang, maka kamu akan sulit berkembang. Kalau udah sulit berkembang, gimana kamu mau sukses?Ilmu Kamu Belum Tentu KepakeSerius deh, yang bikin kesel dari kuliahsusah-susah adalah kenyataan kalau apa yang kamu pelajari selama 4 atau 5 tahun, kadang ada juga ya sih yang sampe 7 tahun ternyata gak bisa kamu terapkan di dunia kerja. Jadi paskerja, kamu bakal mulai lagi belajar dari nol. Itu bukan hal yang buruk sih, malah sebaliknya bagus banget, kamudapet ilmu baru. Cuma, ilmu yang didapet dari bangku kuliah mau diapain? Yaudah taro di dalam brangkas aja, kunci dengan rampat, kubur dalam-dalam. Nanti kalau mau nostalgia lucu-lucuan gitu, baru deh kamu buka lagi. Itu juga kalau kamu mau sih. Ya, siapa tau aja ternyata saat pas kamu buka lagi pelajaran-pelajaran kuliah,kenangan masa kelam selama kuliah terkuak kembali. Huft.Paint me like one of your French girls viafanpop.comGak Kuliah Tapi SuksesIni fakta yang lumayan menyakitkan sih. Yes, ada orang di luar sana yang ternyata gak tamatin kuliahnya namunkeluar jadi orang yang sangat sukses di dunia ini.Gak lulus kuliah viaquotivee.comGak lulus kuliah juga viasavingadvice.comGak lulus kuliah juga ini viariaupos.coMBDC gak maksud buat bikin kamu jadi males nerusin kuliah dan keluar dari kuliah. Sekali lagi MBDC ingetin, kuliah itu tetep penting, tapi jangan kamu jadi orang yang kaku, cari lah sebanyak-banyaknya ilmu. Bersosialisasi lah dengan lingkungan lain, jangan terpaku di ranah kampus aja. Yaudah, semoga aja semua pembaca MBDC jadi orang-orang yang sukses yah.

Apakah gelar sarjana selalu menjamin bahwa kamu bisa dapat pekerjaan layak? Topik ini memang selalu mengundang perdebatan. Satu kubu percaya bahwa gelar sarjana akan menjamin kesuksesan di dunia kerja, sementara kubu lain percaya kalau kuliah tipis kaitannya dengan pekerjaan yang akan kita dapat nantinya.Faktanya, ijazah S-1 memang bisa membuka banyak pintu. Tapi tak semua pintu membutuhkan ijazah S-1. Inilah kabar baik buat kamu yang – karena berbagai alasan – tidak punya gelar sarjana. Nyatanyabanyak sekali jalan menuju kesuksesan bagimu yang tak mengenyam bangku kuliah.Jangan salah, pekerjaan-pekerjaan yang tak butuh ijazah S-1 ini bukan profesi sembarangan. Mereka bisa benar-benar menghasilkan uang dan menuntutmu untuk punya kecerdasan. Dengan atau tanpa gelar sarjana, kamu harus tetap bekerja keras. Banyak jalan sukses untuk mereka yang bukan sarjana, namun tak ada tempat bagi mereka yang bisanya cuma malas-malasansaja!1. Menjadi desainer sebenarnya tak butuh gelar sarjana. Punya penghargaantinggi pada estetika adalah awalan yang sempurna.Pada awalnya adalah ketertarikan pada keindahan vialuxebeatmag.comKuliah desain itu mahal. Selain itu, kamu juga akan dituntut punya penguasaan mendalam di berbagaibidang. Tak cukup belajar menggambar atau merancang saja,kamu pun harus mendalami berbagai teori ilmu komunikasi hingga filsafat seni. Bahkan beberapa kampus mewajibkan mahasiswanya untuk lulus mata kuliah Pancasila atau Kewarganegaraan. Semua ini karena pendidikan ala universitas berorientasi untuk menghasilkan kaum intelektual (scholar), bukan kaum pekerja (worker). Bisa ditebak, tak semua orang cocok dengan model pendidikan ini.

Pekerjaan ini gak butuh kuliah, apalagi ijazah. Selama kamu punya ide, berani mematangkannya menjadi konsep, telaten menjadikannya sebagai produk danulet dalam memasarkannya, kamu bisa menjadi seorang pengusaha. Kesuksesan dan uang akan datang bila kamu gigih dan tak cepat gulung tikar. Mau tahu sifat-sifat apa saja yang kamu perlukan untukmenjadi usahawan muda yang sukses? Sontekdi sini.Sudah banyak kok mereka yang akhirnya sukses menekuni bidang usaha meski tak sarjana. Ada Bob Sadino, ada juga Bu Susi Pudjiastuti yang sekarang jadi menteri. Kamu bisa lihat sendiri, bukan? Tak ada alasan lagi bagimu untuk menyerah, mengutuk nasib, atau menganggap masa depanmu tak bakal cerah cuma karena kamu tak punya titel sarjana. Tak ada lagi alasan bermalas-malasan hanya karena kamu tak menempuh S-1.Nasibmu ada di tangan sendiri, bukan di tangan perguruan tinggi.Tanpa merendahkan mereka yang sudah lelah-lelah mengambil kuliah dan meraih gelar sarjana, kamu yang tidak kuliah pun punya peluang untuk menjadi sukses. Tunggu apalagi? Mulai rintis kesuksesanmu dari sekarang!

Dahulu, banyak orang percaya bahwa gelar sarjana adalah kunci untuk masa depan yang cerah. Orang tua rela membayar biaya kuliah yang mahal demi kesempatan kerja yang lebih terbuka bagi anaknya. Masih relevankah pemikiran ini sekarang?Sayangnya, sekarang gelar sarjana saja tak lagi cukup untuk membuat masa depanmu sejahtera. Jika kamu berniat jadi sarjana hanya supaya punya gaji tinggi, siap-siap saja kecewa.Kenapa sih di era ini kuliah tidak bisa lagi disebut sebagai investasi masa depan? Simak ulasanHipweeberikut ini, yuk!1. Di zaman orangtua, kuliah adalah satu-satunya jalan untuk menambah ilmu selepas SMA. Berbeda dengan kita, yang punya internet untuk belajar apa saja.kemudahan akses materi-materi secara online viawww.huffingtonpost.comDi zaman orangtua kita, pergi kuliahadalah satu-satunya cara untuk menambah ilmu setelah lulus SMA.Memang, di bangku universitaslah kita diajarkan untuk berpikir dan berargumen, menulis dan mengkritik. Teori-teori dasar yang sudah kita terima di bangku XI dan XII SMA pun diolah secara lebih dalam.Kini kita tak perlu status sebagai mahasiswa resmi sebuah universitas untuk menambah ilmu yang kita dapat di SMA. Teknologi yang serba digital saat ini memang memudahkan kita mengakses informasi dari seluruh penjuru dunia. Berbekal perangkat laptop dan koneksi internet, kita bisa asyik berselancar di dunia maya; membaca berita, berbisnis, hingga kuliahonline.Yup, tercatat ada puluhan universitas top dunia yang saat ini mengijinkan materi-materi perkuliahan mereka diakses gratis. Mereka menyediakan kumpulan jurnal, video perkuliahan, hingga forum-forum diskusi yang terbuka untuk umum. Mudah saja, cukup klikCourseradan kamu tinggal memilih materi dari kampus yang kamu inginkan. Sekolah musikBerklee, kampus teknologiMIT,Harvard, hingga layanan kursuscoding onlinesepertiCodecademyatauCode Schooltersedia di sini.2. Gelar sarjana juga tak akan mengantarmu pada gaji besar jika kamu tak punya pengalaman kerja.tak menjamin kamu dapat pekerjaan yang layak viawww.nytimes.comMasih banyak dari kita yang percaya bahwa sarjana sudah pastidapat pekerjaan yang layak denganmudah. Padahal, dataBadan Pusat Statistik(BPS) hingga Februari 2014 mencatat jumlah sarjana yang menganggur mencapai 400 ribu orang atau 4,3% dari total pengangguran yang tercatat sebanyak 7,2 juta orang.Status sarjanamu pun tak akan otomatis membuatmu bisa punya pekerjaan bergaji besar. Mungkin kamu malah akan kaget karena gaji pertamamu sama jumlahnya dengan uang bulanan kiriman orang tua saat kamu masih kuliah dulu.Ya, kamu boleh jadi punya titel sarjana. Tapi kamu belum tentu punya pengalaman kerja. Sementara, sebagian besar perusahaan akan menganggapmu masih hijau atau anak kemarin soreketika kamu sama sekali belum pernah bersentuhan dengan dunia profesional. Kamu masih punya jalan yang panjang dan terjal sebelum bisa meraih kemapanan.3. Kamu pun harus menunggu lama supaya biaya besar yang sudah orang tuamu keluarkan bisa balik modal.kamu belum tentu bisa hidup layakKenapa bisa muncul istilah “investasi” yang dikaitkan dengan urusan pendidikan? Yup, alasannyatak lain tentu soal uang. Meskipun kuliah membutuhkan biaya yang tidak sedikit, banyak orang akan memilih mengusahakannya. Mereka akan berpikir;“Ah, nggak apa-apa. Anggap saja sebagai modal. Nanti setelah lulus, dapat pekerjaan dan gaji tinggi, pasti bisa balik modal…”Sayangnya, kondisi perekonomian yang terus bergejolak semacam menyajikan fakta pahit. Pertambahan jumlah pencari kerja tak sebanding dengan pertambahan lapangan pekerjaan. Akibatnya, untuk satu lowongan pekerjaan saja bisa diperebutkan puluhan orang. Belum lagi standar gaji yang berlaku di negeri kita masih rancu. Jika hanya mengacu padaUU Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003 Pasal 90 ayat (1), yangberbunyi;“Pengusaha dilarang membayar upah lebih rendah dari upah minimum”Upah Minimum Regional(UMR) adalah standar bagi para pelaku industri atau pengusaha; nilai gaji terendah yang harus dibayarkan perusahaan pada karyawan tanpa terpengaruh jenjang pendidikan. Lulusan SMA atau Sarjana, buruh atau karyawan, pegawai kontrak atau tetap; bisa jadi mendapat gaji yang sama – senilai UMR.4. Gelar sarjana hanya akan mengantarmu masuk golongan pekerja kelas menengah, jika kamu tak punyaskillkhusus yang praktikal.gelar = pekerja kelas menengah viamashable.comPendidikan ala universitas tidak didesain untuk menghasilkan pekerja, namun pemikir aliasscholar. Untuk sukses di dunia kerja, kamu tidak hanya dituntut untuk bisa berpikir, namun juga bisa memilikiskillatau keahlian khusus yang praktikal. Misalnya: kemampuan berbahasa asing, kemampuan menulis, fotografi, atauprogramming.Waktu selama 4 tahun (umumnya) akan terbuang sia-sia jika kita hanya berpatokan pada nilai bagus dan gelar. Pasalnya, saat memasuki dunia kerja, sarjana bermodal gelar hanya sampai padalevelmenengah. Pekerja jenis ini sulit mencapai puncak karir dan prestasinya sekadar stagnan. Bukan tidak mungkin, pencapaiannya justru kalah denganmereka yang non-sarjana tapi punya kemampuan atauskillyang mumpuni.5. Integritas kampus sebagaitempat berkumpulnya kaum intelektual pun bukannya tanpa noda.di era ini, peran kampus semakin dipertanyakan viawww.otago.ac.nzBerpikir bahwa kampus jadi satu-satunya tempat dimana kita bisa menghamba ilmu adalah keliru. Faktanya, sistem pendidikan yang masih cacat di sana-sini membuat kita tak maksimal belajar.Dosen sering tak hadir di kelas, buku-buku perkuliahan tak tersentuh prosesupgrade, hingga materi yang disampaikan dosen ternyata hanya sekadarcopy pastedari buku-buku yang sudah kita beli. Miris, bukan?Yup, atas alasan inilah, kita pantas mempertanyakan kembali peran perguruan tinggi sebagai penyedia ilmu. Apakah uang yang kita bayarkan memang sepadan dengan ilmu yang kita dapat? Apakah kampus sudah tuntas mendidik kita jadi manusia yang berguna dan punya intelektualitas? Atau, kampus justru tak lebih dari penjaja ilmu pengetahuan yang pintar-pintar meyakinkan orang tua kita agar mau membayar biaya masuk dengan cara sembarangan memasang embel-embelWorld Class University?6. Kampus akan membuatmu terseok-seok dulu demi meraih gelar sarjana. Padahal, mungkin sebenarnya kamu sudah siap melenggang ke tahap hidup yang selanjutnya.kuliah = mata kuliah dan beban skripsi yang menyiksa viaglimpseofchay.wordpress.comAlih-alih jadi investasi masa depan, tak jarang kampus justru memaksamahasiswa untuk menginvestasikan umurnya. Yup, banyaknya beban mata kuliah atau proses skripsi yang berbelit-belit menjadikan mahasiswa butuh waktu lama untuk lulus. Jika normalnya S-1 ditempuh selama 4 tahun, seorang mahasiswa bisa jadi butuh waktu 6 tahun atau bahkan lebih. Padahal, banyak hal yang sudah menanti untuk dikerjakan selanjutnya; segera bekerja atau menikah misalnya.7. Dan ketika kamu resmi diwisuda, kamu pun harus rela belajar dari nol lagi begitu masuk dunia kerja!kamu belajar skill dan ilmu baru di tempat kerja viaintern.internship-uk.comEntah terdesak kebutuhan atau didasari alasan lain, banyak sarjanaakhirnya memilih pekerjaan yang tak sejalur dengan pendidikan dan gelarnya. Misalnya, seorang Sarjana Sastra atau Sarjana Hukumjustru bekerja sebagaitellerbank yang mengharuskannya banyak-banyak berhitung dan mulai belajar ilmu akuntansi. Ilmu yang sudah dipelajari selama bertahun-tahun justru tak bisa digunakan secara maksimal dalam pekerjaan yang tengah digeluti.Tentu tak ada istilah sia-sia dalam menuntut ilmu. Tapi, alangkah baiknya jika ilmu yang sudah dipelajari memang benar-benar bisa diaplikasikan secara nyata dalam pekerjaan. Setidaknya, ada rasa puas yang bisa dirasakan mengingat perjuangan selama masa kuliah yang tak bisa dibilang mudah.Nah, gimana? Apakah kamu setuju dengan poin-poin di atas, atau justru punya pendapat berbeda?Well…artikel ini bukan berarti tidak mendukung generasi kita untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Tapi, setidaknya kita bisa terlebih dulu masak-masakberpikir sebelum mengambil keputusan. Kuliah itu sah-sah saja selama kita paham betul kebaikan dan kekurangannya. Dan jangan lupa: hanya karena kamu punya gelar sarjana, belum tentu kamu otomatis akan sejahtera, ya!

Dalam kehidupan bermasyarakat, tingginya jenjang pendidikan seakan menjadi tolok ukur sukses atau tidaknya masa depan seseorang. Namun, pendapat tersebut tak selamanya benar. Semuanya tergantung pada seberapa keras seorang individu berusaha, dan seberapa kuat tekadnya.Oleh karena itu, kamu yang memilikimimpi untuk kuliah namun terhambat masalah dana, tak perlu khawatir. Semua orang memiliki hak dan kesempatan untuk sukses.Bahkan jika kamu mengerti apa tujuanmu, kamu bisa lebih sukses dari mereka yang mengenyam pendidikan di bangku kuliah. Dalamartikel berikut ini,Hipweeingin memberi saran serta tips untuk kamu, agar kamu bisa sukses tanpa harus mengeluarkan banyak uang untuk kuliah.1. Jadilah pemerhati yang handal dalam pekerjaanmu saat ini. Tawarkan bantuan sembari “curi” ilmu dari rekan-rekan kerjamu yang lebih ahliBelajar dari tempat kerja viawww.feministfrenzy.comMungkin pekerjaanmu saat ini bukanlah pekerjaan yang bergengsidengan gaji yang mentereng. Namun di balik itu semua, kamu bisa mendapatkan pengalaman berharga dan ilmu yang belum tentu bisa didapat dari bangku kuliah. Jika mereka yang duduk di kelas mendengarkan perkataan dosen hanya tahu materi, kamu justru bisa belajar langsung dari orang-orang terbaik di bidangnya.Jangan jengah untuk belajar kepada orang-orang lain di kantormu. Kamu bisa melihat rekankerjamu yang sedang membuat pembukuan maupun entry data di sela-sela jam kosong. Atau kamu bisa menawarkan bantuanmu kepada orang lain, demi mendapatkan pengalaman serta ilmu yang ingin kamu pelajari. Dengan cara ini kamu tak hanya akan jadi orang yang duduk di menara gading semata, melainkan justru paham seluk-beluk ilmu langsung di lapangan.2. Tidak kuliah bukan berarti harus minder untuk berteman. Buka pintu perkawananmu seluas-luasnya, kemudian bersiaplah terpukau dengan kekuatan jejaring yang kamupunyaJalin kembali pertemanan mu dengan kawan lama, dan bentuk jaringan pertemanan baru viagalleryhip.comMemiliki banyak koneksi atau kawan akan sangat membantumu dalam meraih kesuksesan. Mungkin mereka bisa jadi partner dikemudian hari, atau tidak menutup kemungkinan bahwa mereka adalah klien potensial dari usaha yang kamu jalanka.Yang terpenting, kamu harus ingat bahwa kesuksesan tak bisa kamu raih seorang diri. kamu tetap butuh bantuan orang lain untuk menuju puncak kesuksesanmu. Temukan teman yang sejalan, temukan mentor, dan cari dukungan sebanyak-banyaknya.3. Pintar, gelar sarjana, atau IPK tinggi bukanlah satu-satunya cara. Sebenarnyasoft skillmu sebagai manusia akan jauh lebih bergunaAsahlah soft skill-mu viawww.entrepreneur.comDi dunia yang sesungguhnya IPK tinggi hanya akan mengantarkanmu sampai ke gerbang wawancara kerja. Setelah itu kemampuanmu sebagai manusia lah yang menentukan langkah selanjutnya. Kemampuanmu berkomunikasi dengan baik, kemahiran bernegosiasi yang lihai, sampai kemampuan berbahasa asing akan dinilai jauh lebih berguna.Apakah kemampuan itu bisa dilatih dengan duduk manis di kelas sembari mendengarkan dosen memberikan kuliah? Justru tidak.Soft skillmacam ini justru lebih bisa didapat dari kegiatan organisasi, interaksi dengan kawan-kawan sehari-hari, sampai diperoleh dari keinginan belajar sendiri.Jika sudah begini tentu tidak ada alasan untukmu bersembuyi di balik alasan “Tidak kuliah” untuk enggan mengejar keberhasilan ‘kan?4. Berhenti mengasihani diri sendiri. Hanya karena tidak kuliah bukan berarti kamu kehilangan kesempatan untuk mencuri ilmu dan berdiskusi. Apa gunanya internet dan semua teknologi?Belajar dari sumber apapun viawww.fuelyourphotography.comDi zaman modern seperti sekarang ini, mendapatkan ilmu secara gratisbukanlah sesuatu yang mustahil. Hal ini berbeda dengan zaman dahulu, dimana buku-buku ilmu pengetahuan hanya boleh diakses oleh kalangan tertentu. Di zaman sekarang untuk mendapatkan pengetahuan baru hanyalah memerlukan beberapa klik saja.Internet memang sumber pengetahuan yang tak akan ada habisnya. Kamu bisa dengan mudah menemukan ilmu pengetahuan apapun yang ingin kamu pelajari. Jika kamu tak memiliki kawan maupun kenalan yang dapat membantu memecahkan permasalahanmu, bergabunglah dengan forum-forumonline yang banyak tersebar di internet.Mulai dari komunitas penggemar kucing, sampai komunitas pengusaha semuanya ada di internet. Kamu tinggal pilih sesuai kebutuhanmu. Tanyakan pada mereka hal-hal yang belum kamu ketahui. Namun, harap sabar jika pertanyaanmu tak langsung dijawab, karena kebanyakan dari mereka juga memiliki kesibukkan lain.5. Pamungkasnya, tentukan ke mana langkahmu harus dihela. Tujuan itu akan menuntunmu melakukan apa saja yang diperlukan demi bisa mencapainyaMengerti kemana tujuanmu viawww.deviantart.comTarget atau tujuan adalah kompas yang akan mengantarkanmu ke pintu gerbang kesuksesan yang selama ini sudah terbayang di pelupuk mata. Tanpa mereka seluruh perjalananmu hanya akan berakhir dengan sia-sia. Sebab itu, menetapkan tujuan adalah langkah pertama yang wajib dilakukan demi meraih keberhasilan yang kamu idamkan sekian lama.Tuliskan besar-besar apa yang ingin kamu capai. Urutkan dengan detil, sampai ke keberhasilan terkecilnya. Semisal, kamu ingin bisa bekerja di perusahaan media terkemuka — jangan cuma tulis nama perusahaannya, tuliskan jugadivisi tempatmu ingin diterima, tambahkan pula ilustrasi kartu pegawai yang kelak jika dikenakan akan bisa membuatmu bangga.Tempelkangoal planning mapitu ditempat yang paling terlihat mata. Setiap semangat memperjuangkan mimpi sedikit meredup lihat kembali daftar yang sudah kamu buat sendiri, kemudian lakukan apa yang harus dikerjakan demi mencapainya.Sekali lagi,Hipweetekankan bahwakuliah bukan satu-satunya cara yang bisa kamu percaya demi menggapai semua impian yang sudah terpendam sekian lama. Dunia tidak sekejam itu, ia akan tetap berlaku adil pada orang-orangyang gigih belajar di sekolah kehidupan.Apakah kamu salah satunya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar