Masing-masing.
Ketika pendapat tidak cukup membantu.
Bukan masalah lebih baik atau lebih buruk , tapi masalah tanggung jawab diri sendiri.
Remember, it doesn't make them happy.
Menyinggung, menyakiti, menghargai Dan terbuka pada orang lain. Ingin terlihat menyenangkan, dan menyenangkan orang lain.
7. Menyenangkan hati orang lain adalah tugas orang itu sendiri, bukan kamu!
Yang paling penting, kamu harus ingat: suasana hati setiap orang adalah tanggung jawab mereka sendiri. Bukan tugasmu untuk membuat orang lain senang. Tugas mereka sendirilah untuk mengontrol apa yang mereka rasakan.
Jadi, jangan pernah terpaksa bilang “iya” hanya karena takut menghancurkan mood orang. Apalagi kalau sikap itu hanya akan menghancurkan mood- mu sendiri. Ini bukan ajaran menjadi egois, ya. Ketika kamu memilih untuk memprioritaskan dirimu, orang lain yang meminta pertolonganmu toh akan baik-baik saja. Dan ketika kamu sudah punya waktu yang lebih luang untuk menolongnya, dia hanya tinggal menunggu tawaran bantuan darimu tiba.
9. Mencoba Untuk Menyenangkan Semua Orang
Jangan pernah mencoba menyenangkan setiap orang yang kamu temui, jika kamu tidak ingin terlihat palsu dan tidak tulus. Karena pada kenyataanya, tidak ada satu orang pun yang bisa memuaskan keinginan tiap orang yang berbeda-beda. Jadi, kamu hanya akan kecapaian mengikuti batas kesopanan atau topik pembahasan yang disukai orang tertentu dan ternyata tidak disukai orang lain. Yang jauh lebih berbahaya adalah kecenderungan bahwa kamu akan kehilangan jati dirimu yang sebenarnya ketika sibuk memuaskan hati orang lain.
Cobalah jujur dan menjadi dirimu yang seutuhnya dalam setiap pembicaraan. Memang tidak semua orang akan menyukaimu karena kepribadian aslimu tidak mungkin akan sesuai dengan semua orang. Tapi itu lebih baik dibandingkan harus memalsukan diri di hadapan semua orang. Lagipula asalkan kamu tidak menyinggung atau menyakiti orang lain, kamu tidak berhutang apapun kepada siapapun.
Minta maaf memang perlu, justru sangat perlu jika Anda
memang membuat kesalahan. Tapi semua orang pasti
melakukan kesalahan bukan? Kesalahan itu pun sebenarnya
mungkin juga tidak disengaja. Lalu mengapa beberapa
orang benar-benar merasa bersalah berkepanjangan dan
terus-menerus menyalahkan diri sendiri?
Perasaan bersalah memang wajar Ladies, namun jangan
biarkan perasaan itu menghantui Anda dan menjadikan
hidup tidak berkembang dan bahagia. Dikutip dari
health.com , sebaiknya Anda menghentikan kebiasaan terus
meminta maaf dan menyalahkan diri sendiri, karena
meminta maaf secara berlebihan dianggap sebagai tanda
kelemahan.
Menyalahkan diri sendiri dan meminta maaf berlebihan juga
dinilai sebagai sisi kurangnya percaya diri dan kompetensi
serta dinilai sebagai bentuk ketidakmampuan dalam
memimpin, menangani sesuatu dan membuat keputusan
yang tepat. Orang yang kuat akan mengakui kesalahannya,
meminta maaf, bangkit untuk memperbaiki kesalahan dan
belajar dari kesalahan, bukannya terjebak dalam kesalahan
tersebut.
Wanita khususnya, lebih sering meminta maaf berlebihan
untuk menghindari konflik dan menginginkan hidup sedamai
mungkin. Tidak salah, karena meminta maaf juga
merupakan bentuk sikap sopan, namun itu justru memberi
celah bagi orang lain untuk membuat Anda selalu bisa
dijadikan kambing hitam, bahkan untuk kesalahan yang
belum tentu Anda lakukan.
Meminta maaf dan mengakui kesalahan memang perlu,
namun yang paling penting adalah bagaimana Anda bisa
mengatasi kesalahan Anda dan tidak mengulanginya lagi.
Akan lebih baik jika Anda juga belajar percaya dengan
keyakinan Anda, dan membuktikan bahwa Anda tidak
sepenuhnya salah dengan melihat suatu masalah secara
objektif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar