Sabtu, 21 Januari 2017

Benih cinta.

Why it's so hard for me to find a love for my self ? Actually you are lovable, but you never pretend to be your self.


Minggu, 06 Juli 2014

Soalnya adalah Cinta

soalnya adalah cinta

Hanya karena engkau memiliki pesona, maka engkau bisa mencintai dan mengawini semua perempuan. Untuk membangun hubungan jangka panjang , pesona fisik , jiwa , akal , dan ruh harus terpadu untuk menciptakan daya tarik dan daya rekat yang permanen.

Tapi , serupa berlian , tidak semua orang mengenalnya dengan baik . makanya banyak yang tak menghargainya. Sedang sebagian lainnya menganggapnya terlalu jauh untuk dijangkau , bagai pungguk merindukan bulan.

Pengandaian seperti itulah yang membuat Aisyah kali ini dilanda gundah. Pasalnya, umar bin khattab, hendak melamar adiknya, ummu kultsum. Dan tidak ada alasan untuk menolak lamaran umar , kecuali bahwa abu bakar sang ayah yang juga khalifah pertama telah mendidik putri-putrinya dengan penuh kasih sayang dan kemanjaan. Karena itu, Aisyah merasa adiknya tidak mampu menyesuaikan diri dengan pembawaan umar yang kuat dan kasar. Pun ketika Abu bakar meminta pendapat Abdurahman bin Auf tentang kemungkinan penunjukan umar sebagai khalifah, beliau menjawab ; “ Dia yang paling layak kecuali bahwa dia kasar. “

Al-Madini menceritakan kisah ini dalam Tarikh Ath-Thabari , ketika dilamar umar, Ummu Kultsum binti Abu Bakar masih kanak-kanak. Umar menyampaikan cintanya kepada Ummu Kultsum melalui perantara Aisyah, saudari Ummu Kultsum sendiri.

Setelah menyampaikan maksud Umar kepada adiknya, Aisyah hanya berkata, “Keputusannya terserah engkau “. Ummu Kultsum pun mencurahkan isi hatinya pada saudari nya, “wahai kakakku, sungguh aku sulit untuk mencintainya.” Jawab Ummu Kultsum. “Dinda , apakah engkau tidak menyukai seorang Amirul Mukminin?” tanya Aisyah . “Bagaimana benih cinta itu bisa tumbuh dari relung-relung jiwaku, sementara dia adalah seorang khalifah yang sangat tegas kepada siapa saja termasuk kepada istri-istrinya.” jawabUmmu Kultsum.

Mendengar penuturan Ummu Kultsum , Aisyah kemudian menyuruh adiknya menemui Amr bin Al-Ash . setelah diceritakan permasalahannya,”cukup , aku sudah memahaminya,” kata Amr. Lalu Amr pun menemui Umar , Wahai Amirul Mukminin! Ada sebuah berita tentangmu sampai padaku.” Kata Amr. “berita apakah itu?” tanya Umar. “benarkah engkau melamar Ummu Kultsum binti Abu Bakar?” tanya Amr. “betul” , jawab Umar.” Apakah engkau tidak menyukainya untuk bersanding denganku, atau engkau tidak menyukaiku untuk bersanding dengannya?” tanya Umar.

“sama sekali bukan itu permasalahannya, wahai sang khaifah,” kata Amr tenang, “ Ummu kutsum itu masih kanak-kanak. Ia dibesarkan dibawah asuhan kakaknya, Ummul mukminin Aisyah dengan lemah lembut. Sementara engkau adalah orang yang tegas. Kami sangat menyeganimu dan kami tidak bisa mengubah tabiatmu. Bagaimana jika ia menyalahi perintahmu, apakah engkau akan memaksanya? Jika begitu, berarti engkau telah menyalahi Abu bakar dalam hal putrinya yang tidak berhak engkau lakukan padanya,” kata Amr menjelaskan. “bagaimana keputusan Aisyah soal perkara ini aku telah berbincang-bincang dengannya.” Tanya Umar.” Aku diminta untuk berbicara padamu. Maukah engkau aku tunjukkan perempuan yang lebih serasi denganmu? Ia adalah Ummu kultsum binti Ali bin abi thalib. Darinya , engkau akan menyambung keturunan dari Rasulullah ,” jawab Amr.

Atas saran Amr sang khalifah menikah dengan Ummu kultsum binti Ali bin abi thalib, bukan Ummu kultsum binti Abu bakar. Dari pernikahannya, kemudian lahir putra-putri masing-masing bernama zaid dan Ruqayyah. Begitulah, bahwa setiap jiwa itu akan menemukan pasangannya.

Sejarah mencatat bahwa keduanya adalah pasangan yang sangat berbahagia. Bahkan, aisyah pernah berkata tentang Umar setelh pernikahannya dengan Ummu kultsum, “ demi allah, umar adalah salah satunya yang memiliki struktur yang sempurna.”

Begitu berbahagia Ummu kultsum mendapatkan suami yang allah jadikan sebagai orang yang memperkokoh agama nya. Dengannya, allah  taklukkan negri-negri dan allah tundukan semua rakyat di hadapannya. Tapi, Ummu kultsum tidak pernah berpikir sedikitpun bahwa ‘matahari’ nya suatu ketika akan lenyap dari pandangannya. Ia begitu mencintai Umar seutuhnya, ketika tiba saatnya ‘ sang bintang ‘ itu terbenam.sinarnya yang memancar terang akhirnya padam.

Ketika umar berangkat ke mesjid menunaikan shalat subuh, ia tidak mengetahui kalau itulah kali terakhir ia melihat suaminya. Sebab tanpa ia duga , seorang kafir majusi menikam umar saat sedang memimpin jamaah shalat subuh. Umar pun kembali ke sang pencipta, Allah yang mengabulkan doa-doa nya. Sewaktu hidup , Umar pernah berdoa , “ Ya allah , berikanlah karunia kepadaku untuk meninggal syahid dijalan mu ,dan jadikan lah kematianku (ya allah) di tanah Rasul-Mu.”  (Al- bukhari dan Muslim)  

ukhuwah islamiyah di 16.59

Pelajaran Cinta

Memang tidak mudah. Sebab tidak karena kamu mencintai, lalu hendak memberi, atau kamu menebar pesona kematanganmu melalui itu, maka cintamu berbalas. Fakta itu mungkin pahit. Tapi begitulah adanya: kadang-kadang kamu harus belajar menepuk angin, bukan tangan lain yang melahirkan suara cinta.


Sebabnya sederhana saja. Cinta itu banyak macamnya. Ada cinta misi: cinta yang memang kita rencanakan sejak awal. Cinta ini lahir dari misi yang suci, didorong oleh emosi kebijakan dan didukung dengan kemampuan memberi. Misalnya cinta para Nabi kepada umatnya, atau guru kepada muridnya, atau pemimpin pada rakyatnya, atau ibu kepada anaknya. Jiwamu dan jiwa orang yang kamu cintai tidak mesti bersatu. Cinta ini sering tidak berbalas. Bahkan sering berkembang jadi permusuhan. Lihatlah bagaimana nabi-nabi itu dimusuhi umatnya, atau pemimpin yang baik dibunuh rakyatnya, atau guru yang dilupakan murid-muridnya.


Inilah cinta yang paling luhur. Paling suci. Sebagian besar kebaikan yang kita saksikan dalam kehiupan kita, bahkan dalam sejarah umat manusia, sebenarnya merupakan buah dari cinta yang lain. Ambilah contoh: 1,3 milyar umat islam saat ini adalah hasil perjuangan berdarah-darah sang Nabi berserta para sahabat-sahabatnya. Itu cinta misi.


Tapi ada jenis cinta yang lain. Cinta jiwa. Cinta ini lahir dari kesamaan atau kegenapan watak jiwa. Jiwa yang sama atau berbeda tapi saling menggenapi biasanya akan saling mencintai. Cinta ini yang lazim ada dalam hubungan persahabatan dan perkawinan atau keluarga. Cinta ini mengharuskan adanya respon yang sama: cinta tidak boleh bertepuk sebelah tangan disini.


Inilah cinta yang paling rumit. Serumit kimia jiwa manusia. Suatu saat, misalnya, Umar bin Khatab hendak melamar Ummu Kultsum binti Abu Bakar, adiknya Aisyah ra. Gadis itu sangat belia dan tumbuh diantara jiwa-jiwa lembut nan penyayang. Aisyah ra jadi gusar. Wataknya tidak bertemu dengan watak Umar. Tapi siapa berani menolak lamaran manusia paling shalih dimuka bumi ketika itu? Namun dengan diplomasi yang sangat halus, melalui kepiawaian Amr bin Ash, Aisyah menolak lamaran itu sembari menawarkan kepada sang Khalifah menikahi Ummu Kultsum binti Ali bin Thalib, adik Hasan bin Husain. Kali ini lamarannya diterima: Ali dan Umar memiliki watak yang sama. “Tidak ada alasan menolak lamaran manusia terbaik dimuka bumi,” kata Ali ra.


Ada cinta ketiga. Cinta maslahat. Cinta ini dipertemukan oleh kesamaan kepentingan. Mereka bisa berbeda watak atau misi. Tapi kepentingan mereka sama maka mereka saling mencintai. Misalnya hubungan baik yang lazim berkembang didunia bisnis. Suara ramah dari penjawab telepon, atau senyum manis seorang pramugari, atau layanan sempurna seorang resepsionis hotel: semua berkembang dari kepentingan tapi efektif menciptakan kenyamanan jiwa (confortability). Anda adalah bagian dari pekerjaannya. Bukan jiwanya. Anda adalah kepentingannya. Bukan jiwanya. ~ Anis Matta ~ 


Sumber:

FUTUH.COM


Apa gunanya wajah ganteng kalau pemalas dan gak nyambung diajak ngobrol? Setelah sekian lama sendiri, kamu sadar bahwa hubungan yang baik justru dibangun lewat kemampuan untuk berkomunikasi yang baik. Kamu lebih menghargai cowok yang biasa aja tapi pekerja keras dan baik, dibandingkan cowok ganteng tapi pengangguran. 


Kamu adalah tipe orang yang selalu ingin memberikan perhatian pada pasangan yang membutuhkanmu? Pernahkah kamu merasa dimanfaatkan karena sifatmu ini? Jika iya, lebih baik pertimbangkan lagi untuk memutuskan menikah muda. Pernikahan butuh lebih dari sekedar perasaan membutuhkan . Perlu cinta dan komitmen agar pernikahan bisa bertahan.

Kamu masih jomblo, atau belum merasa cocok dengan pasanganmu saat ini. Keputusan untuk menikah adalah keputusan besar yang mengharuskan kamu punya pasangan yang betul-betul klik denganmu. Saat ia belum ditemukan, kenapa harus terburu-buru?

Pangkal dari rasa kecewa yang terlalu dalam adalah harapan yang terlalu muluk dan kemudian dipatahkan begitu saja. Kamu terlalu sering membuat pengharapan yang sebenarnya tak bisa terjamin kebenarannya. Begitu juga kamu yang terlalu berharap akan dicintai olehnya sampai tua, sementara perihal jodoh hanya Tuhan yang tahu bagaimana ia akan bermuara.

Tetap jaga kewarasan, supaya saat hidup tak sejalan dengan harapanmu, luka yang kamu dapatkan tak terlalu parah. Dan selalu ingat, bahwa sebaik-baiknya tempat berharap adalah Tuhan. Sekalipun keinginanmu tak selalu bisa dicapai, Tuhan selalu mempunyai jalan lain yang sama baiknya untukmu, dan Dia pun tak akan memilihkan jalan buruk untuk kamu jalani.

Melangkahlah untuk dirimu sendiri. Menikah memang baiknya disegerakan, tapi bukan berarti bisa sekenanya. Semesta akan membawamu pada dia yang memang sudah jadi takdirmu. Berbahagialah, nikmati masa sendirimu dengan menjadi berguna. Tetaplah ingat tentang hati yang mesti kamu jaga. Dia, pasti datang.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar