Sabtu, 27 Juni 2015

Pesimis.


Om, kadang kata2mu menyakitkan, karna kenyataan tidak semudah perkataanmu. - Pasti Anda biasa pesimis dan malas ya?

Mencegah dan mengatasi rasa PesimisBismillaah hirrohmaanirrohiim,Bagaimanapun negatif-nya perasaan pesimis itu pasti lah pernah hadir dalam kehidupan kita.Rasa pesimisini cukup membahayakan karena bisa mencegahkesuksesan. Coba baca tips-tips berikut untuk mengatasi rasa pesimis pada diri kita :1.Kalau anda semakin mengharapkan kegagalan maka semakin besar kemungkinannya anda ditimpa kegagalan sebagai akibat pengharapan anda yang negative. Oleh karena itu berpikirlah positif setiap saat.2.Cobalah mencari sesuatu yang positif walaupun dalam kegiatan tidak menyenangkan.3.Cobalah menerima kegagalan dengan rasahumor.4.Jangan memikirkan persoalan anda terlalu dalam. Jangan, walaupun dalam khayalan itu akan memperlihatkan hasil yang negative. Arahkan semua kekuatan anda pada tindakan yang berhasil.5.Dalam situasi bagaimanapun juga cobalah mendapatkan sikap yang paling positif.6.Jangan menggunakanpesimismeanda sebagai penyangga untuk melindungi anda dari kekecewaan yang mungkin terjadi.7.Kalau anda gagal memecahkan persoalan jangan dihiraukan berapa banyak kesalahan anda, tapi carilah pemecahan yang benar yang telah anda lakukan dalam usaha memecahkan persoalan tersebut.8.Dalam waktu yang senggang cobalah anda menemui orang-orang yangoptimisdan perhatikan tingkah laku mereka. Jika perlu belajarlah langsung dari orangnya.9.Selalu ingat bahwa pesimisme bukanlah sifat bawaan. Jadi seperti kebanyakan sifat manusia yang lain, pesimisme dapat dirubah dan dikurangi bahkan dihilangkan.10.Jika sikap optimis menyebabkan sukses, maka berilahpenghargaanpada kenyataan bahwa karena optimismelah andaberhasil.Pesimis bukanlah hal yang dilarang, namun lebih baik jangan pernah berpikiran pesimis, karena berpikir pesimis *tidak akan membuat suatu hal menjadi lebih baik*.Dalam dunia bisnis di Indonesia, prinsipCan-Do-Attitudesering disebut sebagai alamogada atau palugada aliasapa lo mau gue ada. Sedangkan di dunia kerja, Can-Do-Attitude kini menjadi tolak ukur baru dalam menjaring karyawan. Mereka yang memiliki sikap ini dinilai lebih dibandingkan dengan mereka yang hanya bermodalkan skills. Bahkan sebuah survei yang dilakukan pada para manajer perusahaan, menunjukkan bahwa orang yang paling diinginkan dalam sebuah tim,pilihannya bukan si cerdas atau si hebat. Tapi orang yang memiliki kepribadian Can-Do-Attitude. Orang seperti ini biasanya enerjik, supel, mampu berpikir kritis, suka belajar dan penuh inisiatif. Orang seperti ini dipercaya mampu membuat perbedaan dan membangun suasana karena meyebarkan energipositifpada lingkungannya.Ciri-ciri seseorang yang memiliki sikap Can-Do-Attitude, yaitu:*.Berpikir ‘How’ dibandingkan ‘if’. Bila dihadapkan pada suatu masalah, mereka akan berusaha mencari pemecahannya. Bukan sibuk dengan pikiran-pikiran seperti: ‘what if…’*.Berpikir ‘when’ dibandingkan ‘maybe’. Alih-alih berkata “mungkin saya akan melakukannya nanti…”, mereka lebih baik berkata, “saya akan mulai mencobanya minggu depan.”*.Memikirkan segala kemungkinan dan mencoba mewujudkannya.*.Tidak sekedar berpikir ‘bisa’, tapi bisa melakukannya dengan baik dan tepat.*.Mengetahui bahwa untuk mencapai impian perlu usaha lebih pintar, bukan lebih keras.*.Percaya pada diri sendiri, percaya pada orang lain dan percaya padamasa depan.*.Tahu kapan bekerja, kapan beristirahat. Kapan harus melakukan sesuatu sendiri,kapan harus meminta pertolongan orang lain.*.Melihat perubahan sebagaitantangandanpeluang.*.Peduli pada diri sendiri, orang lain dan lingkungannya.*.Berdiri tegak karena perjuangannya, bukan hasil menginjak orang lain.*.Menyadari bahwakeberhasilanadalahkemenanganmengatasi kelemahan dan mau membantu orang lain menggali potensi diri.*.Hanya punya satu cara untuk menjalani hidup. Dengansemangat,percaya diri,keyakinandanintegritas.Can-Do-Attitude bukan merupakan bawaan lahir yang tidak bisa diubah sampai akhir hidup. Can-Do-Attitude dapat dibangun pada diri Anda dengan cara:1.I Believe I Can Fly. Percayalah selalu bahwa Anda sanggup melakukan apa saja(bila mau atau terpaksa). Jadi, ketika hati Anda mulai tergoda untuk mengatakan tidak bisa atau ajakan untuk menyerah, kunyah sampai lumat pikiran itu atau telanbulat-bulat! Karena bila dituruti, itu hanya akan membuat rasa percaya diri berkurang dan menjatuhkan motivasi.2.Maju Tak Gentar. Jangan buru-buru kabur bila menghadapi sebuah permasalahan. Rangsang pikiran untuk selalu mencari solusi. Anda mesti percaya bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Percayalah bahwa Anda bukanlah satu-satunya orang di dunia yang pernah mengalami masalah sulit. Coba saja ketika kata kunci (keyword) persoalan Anda di yahoo atau google search engine, dijamin pasti akan membawa Anda pada suatu pentunjuk disana!3.Open Arms. Tak ada salahnya bersikap terbuka. Sikap devensive hanya merugikan dan akan menghambat kemajuan dan peluang untuk sukses. Semakin Anda terbuka terhadap segala masukan dan kemungkinan, maka peluang menyelesaikan permasalahan akan lebih besar.4.I Did it My Way. Mendengarkan masukan bukan berarti menelannya mentah-mentah. Sebagai pribadi yang kritis, Anda perlu menyaringnya dengan baik dan menyesuaikan dengan kebutuhan pribadi. Prinsipnya apa yang baik untuk orang lain, belum tentu baik buat Anda. Demikian pula sebaliknya.Doa Penawar Rasa Pesimis dan Merasa Sialاللَّهُمَّ لَا خَيْرَ إِلَّا خَيْرُكَ وَلَا طَيْرَ إِلَّا طَيْرُكَ وَلَا إِلَهَ غَيْرُكَAllaahumma Laa Khaira Illaa Khairuka, wa Laa Thaira Illaa Thairuka, wa Laa Ilaaha Ghairuka“Ya Allah, tidak ada kebaikan kecuali kebaikan yang berasal dari-Mu dan tidak ada kesialan kecuali kesialan yang berasal dari-Mu (yang telah Engkau tetapkan), dan tidak ada tuhan selain Engkau.” (Hadits shahih, riwayat Ahmad)Diposkan oleh@dhinmyg

Cara Mengatasi PesimisDefinisi PesimisPesimis adalah kondisi pikiran yang melihat dunia ini selalu negatif. Memang tidak harus semuanya terlihat negatif, mungkin untuk aspek kehidupan yang lain seseorang menerima dengan positif, tetapi untuk aspek lainnya dia melihatnya dengan negatif. Artinya mungkin ada seseorang yang pesimis hanya untuk sebagian aspek kehidupan lainnya.Muara dari pesimis adalah sikap putus asa, sebuah sikap yang menganggap tidak ada lagi (habis) harapan positif. Pesimis dengan sikap putus asa adalah sesuatu yang tidak bisa dipisahkan. Saat kita membahas pesimis, kita juga sekaligus bicara tentang putus asa. Pesimis menyebabkan kita putus asa, dan penyebab putus asa adalah pesimis.Penyebab PesimisBagi orang yang pesimis, mereka pesimis karena “fakta dan logika berbicara”. Mereka akan bersandar pada fakta tentang hel-hal negatif, akibat buruk, dan kekagagal yang ada. Ini akan menjadi alasan bagi mereka, bahwa berpikir negatif itu wajar sebab fakta berbicara. Selain fakta, mereka pun akan mengatakan bahwa secara logika juga memang demikian, bahwa selalu ada hal negatifdan peluang kegagalan dibalik sesuatu.Contoh fakta yang bisa dijadikan alasan mereka pesimis seperti banyaknya pejabat yang korup. Berbagai penggantian pejabat sudah sering terjadi, tetapi perbaikan belum terlihat. Ini menjadikan banyak orang yang pesimis. Bisa juga, Anda sudah mencoba bisnis, namun gagal lagi, gagal lagi. Anda kemudian mengatakan “fakta” bahwa Anda memang tidak akan berhasil bisnis, atau mengatakan bisnis itu sangat beresiko. Artinya, meski Anda punya fakta dan dalil untuk bersikap pesimis, Anda tetap orang pesimis.Namun, sebenarnya bukan itu penyebab pesimis. Mohon maaf, penyebab pesimis adalah iman yang lemah bahkan orang yang tidak punya iman.“Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. (QS. Az Zumar: 53)Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmatAllah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir“. (QS. Yusuf:87)Ibrahim berkata: “Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhan-nya, kecuali orang-orang yang sesat“. (QS Al Hijr:56)“Janganlah kalian berputus asa dari rizqi Allah selama kepala kalian masih bergerak. Manusia itu dilahirkan oleh ibunya dalam keadaan merah, tidak memiliki suatu apapun, lalu Allah Azzawajalla memberinya rizqi“. (HR Ahmad No 15294)Dalam hadits lain disebutkan:“Janganlah kalian berputus asa dari kebaikan, selama kepala kalian masih bisa bergerak. Manusia itu dilahirkan oleh ibunya dalam keadaan merah, tidak memiliki suatu apapun, lalu Allah Azzawajalla memberinya rizqi“. (HR Ahmad No 15295)Bahaya PesimisJika seseorang pesimis terhadap sesuatu, maka dia tidak mungkin lagi berupaya dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkannya. Tidak ada pencapaian dan kebaikan dari orang yang pesimis. Dia memiliki segudang alasan, logika, dan faktwa bahwa dia tidak perlu berusaha lagi. Jika tidak berusaha, maka dia tidak akan pernah mendapatkan apa-apa. Dia bahkan tidak mau berdakwah karena tidak akan ada gunanya menurut dia. Jadi, memang bahaya baik untuk dunia dan akhirat.Malas, tidak mau berusaha, hanya menghujat sana sini, bahkan tidak sedikit yang bunuh diri saat harapan sudah tidak ada. jadi, jangan biarkan sikap pesimis tumbuh dalam hati Anda.Cara MengatasinyaCara mengatasinya artinya kita membangun optimisme dalam diri kita. Jika penyebabnya adalah lemah atau bahkan tidak ada iman, maka jika ada setitik saja rasa putus asa dalam diri kita, maka kita harus terus-menerus meningkatkan keimanan kita. Tentu dengan iman yang sebenar-benarnya iman.Bukankah kita beriman jika Allah Mahakuasa? Maka tidak ada yang tidak mungkin jika Allah sudah berkehendak. Sebesar apa pun masalah yang kita hadapi, bagi Allah itu mudah saja. Sebesar apa pun tujuan yang akan kita gapai, bagi Allah itu mudah. Jadi, tidak ada kata putus asa jika Anda percaya kepada Allah akan menolong kita.Seorang yang beriman saat dia menghadapi kesulitan, dia tidak akan pernah berputus asa, meski dia bingung apa yang harus dilakukan. Maka dia akan berdo’a meminta petunjuk kepada Allah. Karena dia yakin, Allah Maha Mengetahui.Setelah berdo’a dia akan bertawakal kepada Allah. Saat urusan kita sudah diwakilkan kepada Allah, kenapa kita harus takut? Bahkan sekedar ragu pun tidak pantas, sebab Allah akan membantu kita.Saat keyakinan sudah mantap dalam hati, maka dia akan begitu semangat dalam berikhtiar, optimis, dan menyongsong masa depan yang lebih baik. Masa lalu boleh kelabu. Saat ini mungkin banyak masalah. Tetapi, tidak ada alasan kalau besok akan tetap seperti ini. Selama kepala bisa bergerak, maka kita tidak perlu berputus asa dari kebaikan dan rezeki.Kita juga harus tetap optimis meski beban terasa sangat berat. Seberat-beratnya beban, tentu manusia akan tetap mampu menanggungnya. Sebab, Allah tidak akan membebani manusia di luar kesanggupannya.Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. (QS Al Baqarah: 286)Saya Ingin Optimis, Tapi Apa Yang Harus Saya Lakukan?Tentu saja, kadang kita tidak (sebenarnya “belum”) mengetahui apa lagi yang harus dilakukan? Kita mungkin bingung.  Namun yakinlah, saat kita tidak mengetahui, bukan berarti tidak ada jalan. Kita hanya belum menemukannya. Kita bukan tidak bisa, tetapi belum tahu caranya. Jadi, saat Anda tidak tahu harus melakukan apa, maka jawabannya adalah belajar dan/atau mencoba.Artinya, Anda bisa belajar kepada orang lain atau mencoba sendiri kemudian mengambil pelajaran dari percobaan Anda. Jika Anda tidak mau belajar dan berusaha, maka Anda tidak akan pernah menemukan apa-apa. Optimis akan tetap jauh dari diri Anda.Percayalah, semakin banyak belajar (belajar dengan cara yang baik) maka Anda akan semakin optimis. Jalan-jalan seolah mulai terbuka untuk Anda lalui, baik mengatasi masalah Anda maupun menggapai impian Anda.Jangan Tergesa-gesa“Sesungguhnya doa salah seorang dari kalian akan dikabulkan selama ia tidak tergesa-gesa, hingga dia berkata; “Aku telah memohon kepada Rabbku namun Dia tidak mengabulkan doaku.” (HR Ahmad No 8784)Sikap tergesa-gesa akan menjadikan kita pesimis. Jika Anda ingin mendapatkan sesuatu dengan tergesa-gesa, akan menyebabkan Anda putus asa, karena harapan memang tidak terlihat. Anda inginkaya dalam semalam, ingin terampil besok, bahkan ingin dikabulkan do’anya segera. Semuanya butuh proses, ada sunatullah di dunia ini dan kita harus mengikutinya karena itu adalah ketentuan Allah. Jadi, ikuti proses jangan tergesa-gesa.KesimpulanCara mengatasi pesimis itu tiada lain dengan cara mempertebal iman kita, manajemen qalbu. Sehingga kita akan memiliki keyakinan dalam berikhtiar. Jika Anda menemukan sesuatu yang berat, yakinlah itu dibawah kesanggupan Anda. Jika Anda tidak bisa, maka yakinlah ada caranya, hanya saja belum Anda temukan. Jika memang jauh, maka melangkahlah agar semakin dekat.Bacaan lain:Agar Tidak Putus AsaTingkatkan optimisme Anda, dan raih apa yang Anda inginkan.Harapan itu masih ada. Tidak ada kata pesimis bagi orang yang beriman.AboutLatest PostsFollow MeRahmat Mr. PowerOwneratMotivasi IslamiMotivator, Business Coach, Personal Development Trainer, Internet Marketing Consultant (SEO Torpedo). PIN BBM: 53DAAF49 Follow @rahmatst

Apa Itu Mental Block dan Bagaimana Mengatasinya agarAnak Lebih Optimis?Facebook1Twitter3Google+0Pinterest0LinkedIn0E-mail4Total:Apa itumental blockdan bagaimana mengatasinya? Hmm, sebelum tiba pada penjelasannya, kita urai dulu megapa artikel ini membahasmental block. Semua bermula dari masalah yang Anda hadapi. Apa itu? Prestasi anak yang tidak bagus dan kemalasannya.Anda bertanya-tanya, mengapa anak Anda tidak pernah mendapatkan prestasi yang memuaskan.Salah satu sebab anak malas belajar dan prestasinya menurun yaitu anak tidak percaya diri.Lantas, mengapa anak tidakpercaya diri? Karena, anak memiliki citra diri yang negatif, yang membuatnya yakin bahwa ia tidak mampu berprestasi. Citra diri yang negatif itu contohnya ia menganggap ia bodoh, IQ-nya rendah. Contoh lainnya, ia berpikir ia tidak berbakat.Nah, citra diri yang negatif inilah yang menghambat kemajuannya. Dengan citra itu, anak pesimis meraih prestasi yang tinggi. Dan, karenapesimis, ia pun jadi malas belajar, malas berusaha meraih prestasi. Setiap kali ia hendak belajar, terbersit dalam hatinya, “Buat apa belajar? Toh aku bodoh, IQ-ku rendah. Aku ga bakal paham pelajaran matematika.” Hasilnya, ia pun urung belajar.Karena menghambat kemajuan sang anak, sebagaimanadisebutkan di atas, citra diri yang negatif disebutmental blockalias hambatan mental.Jadi, salah satu sebab prestasi anak buruk yaitu lantaran mentalnya terhambat oleh citra diri yang negatif.Untuk memepermudah menyebutnya, sebut saja citra diri negatif denganmental block.Sekarang, apa yang menyebabkan anak memilikimental block? Untuk mengetahuinya, yuk, simak penjelasan di bawah ini.Penyebab Mental Block pada AnakMental blocktidak terjadi dengan sendirinya. Saat lahir, anak bak kertas putih. Ia belum mengenal apa-apa. Ia belum mengenal konsep bodoh dan pintar. Ia juga belum mengenal konsep berbakat dan tidak berbakat.Nah, pada masa perkembangannya, lingkungan mulai mengenalkannya pada berbagai konsep. Ia mulai mengenal konsep baik dan buruk, bodoh dan pintar, hebat dan tidak hebat, keren dan tidak keren.Pada masa perkembangan inilah mulai terbentuk citra dirinya. Citra diri itu terbentuk dari penilaian orang lain (penilaian guru, teman, tetangga, orangtua) dan lewat pengalamannya sendiri.Penilaian guru, misalnya, membuatnya berpikir bahwa iabodoh. Sebagai contoh, saat ia belajar menulis di sekolah, sang guru melihat dan mengoreksi tulisannya.Ketika mendapati tulisannya salah, guru lantas mengatakan, “Tulisan kamu salah. Ayo diperbaiki. Jangan jadi anak bodoh.”Dari situ, anak mulai menyimpulkan bahwa ia bodoh.Pada contoh di atas, guru tidak sengaja membuat anak merasa bodoh. Tetapi, cara guru mendidik anak tidak sengaja membuatnya merasa demikian.Contoh lain, Anda melatih anak berhitung. Tetapi, anak lambat memahami penjelasan Anda. Karena itu, Anda berkata, “Kamu memang agak lambat memahami pelajaran.”Nah, ucapan Anda di atas dapat membuat anak percaya bahwa dia lambat memahami sesuatu. Keyakinan ini akan semakin menjadi-jadi manakala pengalaman sang anak membuktikan bahwa ia memang lambat memahami sesuatu.Pada gilirannya, keyakinan itu membuat anak hilang kepercayaan diri. Dan, ketika keyakinan itu membuatnya hilang percaya diri, itu artinya ia menjadimental blockyang menghambat mental anak.Akihrnya, karenamental blockitu, anak sulit maju.Mental blockitu membuatnya pesimis.Apa contoh lain pembentukan citra diri yang negatif yang menjadimental block? Contoh lainnya, anak tertarik pada musik. Dia ingin mengikuti les musik. Tetapi, orangtua tidak setuju. Orangtua berkata kepada anak, “Kamu itu ga bakat musik. Jadi, kalau mau les, jangan pilih les musik. Pilih les lainnya saja.”Ucapan di atas membuat anak percaya bahwa ia tidak berbakat bermain musik. Padahal, ia berminat pada musik. Hal ini membuatnya kecewa. Ia kecewa lantaran ia ingin bermian musik, tetapi takut tidak dapat menguasai musik karena ia yakin ia bukan anak yang berbakat.Mental Block dan Budaya JudgementalDari penjelasan di atas, kita tahu bahwa penyebab anak memiliki citra diri yang negatif adalah penilaian orang lain, baik guru, orangtua, masyarakat, teman, serta pengalaman hidup yang dilaluinya.Apabila anak sering mengalami kegagalan, lama-kelamaan ia menyimpulkan bahwa ia memang ditakdirkan untuk gagal. Atau, ia yakin bahwa ia memangbodoh sehingga selalu gagal.Akan tetapi, kesimpulan itu tidak akan muncul jika budaya tidak mengajarkannya menghakimi tindakannya sendiri atau pun tindakan orang lain. Jika tidak ada budayajudgemental(budaya suka menghakimi orang lain), di mana setiap perilaku manusia dinilai sebagai perilaku yang baik, buruk, cerdas, atau bodoh, maka anak pun tidak akan menilai tindakannya sebagai tindakan bodoh.Jadi, kesalahan juga ada pada budaya kita yangjudgementalalias penuh prasangka. Dalam budaya kita, perilaku seseorang senantiasa dilabeli sebagai perilaku positif atau pun perilaku negatif. Misal, saat orang dapatmenguasai sebuahskilldengan mudah, ia dicap sebagai orang berbakat atau cerdas. Sebaliknya, saat ia susah menguasaiskillitu, ia dicap sebagai orang yang tidak berbakat, orang rata-rata.Nah, budayajudgementaljuga berpengaruh pada anak. Karena tumbuh dalam budayajudgemental, Anak pun jadijudgemental. Ia suka menghakimi. Bukan hanya orang lain yang ia hakimi. Ia juga suka menghakimi dirinya sendiri.Manakala salah menjawab soal, ia akan menghakimi dirinya sebagai anak yang bodoh. Dan, karena penilaian itu, lama-kelamaan anak hilang kepercayaan diri.Hilangnya kepercayaan diri inilah salah satu hambatan yang menghambat kemajuan anak. Hilangnya kepercayaan diri menjadimental blockyang menghambat psikis anak.Penyebab di Luar Kendali OrangtuaSebagaimana kita tahu, penyebabmental bclokpada anak adalah penilaian orangtua, penilaian guru, teman, dan masyarakat, di mana penilaian itu muncul lantaran budaya kita yang penuh prasangka. Ini artinya, kesalahan bukan hanya ada pada guru, orangtua, dan teman. Budaya menjadi tertuduh utama. Ia merupakan biang penyebab anak mengidapmental block.Lantas, apakah ini artinya untuk mengatasimental blockAnda harus merubah budaya tersebut? Yup! Idealnya begitu. Tetapi, merubah budaya bukanlah hal yang mudah. Perlu perombakan tatanan sosial menyeluruh untuk melakukannya. Tentu, Anda tidak dapat melakukannya sendirian.Ini berarti, untuk saat ini, penyebabmental blockanak sungguh di luar kendali Anda. Tidak mungkin Anda marah pada sang guru. Tidak mungkin pula Anda memarahi teman-teman anak Anda. Paling mentok, Anda hanya dapat merubah budaya Anda sendiri. Artinya, Anda merubah perlilaku Anda terhadap anak Anda. Selain itu, sungguh semuanya di luar kendali Anda!Lantas, bagaimana cara mengatasimental blockjika semua di luar kendali Anda? Kabar baiknya, Anda dapat mengatasimental blockanak Anda meskipun dunia terus menerus menilai anak Anda bodoh, ber IQ rendah, tidak berbakat, dan bla-bla bla.Nah, berikut ini beberapa cara yang dapat Anda tempuh untuk mengatasimental blockanak Anda.Mengatasi Mental Block agar Anak Lebih OptimisNah, Bunda, ini dia beberapa tips mengatasimental blockyang dapat penulis sajikan untuk Anda. Semoga, tips ini bermanfaat bagi Anda.1. Daftar prestasiLingkungan, termasuk guru dan teman seringkali berprasangka. Anak Anda tidak luput menjadi korbannya. Di sekolah, temannya berkata, “Kamu bodoh”, “Kamu serba ga bisa. Yang kamu bisa apa?”, “Dasar IQ jongkok!”misalnya.Dan, karena yang bicara adalah guru atau teman, Anda tidak dapat mengendalikan ucapan mereka.Tetapi, jangan khawatir! Anda masih dapat membuat anak Anda percaya diri dan mengabaikan ucapan-ucapan di atas. Caranya yaitu dengan mengingatkan anak akan prestasi yang pernah diraihnya.Bagaimana cara mengingatkan ia akan prestasi-prestasinya? Caranya, membuat daftar prestasi.Ajak anak Anda untuk membuat daftar prestasi.Yang perlu diperhatikan,prestasitidak hanya berupa prestasi di sekolah seperti mendapat juara 1, mendapat nilai 100, atau dipilih menjadi ketua kelas. Prestasi adalah semua pencapaian positif yang diperoleh anak.Sebagai contoh, awalnya anak biasa bangun kesiangan. Nah, jika sekarang ia bisabangun pagi, maka bangun pagi merupakan prestasi.Awalnya anak selalu menadapat nilai 5, tetapi sekarang ia mendapatkan nilai 6. Nah, dari 5 ke 6 juga merupakan prestasi.Awalnya, seharian anak hanyabermaingame, tetapi sekarang ia mau membantu Anda mencuci piring. Nah, itu juga prestasi.Pokoknya, apa pun pencapaian positif anak, sekecil apa pun pencapaian itu, tetap saja prestasi. Untuk itu, ajak anak untuk mencatatnya ke dalam daftar prestasi.Dengan daftar prestasi, anak memiliki bukti yang menyanggah anggapan negatif orang lain terhadapnya.Sebagai contoh, orang lain menganggapnya bodoh. Nah, dengan daftar prestasi, anak dapat menyanggah anggapan itu. Ia dapat berkata, “Aku ga bodoh, kok. Buktinya kemarin aku dapat nilai 5, sekarang dapat nilai 6. Kalau rajin belajar pasti nilainya semakin tinggi.”Selain itu, dengan daftar prestasi, perhatian anak teralihkan. Awalnya, ia berkonsetrasi pada kekurangannya. Sekarang, ia berfokus pada kelebihannya. Hal ini akan turut meningkatkan kepercayaan dirinya. Mengapa? Karena, yang ia ingat bukanlah kekurangannya, melainkan kelebihannya.2. Goal yang realistisAdalah kebiasaan orangtua menginginkan anaknya menjadi yang terbaik. Orangtua menetapkan harapan yang tinggi kepada anak. Itu sangat lumrah!Akan tetapi, jika harapan itu tidak disesuaikan dengan kemampuan anak, maka anak tidak dapat meraihnya.Contoh, orangtua ingin anaknya jago matematika. Setiapkali ujian matematika, anak harus mendapatkan nilai 100. Padahal, anak memiliki kelemahan dalam pelajaran tersebut. Ia lebih cerdas dalam bahasa, misalnya, dibanding berhitung.Nah, harapan itu tentu saja tidak realistis, tidak sesuai dengan kemampuan sang anak.Akibatnya, Apabila anak tidak mendapat nilai 100, Anda kecewa. Kekecewaan ini akan membuat anak merasa serba salah. Ia merasa bahwa ia tidak berguna dan berharga di mata Anda.Untuk itu, penting bagi orangtua untuk menetapkan harapan/goalyang realisitis.Apa itugoalyang realistis?Goalyang realistis adalahgoal/harapan yang disesuaikan dengan kemampuan anak.Boleh orangtua menetapkangoalyang saaaangat tinggi kepada sang anak, asalkan orangtua memberikan bekal yang memadai sedemikian sehingga anak memiliki kemampuan yang diperlukan untuk meraihgoalitu.Contoh, apabila orangtua ingin nilai matematikanya 100, maka orangtua perlu memberikan pendidikan tambahan,misalnya les matematika untuk anak. Dengan begitu, anak memiliki kemampuan yang dibutuhkan untuk mendapat nilai 100.Contoh lainnya, orangtua mengikut-sertakan anak padapelatihan yang menunjang kemampuan anak. 3. Buat mereka merasa spesialSebagaimana lumrahnya remaja, anak Anda tentu memiliki minat dan bakat tertentu. Agar anak merasa berharga, dukunglah minat dan bakat mereka.Bandingkan dua ilustrasi berikut ini, kira-kira mana yangmembuat anak hilang kepercayaan diri.Ilustrasi 1:Anak merasa ia berbakat dalam bidang musik. Karena itu, ia meminta orangtua mendaftarkannya les musik. Tetapi, orangtua berkata, “Musik itu tidak ada manfaatnya. Kamu lebih baik ikut les matematika.”AtauIlustrasi 2:Anak merasa ia berbakat dalam bidang musik. Karena itu, ia meminta orangtua mendaftarkannya di les musik. Dan, orangtua menyambut keinginan sang anak. Mereka mendaftarkan anaknya les musik. Mereka bahkan melakukan apa pun agar anak dapat menguasai musik.Nah, dari dua ilustrasi di atas, mana yang membuat anakmerasa tidak berharga? Tentu ilsutrasi yang pertama, bukan?Bagaimana tidak?! Pada ilustrasi pertama, orangtua tidak menghargai keinginan sang anak. Akibatnya, anak pun merasa tidak berharga.Pada gilirannya, perasaan tidak berharga itu menjadimental blockyang menghambat kemajuannya.Nah, untuk memperjelasnya lagi, coba bandingkan ilustrasi berikut ini. Bayangkan, ilustrasi yang mana yang membuat anak merasa tidak berharga.Ilustrasi 1:Anak Anda ditunjuk dalam sebuah acara di sekolah. Di acara itu, ia ditugaskan untuk maju berpidato. Ia menginformasikan kabar gembira itu kepada Anda. Tetapi, Anda menjawabnya seperti ini, “Ah, itu hanya pencitraan saja, supaya sekolah kamu terlihat bagus. Padahal, ya biasa saja. Jadi, kamu jangansenang dulu.”AtauIlustrasi 2:Anak Anda ditunjuk dalam sebuah acara di sekolah. Dalam acara itu, ia ditugaskan untuk maju berpidato. Ia menginformasikan kabar gembira itu kepada Anda. Dan, Anda menyambutnya dengan gembira. Anda bahkan mempersiapkan segala sesuatunya agar anak Anda tampil memukau.Dari dua ilustrasi di atas, yang mana yang membuat anak kehilangan kepercayaan diri? Tentu saja ilustrasi yang pertama, bukan?Nah, menyimak ilustrasi-ilustrasi di atas, bagaimana kesimpulan Anda? Penulis yakin Anda menyimpulkan bahwa Anda, sebagai orangtua perlu mendukung dan menghargai keinginan, pencapaian, dan bakat anak.Ketika orangtua mendukung bakat, minat, dan prestasinya, niscaya tumbuh kepercayaan diri pada anak. Citra diri yang terbentuk dalam otak si anak citra diri yang positif, yakni bahwa ia orang yang berharga.4. KepercayaanCara lain menghargai anak, membuat citra diri anak positif yaitu dengan memberikan mereka kepercayaan.Apabila sekarang citra diri anak Anda negatif, maka sekarang saatnya untuk merubah citra diri itu. Caranya yaitu beri dia kepercayaan.Beri diakepercayaanuntuk mengatasi masalahnya sendiri, membuat keputusan dan pilihan.Dengan mempercayainya untuk mengatasi masalahnya sendiri, membuat keputusan, serta menentukan pilihan, anak akan tahu bahwa Anda percaya terhadap kemampuannya. Ia akan beranggapan bahwa ia memang mampu. Buktinya, Anda mempercayainya untuk mengambil tindakan.Nah, kesadaran itu pada gilirannya akan membuatnya merasa berharga. Dan, saat ia merasa berharga di mata Anda, pengaruh negatif dari luar akan dihiraukannya.Apa yang harus Anda Hindari?Jika tadi kita urai beberapa tips yang perlu Anda lakukanuntuk mengatasi mental block anak, sekarang mari kita urai beberapa hal yang perlu Anda hindari agar anak tidak mengidapmental block.Apa saja mereka? Ini dia penjelasannya.1. Memuji secara berlebihanSebagaimana penulis sampaikan sebelumnya, budaya kita yangjudgementalmenjadi biang keladimental blockpada anak.Bukan hanya prasangka negatif yang membuat anak hilang kepercayaan diri. Di samping dampak positifnya, ternyata prasangka positif (pujian) juga berdampak negatif pada anak.Memuji prestasi anak merupakan bentuk prasangka yang positif. Tindakan anak dihakimi/dinilai dengan penilaian yang positif. Prasangka positif ini tentu bermanfaat bagi anak. Dengan prasangka itu, kepercayaan dirinya melejit.Tetapi, apabilaprasangka positif (pujian) itu berlebihan, maka yang terjadi adalah sebaliknya. Ia tidak lagi bermanfaat bagi anak, tetapi justru membawa petaka baginya.Apa petaka itu? Petakanya yaitu anak terobsesi pada prestasi dan pujian. Karena tiap melakukan tindakan positif ia dipuji sebagai anak yang cerdas, akhirnya bawah sadarnya menyimpulkan bahwa ia harus cerdas, bahwa kecerdasan adalah segala-galanya. Dan, dengan kesimpulan itu, ia pun berpikir bahwa tujuannya belajar di sekolah adalah untuk menjadi cerdas. Ini membuatnya berpikir bahwa semua yang ia lakukan hanyalah agar ia menajdi cerdas.Tentu saja, tujuan itu menyimpang dari tujuan pembelajaran yang sebenarnya. Tujuan pembelajaran yang sebenarnya bukanlah semata-mata agar anak cerdas, melainkan agar anak mendapatkan ilmu yang bermanfaat baginya di kemudian hari.Catat, ya, Bunda! Heheheh.Orang yang berilmu tidak harus cerdas. Dan, sebaliknya, orang yang cerdas belum tentu banyak ilmu.Mencari ilmu bukan hanya hak anak yang cerdas. Anak yang cerdasnya standar juga berhak mencari ilmu. Tetapi, pujian yang berlebihan atas kecerdasan anak seolah menegaskan bahwa hanya anak yang cerdas saja yang oke, yang patut diacungi jempol. Sementara itu, proses di mana anak mencapai pengetahuan (dari awalnya tidak tahu) tidak dihargai.Jika anak cerdas membutuhkan sedikit usaha untuk paham, anak yang cerdasnya standar membutuhkan lebih banyak waktu untuk paham pelajaran. Nah, bagi kita yang tumbuh dalam budayajudgemental, semakin sedikit waktu yang dibutuhkan untuk paham pelajaran, semakin bagus. Sebaliknya, semakin banyak waktu yangdibutuhkan untuk paham pelajaran, maka semakin buruk. Ini artinya, kita lebih menghargai hasil dan mengabaikan proses. Kita lebih menghargai anak yang cerdas ketimbang anak yang kurang cerdas tapi tekun belajar.Dan, karena kita, orangtua, lebih menghargai anak cerdas (meskipun malas) ketimbang anak yang kurang cerdas tetapi rajin, anak pun terobsesi menjadi cerdas. Akibatnya? Akibatnya, makanala ia menemukan dirinya sulit memahami pelajaran, ia pun frustasi. Ia berpikir ia tidak berharga karena ia bukan anak yang cerdas.Pada gilirannya, perasaan tidak berharga itu menjadimental blockyang menghambat kemajuannya.2. Membandingkan anakSeringkali, jika sebuah keluarga terdiri lebih dari satu anak, orangtua gemar membandingkan prestasi anak-anaknya.Pernahkah Andamembandingkananak Anda dengan saudaranya? Hayoooo, ngakuuuuu. Heheheh.Contoh, anak Anda yang pertama lebih dewasa ketimbang anak Anda yang kedua. Menurut Anda, anak pertama juga lebih cerdas dibanding anak kedua.Nah, manakala anak pertama mendapat juara kelas, Anda lantas berkata begini kepada anak kedua, “Lihat, tuh, kakak kamu. Hebat, kan? Jadi juara lagi. Kamu harusnya kaya dia juga,” “Mama bangga sama kakak kamu. Kamu kapan bikin bangga Mama?” atau, “Kakak kamu mewarisi kecerdasan Mama dan Papa. Kalau kamu…kamu itu nurun ke siapa, ya, kok kurang cerdas?”Bayangkan, bagaimana kira-kira perasaan anak kedua Anda mendengar ucapan di atas? Mak jleb, bukan? Saking mak jlebnya, ucapan itu membekas dalam pikiranbawah sadarnya. Dalam pikiran bawah sadarnya, selalu terngiang-ngiang, “Aku tidak secerdas kakak. Aku tidak mewarisi kecerdasan Mama dan Papa.” Di sana, ucapan itu menjadimindset, menjadi citra diri yang menciutkan mentalnya. Citra diri itu menjadimental blockyang menghambat kemajuannya.Iiiiih, sereeeeem!!! Maka dari itu, jika Anda ingin anak terhindar darimental block, hindari membandingkannyadengan saudaranya, ya. Terima dia apa adanya.Bunda, demikian uraian yang dapat penulis sampaikan kepada Anda tentang apa dan bagaimana mengatasimental blockpada anak. Semoga, uraian di atas bermanfaat bagi Anda.

BAB IPENDAHULUAN1.1Latar BelakangDewasa ini Negara kita seakan telah kehilangan optimisme dan lebih bersikap pesimistis hal ini ditunjukan dengan dialog-dialog yang disiarkan melalui siaran televisi maupun radio yang berskala nasional dengan menyebut bahwasanya Indonesia merupakan Negara salah urus. Sikap seperti ini merupakan sebuah sikap pesimistis dan menganggap bahwasanya Negara ini sulit untuk maju dan berkembang menyusul Negara-negara lain yang telah maju dengan pesatnya seperti Negara tetangga kita Malaysia yang terus melakukan pembangunan dan berjalan maju, padahal Negara Indonesia dan Malaysia sama-sama satu rumpun yaitu Melayu, sama-sama penduduknya mayoritas muslim, yang membedakan Negara Indonesia lebih kaya akan Sumber Daya Alamnya.Maju tidaknya suatu bangsa tidak lepasdari sikap optimisme yang akan mendorong manusia untuk bekerja keras sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Jika kita telisik kembali Negara yang tidak jauh dari kita Malaysia, Negara yang terus berkembang, Negara yang berumpun Melayu, dan Negara yang berpenduduk mayoritas muslim yang tentunya tidak berbeda dengan kita, yang menjadikan ajaran agama Islam sebagai landasan untuk mengembangan spirit dan konstitusi Negara, namun Malaysia lebih bersikap lebih optimis sehingga mereka dapat terbang meninggalkan Indonesia.Tentunya dalam proses penumbuhan sikap-sikap optimisme ini tidak lepas dari penyadaran dalam diri individu-individu yang terdapat dalam suatu Negara, dalam proses penyadaran tidaklepas dari bagaimana orang tersebut memahami agama. Sesungguhnya dalam agama-agama pasti mengajarkan kepada manusia untuk selalu bersikap optimis bukan pesimis guna mencapai tujuan dan cita-cita yang telah dirumuskan dan diinginkan. Tentunya dalam mencapai tujuan ini tidak hanya sebatas sikap optimisme yang dibutuhkan akan tetapi juga kerja keras dan sikap pantang menyerah dalam berusaha.1.2Rumusan Masalaha. Seperti apa arti optimis & pesimis dari berbagai pandngan/segi ?b. Apa perbedaan sikap Optimis dan pesimis ?c. Manfaat apa saja yang dapat diambildari sikap optimis ?d. Apa saja dampak dari sikap Pesimis?e. Bagaimana cara menumbuhkan sikap optimis menghapuskan sikap pesimis?1.3Tujuana. Untuk mengetahui arti optimis dan pesimis.b. Untuk mengetahui perbedaan sikap optimis dan pesimis.c. Untuk mengetahui cara menumbuhkan sikap optimis dalam diridan menghilangkan sikap pesimis.d. Untuk mengetahui manfaat dari sikap otimis dan dampak dari sikap pesimis.BAB IIKAJIAN PUSTAKA2.1Pengertian Optimisa) optimisme dalam perspektif islamOptimis dalam Islam, khususnya dalamIlmu Tasauf yang mempelajari tentang diri manusia, lebih dikenal dengan istilahraja’.Raja’ (harapan) merupakansuatumaqambagi orang yang berjalanmenuju Allah danhal(sifat mental) bagiorang yang menuntut dan ingin mencapai ketinggian budi.b) Optimis menurut para Ahliü Ibnu Qudamah al-MuqadasiOptimis adalah sesuatu yang terlintas di dalam hati yang merupakan harapanpada masa yang akan datang. Rasa lapang dada karena menantikan yang diharapkan dimana hal yang diharapkan itu memang mungkin terjadi.ü Imam QusyairiOptimis adalah terpikat hati kepada sesuatu yang diharapkan yang akan terjadi pada masa yang akan datang.ü Imam al-GhazaliHakikat Optimis adalah kelapangan hatidalam menantikan hal yang diharapkanpada masa yang akan datang dalam hal yangmungkin terjadi.ü M.Ali Ghanim Ath-ThawilOptimis berarti harapan, pandangan yang positif, ketenangan hati, bijaksana dan juga berarti semua aktivitas kebaikan yang mengandung makna optimis.ü UbaydillahOptimisme berarti meyakini adanya kehidupan yang lebih bagus dan keyakinan itu digunakan untuk menjalankan aksi yang lebih bagus guna meraih hasil atau yang lebih bagus.ü Lorens BagusOptimisme dalam pengertian psikologi merupakan sikap pikiran yang condongmelihat segala sesuatu dari seginya yang baik (afirmasi) terhadap dunia, keterbukaan pada dunia.c) Optimis dari segi BahasaDilihat dari segi bahasa optimisme berasal dari bahasa latin yaitu “Optima”yang berarti terbaik Menjadi optimis, dalam arti khas kata, pada akhirnya berarti satu harapkan untuk mendapatkan hasil terbaik dari situasi tertentu. Menurut Inggris Oxford Dictionary mendefinisikan optimisme sebagai memiliki "harapan dan keyakinan tentang masa depan atau hasil yang sukses dari sesuatu; Kecenderungan untuk mengambil pandangan positif atau penuh harapan". Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “optimis” adalah orang yg selalu berpengharapan(berpandangan) baik dl menghadapi segala hal.Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwasanya optimisme merupakan suatu sikap penuh dengan keyakinan yang tinggi dalam mengahadapi permasalahan kehidupandidunia ini, dan dimasa depan akan meraih kesuksesan yang telah dicita-citakan sebelumnya.2.2Pengertian pesimisKebalikan dari sikap optimis adalah sifat pesimis. Sifat pesimis dapat diartikan berprasangka buruk terhadap Allah SWT. Seseorang yang pesimis biasanya selalu khawatir akan memperoleh kegagalan, kekalahan, kerugian atau bencana, sehingga ia tidak mau berusaha untuk mencoba.2.3Perbedaan sikap Optimis dan sikap Pesimisv Orang pesimis biasanya cepat ragu dan gusar, sedangkan orang optimis biasanya selalu bersemangat dalam mempertahankan prinsip dan pilihan sikap hidup.v Orang pesimis senantiasa melihat kesulitan, kesusahan dalam setiap kesempatan, sedangkan seorang optimis langsung melihat kesempatan dalam setiap kesulitan.v Orang pesimis selalu cepat berkata ‘tidak tahu’, tidak bisa, tidak mungkin. Sedangkan orang optimis senantiasa berkata, “belum, nanti akan saya cari tahu.” Atau belum bisa—nanti saya pelajari dahulu, dan selalu yakin mengenai segala kemungkinan yang akan terjadi dalam tiap perencanaan kerja.v Orang pesimis merasa selalu berduka,luka dan prahara dirasakan selalu hadirsetiap saat, dan mengira bahwa hidup hanya berbalut rasa sakit. Sedangkan orang optimis senantiasa menyadari bahwa segala luka, lelah, dan sakit hanyalah sementara. Tak ada strategi paling mujarab selain ikhlas dalam menetapi kesabaran dan menjaga kesyukuran.v Orang pesimis menjadi sosok yang kurang percaya diri karena lebih banyak menghitung ‘hal yang tidak menyenangkan’, orang optimis memilikikeyakinan dan rasa percaya diri tinggi sebab merasa ada hal baik di setiap kejadian apa pun.v Bagi orang pesimis, Ciri lain yang melekat adalah sedikit-sedikit kecewa, sedikit-sedikit merasa langkahnya salah, lebih banyak keluhan dan mudahmenyerah. Bagi orang optimis, ciri lain yang melekat adalah ketika ada kecewaatau tertusuk duri dalam melangkah, ia akan bersegera memperbaiki diri, mengobati luka dengan tetap ceria dan bersemangat dalam perjuangannya.v Si pesimis cenderung mencari untung untuk diri sendiri, mengutamakan kepentingan pribadi. Sedangkan si optimis mengorbankan kepentingan pribadi karena merasa bahagia jika menyenangkan orang lain.v Si pesimis seolah hidupnya penuh curiga, melihat kehidupan bagaikan warna hitam-putih saja. Si optimis merasa hidupnya penuh berkah, memandang kehidupan berwarna-warni dan selalu indah.v Si pesimis suka membesar-besarkan masalah kecil, namun enggan mencari penyelesaiannya, sedangkan si optimis berusaha untuk menemukan solusi atasmasalah besar meski dengan langkah kecil.v Si pesimis gemar menunda pekerjaan dan merasa tak termotivasi, sedangkan si optimis tekun dan menyegerakan karya nyata secepatnya.2.4Manfaat sikap OptimisHasil riset para ilmuwan menunjukkan bahwa seorang optimis lebih sehat dan panjang umur dibanding orang yang pesimis. Para peneliti memperhatikan bahwa orang optimis lebih sanggup menghadapi stres dan kecil kemungkinannya mengalami depresi. Berikut ini beberapa manfaat bersikap optimis dan berpikir positif :Orang optimis beresiko kecil terkena serangan jantungMenurut penelitian terbaru yang diterbitkan 17 April 2012 di Jurnal Buletin Psikologi, orang yang optimis memiliki resiko lebih kecil terkena serangan jantung. Perasaan dan semangat positif seperti optimisme merupakan bentuk perasaan yang sangat baik untuk kesehatan jantung. Sebaliknya, perasaan-perasaan negatif seperti pesimisme, kemarahan, kecemasan, depresi, stress, kebencian ternyata sangatlah buruk untuk jantung.Sebanyak 200 studi yang ditemukan oleh sekolah Harvard bidang kesehatanmasyarakat menunjukkan bahwa perasaan positif seperti optimisme, bersyukur, dan perasaan bahagia yang dimiliki seseorang dapat menurunkan reskio penyakit jantung dan stroke. Namun, hal tersebut masih mengabaikan faktor-faktor lain yang berhubungan dengan resiko penyakit jantung dan stroke yaitu faktor umur, kondisi sosial ekonomi, kebiasaan merokok, dan berat badan. Meski demikian, pengaruh perasaan positif terhadap kesehatan jantung yang memperlihatkan hubungan yang kuat tentu tidak bisa dikesampingkan.Diperoleh bahwa orang-orang yang berjiwa optimis ternyata mengalami penurunan resiko timbulnya masalah pada jantung sebesar 50%. Tak hanya itu, peneliti juga menemukan bahwa orang yang mempunyai emosi dan mental positif ternyata sebagian besar juga memiliki gaya hidup yang baik seperti olahraga, makan makanan yangsehat dan tidur yang cukup. Gaya hidupyang baik tersebut selain akan semakin menunjang kesehatan jantung orang-orang optimis, dapat juga menurunkan tekanan darah, kadar lemak darah dalam tubuh, dan menjaga berat badan ideal mereka.Orang optimis akan lebih bahagia dan lebih sedikit mengalami stressOrang yang optimis biasanya juga akanmerasa lebih bahagia dalam hidup dan memiliki tingkat stress yang rendah. Mereka yang optimis memandang segala sesuatu dari sisi yang lebih positif. Efeknya tingkat kecemasan dan stress pun akan berkurang.Orang optimis lebih percaya diri dan lebih berani mengambil berbagai peluang. Mereka tidak mudah menyerah dan jarang berputus asa. Andaikan pun belum berhasil, mereka yang optimis melihat hal negatif sebagai tantangan yang harusnya bisa dengan mudah diatasi bukan untuk terus diratapi. Sebaliknya mereka yang pesimis akan lebih besar terjebak dalam pikiran yang membuat depresi, tertekan, dan stress.Orang optimis akan lebih sehat dan panjang umurSeperti yang sudah disebutkan sebelumnya, orang optimis akan lebih sedikit mengalami stress. Kadar hormon stress yang lebih sedikit dalam tubuh dapat menguatkan sistem imun tubuh dan ini berarti akan membuat tubuh menjadi lebih sehat.Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh mahasiswaHarvard University, mereka yang terbiasa optimis pada usia 25 tahun ternyata akan jauh lebih sehat pada usia 45 dan 60 tahun dibandingkan dengan mereka yang tidak (terbiasa pesimis). Studi lainnya tentang pesimis dan optimis memperlihatkan bahwa pesimisme dapat memicu timbulnya berbagai infeksi penyakit, kondisi kesehatan yangburuk, dan kematian lebih cepat.Penelitian yang dilakukan di Amerika terhadap sekitar 100 ribu wanita juga memperlihatkan bahwa mereka yang optimis ternyata 14% lebih rendah mengalami kematian akibat penyakit berbahaya.Orang optimis akan lebih sukses dan berprestasiSudah menjadi rahasia umum bahwa mereka yang berjiwa optimis biasanya merupakan “juara-juara” dalam berbagai hal, baik di sekolah, karir, maupun di bidang-bidang lainnya. Mereka yang optimis selalu memiliki semangat untuk maju, tidak mudah putus asa, dan semakin terpacu untuk menang tatkala dihadapkan pada situasi yang sulit.Keyakinan kuat yang dimiliki oleh mereka yang berjiwa optmis bisa memupuk semangat untuk berbuat lebih baik dan percaya diri dalam segala hal. Orang optimis memandang segala sesuatu dari sudut pandang yang lebih positif. Mereka yang optimis tidak mudah menyerah dan tetap akan terus “melangkah” maju untuk meraih kesuksesannya.Dalam sebuahteam workpun sangatlah dibutuhkan mereka yang berjiwa optimis. Tim yang optimis akan lebih bersinergi satu sama lain dan memperlihatkan hasil (pencapaian) yang lebih baik daripada mereka yang tidak optimis.Optimisme bersifat menyembuhkanTak hanya mencegah atau menurunkanresiko penyakit jantung dan berbagai infeksi penyakit, perasaan optimisme juga bersifat menyembuhkan. Pada sebuah studi kesehatan yang dilakuakan pada pasien-pasien depresi ditemukan bahwa terapi pikiran positif seperti optimisme yang dilakukan selama 12 minggu ternyata lebih berkhasiat dan efektif memperbaiki kondisi pasien daripada obat-obatan.Studi lainnya yang dilakukan di Pusat Kanker di Australia menemukan bahwa pasien kanker pay*d*ra yang optimis ternyata berpeluang lebih besar untuk sembuh daripada mereka yang pesimis dan putus asa.Jadi, mulai saat ini buanglah jauh-jauh perasaan negatif dari dalam diri Anda. Biasakan diri Anda untuk akrab dengan perasaan-perasaan positif seperti perasaan optimis, bersyukur, dan perasaan bahagia dalam memandang dan menjalani hidup.2.5Dampak sikap PesimisPesimis adalah sikap manusia yang selalu didominasi oleh pikiran negatif, melihat segala sesuatu dengan fokus pada hal buruk dan jahat. Berikut adalah dampak dari orang yang memiliki sikap pesimis :Ketika mengalami kepedihan atau musibah, orang cenderung menjadi peka. Pada saat itu pesimisme dapat muncul sebagai akibat pemberontakan yang kuat dalam emosi dan perasaan seseorang. Pesimisme yang memasuki pikiran dengan cara ini meninggalkan pengaruhnya pada proses pemikiran orang.Orang yang menderita pesimisme jelas mengalami rasa sepi dan curiga ketika berurusan dengan orang lain. Sebagai akibat situasi yang tak memuaskan itu, orang ini menghancurkan kemampuannya untuk berkembang danmaju dan, dengan begitu, menakdirkan dirinya pada kehidupan yang tak diinginkan. Berdasarkan fakta-fakta ini, pesimisme merupakan faktor utama dalam kasus bunuh diri.Keindahan ciptaan tidak terwujud di mata orang pesimisme. Selain itu, kebahagiaan akan tampil kepadanya dalam busana kebosanan dan nestapa. Orang yang pikirannya menjadi demikian negatif akan kehilangan segala keuntungan dari kemampuannya, karena dengan khayalannya orang pesimis akan menyia-nyiakan hidupnya dan lupa akan manfaat – manfaat besar yang akan dicapainya.2.6Langkah – langkah menumbuhkan sikap OptimisMenumbuhkan sikap optimisme tidaklah mudah dilakukan, tidak seperti menerima dan menghafal konsep-konsep optimisme. Dalam menumbuhkan sikap ini tentunya memerlukan kiat ataupun langkah yangtidak mudah untuk dilakukan. Namun kalau kita sudah bersikap pesimistis maka sikap optimisme ini tidak akan dapat terealisasikan, bagaimana bisa merealisasikan sikap optimisme dalam kehidupan kalau kita sudah bersikap pesimistis untuk menumbuhkan atau merealisasikan sikap ini. Berikut langkah – langkah yang dapat meningkatkan rasa optimisme dalam diri, antara lain sebagai berikut :1. Temukan hal-hal positif dari pengalaman kita di masa lalu.2. Tata kembali target yang hendak kitacapai.3. Pecah target besar menjadi target-target kecil yang segera dapat dilihat keberhasilannya.4. Bertawakallah kepada Allah setelah melakukan ikhtiar.5. Ubah pandangan diri kita terhadap kegagalan.6. Yakinkan kepada diri kita bahwa Allah SWT akan selalu menolong dan memberi jalan keluar.2.7Langkah – langkah menghilangkan sikap pesimisPesimis adalah kondisi pikiran yang melihat dunia ini selalu negatif. Memang tidak harus semuanya terlihat negatif, mungkin untuk aspek kehidupan yang lain seseorang menerima dengan positif, tetapi untuk aspek lainnya dia melihatnya dengan negatif. Artinya mungkin ada seseorangyang pesimis hanya untuk sebagian aspek kehidupan lainnya. Muara dari pesimis adalah sikap putus asa, sebuahsikap yang menganggap tidak ada lagi (habis) harapan positif. Pesimis dengansikap putus asa adalah sesuatu yang tidak bisa dipisahkan. Saat kita membahas pesimis, kita juga sekaligus bicara tentang putus asa. Pesimis menyebabkan kita putus asa, dan penyebab putus asa adalah pesimis. Penyebab Pesimis Bagi orang yang pesimis, mereka pesimis karena “fakta dan logika berbicara”. Mereka akan bersandar pada fakta tentang hel-hal negatif, akibat buruk, dan kekagagal yang ada. Ini akan menjadi alasan bagi mereka, bahwa berpikir negatif itu wajar sebab fakta berbicara. Selain fakta, mereka pun akan mengatakan bahwa secara logika juga memang demikian, bahwa selalu ada hal negatif dan peluang kegagalan dibalik sesuatu.Contoh fakta yang bisa dijadikan alasan mereka pesimis seperti banyaknya pejabat yang korup. Berbagai penggantian pejabat sudah sering terjadi, tetapi perbaikan belum terlihat. Ini menjadikan banyak orang yang pesimis. Bisa juga, Anda sudah mencoba bisnis, namun gagal lagi, gagal lagi. Anda kemudian mengatakan“fakta” bahwa Anda memang tidak akan berhasil bisnis, atau mengatakan bisnis itu sangat beresiko. Artinya, meski Anda punya fakta dan dalil untuk bersikap pesimis, Anda tetap orang pesimis. Namun, sebenarnya bukan itu penyebab pesimis. Biasanya salah satu penyebab pesimis adalah iman yang lemah bahkan orang yang tidak punya iman. Dalam Al-qur’an telah dijelaskan larangan untuk tidak berputus asa, seperti yang dikutip dibawah ini :“Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. (QS. Az Zumar: 53)Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir“. (QS. Yusuf:87)Ibrahim berkata: “Tidak ada orang yangberputus asa dari rahmat Tuhan-nya, kecuali orang-orang yang sesat“. (QS AlHijr:56)“Janganlah kalian berputus asa dari rizqi Allah selama kepala kalian masih bergerak. Manusia itu dilahirkan oleh ibunya dalam keadaan merah, tidak memiliki suatu apapun, lalu Allah Azzawajalla memberinya rizqi“. (HR Ahmad No 15294) Dalam hadits lain disebutkan: “Janganlah kalian berputusasa dari kebaikan, selama kepala kalianmasih bisa bergerak. Manusia itu dilahirkan oleh ibunya dalam keadaan merah, tidak memiliki suatu apapun, lalu Allah Azzawajalla memberinya rizqi“. (HR Ahmad No 15295) Bahaya Pesimis Jika seseorang pesimis terhadap sesuatu, maka dia tidak mungkin lagi berupaya dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkannya. Tidak ada pencapaian dan kebaikan dari orang yang pesimis. Dia memiliki segudang alasan, logika, dan faktwa bahwa dia tidak perlu berusaha lagi. Jika tidak berusaha, maka dia tidak akan pernah mendapatkan apa-apa. Dia bahkan tidak mau berdakwah karena tidak akan ada gunanya menurut dia. Jadi, memang bahaya baik untuk dunia dan akhirat. Malas, tidak mau berusaha, hanya menghujat sana sini, bahkan tidak sedikit yang bunuh diri saat harapan sudah tidak ada. jadi, jangan biarkan sikap pesimis tumbuh dalam hati Anda.Adapun langkah – langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi rasa pesimis adalah sebagai berikut :1. Bangun sikap optimis.2. Hilangkan sikap ragu dalam diri Tentukan tujuan hidup sebenarnya.3. Kuatkan iman dalam diri.4. Percaya pada Allah SWT, bahwa Allah akan selalu menolong kita dalam kondisi apapun.BAB IIIPENUTUP3.1 KesimpulanDilihat dari segi bahasa optimisme berasal dari bahasa latin yaitu “Optima”yang berarti terbaik Menjadi optimis, dalam arti khas kata, pada akhirnya berarti satu harapkan untuk mendapatkan hasil terbaik dari situasi tertentu. Inggris Oxford Dictionary mendefinisikan optimisme sebagai memiliki "harapan dan keyakinan tentang masa depan atau hasil yang sukses dari sesuatu; Kecenderungan untuk mengambil pandangan positif atau penuh harapan".Menumbuhkan sikap optimisme tidak mudah untuk dilakukan tidak seperti menerima dan menghafal konsep-konsep optimisme. Dalam menumbuhkan sikap ini tentunya memerlukan kiat ataupun langkah yangtidak mudah untuk dilakukan. Adapun beberapa langkah untuk dapat menumbuhkan sikap optimesme dalamdiri seorang individu yaitu:1. Temukan hal-hal positif dari pengalaman kita di masa lalu.2. Tata kembali target yang hendak kitacapai.3. Pecah target besar menjadi target-target kecil yang segera dapat dilihat keberhasilannya.4. Bertawakallah kepada Allah setelah melakukan ikhtiar.5. Ubah pandangan diri kita terhadap kegagalan.6. Yakinkan kepada diri kita bahwa Allah SWT akan selalu menolong dan memberi jalan keluar.Adanya konsep optimisme tersebut, haruslah kita semua berbenah diri untuk lebih bersiakap optimisme dalam berusaha sehingga dapat mencapai harapan dan cita-cita sebagai seorang yang bahagia didunia maupun diakhirat. Kita lihat pada saat ini Indonesia masih berada di bawah negara-negara lain dalam berbagai aspek kehidupan, untuk mengejarnya dan menjadikan Bangsa kita sebagai Khoiru Ummah dimuka bumi ini perlulah adanya sikap optimisme dikalangan masyarakat Indonesia tercinta ini.3.2 Saran1. Tumbuhkan sikap optimis dalam diri,karena dengan bersikap optimis kita akan medapat berbagai macam manfaat yang tentunya akan menjadi bekal tuk mencapi pribadi yang bahagiadunia dan akhirat.2. Buang sikap pesimis dalam diri, karena akan sangat merugikan serta dapat menghancurkan masa depan kitasendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar