Tak Perlu Menyalahkan Diri, Bisa Jadi 6 Alasan Ini yang Buatmu Belum Bertemu Tambatan Hati
11 Desember 2016
791 2
Kamu memicingkan mata saat mendengar komentar atau obrolan orang mengenaijodoh. Bukan pesimis memikirkan persoalan itu, kamu cuma terlalu bosan. Mengingat obrolan jodoh teramat sering didengar, tapi nyatanya kamu tak juga bertemu dengan dia yang pas.
Orang bilang mungkin kamu belum dipertemukan karena ada persoalan dirimu sendiri yang belum tuntas. Padahal kalau dilihat lebih seksama, kamu sendiri sudah tak lagi pusing memikirkan karir. Kamu juga sudah lepas dari bayangan masa lalu. Sementara untuk urusan berbenah diri, bukankah memang selama hidup selama itu pula proses tersebut dijalani. Dibanding dengan dua tahun yang lalu saja, kamu yang sekarang jauh lebih baik.
Berarti kalau seperti ini ceritanya, pertemuan jodohmu tertunda bukan juga karena urusan diri yang belum tuntas. Tapi ada alasan lain yang kamu sendiri tak selalu mengamatinya. Bisa jadi karena kamu yang belum ingin bertemu.
1. Semakin lama sendiri, kamu semakin asyik dengan kehidupanmu sebagai single yang independen ini
kamu yang idependen via unsplash.com
Awalnya memang sulit, tapi lama-lama kamu terbiasa dengan kesendirian. Persis lagunya Kunto Aji, sendiri lebih dari setahun membuatmu asyik alias nyaman. Rasa-rasa pengen punya pasangan hanya lewat seperti angin lalu. Tak buatmu merana berhari-hari. Justru kamu kadang berpikir, tak ingin melepaskan begitu saja kenyamanan menjadisingle yang independen.
BACA JUGA
Meski Sendiri, Aku Juga Bahagia
Nggak perlu ada yang bawelin selain orangtua. Kamu sendiri bisa mencoba banyak hal baru tanpa ada embel-embel ada yang cemburu, membatasi, atau melarang. Terlebih rasa selow menjalani semua hal membuat harimu lebih ringan.
2. Kamu yang bersikeras mencari jodohmu sendiri, rupanya sadar diri membuatmu tetap berusaha dengan tenang dan berhati-hati
berhati-hati via unsplash.com
Nis, ada temanku yang mau kenalan sama kamu. Kira-kira kamu mau nggak?
Hmmm, gimana ya?
Dicoba aja dulu kenal. Siapa tahu….
Kamu hanya akan menghela napas panjang, saat bau-bau perjodohan tercium olehmu. Bukannya tak suka, tapi kamu merasa perjodohan ini seperti bagian kekhawatiran orang-orang terdekatmu dengan kesendirianmu. Padahal kamu yang menjalaninya merasa baik-baik saja. Terlebih buatmu jodoh itu persoalan cukup sensitif, yang harus benar-benar kamu ingini dan pilih sendiri.
Meski keras kepala untuk urusan mencari jodoh, kamu sendiri paham untuk selalu berhati-hati. Mencari dengan tenang, agar kamu tak merasa lelah. Sebab kamu pun ingin mendapatkan seseorang yang benar-benar pas dengan sosokmu.
BACA JUGA
Merdeka dengan Mencintai Diri Sendiri
3. Tak ada yang salah dengan sikapmu, justru mereka yang menjauh ini yang ternyata punya tujuan tak baik kepadamu
dia menjauh via unsplash.com
Berkali-kali dekat dengan cowok. Berkali-kali itu pula kamu gagal. Membuatmu kadang bertanya dalam hati, apa yang salah dan kurang darimu ini? Meski setelahnya, kamu berusaha menepiskan pikiran-pikiran yang menyudutkan dirimu sendiri.
Mungkin yang salah memang bukan kamu. Tapi niat awal mereka mendekatimu yang salah sedari awal. Bukan berprasangka, tapi masa iya cowok baik-baik mundur saat kamu meminta kejelasan serta komitmen. Kamu merasa, mungkin ini pun cara Tuhan menjagamu dari orang-orang yang tak tepat. Supaya kamu tak jatuh cinta di tempat yang salah untuk kesekian kalinya.
4. Kamu tahu sosok seperti apa yang kamu mau, tapi sayang belum menemukannya sejauh ini
Belum menemukannya juga via unsplash.com
Kamu ingin orang itu bisa diajak berbagi soalpassion menulismu. Kamu ingin orang itu punya ketertarikan yang sama soal seni dan kegiatan kreatif lainnya. Kamu ingin dia seseorang yang bisa menangani sifat keras kepalamu dengan sabar yang tak berbatas. Kamu tahu dengan detail sosok seperti apa yang kamu mau. Setidaknya bersama sosok itu kamu tahu nyaman yang sesungguhnya, begitu juga dia.
Tapi sayangnya, sosok yang kamu ingini belum juga terlihat sampai detik ini. Mereka yang datang selalu saja menawarkan kenyamanan semu. Ada yang baik, tapi sayang dia tak suka dengan apa yang kamu kerjakan sekarang. Ada yang satu passion denganmu, tapi ternyata visi kalian tak sejalan. Mau dipaksakan jelas tak mungkin, karena kamu tak ingin kenyaman kalian dipertaruhkan tanpa kejelasan.
5. Kamu mengamini istilah, “Jalani seperti air mengalir,”. Cepet ketemu jodoh bersyukur, harus menunggu lagi pun biasa saja
cepat ketemu syukur, nggak pun tak apa viawww.erichmcvey.com
Ternyata yang klise kadang ada benarnya juga. Jalani saja proses pencarian ini seperti air yang mengalir. Tak perlu melawan arus agar tak terus mengeluh. Cepat bertemu dengan dia yang tepat bersyukur. Kalaupun kamu masih harus menunggu hingga beberapa waktu lagi, ya dijalani saja dengan biasa. Toh selama kamu berusaha mengikuti arus, selama itu pula kesempatan lekas bertemu hilir selalu ada.
6. Orang bilang kamu pemilih, tapi buatmu menjadi pemilih tak pernah salah untuk hal yang akan digenggam seumur hidup nanti
Pilih-pilih bukan masalah via unsplash.com
Kamu sih pilih-pilih, Nis.
Orang menilainya kamu ini seorang pemilih kelas ulung. Terlalu rumit kualifikasi yang kamu tetapkan dalam mencari jodoh. Sementara temanmu banyak yang tak terlalu memusingkan persoalan sepele seperti hobi atau keidealisan pikirannya. Mereka memilih jodoh, asal nyaman, mapan, dan mau diajak serius. Sedangkan kamu tak bisa hanya mengandalkan hal-hal itu.
Kamu ingin seseorang yang bisa diajak berkembang dalam semua hal yang kalian gemari. Sama-sama punya mimpi yang tinggi. Sama-sama punya keunikan tersendiri. Kamu hanya ingin menghabiskan sisa waktumu ini dengan orang yang benar-benar tepat.
Jadi memang tak ada yang salah dengan dirimu ini. Urusan dengan dirimu sendiri benar sudah selesai. Tapi sayang kamu sendiri tak sadar dengan apa yang sedang dilakukan sekarang. Kamu sedang berusaha mencari orang itu, tapi dengan caramu yang begitu santai. Tak menggebu, apalagi memaksakan diri.
Cocok. Sesuai kebutuhan. Menghormati. Sesuai kemampuan.
Salah mengartikan.
sukses dulu p
an. (mapan).
Kalau rasanya sama kenapa harus jadi masalah.
Bakal khilaf wae euy ieumah urang.
Mental lahir dan batin, penghasilan
Wanita itu bukan masalah perasaan, tapi masalah teknis.
Kemampuan,
Kesiapan,
Tidak bisa di harapkan.
Pilihan.
Maneh rek kitu iraha rek boga kbgh, isn't about is she love you or not is about how you to make her love to you.
Penawaran permintaan sesuai kemampuan.
Urang t asa sieun kaleungitan.
Santai ajalah,
Rasional dan respect.
Bae, da loba keneh, ngke ge.
Gusti nu agung geus cukuplah urg di kecewakeun diri urg sorangan.
Rasional, Respect, Nothing special, anggapan lo aja.
Do not imagine.
Tidak merasa.
Syukurin aja. Ada yang peduli dan merhatiin.
Nikmati we nya , jarang2 dpt momen gini, bari nage naon nu di pikasieun lamun mnhna t bogoh ka urgnya, woles we... =^>
Ingat irfan, wanita itu suka tebar pesona, kamu tidak mau sakit hati untuk yang kedua kalinya. I don't wanna get hurt anymore.
9. Kalau lagi ngobrol sukadeket-deket dan gerakan refleks darinya membuatmu bersentuhandan berdebar. Padahal, mungkin juga dia cuma sangat ekspresif.Teman Dekat viaarpeggia.tumblr.comAda kemungkinan dia adalah orang yang sangatekspresif ketika berkomunikasi dengan lawan bicaranya. Beberapa gerakan, misalnya memegang lengan dan menepuk pundak dapat membuat hati berdebar-debar. Jadi bukan berarti dia hanya melakukan itu ke dirimu saja. Kalau dia melakukanitu ke semua orang, maka gerakan yang seperti itu bukan tanda cinta. Ya itu memang karakter dia.Cobalah untuk selalu melihat dirinya berkomunikasi dengan teman cowoknya yang lain, supaya enggak terjadi salah sangka yang berlebihan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar