Finding The One: Menemukan Jodoh Sejati Kamu
34
Halo pembaca setia Kelas Cinta.
Bagi Anda yang saat ini sedang berada di masa single, saya yakin salah satu tujuan dalam hidup Anda adalah menemukan calon pendamping hidup yang tepat untuk menemani Anda hingga akhir hayat.
Benar begitu, ‘kan?
Itu adalah tujuan yang diinginkan semua orang dan itu sama sekali tidak salah. Tapi ada satu hal yang harus Anda pahami karena mayoritas pria, dan termasuk juga wanita, masih memiliki pemahaman yang salah dalam hal finding the one. Kebanyakan dari kita ingin bertemu dengan orang yang punya ciri-ciri the one terlebih dahulu, baru kemudian mendekati dia lalu pacaran dengannya.
Apakah Anda juga memiliki pemahaman yang sama?
Jika iya, maka saya harus bilang bahwa pola pikir seperti itulah yang telah membawa Anda pada nasib romansa yang kurang baik. Bahkan mungkin Anda sudah terlalu lama single akibat pola pikir yang menyesatkan ini.
The one itu tidak dicari, tapi dibentuk.
Saya yakin Anda cukup familiar dengan kalimat di atas. Mungkin Anda sering mendengarnya dari teman-teman atau orang yang lebih berpengalaman dalam hal romansa. Tapi apakah mereka bisa memberikan penjelasan yang logis dan memuaskan?
Karena jika tidak, itu berarti Anda harus membaca artikel ini hingga tuntas.
Sekilas pola pikir mencari the one danmembentuk the one itu kelihatannya sama. Padahal keduanya mengarah kepada cara dan hasil yang sangat jauh berbeda. Mari saya jelaskan.
Apabila Anda berharap menemukan the one dengan cara mencari, maka yang akan Anda lakukan adalah mencari pria atau wanita yang sekiranya cocok dengan karakter Anda dan bisa menerima semua latar belakang beserta kelebihan dan kekurangan yang Anda punya.
Dari sini saja, Anda sudah mempersulit diri Anda sendiri. Coba jawab pertanyaan saya, seberapa sering dalam satu tahun Anda menemukan orang yang seperti itu? Sangat jarang bukan? Tentu saja. Karena keberadaan orang seperti itu sangatlah langka.
Content continue below...
Justru yang sering terjadi adalah Anda sudah lama mencari tapi tidak bertemu juga. Sehingga ketika akhirnya Anda suka dengan seseorang, Anda memaksakan kecocokan yang hanya seberapa dan mengabaikan semua ketidakcocokan yang ada. Dengan kata lain, Anda terjangkit She’s The One Syndrome (SOS). Silakan klik dan baca artikel dari coach Sins Aeschylus itu, karena meskipun artikel tersebut ditulis dari sudut pandang pria dan ditujukan untuk pria, artikel tersebut juga bisa dicerna oleh wanita.
Kalaupun Anda berhasil bertemu dengan orang yang menunjukkan ciri-ciri the one, proses PDKTnya belum tentu akan berjalan selancar yang Anda inginkan. Iya kalau dia belum punya pasangan? Itupun kalau dia juga suka dengan Anda? Itupun kalau Anda tidak keduluan orang lain yang juga suka dengan dia?
Kalau ternyata dia sudah punya pasangan, atau dia tidak suka dengan Anda, atau Anda keduluan orang lain, berarti Anda harus menunggu lagi entah sampai kapan.
Ini semua terlalu melelahkan, buang-buang waktu, dan sama sekali tidak efektif!
Lagipula, Anda tidak bisa berharap untuk bisa saling mengenal karakter dan menerima kekurangan masing-masing jika status Anda dan dia baru sebatas gebetan. Tidak ada orang yang bersedia menerima kekurangan Anda kalau dia belum suka dengan Anda.
Pola pikir mencari the one inilah yang akhirnya membuat proses PDKT Anda terlalu lama dan berbelit-belit, penuh lika-liku, mengumbar kekurangan diri sendiri terlalu dini yang disertai harapan gebetannya bersedia menerima apa adanya. Dan apa hasilnya? Hasilnya Anda masih membaca artikel ini sampai di kalimat ini kan?
Karena itu demi kebahagiaan romansa Anda sendiri, segera buang pola pikir menyesatkan itu jika Anda masih memeliharanya. Ganti dengan pola pikir yang benar dan baru, yaitu membentuk the one.
Dengan pola pikir tersebut Anda bisa mendekati pria atau wanita manapun yang Anda suka. Anda tidak akan memaksakan kecocokan dan mentolerir ketidakcocokan. Anda tidak akan melakukan PDKT yang berkepanjangan, berbelit-belit, dan bertele-tele. Dan Anda juga tidak akan galau dan pusing apabila perasaan Anda bertepuk sebelah tangan.
Karena yang Anda lakukan adalahmemfokuskan diri kepada mereka yang bersedia untuk Anda bentuk.
Kalau Kamu Melakukan 7 Perubahan Ini, Jodoh Akan Datang Padamu Kurang dari Seminggu!
Percaya tidak percaya, kamu bisa menemukan pasangan ideal kamu pada hari ini juga.
Ini bukan mengada-ada. Di dunia ini ada 7 miliar lebih manusia, masa mungkin di antara mereka tidak ada yang bisa jadi pasanganmu? Namun, sebelum kamu bisa menemukan pasangan ideal kamu, kamu harus tahu dulu definisi pasangan ideal.
Definisi pasangan ideal setiap orang beragam. Namun, sudah bisa dipastikan semua orang ingin pasangan idealnya mau menerimanya secara seutuhnya, dari yang terbaik hingga yang terburuk. Dialah orang yang nyambung denganmu dari pikiran dan hati. Dialah yang kamu dambakan setiap hari, membuatmu penasaran setengah mati seperti apa sosok orang yang membuatmu terkesima.
Kamu pasti sering mengalami patah hati karena putus, ditolak, diPHP oleh orang lain. Kamu pernah mengira orang-orang yang mematahkan hatimu adalah yang tepat untukmu, namun nyatanya tidak. Di saat kamu sedang galau hingga nyaris putus asa, pesimis pasangan idaman kamu tidak akan tiba, berarti kamu masih belum sadar bahwa kamu harus melakukan 7 perubahan ini untuk menemukan orang yang tepat untukmu.
1. You Don’t Attract What You Want, You Attract Who You Are. Kamu Harus Menjadi Sosok yang Kamu Idamkan Dari Pasangan Idealmu
via Pixabay
Semua orang yang dekat denganmu adalah refleksi dirimu sendiri, termasuk pasangan. Kalau kamu orang negatif yang senang berpikir negatif, kamu hanya akan dapat orang yang sama. Dengan menjadi orang yang kamu idamkan, kamu juga memperbesar kesempatan menemukan pasangan idamanmu.
Logikanya, seolah menemukan belahan dirimu sendiri, ketika kamu menemukan orang yang merefleksikan dirimu, otomatis kamu akan merasa nyambungdan nyaman dengannya tanpa banyak usaha. Makanya, kalau kamu ingin punya pasangan romantis, jadilah orang romantis. Ingin punya pasangan dewasa? Jadilah orang dewasa juga.
2. Cek Lagi Kriteria Pasangan Idamanmu. Apakah Dirimu Sendiri Sudah Sesuai dengan Standar Buatanmu?
via Pexels
Tidak ada yang salah dengan memiliki standar tinggi, selama kamu bisa menyesuaikan diri dengan standar yang sudah kamu buat. Ibarat ingin memiliki mobil mewah, kamu harus memiliki budgetyang cukup untuk membelinya. Menentukan apakah calon pasangan sesuai dengan standarmu itu mudah-mudah saja. Tetapi, kalau kamu lupa menyesuaikan diri dengan standar tinggi yang sudah kamu buat, siap-siap saja ditertawakan oleh orang lain.
Evaluasi dirimu. Tanyakan pada diri sendiri: apakah kamu mau berpasangan dengan dirimu yang memiliki kualitas diri seperti saat ini? Apakah kamu sudah semenarik, sedewasa, dan sepintar dengan pasangan idaman kamu? Jika menurutmu ada yang harus diperbaiki, perbaikilah.
3. Jangan Pesimis Kamu Tidak Akan Menemukan Si Dia. Sebenarnya Saat Ini Dia Sedang Mengharapkan Dirimu Juga
via Pixabay
Susah sekali menemukan pasangan ideal kalau kamu masih pesimis. Kamu harus tetap optimis. Saat ini dia sedang mencarimu juga, lho. Walaupun kamu belum tahu sosoknya, si dia saat ini baik-baik saja dan berada di luar sana.Visualisasikan momen-momen yang paling memungkinkan untukmu bertemu dengannya. Kalau kamu sudah tahu, kamu akan berusaha mewujudkannya.
Misalnya, kamu menginginkan pasangan yang jago memasak. Berarti kamu akan bergabung di komunitas memasak, ikut les memasak, dan mengobrol di forum-forum yang khusus membahas soal masakan. Sesederhana itu. Yakinkan dirimu bahwa pasangan idealmu tidak sulit dicari dan dia tidak jauh darimu. Banyak sekali orang merendahkan standarnya sendiri dan memaksakan diri berpasangan dengan orang yang pas-pasan saja karena pesimis pasangan impiannya tidak nyata.
4. Jangan Membuang-buang Waktumu dengan Pasangan yang Tidak Tepat
via Pexels
Kalau saat ini kamu masih terjebak dalam hubungan yang tidak sesuai keinginanmu, akhiri saja hubunganmu. Jangan takut, karena kamu tidak akan menemukan pasangan ideal kalau kamu masih fokus ke pasangan yang tidak cocok untukmu.
Kalau kamu masih takut, cari tahu alasannya. Apakah kamu kurang percaya diri bahwa kamu tidak akan bisa menemukan pasangan yang lebih baik? Mengapa kamu masih merasa keberatan mengakhiri hubunganmu yang tidak baik untuk mencari yang tepat?
5. Jangan Sok Kuat Jadi Single Karena Keburu Putus Asa Mendapatkan Pasangan Idaman
via Pixabay
Kalau kamu memang sudah memantapkan diri untuk jadi single selamanya karena lahir dari keputusan pribadi, tidak masalah. Tetapi, kalau kamu seperti itu karena sudah menyerah putus asa tidak bisa mendapatkan pasangan idaman, bullshit!!Jangan cemari diri sendiri dengan pikiran negatif bahwa kamu baik-baik saja jadi orang single atau bertahan dalam hubungan yang tidak sesuai keinginan karena merasa tidak pantas mendapatkan pasangan idamanmu.
Hubungan impianmu tidak jatuh begitu saja dari langit. Kamu harus berani memimpikannya, memvisualisasikannya, lalu berjuang untuk mendapatkannya.
6. Setelah Kamu Optimis, Berarti Kamu Siap Move OnDari Semua Beban Masa Lalu
via Pexels
Artinya, kamu tidak lagi menangisi mantan, sudah tidak terbayang lagi tentang gebetan yang dulu pernah PHP kamu, kamu tidak lagi desperate berpasangan dengan sembarang orang karena kamu sudah mantap dan optimis dengan hubungan impianmu. Kalau kamu sudahmove on dari semua beban masa lalu, kamu sudah mulai membuka jalan untuk orang terbaik memasuki kehidupanmu.
7. Tetapi Waspada, Mungkin Kamu Akan Single Untuk Sementara Waktu
via Pixabay
Ketika kamu tidak lagi menerima hubungan yang tidak sesuai impian, kamu harus siap menjadi single beberapa lama. Tidak masalah, kamu adalah orang single berkualitas. Kamu tetap optimis setiap harinya adalah kesempatanmu untuk menemukan pasangan idealmu. Dengan keoptimisanmu, kamu akan berusaha menjadi yang terbaik untuk segala suasana. Kamu akan lebih terbuka dengan banyak hal baru dan semua kesempatan.Kamu akan menemukan dirimu menjadi lebih intuitif saat menganggap segala hal yang terjadi padamu saat ini akan membawamu ke jodohmu di masa depan.
Jadilah dirimu yang terbaik untukmu sendiri dan pasangan impianmu. Stay positive, ya!
5 Alasan Jodoh Harus Dicari, Bukan Ditunggu Apalagi Didoakan
Menemukan jodoh sejatimu adalah salah satu momen yang paling kamu tunggu-tunggu dalam kehidupanmu. Pasti mendebarkan rasanya bertemu sosok yang selama ini ditakdirkan menjadi pasanganmu seumur hidup, tempatmu berbagi suka duka hingga akhir hayat nanti.
Meski jodohmu sudah ditakdirkan, kamu tidak boleh berpangkutangan saja. Inilah yang membuat orang malas belajar tentang cinta, karena mereka berpikir jika sudah berjodoh, pasti segalanya akan berjalan lancar tanpa usaha.
Padahal itu tidak benar. Tidak ada hubungan yang sempurna, meskipun kamu menjalaninya dengan jodohmu suatu hari nanti. Berikut ini adalah alasan kamu tetap harus mencari jodoh kamu, bukannya berpangkutangan dan pasrah saja pada takdir.
1. Ketika Kamu Memiliki Persamaan Dengan Gebetan, Kamu Tidak Langsung Berasumsi Dia Jodoh Sejati Kamu
via Giphy
Banyak orang yang buru-buru berasumsi gebetannya adalah jodohnya karena mereka memiliki beberapa atau banyak persamaan diri. Padahal secara ilmiah, kamu dan dia tidak akan bisa punya persamaan dalam segala hal. Gara-gara terlalu percaya jodohmu adalah orang yang memiliki banyak persamaan denganmu, kamu jadi membuang pasangan yang menunjukkan secuil perbedaan denganmu.
Persamaan dan selera mendukung kompabilitas pasangan, tetapi tidak bisa menjamin dialah jodoh sejatimu.
2. Ketika Terjadi Konflik Dalam Hubungan, Kamu Akan Berusaha Mencari Solusinya Ketimbang Memutuskan Pasangan
via Giphy
Pernahkah kamu memiliki pasangan yang tidak ragu memutuskan hubungan saat kalian mengalami konflik? Ketika ditanya kenapa, dia hanya menjawab, “Kita udah nggak cocok lagi,” padahal kalian belum mencoba mencari penyelesaian masalahnya.
Itulah akibatnya saat kamu berpasangan dengan orang yang malas memperjuangkan hubungannya dan menyerahkan semuanya pada takdir. Jika kamu tidak berpangku tangan saja, kamu akan sadar hubungan yang sukses bukan disebabkan oleh faktor jodoh saja, tetapi juga kemauan untuk berusaha keras mencari penyelesaian masalah secara maksimal.
Content continue below...
3. Kamu Memilih Pasangan Karena Pilihanmu, Bukan Karena Takdir yang Menentukan
via Giphy
Seharusnya kamu memilih pasangan karena dia sesuai kriteriamu dan kompatibel dengan segala kelebihan dan kekuranganmu, bukan karena takdir yang menentukan. Jika kamu mau berjuang, kamu akan memiliki hubungan yang didasari kepercayaan, kejujuran, kesetiaan, dan kenyamanan yang menghasilkan cinta mendalam. Jika kamu asal memilih dengan alasan takdir yang menentukan, siap-siap saja kecewa ketika suatu hari nanti hubungan menemui konflik yang tidak sesuai ekspektasimu.
4. Kamu Akan Paham Hubungan yang Sukses Membutuhkan Proses yang Panjang dan Tidak Terjadi Begitu Saja
via Giphy
Jangan percaya pada film drama atau sinetron yang berkata cinta sejati terjadi dalam waktu singkat dan segalanya akan dipermudah. Untuk memiliki cinta sejati, kamu harus mau meluangkan waktu untuk mengenal pasangan lebih baik seiring waktu berjalan. Kamu butuh proses untuk menyesuaikan diri dengan semua kekurangan dan kelebihan pasangan.
Inilah sebabnya banyak pasangan nekat menikah dalam waktu singkat karena beranggapan kalau sudah jodoh, pasti semuanya berjalan lancar tanpa proses.
5. Setelah Kamu Bertemu Jodohmu, Kamu Tidak Akan Menggantungkan Kebahagiaanmu Padanya
via Giphy
Memiliki pasangan memang membuatmu tidak perlu memikul beban hidup sendirian, namun kamu tetap tidak boleh menggantungkan kebahagiaanmu pada pasangan. Bertemu dengan jodohmu tetap tidak bisa menjamin semua urusan hidupmu akan lebih mudah. Kamu wajib berjanji untuk tetap menyayangi diri sendiri meski kamu sudah bertemu jodohmu.
Kesimpulannya, jika si dia jodohmu yang terbaik, berarti kamu harus memberikan usahamu yang terbaik juga, bukan? Berarti dalam pencarianmu serta usahamu dalam menyayangi si dia, kamu tetap harus melakukan yang terbaik, dong!
Diminum sesuai takaran, cinta adalah obat yang menenangkan. Berkat dia yang selalu menemanimu, rasa sepi berhenti mengganggu. Karena dia rajin mengatakan cinta, kamu yakin dirimu berharga. Olehnya, kamu dibawa ke dunia yang berbeda. Kamu menjadi lebih dewasa, lebih sabar dan lapang dada, lebih kaya jiwanya. Cinta menjadikanmu manusia yang baru.
Wajar jika cinta jadi salah satu hal yang paling ditunggu dan dicari. Yang tak wajar adalah menjadi gelisah ketika cinta yang dirindukan tak kunjung datang.
Dalam artikel ini, Hipwee akan mengajakmu mengingat lagi kenapa tak seharusnya kamu cemas perihal cinta. Kadang, yang harus kita lakukan hanyalah berhenti mempertanyakan keadaan…
Seberapa cepat kita dipertemukan, tergantung kesiapan. Kamu belum bisa dianggap “siap” selama masih mencemaskan masa depan.
Setiap manusia diciptakan berpasang-pasangan. Hanya saja, kamu memang perlu bersabar menunggu waktu yang tepat untuk dipertemukan. Tak perlu membebani hatimu dengan kecemasan. Hanya karena kamu sendiri saat ini, bukan berarti masa depanmu akan diisi oleh rasa sepi. Siapa yang akan menemanimu hingga akhir hayat nanti sudah ditentukan. Hanya saja, kamu memang harus berusaha agar kalian berdua dipertemukan.
Berusahalah menjadi lebih tabah. Berusahalah untuk lebih terbuka pada kemungkinan-kemungkinan yang ada. Yang pasti, berusahalah untuk berpikir lebih dewasa. Dan salah satu tanda bahwa pikiranmu dewasa? Adalah tidak mengeluh atau cemas ketika saatmu belum tiba.
Daripada mengkhawatirkan kesendirian, bukankah lebih baik memacak diri dari sekarang?
Barangkali selama ini dia tidak kunjung datang karena kamu memang belum cukup siap punya pasangan. Jika kamu merasa tak bisa objektif menilai diri, cobalah tanya bagaimana orang lain memandangmu selama ini. Mungkin kamu masih kekanak-kanakan? Mungkin kamu masih belum bisa melupakan mantan? Mungkin kamu belum bisa melonggarkan egomu dan berkorban lebih demi orang lain?
Jodoh itu datang saat kamu sudah merasa siap. Siap secara lahir dan batin dimana kamu benar-benar mampu untuk membagi ruang hidupmu dengan orang lain. Bukan ketika kamu merasa paling sedih atau kesepian. Sebelum kamu merasa paling nestapa karena tak juga menemukan belahan jiwa, tanyakanlah dirimu sendiri: jika sudah dipertemukan dengannya, apakah kamu yakin bisa dengan baik mencintainya?
Karena adil itu ada. Dia yang baik akan dititipkan pada pasangan yang sama baiknya.
Jodoh itu seperti magnet yang bisa menarik hal yang sejenis. Laki-laki yang baik itu untuk perempuan yang baik. Dan laki-laki yang buruk untuk perempuan yang buruk. Tak jarang, kamu akan menemukan jodohmu di lingkunganmu sendiri. Seringkali ini terjadi karena kemungkinan frekuensi pertemuan yang tinggi. Misalnya, seorang akademisi mempunyai kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan pasangan seorang seorang akademisi pula. Tapi tidak harus saklek seperti itu juga, karena jodoh bukan hanya tentang profesi. Tapi lebih pada kualitas pasangan yang sejenis yaitu pola pikir yang tidak jauh berbeda denganmu. Hal ini dapat dilihat dari kualitas obrolan, pengetahuan, cara pandang, dan visi hidup yang bisa saling mengimbangi. Lalu, apakah kamu sudah cukup baik untuk mengimbangi pasangan impianmu?
Daripada sibuk mengutuki sepi, bukankah lebih baik kamu memperindah diri?
Jika ternyata kamu belum merasa pantas untuk pasangan yang kamu harapkan, maka kamu tidak boleh lantas berputus asa dengan kondisi kamu sekarang. Kita juga tidak tahu siapa jodoh kita sebenarnya ‘kan? Dari pada kamu galau dan mengutuki kejombloanmu, akan lebih baik sebelum jodohmu datang, kamu menyibukkan diri untuk menambah kualitas dirimu agar kualitas jodoh kamu nanti juga meningkat.
Tak heran kalau jodohmu gak datang-datang, mungkin masih ada bagian yang belum punya untuk menyeimbangi pasanganmu yang telah ditakdirkan itu. Namun belum juga kamu perbaiki dari sekarang. Siapa tahu?
Karena jodoh adalah cerminan isi hati, serta jerih usahamu selama ini.
Barangkali kamu beberapa kali gagal dengan pasangan yang ternyata tidak cocok denganmu. Telisiklah lagi dengan melihat ke dalam dirimu. Pasangan seperti apa yang kamu cari?
Karena jodoh adalah cerminan diri kita sendiri. Maka, jika kamu ingin mendapatkan jodoh yang perhatian, itu artinya kamu harus mulai belajar dewasa. Jika kamu menginginkan pasangan yang tidak pemarah, itu artinya kamu mulai belajar untuk meredam temperamen yang suka meledak-ledak. Dengan kamu memperindah karaktermu, maka tidak jarang jodoh terbaikmu akan datang dengan sendirinya. Siapa yang tidak ingin perempuan yang cantik lahir dan batin?
Kegagalan cinta hanyalah “kelas akselerasi” dalam proses memantaskan diri
Mungkin kamu mulai jenuh karena berkali-kali jatuh hati pada orang yang tidak tepat. Rasanya, panjang sekali jalan untuk menemukan dia yang akan tumbuh tua bersamamu. Namun, jangan jadikan ini alasan untuk frustrasi dan menyerah.
Mungkin selama ini kamu terlalu tergesa-gesa untuk jatuh cinta. Kamu langsung jatuh cinta hanya karena dia mendengar musik yang sama? Kamu tergesa jatuh cinta hanya karena dia punya hobi yang sama? Berarti itu saatnya kamu harus mulai belajar untuk lebih hati-hati menaruh hatimu pada orang lain. Jadilah lebih selektif dan berpikir secara matang. Pasangan seperti apa yang sebenarnya tepat untuk mendampingimu, dan sosok seperti apa yang bisa kamu dampingi?
Karena perjalanan cinta bukan ilmu pasti yang bisa dikalkulasi
Teman-teman sebayamu sudah menemukan pasangan? Kamu mulai jenuh dengan pertanyaan orang tentang pasangan yang tidak kunjung ada? Percayalah, setiap orang punya jalan cintanya masing-masing. Cinta bukan ilmu pasti yang bisa dikalkulasi.
Tak semua orang akan bertemu cinta sejatinya hanya dalam sekali coba. Jalan yang harus dilalui tidak pernah ada yang sama. Jadi kamu tidak perlu khawatir dengan pasangan yang tidak kunjung datang, mungkin jalanmu memang panjang. Siapa tahu akan lebih menarik dibanding yang lain? Nikmati saja jalan yang harus kamu lalui sekarang.
Mungkin pula selama ini kamu sibuk mencari, lupa bahwa sesungguhnya kamu sudahmenemukan.
Tanpa kita sadari, barangkali di luar sana banyak yang antri untuk mendapatkan cintamu. Hanya saja kamu tidak benar-benar mau peduli dan masih ngotot mencari. Mulai sekarang cobalah buka jendela rumahmu. Maka kamu akan tahu: bukan hanya kamu yang menunggu orang datang, tapi ada juga yang sudah menunggumu sejak dulu untuk membuka pintu.
Tak perlu cemas akan masa depan, karena jodoh bukan sepatu yang bisa tertukar.
Tenang saja, jodohmu tidak akan tertukar. Jodoh itu bukan sepatu yang bisa diembat orang. Yang sudah menjadi milik orang tak akan pernah menjadi jodohmu. Sebaliknya juga, yang akan dipasangkan untukmu tak akan jatuh di pangkuan orang lain.
Yang terpenting adalah terus percaya bahwa suatu hari kamu akan menemukannya. Mengapa? Karena dia pun sudah tidak sabar untuk bertemu denganmu.
Masih khawatir dengan pasangan yang tidak kunjung datang? Masih galau dengan jodoh yang masih jauh dari penglihatan? Sekarang waktunya kamu menyudahi kegalauanmu itu. Fokuskan diri pada persiapan. Selamat mencari dan menemukan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar