Beberapa Hal yang Perlu Disadari Saat Berusaha Menghilangkan Perasaan Terpuruk
By Birgitta Ajeng, Sabtu, 9 Agustus 2014 | 19:00 WIB
Beberapa Hal yang Perlu Disadari Saat Berusaha Menghilangkan Perasaan Terpuruk
Intisari-Online.com - Untuk menghilangkan perasaan terpuruk, rendah diri dan tak mampu, kebiasaan menilai negatif atau hal-hal buruk diri sendiri hendaknya mulai dihindari. Orang yang terus-menerus mengasihani diri akan membuat dirinya dilanda ketakutan, cemas, gelisah, tak berdaya, dan stres.
Pikiran negatif yang terus-menerus dipelihara bisa menyebabkan kepribadian seseorang menjadi lemah. Ada beberapa hal yang perlu disadari saat seseorang berusaha mengatasi perasaan terpuruk, seperti yang Drs. Hendra Surya dalam bukunya yang berjudul Menjadi Manusia Pembelajar, yaitu:
1. Bahwa perasaan terpuruk itu hanya membuat Anda menderita kerugian berkepanjangan, membuat perasaan tidak nyaman dan membuat sakit fisik maupun mental. Begitu juga, Anda akan kehilangan banyak waktu yang berharga, terbuang percuma dan tidak sedikit pekerjaan atau pelajaran terbengkalai. Terutama, banyak peluang yang seharusnya dapat Anda perbuat atau peroleh terlewatkan karena Anda hanyut dalam perasaan terpuruk.
(Baca juga: Di Mata Pria, Wartawan adalah Pekerjaan Paling Seksi untuk Wanita)
2. Kekurangan yang Anda miliki bukan akhir dari segalanya, sebab masih ada sisi baik yang Anda miliki.
3. Hanya diri Anda sendirilah yang dapat mengubah diri Anda, bukan orang lain. Oleh karena itu, berhentilah mengharap belas kasihan orang lain yang mampu mengubah diri Anda. Apalagi berharap pada keajaiban.
4. Ingat kekuatan atau potensi diri maupun sisi baik yang Anda miliki perlu mendapat perhatian, diberdayakan dan dikembangkan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.
5. Berusahalah mengalihkan pikiran secara positif pada hal-hal yang masih dapat Anda lakukan secara konstruktif.
6. Fokuskan diri dan pikiran pada pencarian cara-cara yang efektif untuk mengatasi masalah, pengembangan solusi dan pengembangan diri.
Nah, itu tadi beberapa hal yang perlu disadari saat seseorang berusaha untuk menghilangkan perasaan terpuruk. Semoga bermanfaat.
Jangan merasa bersalah
HEALTH & DIET
Sering Menyalahkan Diri Sendiri Rentan Depresi
4 Jun 2017
Foto: Fotosearch
Reni merasa tertekan saat dirinya belum juga diangkat menjadi karyawan tetap di perusahaan tempat dia bekerja. Dia pun langsung menyalahkan dirinya yang nggak kompeten dan merasa jadi orang paling menderita sedunia. Hatinya benar-benar gloomy!
Di sekitar kita mungkin ada orang seperti Reni yang mudah down. Jika ada sesuatu menimpa dirinya, seketika dia stres. Padahal jika mengalaminya terus menerus, bisa berakhir pada depresi, tuh...
Selalu salah
Seseorang yang gampang sedih biasanya merasa ada yang kurang dari dirinya. Jangan heran, deh, tiap ada kejadian nggak menyenangkan, dia malah menyalahkan diri sendiri. Saat kariernya mentok, misalnya, dia akan menganggap ini terjadi karena dia nggak memiliki kemampuan. Ini berbeda dari orang yang optimis.
"Orang optimis akan menganggap kondisi ekonomi perusahaan yang lesu menjadi salah satu faktor dirinya belum juga dipromosikan. Dia terpacu untuk terus belajar. Sedangkan orang yang mudah sedih cenderung pesimis dan nggak berdaya. Dia merasa sudah mentok dan nggak ada yang bisa dilakukan," jelas Erin Mutiara, psikolog dari Fame Consultant.
Erin pun menambahkan kalau orang yang mudah sedih nggak akan melihat masalah secara spesifik, melainkan secara global. Contohnya, saat nggak juga menemukan pacar, dia menganggap dirinya memang nggak layak. Idealnya, sih, dia mencari tahu penyebab yang lebih spesifik, seperti akibat kurang bergaul atau cuek dengan penampilan.
Pengaruh masa kecil
Pola asuh turut berpengaruh dalam membentuk karakter seseorang, termasuk orang yang mudah down. Jika dari kecil dia kekurangan kasih sayang, selalu dikritik, atau dianggap nggak becus melakukan apa-apa, dia pun jadi merasa nggak berharga. Ini berujung pada suasana hatinya yang mudah sedih.
"Ketika orang terdekat nggak menghargainya, self-worth alias penghargaan terhadap dirinya sendiri pun jadi rendah. Dia tumbuh menjadi sosok yang mudah 'dikalahkan' dunia. Saat kalah bertanding, dia akan bilang dirinya memang pecundang—bukannya terpicu untuk berlatih lebih. Intinya, mudah putus asa,” begitu Erin menjelaskan.
Demikian juga jika dia pernah di-bully oleh teman-temannya. Tanpa campur tangan orang dewasa di sekitarnya yang menunjukkan kalau dirinya berharga, dia akan tumbuh menjadi sosok pesimis, rapuh, dan gampang sedih.
Waspada depresi
Seseorang yang tumbuh tanpa kasih sayang hingga menilai dirinya rendah akan sulit mengembangkan karier. Maklum, dia selalu merasa nggak mampu. Padahal idealnya dia mencari tahu kekuarangannya dab berusaha memperbaiki agar karier berkembang.
Sama juga untuk hubungan percintaan. Merasa dirinya ‘pas-pasan’, bisa-bisa dia mengambil keputusan terburu-buru—yaitu menikah tanpa pertimbangan. Alasannya, mumpung ada yang mau dengannya! Gawatnya, ini bisa berujung pada KDRT.
“Ini bisa terjadi jika self-worth-nya nggak dipulihkan saat kecil. Jadi ketika sudah menikah, dia merasa wajar diperlakukan kasar oleh suami,” jelas Erin.
Yang juga harus diwaspadai, orang yang mudah sedih rentan depresi. Harapannya terhadap kehidupan di dunia sangat rendah sehingga kadang merasa nggak ada gunanya bertahan hidup.
Cerahkan pola pikir
Makin dewasa seseorang, dirinya akan sulit terbuka pada perubahan, termasuk tentang cara pandang terhadap kejadian yang menimpa mereka. Ini terjadi pada orang yang mudah sedih dan memiliki self-worth rendah. Jika ada teman kita yang mengalaminya, tugas kita adalah memberikan pandangan-pandangan baru kalau dirinya berharga.
“Jika sudah tahap depresi, biasanya pasien akan dibeikan cognitive behavior therapy. Jadi, pola piker mereka diubah dulu agar emosi dan perilakunya menjadi lebih positif. Dengan begitu, mereka nggak lagi berpikiran sempit, minder, atau kurang percaya diri,” kata Erin.
Kita pun bisa menerapkannya pada teman. Dorong semangatnya denganmenyatakn kalau hal yang menimpanya bisa saja bukan karena dirinya, melainkan faktor luar.
Bantu juga dia untuk menemukan solusi. Misalnya, dengan mengembangkan skill-nya. Jadi, jika memang gagal naik jabaan kali ini, bisa saja dia sukses di periode berikutnya.
Makanya, nih, jika ada teman seperti itu, dukung dia untuk mengubah sifat depresifnya menjadi lebih introspektif. Tujuannya, pola pikirnya jadi lebih objektif alias nggal lagi menyalahkan diri dan memiliki semangat baru.(f)
Berhenti menyalahkan diri sendiri atas apa yang perlu kamu usahakan .
Hilang Motivasi? Bisa Jadi 6 Hal Ini Penyebabnya
Jadi males ngapa-ngapain
kanekin.co
Verified
Minute Maid Homestyle
17 Oktober 2017
Setiap orang mungkin pernah kehilangan motivasi saat ingin menggapai sesuatu. Tidak hanya menyulitkan diri kita sendiri, kehilangan motivasi juga akan menyulitkan banyak pihak lho.
Persis seperti apa yang dialami William Sudhana. Seorang creativepreneur muda ini juga pernah kehilangan motivasi untuk sembuh dari penyakit asam urat yang dideritanya. Akibatnya, rasa malas terkadang menghampirinya dan melupakan tujuan awal dia yang ingin sembuh.
Tapi gak semua orang bisa memahami kenapa dia bisa mengalami hal itu. Untuk itu, sebaiknya kamu memahami apakah hal-hal di bawah ini jadi penghalangmu untuk tetap termotivasi. Yuk, disimak di artikel #BaikItuMudah kali ini!
1. Merasa tidak ada progres yang baik
socialworktutor.com
Buat kamu yang berpikir bahwa uang adalah segalanya, coba pikir lagi deh. Mungkin ada saat di mana kamu berpikir bahwa kamu bekerja untuk mendapatkan gaji. Meskipun itu ada benarnya, tapi sebenarnya banyak dari kita merasa bahwa yang terpenting adalah apa yang kita kerjakan dapat diperhitungkan oleh perusahaan.
Ya, semua orang ingin apa yang mereka kerjakan dianggap efektif, lebih dari sekadar mendapatkan gaji setiap bulannya. Jadi kalau kamu kurang motivasi, lihat apakah ada kemajuan dari kerjaanmu.
2. Terlalu fokus sama kesalahan
watercoolernewsletter.com
Guys, manusia tidak pernah luput dari kesalahan. Jika kamu ingin maju, di sepanjang jalan mau tidak mau kamu pasti akan membuat kesalahan. Mungkin jika kesalahannya kecil, kamu bisa dengan mudah menebusnya. Nah, kesalahan yang besar ini yang terkadang membuatmu kepikiran sehingga kehilangan motivasi atau mungkin semangat hidup untuk menjadi lebih baik.
3. Takut gagal
huffingtonpost.com
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editors’ picks
Sabar dan Setia, 8 Kualitas Lain Pasangan LDR yang Justru Bikin Iri
10 Adu Style Berkelas ala Luna Maya Vs Syahrini, Siapa Paling Elegan?
7 Sikap Ini yang Bikin Cowok Ingin Menghabiskan Sisa Hidupnya denganmu
“Ah, gimana nanti kalo gue lakuin, gue malah gagal dan jadinya makin down?” Buat orang yang punya keraguan tinggi, mungkin ini sering ada di benak kalian. Gak bisa dipungkiri, beberapa orang memang punya rasa takut yang tinggi akan kegagalan. Dan tentunya untuk mencapai tujuan, kamu akan menghadapi banyak tantangan dan risiko. Jadi mau tidak mau harus dihadapi.
Tentunya, tidak ada proses baik yang berjalan instan. Seperti William yang sempat mencari-cari alasan untuk tidak melanjuti pola hidup sehatnya, seperti kembali tergoda untuk menyicipi makanan yang kurang sehat. Akibatnya asam uratnya tak kunjung sembuh dan berdampak buruk bagi dirinya sendiri. Padahal, berbuat #BaikItuMudah lho. Sesederhana peduli pada kesehatan sendiri.
4. Bekerja terlalu keras
intel.com
Eits, jangan salah. Orang yang bekerja terlalu keras juga bisa lho kehilangan motivasinya. Maka dari itu, penting buat kamu untuk istirahat dalam melakukan kegiatan apapun. Gak ada salahnya kok bekerja keras. Tapi kamu harus tau kemampuan dirimu juga. Karena jika dipaksakan, fisik dan mental kamu akan kelelahan dan malah bisa membuat kamu menyerah.
5. Kebiasaan menunda-nunda
standard.co.uk
“Nanti aja lah, selama masih bisa dikerjain nanti, kenapa harus sekarang?” Kata ‘nanti’ ini lama-lama bisa berubah jadi ‘tidak akan dikerjakan’. Ya, inilah yang terjadi pada kebanyakan orang yang sering menunda-nunda sesuatu hingga akhirnya tidak dilakukan sama sekali.
Rasanya menunda sesuatu emang enak sih, karena kamu gak perlu mengeluarkan effort untuk melakukan sesuatu yang menurut kamu ribet. Tapi dampaknya, kamu akan terbiasa dengan hal ini dan akan menyebabkan dirimu semakin malas. Rasa malas ini nantinya akan membuatmu hilang motivasi untuk melakukan sesuatu yang berguna.
6. Membandingkan diri sendiri dengan orang lain
rd.com
#BaikItuNyata adanya. Sesimpel percaya kepada kemampuan diri sendiri. Tapi kadang kita terlalu fokus pada kesuksesan orang lain. Secara gak sadar ini kerap dilakukan oleh banyak orang lho. Terkadang kita bisa merasa gak pede karena sering membandingkan diri kita sendiri dengan orang lain yang lebih sukses. Hal itu bisa menyebabkan kita hilang fokus dan parahnya, bisa membuat kita menyerah hanya karena kita tidak sebaik mereka yang sukses.
Itu tadi enam hal yang bisa bikin kamu kehilangan motivasi. Jika alasan-alasan di atas ada pada kamu, yuk buang jauh-jauh alasan yang gak perlu dan segera bangkit agar segala kebaikan datang menghampirimu. Nah untuk menemanimu, kamu bisa menyediakan MINUTE MAID HOMESTYLE yang dibuat dengan kebaikan buah asli. Kandungan jus dan rasa jeruknya yang menyegarkan akan membuat hari-harimu jadi penuh semangat dan kembali termotivasi. Yuk, cobain!
Cara Mengatasi Rasa Bersalah Dan Khawatir
Foto : Copyright shutterstock.com
Sabtu, 22 Maret 2014 12:30
Penulis :
Vemale.com - Sebagai manusia memiliki perasaan khawatir dan merasa bersalah adalah hal yang wajar. Ada banyak hal yang membuat rasa bersalah itu muncul dan pada akhirnya bercampur dengan perasaan khawatir. Tapi tahukah Anda? merasa bersalah dan cemas yang berlebihan dapat mengganggu ketenangan hidup Anda. Dan sudah seharusnya Anda berhenti.
READ MORE
Jadwal Asian Games 2018
Kangen Nenek, Aku Ubah Wallpaper Dapur Nenek Jadi Dress Cantik!
Ouch, Gara-Gara Salah Sabun Mandi, Miss V Wanita Ini 'Terbakar'
Seperti yang dilansir oleh ehow.com inilah beberapa cara mengatasi rasa bersalah dalam diri Anda
Gunakan Untuk memperbaiki Hidup
Rasa bersalah terkadang adalah hal yang baik untuk hidup Anda. Anda akan lebih sadar dan introspeksi diri dalam kehidupan. Tapi jangan jadikan rasa bersalah ini untuk selalu menyalahkan diri Anda sendiri. Ambil sisi positif dan ubahlah hidup Anda jadi lebih baik dari sebelumnya.
Memaafkan Diri sendiri
Kekhawatiran dan rasa bersalah terkadang akan menjadi pemicu untuk selalu menyalahkan diri sendiri. Anda harus tahu, setiap orang punya salah dan itu pasti karena tidak ada orang yang sempurna. Seberat apapun kesalahan Anda, cobalah untuk menerima diri dan memaafkan segala kesalahan Anda.Hal ini akan membuat Anda lebih tenang dan bahagia.
Anda Harus Dapat Mengontrol Perasaan Anda
Perasaan apapun dalam diri Anda, Andalah yang mempunyai peran penting untuk mengendalikan. Bahagia ataupun sedih adalah pilihan dan Andalah yang menentukan. Cobalah untuk rileks sejenak dan melakukan hal yang menyenangkan bisa dapat menjadi obat untuk beberapa masalah emosional.
Hadapi Segala Hal
Apapun yang sudah Anda lakukan entah itu baik atau buruk akan memberikan efek pada diri Anda sendiri. Hidup ini ada risiko jadi setiap tindakan pasti selalu ada konsekuensi. Berusahalah untuk menghadapi segala hal. Berat ataupun mudah Anda harus menghadapinya. Hal ini akan membuat rasa bersalah dan kekhawatiran Anda akan menghilang dengan sendirinya.
Semoga menginspirasi ya ladies!
Rasa bersalah yang tidak perlu berasal dari sesuatu yg di luar kendali atau bukan kewajiban kita .
Positif thinking
Syukuri
Hargai
. Mentafakuri Ni’mat-Ni’mat
Semua tahu, ni’mat Allah Swt. itu tak terhitung. Amat banyak, sampai kita kadang-kadang tak menyadarinya. Kita terlalu konsen dengan apa yang jadi hambatan kita, ujian hidup kita dan kerikil-kerikil yang menghalangi jalan kita untuk senang atau bahagia. Sesekali kendalikan waktu untuk mentafakuri semua ni’matnya. Betapa kita tak kan pernah mampu menukarnya, walau dengan nyawa sekalipun. Toh, nyawa pun masih titipan dari-Nya?! Hohoho
Menemukan maksud baik dari suatu kejadian.
Cobalah untuk melihat suatu kejadian dari sudut pandang yang berbeda. Karena pada dasarnya setiap kejadian mempunyai maksud baik. Temukanlah maksud baik dari kejadian tersebut.
Memaknai kembali kejadian dengan lebih positif
Jika kita sudah menemukan maksud baiknya, berikan pemaknaan kembali pada kejadian itu,
Jika kita sudah bisa memandang dari sudut pandang lain dan meberikan makna baru yang lebih positif, hati akan menjadi lebih damai dan tentram. Sehingga ke depannya kita bisa melangkah dengan lebih ringan, karena tidak ada lagi beban rasa bersalah dan menyesal yang menghambat diri kita. Itu artinya hari-hari yang kita jalani akan lebih menyenangkan. Kegiatan apapun bisa kita lakukan dengan lebih maksimal dan hasilnya pun juga akan memuaskan karena kita sudah bisa mengatasi rasa bersalah dan penyesalan dalam diri.
Agar Rasa Bersalah Berlebihan Tak Hantui Hidupmu, Lakukan 7 Hal Ini!
Apa kamu sering merasa bersalah?
By STELLA AZASYA
18 April 2017
simpleyou.co
Jika kamu melupakan sesuatu yang penting, atau kamu gagal melakukan sesuatu, atau kamu bersalah terhadap seseorang, perasaan bersalah pasti akan muncul pertama kali. Rasa bersalah adalah emosi umum yang pasti pernah dialami oleh semua orang. Rasa bersalah ini tidak hanya mengandung nilai positif tapi juga negatif jika yang kamu rasakan terlalu berlebihan.
Oleh karena segala sesuatu di dunia ini tidak sempurna, maka jangan juga mengharapkan dirimu atau orang lain menjadi sempurna. Kamu pernah bersalah, begitu juga orang lain. Jangan terkungkung dalam perasaan bersalah yang berlebihan tanpa tujuan yang jelas. Berikut ini adalah cara ampuh untuk memberhentikan perasaan bersalah yang berlebihan.
1. Mengonfirmasi kesalahan langsung pada orang yang bersangkutan.
wisegeek.org
Kamu mungkin merasa bersalah karena kamu sudah mengabaikan seseorang, untuk menetralkan rasa bersalahmu, kamu perlu bertanya langsung pada orang tersebut apakah dia benar-benar merasa diabaikan olehmu atau tidak. Mengonfirmasi kesalahan merupakan langkah ampuh untuk membuat rasa bersalahmu berkurang bahkan hilang.
2. Menghargai diri sendiri dan semua hal yang kamu lakukan.
simpleyou.co
Kamu mungkin melewatkan pertemuan penting karena kamu lupa sehingga kamu merasa bersalah. Lupa adalah hal manusiawi yang bisa dialami oleh siapa saja. Memang, kamu tidak bisa menjadikan manusiawi sebagai alasan untuk bebas dari konsekuensi. Tapi, dengan melakukan kesalahan maka kamu belajar. Kamu juga harus tetap menghargai apa yang kamu lakukan.
3. Mengambil sudut pandang orang lain. Terkadang kamu bisa memberikan kelonggaran untuk orang lain tapi terlalu keras dengan dirimu sendiri.
emaze.com
Jika orang lain bersalah padamu dan datang minta maaf, sebagian besar reaksimu adalah merasa kasihan dan memaafkan. Tempatkan dirimu pada posisi orang lain dan kamu pasti akan bisa mengurangi rasa bersalah yang kamu miliki. Terkadang kamu tidak sadar bahwa kamu terlalu keras dengan dirimu sediri.
4. Cari tahu tentang emosi di balik rasa bersalah itu.
tinybuddha.com
Rasa bersalahmu itu mungkin adalah refleksi dari emosi lain seperti kemarahan, kebencian atapun intimidasi. Kamu harus tahu, apakah kamu merasa bersalah karena kamu melakukan kesalahan atau karena kamu membenci dirimu?
Jika kamu merasa bersalah karena melakukan ksalahan maka itu artinya kamu memiliki kesadaran diri yang baik. Sebaliknya jika rasa bersalahmu itu timbul karena kamu membenci dirimu sendiri, kamu perlu mengubah pola pikir.
5. Tidak mengukur segala sesuatu dengan sempurna. Menerima kesalahan sebagai pelajaran.
askmen.com
Saat kamu memusatkan segala sesuatu untuk menjadi sempurna, maka kamu akan mengalami rasa bersalah yang besar jika kamu tidak berhasil meraihnya. Semua orang berbuat salah. Jika dunia ini saja tidak sempurna, mengapa kamu memusatkan segalanya harus sempurna?
Menerima keslahan yang kamu sendiri lakukan akan membuatmu terbebas dari rasa bersalah itu. Asal kamu tahu dan mau memperbaikinya maka itu sudah cukup.
6. Mengetahui batas kemampuan yang kamu miliki.
ze.nl
Saat kamu mengetahui batas kemampuan yang kamu miliki, maka kamu akan bisa memaafkan dirimu sendiri jika kamu tidak bisa melakukan yang lebih dari pada batas tersebut. Tetapkan batas tersebut secara jujur dengan dirimu sendiri agar kamu tidak ngoyo tapi juga tidak santai.
7. Berdamai dengan diri sendiri.
coachbensanchez.com
Rasa bersalah yang berlebihan timbul karena kamu tidak bisa memaafkan kesalahan yang kamu sendiri lakukan. Kamu perlu merenungkan kesalahan tersebut, mengevaluasinya agar tidak terjadi lagi di masa depan. Bukan menghukum dirimu dengan rasa bersalah yang berlebihan. Berdamailah dengan dirimu maka kamu akan keluar dari rasa bersalah tersebut.
Tidaklah kita terlalu menghukum diri atas perasaan bersalah yang berlebihan.
Apakah hal ini terdengar familiar bagi Anda? Akan lebih mudah bagi kita menyangkal atau bersikap cuek jika orang lain mengatakan hal-hal negatif pada kita. Tetapi bagaimana jika justru diri sendiri yang melakukannya?
Berbicara hal negatif pada diri sendiri biasanya terjadi saat kita tidak bisa memenuhi harapan yang telah digantungkan. Meskipun begitu, bersikap tidak baik pada diri sendiri justru membahayakan diri Anda. Ada banyak hal yang sering tidak kita sadari justru menekan diri sendiri, misalnya:
Terlalu Banyak Rencana
Meskipun hidup itu pendek, bukan berarti Anda harus merencanakan segala sesuatunya dengan ketat. Mulai dari rencana kehidupan hingga bagaimana Anda akan menghabiskan waktu di akhir pekan. Jika Anda gagal menepati rencana-rencana tersebut, kekecewaan muncul dan membuat diri semakin tertekan untuk 'menghukum' diri sendiri.
Terlalu Bekerja Keras
Kerja keras wajib dilakukan setiap manusia yang ingin mewujudkan mimpinya. Tetapi jika Anda memaksa diri bekerja siang-malam, mengorbankan keluarga dan kesehatan, lama-kelamaan rasa jenuh dan capek akan menyerang. Kemudian muncul pertanyaan, "Untuk apa aku melakukan ini semua?" karena sekalipun Anda bekerja keras, Anda tak merasa bahagia.
Terlalu Perfeksionis
Semua hal yang sempurna yang kita lihat di media membuat kita terobsesi. Tak masalah mengidolakan seseorang atau suatu hal, tetapi jangan sampai ini membuat Anda tidak mencintai diri sendiri. Setiap hal punya dua sisi, baik dan buruk. Berdamai dengan segala baik-buruk akan membuat hidup menjadi ringan dijalani.
Menyalahkan Diri Sendiri
Kegagalan bisnis, perceraian, kecelakaan ... ada banyak kejadian yang terkadang tak bisa kita kendalikan. Ingin rasanya kembali memutar waktu saat semuanya baik-baik saja. Namun sayangnya, hal tersebut takkan mungkin terjadi. Masa lalu telah terjadi, yang bisa kita lakukan saat ini adalah berhenti menyalahkan diri sendiri dan belajar agar tak terjadi lagi.
3. Terlalu workaholic
Anda mungkin punya target tertentu dan berambisi untuk mencapai keinginan tersebut. Tetapi menjadi seorang workaholic bukanlah cara yang tepat. Gila kerja bisa membuat Anda tidak bisa menikmati setiap proses yang Anda lalui. Alih-alih bisa mencapai target, Anda malah lebih stres dan tak bisa menikmati hidup. Tak peduli sebanyak dan sekeras apa Anda bekerja, Anda harus punya waktu untuk me time dan beristirahat.
Sisipkan jadwal me time dalam kalender Anda, karena hidup itu terlalu singkat untuk dihabiskan hanya untuk bekerja. Berikan sedikit kesenangan dalam kesibukan Anda agar jadi lebih bahagia. Hidup lebih bahagia dan santai bisa jadi Anda malah dapat banyak ide untuk mencapai target pekerjaan Anda. Sekalipun kerja keras dan workaholic bisa saja membuat Anda cepat naik jabatan dan punya banyak uang, bukan berarti Anda bahagia. Uang tidak bisa membeli kebahagiaan bukan?
4. Terlalu perfeksionis
Menjadi seorang perfeksionis bisa jadi hal yang baik. Perfeksionis membantu Anda untuk mencapai target yang lebih tinggi dan hasil yang lebih baik daripada yang diperkirakan. Hanya saja terkadang Anda suka memberi target yang kurang realistis untuk diri sendiri. Target yang tak realistis ini akan membuat Anda bekerja lebih keras, workaholic, lebih perfeksionis, depresi, dan menyalahkan diri sendiri ataupun orang lain jika target Anda tak tercapai.
Selain itu, harapan dan tuntutan terhadap orang lain yang terlalu tinggi juga akan membebani hidup Anda. Cobalah untuk menyadari bahwa tak ada sesuatu yang akan berjalan sempurna seutuhnya. Berusahalah untuk menetapkan target dan harapan yang realistis dari diri sendiri dan orang lain
"People can be more forgiving than you can imagine. But you have to forgive yourself. Let go of what's bitter and move on." - Bill Crosby"
Bukalah mata dan jadikan hari esok adalah hari baru bagi Anda. Ada banyak harapan dan keinginan yang tak terkabul saat kita dewasa, tetapi masih banyak pula hal yang patut kita syukuri dan bisa kita bangun. Terutama dari dalam diri sendiri.
Gunawan yang baik, Rasa bersalah timbul jika kita merasa ada yang salah dengan tindakan kita dan mungkin telah menyebabkan orang lain dirugikan. Pada kondisi tertentu hal ini bisa dipahami dan bisa terjadi pada semua orang. Namun jika keadaannya rasa bersalah itu muncul dan menimbulkan rasa kecemasan yang terus menerus bahkan hal-hal yang tidak logis mulai muncul, maka apa yang dialami mungkin adalah suatu kondisi yang berhubungan dengan Gangguan Kecemasan Menyeluruh.
Orang yang mengalami hal ini biasanya dipenuhi kekhawatiran pada hampir semua segi kehidupannya bahkan untuk sesuatu yang belum terjadi. Anda bisa melakukan upaya dengan melatih pikiran anda untuk logis jika memandang kondisi tertentu yang membuat anda cemas, tanya kepada diri anda sendiri apakah perlu dan logis saya merasakan hal ini.
Berhubungan dengan rasa bersalah terhadap apa yang pernah anda lakukan, anda harus mulai memaafkan diri anda sendiri agar menjadi nyaman. Semua dimulai dari kita dan akan diakhiri oleh kita juga. Salam sehat jiwa.
Bukan nganggurnya yang salah, tapi pekerjaanna nu salah .
Tong ngarasa eta salah maneh .
It wasn't your fault.
Da teu salah nanaon .
Jangan merasa bersalah.
Sakirana loba salahmah paehan we urang.
Semampunya .
Kamu tidak tahu apa yang sebaiknya terjadi.
*.Sadarilah bahwa Anda tidak dapat merasa senang setiap saat.Meskipun sudah berusaha keras untuk selalu berpikir positif dan menghilangkan pikiran negatif, belum tentu Anda merasa senang. Ini adalah hal yang wajar dan baik-baik saja. Jangan terlalukeras pada diri sendiri hanya karena Anda merasa tidak senang.
*.Perasaan tidak enak atau tidak bahagia bukanlah suatu kesalahan. Anda tidak harus bahagia atau merasa senang setiap saat. Anda akan merasa lebih tidak senang lagi jika Anda mulai mempersalahkan diri sendiri karena tidak selalu merasa senang. Jangan seperti itu.
Hal yang sudah terjadi dan urang tidak perlu menyalahkan diri sendiri.
Jangan merasa bersalah karena berbeda.
Salah di maklum, jadi tidak memikirkan kesalahan.
Ketahuilah bahwa setiap manusia
mempunyai keterbatasan yang harus
dimaklumi, jangan sampai kita bisa
memaklumi kesalahan orang tapi tak
bisa memaklumi kesalahan diri sendiri
itu salah, sobat. Sebaiknya, maklumi
kesalahan diri sebelum memaklumi
kesalahan orang, itu langkah bijaknya.
Dengan seringnya menyalahkan diri
sendiri banyak tekanan emosi/batin
yang tertampung tanpa disadari.
Semakin lama semakin banyak pula
tekanan emosi/batinnya. Akhirnya
mengundang sifat ketidakpedulian
terhadap siapapun, apapun, bahkan
juga dirinya sendiri kepentingannya
dilupakan.
SARAN
Sadarilah bahwa manusia mempunyai
keterbatasan dari kemampuannya dan
juga tidak mampu menentukan
takdirnya hanya bisa berusaha sebisa-
bisanya. Karena Ilahi Robbi tepatnya
yang memberi keputusan takdir mana
yang akan terjadi bagi hambaNya. Jadi,
perlu kita berbaik sangka terhadap
rencana atas takdir yang telah
ditetapkanNya.
Karena Ilahi Robbi mengatakan dalam
firmanNya:
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu,
padahal ia amat baik bagimu, dan boleh
jadi (pula) kamu menyukai sesuatu,
padahal ia amat buruk bagimu. Allah
mengetahui, sedang kamu tidak
mengetahui."
(QS. Al Baqarah: 216)
Dari ayat di atas jelaslah permasalahan
kita perlu tetap berikhtiar, bila
hasilnya berbeda berbaik sangka saja
mungkin itu belum layak/tak jodoh
jadinya sering terjadi apa yang tidak
diharapkan. Bertanyalah langsung
kepada Ilahi Robbi dengan melakukan
sholat Istikharah pada sepertiga malam
tepatnya jam 3 hingga adzan subuh.
Misalnya: Ya Allah, berilah petunjuk
pada hamba diantara pekerjaan ini
dan itu mana yang cocok menurut
Engkau agar hamba bisa
menjalankannya dengan tenang
Jadi hargailah diri sendiri seberapa
besar kurangnya diri kita masih ada
waktu kok buat memperbaikinya
sebelum kita benar-benar tiada di
dunia ini lagi alias meninggal yang
memisahkan. Yakinlah pada diri
sendiri bila hal itu benar bukan dari
sudut pandang sendiri dan sudut
pandang kebanyakan orang tapi benar
dari sudut pandang Islam (alQur'an
dan Hadits). Percayalah pada
kemampuan diri sendiri dengan begitu
kamu akan melakukan segala
sesuatunya dengan maksimal.
Percayalah, saya jamin itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar