Mengisi dengan apa yang sedang kamu butuhkan .
Nanaonan.
Teu perlu.
Orang yang sudah pernah berhubungan sex ketika masturbasi
akan berfantasi sedang berhubungan sex. Yang sudah pernah
bercumbu akan membayangkan sedang bercumbu, yang sudah
pernah berciuman akan membayangkan sedang berciuman.
Seorang lelaki yang belum pernah melakukan hubungan sex,
bercumbu, berciuman, memeluk, membelai wanita ketika
melakukan masturbasi hanya akan membayangkan kulit yang
mulus, paha yang tersingkap, buah dada yang tersingkap, atau
buah dada yang montok, atau gambar yang pernah dilihatnya,
cerita yang pernah dibacanya atau film yang pernah
ditontontannya. Kalau anda pernah mengintip wanita
telanjang, maka sejauh itulah lamunan anda ketika
masturbasi atau ketika mimpi basah. Lamunan anda ketika
masturbasi tidak akan pernah melampaui pengalaman nyata
anda, begitupun dengan mimpi basah anda. Tak peduli berapa
banyak tulisan yang anda baca, gambar yang anda pandang
dan film porno yang telah anda tonton, tapi itulah yang akan
terjadi. Ini sudah dibuktikan oleh para peneliti lho. Nah siapa
yang mau sumbang saran atau membantah bahwa hal ini
tidak benar?
Masturbasi Bukan Dosa
Masturbasi bukan dosa! Kalau anda adalah seorang
mastubator, pecandu masturbasi, maka itu hanya menjelaskan
satu hal, anda benar-benar seorang lelaki normal yang
memiliki badan yang sehat dengan nafsu birahi yang sehat
dan kemampuan imajinasi yang baik. Apabila anda hendak
menghentikan kecanduan masturbasi, maka hal pertama yang
harus anda lakukan adalah menentukan, apa yang
menyebabkan anda kecanduan.
Apabila anda melakukan masturbasi karena ketidak mampuan
mengendalikan nafsu biarahi, maka berlatih menguasai
kecanduan masturbasi berarti berlatih untuk menjadi seorang
suami yang setia. Setiap kali anda berhasil mengendalikan
keinginan untuk masturbasi, maka itu setara dengan sekali
anda menolak kesempatan untuk selingkuh ketika anda
menikah nanti. Setiap kali anda gagal mengendalikan
keinginan masturbasi, maka itu setara dengan sekali anda
berselingkuh ketika menikah nanti. Gagal mengendalikan
keinginan masturbasi bukan dosa, sebab keinginan masturbasi
hanya sebuah latihan bagi anda untuk mengendalikan nafsu
birahi, pertarungan sesungguhnya baru akan anda hadapi
ketika menikah nanti.
Birahi bukan dosa, itu hanya tanda bahwa anda sudah dewasa
dan sehat. Birahi adalah pertanda bahwa anda siap menjadi
seorang suami, seorang ayah.
Penyaluran melalui
onani sebenarnya merupakan penyaluran seks yang sehat
sebatas tidak berlebihan, namun disayangkan mitos-mitos
yang berkembang dimasayarakat begitu menakutkan sehingga
kaum muda sering dipojokkan, terutama dengan perasaan
dosa saat melakukan onani. Untuk itu pendidikan seks bagi
para sisiwa SMP dan SMA sebaiknya diberikan agar mereka
sadar bagaimana menjaga agar organ-organ reproduksinya
tetap sehat.
Lebih baik berzinah dalam pikiran
daripada berzinah secara fisik.
Kapan seorang pecandu masturbasi melakukan masturbasi?
Pada mulanya, seorang pecandu melakukan masturbasi ketika
merasa ditolak, ketika kehilangan nyali untuk mendekati
wanita cantik, ketika frustasi, ketika merasa gagal, ketika
merasa gelisah, ketika merasa terancam, ketika gelisah, ketika
merasa jenuh, akhirnya, mereka akan melakukan masturbasi
setiap kali berada sendirian.
Apa Dampak Kecanduan Masturbasi?
Riset membuktikan bahwa wanita dan laki-laki yang
melakukan masturbasi dalam jangka panjang rawan untuk
menjadi lesbian dan homosek, serta menderita kelainan sex.
Rasa bersalah
Masturbasi berdampak negatif secara psikologis. Banyak
orang merasa malu dan bersalah setelah melakukannya
karena terbentur nilai-nilai budaya, agama atau moral.
Tarik menarik antara kesenangan dan menahan diri
berdampak pada harga diri, rasa percaya diri dan cinta.
Perasaan bersalah dapat memicu efek psikosomatis seperti
sakit kepala, sakit punggung, dan sakit kronis.
Pertanyaan
mengenai
sejauhmanakah
kegiatan
masturbasi
tergolong normal,
merupakan salah
satu topik yang
paling sering
diperbincangkan.
Pakar seks
terkemuka Dr
Boyke Dian
Nugraha Sp.OG,
MARS, menyatakan masturbasi merupakan hal yang
lumrah dalam kehidupan seksual seseorang. Tidak ada
batas-batasan khusus bahwa masturbasi kelewat sering
bisa menimbulkan efek negatif.
“Dari segi medis, masturbasi atau onani itu sesuatu
yang lumrah dan wajar. Tidak ada dampak medisnya,
dari penelitian juga tidak ada yang menyebutkan bahwa
masturbasi itu buruk,” kata Dr Boyke saat meluncurkan
buku terbarunya dan menggelar talkshow bertema “It’s
All About Seks”, di toko buku Gramedia, Matraman,
Jakarta Timur, Minggu (18/4/2010).
Namun demikian, Dr Boyke mengatakan, dirinya tetap
sering dihujani pertanyaan oleh para pasien seberapa
sering kegiatan masturbasi tergolong masih aman dan
normal. Mengenai hal ini, Dr Boyke menjawan
diplomatis. Ia menyebutkan masturbasi baik dan normal
dilakukan jika dilakukan tanpa diliputi perasaan berdosa.
Seringkali, kata Boyke, dampak negatif dari masturbasi
timbul karena seseorang merasa ada dosa yang
diperbuatnya dengan melakukan masturbasi.
“Nah, masalah psikologis seperti ini yang bisa
memberikan permasalahan ( masalah emosi ). Ada masalah psikologis di
sini,” kata dia.
Untuk itu, bagi yang bertanya-tanya seberapa sering
masturbasi dikatakan normal dan aman, Dr Boyke
menyebutkan, secukupnya masturbasi bisa dilakukan
dua kali dalam seminggu. Frekuensi tersebut, kata
Boyke sudah mencukupi dan normal memenuhi hasrat
seksual seseorang.
Dokter Boyke juga menjelaskan, masturbasi tidak melulu
dikategorikan sebagai perbuatan seks menyimpang.
Malah, masturbasi bisa menjadi solusi dan alternatif dari
permasalahan seks seseorang. “Misalnya seorang suami
yang berdinas di luar kota terpisah dengan istrinya.
Sebagai solusi dia lebih baik melakukan masturbasi,”
katanya.
sudah sesuai dengan norma kita bahwa yang
kaya begitu tabu...jadi sadar ga sadar nilai yang
terinternalisasi itu muncul pas kita dah selesai (soalnya ga
mungkin muncul pas kita sedang bekerja..kan lagi konsen)
lebih setuju pendapat ego..
mungkin dari kecil didoktrinasi kalau onani itu salah/tabu, jadi
kebawa deh
Ya karena memang sudah onani itu konotasinya negatif
otomatis ada timbul perasaan bersalah.
Manusiawi sekali kok.
kenapa kalian merasa bersalah
setelah onani... bukankah kalian sengaja lakuin hal tsb...
Nikmati aja Bro.....
Menimbulkan penyesalan dan perasaan bersalah
(guilty feeling) setelah melakukannya karena mereka
secara sadar sebenarnya mengetahui bahwa
perbuatan tersebut dilarang oleh agama. Dalam
jangka panjang, ini bisa berakibat pelakunya merasa
terbiasa melanggar norma agama dan masyarakat.
Malas melakukan aktivitas lain karena onani membuat
fisik lelah dan ingin tidur
Memboroskan waktu karena onani memerlukan waktu
yang cukup lama untuk melamun dan melakukan
fantasi seksual, serta perlu situasi tenang dan tempat
yang sepi. Banyak aktivitas lain yang akhirnya
ditinggalkan.
Mengganggu konsentrasi belajar. Remaja yang sering
melakukan onani akan sangat mudah terangsang dan
melakukan fantasi seksual. Rangsangan sedikit sudah
bisa membangkitkan gairah seksualnya. Menurut
penelitian (Papalia and Olds, 1995), gejolak seksual
dapat menyebabkan orang muda menjadi berprestasi
rendah (low achiever).
Dikuasai oleh khayalan-khayalan seksual (piktor
=pikiran kotor) bahkan oleh rangsangan kecil yang
bagi orang lain tidak berpengaruh.
Tidak terlatih untuk mengendalikan diri. Remaja yang
terbiasa beronani setiap muncul keinginannya, tidak
terlatih untuk mengontrol dirinya. Padahal,
kemampuan menunda pemuasan sesaat untuk
kepentingan jangka panjang merupakan keahlian yang
sangat penting untuk sukses dalam hidup (lihat di
buku Kecerdasan Emosi karangan Daniel Goleman).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar